Dalam tata bahasa Inggris, passive voice memainkan peran penting dalam mengomunikasikan makna secara efektif. Ini melibatkan penyajian subjek sebagai penerima tindakan, berbeda dengan active voice yang menempatkan subjek sebagai pelaku tindakan.
Memahami dan menggunakan passive voice dengan benar sangat penting untuk meningkatkan keterampilan bahasa Inggris tertulis dan lisan. Artikel ini akan memberikan panduan komprehensif tentang contoh dialog passive voice, struktur kalimat, tujuan penggunaan, dan teknik konversi dari dan ke active voice.
Pengertian Passive Voice
Passive voice adalah bentuk kalimat di mana subjeknya menerima tindakan yang dilakukan oleh objek. Dalam kalimat pasif, subjek biasanya diletakkan setelah kata kerja, sedangkan objek diletakkan di awal kalimat.Contoh kalimat aktif:
Anak-anak bermain bola di taman.
Contoh kalimat pasif:
Bola dimainkan oleh anak-anak di taman.
Bentuk Passive Voice
Passive voice adalah bentuk tata bahasa yang digunakan untuk menunjukkan bahwa subjek menerima tindakan dari kata kerja, bukan melakukan tindakan itu sendiri. Dalam passive voice, bentuk past participle dari kata kerja digunakan bersama dengan auxiliary verb “to be”.
Struktur Kalimat Passive Voice
- Subjek + auxiliary verb “to be” (past, present, atau future tense) + past participle + objek
- Contoh: The book was written by the author.
Penggunaan Auxiliary Verb “to be” dan Past Participle
Auxiliary verb “to be” digunakan untuk membentuk passive voice dan menunjukkan tense kalimat. Past participle adalah bentuk kata kerja yang menunjukkan bahwa tindakan telah selesai.
Tabel berikut merangkum penggunaan auxiliary verb “to be” dan past participle dalam passive voice:
Tense | Auxiliary Verb | Past Participle |
---|---|---|
Present | is, are | past participle |
Past | was, were | past participle |
Future | will be | past participle |
Penggunaan Passive Voice
Passive voice merupakan bentuk tata bahasa yang digunakan untuk menyatakan suatu tindakan yang terjadi tanpa menyebutkan pelaku atau subjek yang melakukannya. Penggunaan passive voice memiliki tujuan dan konteks tertentu dalam penulisan ilmiah.
Tujuan Penggunaan Passive Voice
- Menekankan objek atau penerima tindakan.
- Menghindari menyebutkan pelaku tindakan jika tidak penting atau tidak diketahui.
- Menjaga kerahasiaan atau melindungi pelaku tindakan.
Kapan Passive Voice Lebih Disukai Dibandingkan Active Voice
Passive voice lebih disukai daripada active voice dalam situasi berikut:
- Ketika pelaku tindakan tidak diketahui atau tidak penting.
- Ketika ingin menekankan hasil atau dampak tindakan.
- Ketika ingin menjaga objektivitas dan menghindari bias.
Contoh Dialog Passive Voice
Passive voice adalah bentuk tata bahasa yang digunakan untuk menyatakan bahwa subjek menerima tindakan dari kata kerja. Dalam passive voice, subjek biasanya diletakkan setelah kata kerja.
Tabel Contoh Dialog Passive Voice
| Kalimat Aktif | Kalimat Pasif ||—|—|| I eat rice every day. | Rice is eaten by me every day. || My mother cooks food. | Food is cooked by my mother. || The students study English.
| English is studied by the students. || He writes a letter. | A letter is written by him. || She sings a song. | A song is sung by her.
|
Cara Mengubah Kalimat Aktif ke Pasif
Mengubah kalimat aktif ke pasif merupakan teknik tata bahasa yang digunakan untuk menggeser fokus kalimat dari pelaku tindakan ke objek yang dikenai tindakan.
Langkah-Langkah Mengubah Kalimat Aktif ke Pasif
- Identifikasi pelaku dan objek dalam kalimat aktif.
- Ubah objek menjadi subjek.
- Ubah kata kerja aktif menjadi bentuk pasif (kata kerja bantu “to be” + past participle).
- Pindahkan pelaku (jika diperlukan) ke akhir kalimat dengan menggunakan preposisi “by”.
Contoh
Kalimat Aktif: Anjing menggigit kucing.
Kalimat Pasif: Kucing digigit oleh anjing.
Cara Mengubah Kalimat Pasif ke Aktif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya menerima tindakan, sedangkan kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan tindakan. Untuk mengubah kalimat pasif menjadi aktif, ikuti langkah-langkah berikut:
- Tentukan kata kerja dan objek dalam kalimat pasif.
- Ubah objek menjadi subjek baru.
- Ubah kata kerja pasif menjadi bentuk aktifnya.
- Hapus kata “oleh” dan agen (jika ada).
Contoh
- Kalimat pasif: Buku itu dibaca oleh John.
- Kata kerja: dibaca
- Objek: buku
- Kalimat aktif: John membaca buku.
Kesimpulan
Kesimpulannya, passive voice menawarkan fleksibilitas dalam penyajian informasi dan menekankan peran penerima tindakan. Memahami konsep dan menerapkannya secara efektif dapat sangat meningkatkan kejelasan dan presisi komunikasi dalam berbagai konteks.
Pertanyaan dan Jawaban
Apa saja keuntungan menggunakan passive voice?
Passive voice dapat digunakan untuk mengalihkan fokus dari pelaku tindakan, menekankan hasil tindakan, melindungi identitas pelaku, atau membuat pernyataan lebih formal dan objektif.
Bagaimana cara mengubah kalimat aktif menjadi pasif?
Untuk mengubah kalimat aktif menjadi pasif, ubah subjek menjadi objek dan tambahkan bentuk past participle dari kata kerja setelah kata kerja bantu “to be”.
Dalam situasi apa sebaiknya menggunakan passive voice?
Passive voice sebaiknya digunakan ketika pelaku tindakan tidak diketahui, tidak penting, atau ketika ingin menekankan dampak atau hasil dari suatu tindakan.