Contoh Laporan Percobaan Membuat Pelangi

Made Santika March 20, 2024

Pelangi, fenomena optik yang memukau, telah menjadi objek keingintahuan ilmiah selama berabad-abad. Percobaan ini bertujuan untuk menyelidiki mekanisme pembentukan pelangi, khususnya peran pembiasan cahaya dalam proses tersebut.

Hipotesis yang diajukan menyatakan bahwa pembiasan cahaya melalui tetesan air menyebabkan pemisahan warna-warna yang berbeda, sehingga menghasilkan pola pelangi yang khas.

Pendahuluan

Tujuan percobaan ini adalah untuk mendemonstrasikan fenomena pembentukan pelangi dan menguji hipotesis bahwa pembiasan dan pantulan cahaya di dalam tetesan air adalah penyebab terbentuknya pelangi.

Hipotesis yang diuji adalah: Jika cahaya melewati tetesan air, maka cahaya tersebut akan dibiaskan dan dipantulkan, sehingga menghasilkan pelangi.

Bahan dan Alat

Untuk membuat pelangi, diperlukan bahan dan alat sebagai berikut:

Alat

  • Prisma kaca
  • Senter atau sumber cahaya putih lainnya
  • Ruang yang gelap

Bahan

  • Air
  • Gelas bening
  • Cermin

Prosedur

Untuk membuat pelangi, kamu perlu melakukan langkah-langkah berikut:

Pertama, siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan, yaitu:

  • Senter
  • Gelas bening
  • Air

Langkah-Langkah

  1. Isi gelas dengan air hingga penuh.
  2. Posisikan gelas di tempat yang gelap.
  3. Nyalakan senter dan arahkan cahaya ke gelas dari samping.
  4. Gerakkan senter ke atas dan ke bawah untuk melihat pelangi yang terbentuk pada dinding atau layar yang berada di belakang gelas.

Pengamatan

contoh laporan percobaan membuat pelangi terbaru

Selama percobaan, beberapa pengamatan berikut dilakukan:

  • Ketika sinar putih melewati prisma, sinar tersebut dibiaskan (dibelokkan) dan dipisahkan menjadi beberapa warna.
  • Urutan warna yang terbentuk selalu sama, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
  • Sudut pembiasan berbeda untuk setiap warna, dengan merah mengalami pembiasan paling sedikit dan ungu mengalami pembiasan paling banyak.
  • Ketika sinar putih melewati dua prisma secara berurutan, warna-warna dipisahkan lebih lanjut, menghasilkan spektrum yang lebih luas.

Diagram Pengamatan

Berikut adalah diagram yang menggambarkan pengamatan yang dilakukan selama percobaan:

Diagram pengamatan percobaan membuat pelangi

Hasil

contoh laporan percobaan membuat pelangi

Eksperimen ini menghasilkan pengamatan berikut:

Tabel berikut menyajikan hasil percobaan:

Sudut Elevasi Mata Warna
42° Merah
40° Jingga
38° Kuning
36° Hijau
34° Biru
32° Nila
30° Ungu

Tren dan Pola

Hasil menunjukkan tren yang jelas antara sudut elevasi mata dan warna yang diamati:

  • Saat sudut elevasi meningkat, warna yang diamati bergeser dari merah ke ungu.
  • Warna merah muncul pada sudut elevasi tertinggi, sementara warna ungu muncul pada sudut elevasi terendah.

Diskusi

Percobaan yang dilakukan menunjukkan hasil yang sesuai dengan hipotesis awal. Pelangi berhasil dibuat dengan cara memantulkan cahaya putih pada permukaan air yang terdapat tetesan air. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis awal, yaitu cahaya putih dapat diuraikan menjadi warna-warna penyusunnya melalui pembiasan dan pemantulan pada tetesan air, terbukti benar.

Keterbatasan Percobaan

Meskipun percobaan berhasil menunjukkan pembentukan pelangi, terdapat beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan:

  • Ukuran tetesan air tidak terkontrol secara ketat, yang dapat memengaruhi ukuran dan kejelasan pelangi.
  • Sumber cahaya yang digunakan tidak monokromatik, yang dapat menyebabkan pelangi tampak tidak begitu jelas.
  • Percobaan dilakukan dalam lingkungan laboratorium yang terkontrol, yang mungkin tidak mewakili kondisi dunia nyata.

Saran untuk Penelitian Lebih Lanjut

Untuk memperluas pemahaman tentang pembentukan pelangi, disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengatasi keterbatasan yang disebutkan di atas. Penelitian selanjutnya dapat meliputi:

  • Menggunakan sumber cahaya monokromatik untuk menghasilkan pelangi yang lebih jelas.
  • Mengontrol ukuran tetesan air secara tepat untuk menentukan pengaruhnya pada ukuran dan kejelasan pelangi.
  • Melakukan percobaan di lingkungan luar ruangan yang lebih realistis untuk menyelidiki pengaruh faktor lingkungan.

Terakhir

blank

Hasil percobaan secara meyakinkan mendukung hipotesis awal, menunjukkan bahwa pembiasan cahaya adalah faktor penentu dalam pembentukan pelangi. Studi lebih lanjut disarankan untuk meneliti pengaruh faktor-faktor lain, seperti ukuran tetesan air dan sudut datang cahaya, terhadap intensitas dan kejelasan pelangi.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Apakah pelangi selalu berbentuk busur?

Tidak, bentuk pelangi bergantung pada posisi pengamat dan sumber cahaya. Dari pesawat terbang, pelangi dapat terlihat sebagai lingkaran penuh.

Mengapa pelangi tidak dapat disentuh?

Pelangi bukanlah objek fisik. Ini adalah ilusi optik yang disebabkan oleh interaksi cahaya dengan tetesan air di atmosfer.

Mengapa warna pelangi selalu berurutan dari merah di bagian luar hingga ungu di bagian dalam?

Warna pelangi bergantung pada panjang gelombang cahaya. Cahaya merah memiliki panjang gelombang terpanjang, sedangkan cahaya ungu memiliki panjang gelombang terpendek. Ketika cahaya dibiaskan melalui tetesan air, panjang gelombang yang lebih pendek dibelokkan lebih banyak, menghasilkan urutan warna yang khas.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait