Satuan pengukuran memainkan peran penting dalam kehidupan kita sehari-hari, memungkinkan kita mengukur dan membandingkan besaran fisik dengan akurat. Bahasa Jepang memiliki sistem satuannya sendiri yang unik, yang telah berkembang selama berabad-abad dan dipengaruhi oleh berbagai faktor budaya dan sejarah.
Dalam tulisan ini, kita akan meneliti sistem satuan Jepang, mengeksplorasi satuan dasar dan turunannya, membahas penggunaannya dalam berbagai konteks, dan menelusuri sejarah serta perkembangannya. Selain itu, kami akan memberikan tabel konversi yang berguna untuk membantu pembaca mengonversi antara satuan Jepang dan sistem metrik.
Satuan Dasar Jepang
Sistem satuan dasar Jepang, dikenal sebagai shaku-kan-hō , awalnya didasarkan pada ukuran bagian tubuh manusia dan benda-benda alam.
Setelah Restorasi Meiji pada tahun 1868, Jepang mengadopsi sistem metrik sebagai sistem pengukuran resmi. Namun, beberapa satuan dasar tradisional Jepang masih digunakan dalam konteks tertentu, terutama dalam industri konstruksi dan pertukangan.
Tabel Satuan Dasar Jepang
Satuan | Simbol | Nilai Ekuivalen dalam Sistem Metrik |
---|---|---|
Shaku | 尺 | 0,30303 meter |
Kan | 間 | 1,81818 meter |
Jo | 丈 | 3,03030 meter |
Ri | 里 | 3,92727 kilometer |
Tsubo | 坪 | 3,30579 meter persegi |
Koku | 石 | 180,39 liter |
Momme | 匁 | 3,75 gram |
Satuan Turunan Jepang
Satuan turunan Jepang diturunkan dari satuan dasar Jepang menggunakan operasi matematika seperti perkalian, pembagian, dan pangkat.
Satuan Turunan Umum
- Luas: 坪 (tsubo), 1 tsubo = 3,3058 meter persegi
- Volume: 升 (shō), 1 shō = 1,8039 liter
- Kecepatan: 里 (ri), 1 ri = 3,9273 kilometer
- Tekanan: 貫 (kan), 1 kan = 3,7565 kilogram gaya
- Energi: 馬力 (bariki), 1 bariki = 0,7457 kilowatt
Bagan Alir Hubungan Satuan
Bagan alir berikut mengilustrasikan hubungan antara satuan dasar dan turunan Jepang:
Penggunaan Satuan Jepang dalam Konteks
Satuan Jepang masih digunakan secara luas di berbagai bidang kehidupan di Jepang, meskipun telah diadopsi sistem metrik internasional. Dalam perdagangan, satuan Jepang seperti kan (貫), momme (匁), dan shaku (尺) masih digunakan untuk mengukur berat dan panjang. Di bidang teknik, satuan seperti tsubo (坪) dan ken (間) digunakan untuk mengukur luas lahan dan panjang.
Dalam kehidupan sehari-hari, satuan Jepang seperti go (合) dan sho (升) masih digunakan untuk mengukur volume cairan.
Contoh Kalimat Penggunaan Satuan Jepang
* “Berat beras ini sekitar 5 kan.”
- “Panjang kain ini 3 shaku.”
- “Luas tanah ini 10 tsubo.”
- “Volume air ini 1 sho.”
- “Saya minum 2 go sake.”
Konversi Satuan Jepang
Satuan Jepang memiliki sejarah panjang dan unik yang berbeda dari sistem metrik yang digunakan di sebagian besar dunia. Meskipun Jepang telah mengadopsi sistem metrik sebagai sistem pengukuran resminya, banyak satuan tradisional Jepang masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam konteks tertentu.
Untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan komunikasi antara sistem pengukuran yang berbeda, penting untuk mengetahui cara mengonversi antara satuan Jepang dan sistem metrik.
Tabel Konversi Satuan Umum
Satuan Jepang | Satuan Metrik | Faktor Konversi |
---|---|---|
1 shaku | 30,3 cm | 1 shaku = 0,303 m |
1 ri | 3,927 km | 1 ri = 3,927 km |
1 tsubo | 3,3 m2 | 1 tsubo = 3,3058 m2 |
1 koku | 180,39 liter | 1 koku = 0,18039 m3 |
1 kan | 3,75 kg | 1 kan = 3,756 kg |
Konversi Praktis
Untuk mengonversi dari satuan Jepang ke satuan metrik, kalikan nilai satuan Jepang dengan faktor konversi yang sesuai. Misalnya, untuk mengonversi 5 shaku ke meter, kalikan 5 dengan 0,303 m, sehingga menghasilkan 1,515 m.
Sebaliknya, untuk mengonversi dari satuan metrik ke satuan Jepang, bagi nilai satuan metrik dengan faktor konversi yang sesuai. Misalnya, untuk mengonversi 2 meter ke shaku, bagi 2 dengan 0,303 m, sehingga menghasilkan 6,6 shaku.
Sejarah dan Perkembangan Satuan Jepang
Sistem satuan Jepang memiliki sejarah panjang dan dipengaruhi oleh sistem satuan lain, khususnya sistem metrik. Pada awalnya, Jepang menggunakan sistem satuan tradisional yang disebut shakkanhō, yang didasarkan pada bagian tubuh manusia dan benda sehari-hari.
Pengaruh Sistem Metrik
Pada akhir abad ke-19, Jepang mulai mengadopsi sistem metrik, yang dikembangkan di Prancis dan menjadi standar internasional. Proses ini dilakukan secara bertahap, dengan satuan metrik yang digunakan bersama dengan satuan shakkanhō.
- Pada tahun 1891, Undang-Undang Bobot dan Ukuran menetapkan sistem metrik sebagai sistem satuan resmi Jepang.
- Namun, satuan shakkanhō masih digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
- Setelah Perang Dunia II, Jepang secara resmi mengadopsi sistem metrik sebagai satu-satunya sistem satuan.
Satuan Tradisional yang Tersisa
Meskipun sistem metrik telah diadopsi secara resmi, beberapa satuan tradisional Jepang masih digunakan dalam konteks tertentu, seperti:
- Shaku (尺): Sekitar 30,3 sentimeter, digunakan untuk mengukur panjang dalam konstruksi dan seni tradisional.
- Ken (間): Setara dengan 1,818 meter, digunakan untuk mengukur panjang dalam konstruksi dan seni tradisional.
- Tsubo (坪): Sekitar 3,3 meter persegi, digunakan untuk mengukur luas lahan.
- Koku (石): Sekitar 180 liter, digunakan untuk mengukur beras dan bahan makanan lainnya.
Kesimpulan Akhir
Sistem satuan Jepang adalah sistem yang kaya dan beragam, mencerminkan warisan budaya dan pengaruh global yang unik. Meskipun sistem metrik telah banyak diadopsi dalam beberapa dekade terakhir, satuan Jepang tetap memegang peranan penting dalam banyak aspek kehidupan Jepang, terutama dalam perdagangan, teknik, dan kehidupan sehari-hari.
Memahami sistem satuan Jepang tidak hanya penting untuk komunikasi yang efektif di Jepang tetapi juga memberikan wawasan tentang sejarah dan budaya negara yang menarik ini.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Apa perbedaan utama antara sistem satuan Jepang dan sistem metrik?
Sistem satuan Jepang didasarkan pada satuan tradisional yang telah digunakan selama berabad-abad, sedangkan sistem metrik adalah sistem desimal yang didasarkan pada satuan dasar meter, kilogram, dan sekon.
Satuan Jepang mana yang masih umum digunakan saat ini?
Meskipun sistem metrik banyak digunakan, satuan Jepang seperti kan (貫), shaku (尺), dan koku (石) masih digunakan dalam beberapa konteks, seperti perdagangan ikan, pengukuran kain, dan pengukuran volume beras.
Kapan sistem metrik pertama kali diperkenalkan di Jepang?
Sistem metrik pertama kali diperkenalkan di Jepang pada tahun 1875, tetapi baru diadopsi secara luas pada awal abad ke-20.