Fiqih Kelas 7 Semester 2

Made Santika March 6, 2024

Fiqih, ilmu hukum Islam, menjadi bagian penting dalam kurikulum pendidikan agama Islam di tingkat SMP. Pada kelas 7 semester 2, siswa akan mempelajari berbagai aspek fiqih yang fundamental bagi praktik ibadah dan kehidupan bermasyarakat.

Pembahasan fiqih pada semester ini meliputi tata cara ibadah seperti wudhu, salat, puasa, dan haji, serta prinsip-prinsip muamalah (transaksi) dan munakahat (pernikahan) dalam perspektif Islam. Dengan memahami materi ini, siswa akan memiliki landasan yang kokoh untuk menjalankan ibadah secara benar dan berinteraksi secara etis dalam masyarakat.

Pengertian Fiqih Kelas 7 Semester 2

Fiqih adalah ilmu yang membahas tentang hukum-hukum Islam yang mengatur segala aspek kehidupan manusia. Dalam konteks kelas 7 semester 2, fiqih dipelajari sebagai bagian dari pendidikan agama Islam yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang prinsip-prinsip dan praktik keagamaan.

Contoh materi fiqih yang dipelajari pada semester ini meliputi:

  • Tata cara bersuci (wudhu, tayamum, mandi junub)
  • Tata cara salat
  • Tata cara puasa
  • Tata cara zakat

Rukun dan Syarat Wudhu

Wudhu merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan sebelum menunaikan salat. Wudhu bertujuan untuk membersihkan diri dari hadas kecil, yaitu hadas yang disebabkan oleh keluarnya sesuatu dari dua jalan (qubul dan dubur) atau menyentuh kemaluan.

Rukun wudhu ada enam, yaitu:

  1. Niat
  2. Membasuh wajah
  3. Membasuh kedua tangan sampai siku
  4. Mengusap sebagian kepala
  5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
  6. Tertib

Selain rukun, wudhu juga memiliki syarat, yaitu:

  1. Air yang digunakan untuk wudhu harus suci dan mensucikan
  2. Anggota wudhu harus sampai pada anggota yang dibasuh
  3. Tidak ada penghalang yang menghalangi air sampai pada anggota wudhu

Wudhu sangat penting dalam Islam karena merupakan syarat sah salat. Tanpa wudhu, salat tidak akan diterima. Selain itu, wudhu juga memiliki dampak positif bagi kesehatan, seperti:

  • Menghilangkan kotoran dan bakteri dari tubuh
  • Melancarkan peredaran darah
  • Menyegarkan pikiran dan tubuh

Tata Cara Salat Lima Waktu

Salat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh seluruh umat muslim. Pelaksanaan salat memiliki tata cara tertentu yang perlu dipahami dan diikuti agar salat yang dilakukan sah dan diterima.

Niat Salat

Sebelum memulai salat, seorang muslim harus terlebih dahulu berniat dalam hatinya untuk melaksanakan salat tertentu. Niat ini diucapkan dalam hati dengan lafal yang sesuai dengan jenis salat yang akan dilaksanakan.

Takbiratul Ihram

Setelah berniat, salat dimulai dengan takbiratul ihram. Takbiratul ihram dilakukan dengan mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga sambil mengucapkan “Allahu Akbar”.

Rukuk

Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, dilanjutkan dengan gerakan rukuk. Rukuk dilakukan dengan membungkukkan badan hingga punggung sejajar dengan lantai dan kedua tangan diletakkan di atas lutut.

I’tidal

Setelah rukuk, dilanjutkan dengan i’tidal. I’tidal dilakukan dengan berdiri tegak seperti posisi awal dan mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan bahu.

Sujud

Setelah i’tidal, dilanjutkan dengan sujud. Sujud dilakukan dengan meletakkan dahi, hidung, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki di lantai. Sujud dilakukan sebanyak dua kali dalam setiap rakaat.

Duduk di antara Dua Sujud

Setelah sujud pertama, dilanjutkan dengan duduk di antara dua sujud. Duduk dilakukan dengan posisi duduk iftirasy, yaitu duduk di atas kaki kiri dan kaki kanan ditegakkan.

Tasyahud Akhir

Setelah rakaat terakhir, dilanjutkan dengan tasyahud akhir. Tasyahud akhir dilakukan dengan duduk iftirasy dan membaca bacaan tasyahud.

Salam

Salat diakhiri dengan salam. Salam dilakukan dengan memutar kepala ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh”.

Hal-Hal yang Membatalkan Salat

fiqih kelas 7 semester 2

Salat merupakan ibadah penting dalam agama Islam yang memiliki tata cara dan ketentuan yang harus dipenuhi agar sah. Salah satu aspek penting dalam salat adalah mengetahui hal-hal yang dapat membatalkannya. Pembatalan salat dapat terjadi karena berbagai faktor, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Hal-Hal yang Membatalkan Salat

  1. Bergerak tanpa Udzur: Gerakan yang membatalkan salat adalah gerakan yang dilakukan secara sengaja dan berturut-turut yang menghilangkan kestabilan tubuh saat salat. Misalnya, berjalan, berlari, atau membungkuk terlalu dalam.
  2. Berbicara: Berbicara atau mengeluarkan suara yang disengaja membatalkan salat. Namun, berbicara karena terpaksa atau tidak disengaja tidak membatalkannya.
  3. Makan dan Minum: Makan atau minum apa pun dengan sengaja, meskipun dalam jumlah sedikit, akan membatalkan salat. Hal ini karena salat merupakan ibadah yang harus dilakukan dengan penuh perhatian dan kekhusyukan.
  4. Tertawa Terbahak-bahak: Tertawa terbahak-bahak yang mengeluarkan suara dan menghilangkan kekhusyukan salat membatalkannya. Tertawa kecil atau tersenyum tidak membatalkan salat.
  5. Keluarnya Najis: Keluarnya najis dari tubuh, seperti kentut, buang air kecil, atau buang air besar, membatalkan salat. Najis yang keluar harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum melanjutkan salat.
  6. Hilangnya Aurat: Terbukanya aurat yang wajib ditutupi saat salat, baik disengaja maupun tidak disengaja, membatalkan salat. Aurat bagi laki-laki adalah antara pusar dan lutut, sedangkan bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
  7. Mengubah Niat: Mengubah niat salat dengan sengaja membatalkannya. Misalnya, seseorang yang berniat salat Zuhur kemudian mengubah niatnya menjadi salat Asar.
  8. Melakukan Tindakan Syirik: Melakukan tindakan yang mengandung unsur syirik, seperti sujud kepada selain Allah, membatalkan salat. Syirik adalah dosa besar yang bertentangan dengan tauhid.

Puasa dan Zakat Fitrah

Puasa dan zakat fitrah merupakan dua ibadah penting dalam Islam yang dilaksanakan selama bulan Ramadan. Artikel ini akan membahas pengertian, hukum, dan cara melaksanakan ibadah puasa Ramadan serta kewajiban dan cara menghitung zakat fitrah.

Pengertian dan Hukum Puasa Ramadan

Puasa Ramadan adalah ibadah menahan diri dari makan, minum, dan segala sesuatu yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa Ramadan hukumnya wajib bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat, yaitu baligh, berakal, dan mampu.

Kewajiban Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat wajib yang dibayarkan oleh setiap Muslim yang mampu menjelang Hari Raya Idul Fitri. Zakat fitrah bertujuan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang dilakukan selama bulan Ramadan dan memberikan makan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Cara Menghitung Zakat Fitrah

Cara menghitung zakat fitrah adalah dengan mengalikan harga satu sha’ makanan pokok di daerah tempat tinggal dengan 1,5 kg atau 3,5 liter. Zakat fitrah dapat dibayarkan dalam bentuk makanan pokok atau uang yang nilainya setara dengan harga makanan pokok tersebut.

Haji dan Umrah

Haji dan umrah merupakan dua ibadah penting dalam agama Islam. Haji dilakukan pada bulan Dzulhijjah, sedangkan umrah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Kedua ibadah ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat.

Rukun dan Wajib Haji

Rukun haji adalah perbuatan yang wajib dilakukan dan jika ditinggalkan akan membatalkan ibadah haji. Terdapat lima rukun haji, yaitu:

  • Ihram
  • Tawaf
  • Sa’i
  • Wukuf di Arafah
  • Melontar jumrah

Selain rukun, terdapat juga wajib haji, yaitu perbuatan yang dianjurkan untuk dilakukan dan jika ditinggalkan tidak membatalkan ibadah haji. Terdapat enam wajib haji, yaitu:

  • Niat
  • Melabai Mikat
  • Ihram
  • Wukuf di Muzdalifah
  • Tahallul awal
  • Tahallul tsani

Perbedaan Rukun dan Wajib Haji

Perbedaan utama antara rukun dan wajib haji terletak pada konsekuensinya jika ditinggalkan. Jika rukun haji ditinggalkan, maka ibadah haji akan batal dan harus diulang kembali. Sementara itu, jika wajib haji ditinggalkan, maka ibadah haji tidak batal, namun akan mengurangi kesempurnaan ibadah tersebut.

Muamalah dan Munakahat

fiqih kelas 7 semester 2

Dalam ajaran Islam, terdapat dua aspek penting dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu muamalah dan munakahat. Muamalah merujuk pada segala bentuk interaksi dan transaksi antar individu, sementara munakahat adalah aturan dan tata cara pernikahan.

Pengertian Muamalah

Muamalah adalah segala bentuk interaksi dan transaksi yang dilakukan antar individu dalam kehidupan bermasyarakat. Interaksi ini mencakup aspek ekonomi, sosial, dan hukum. Tujuan muamalah adalah untuk mengatur hubungan antar individu dan menciptakan harmoni dalam masyarakat.

Pengertian Munakahat

Munakahat adalah aturan dan tata cara pernikahan dalam ajaran Islam. Pernikahan merupakan ibadah dan bentuk perlindungan bagi individu, keluarga, dan masyarakat. Munakahat mengatur segala aspek pernikahan, mulai dari akad nikah, hak dan kewajiban suami istri, hingga proses perceraian.

Transaksi Muamalah yang Diperbolehkan dan Dilarang

  • Transaksi yang Diperbolehkan:
    • Jual beli
    • Sewa menyewa
    • Hibah
    • Hadiah
  • Transaksi yang Dilarang:
    • Riba (bunga)
    • Judi
    • Gharar (ketidakjelasan)
    • Transaksi yang mengandung unsur haram

Hukum dan Tata Cara Pernikahan dalam Islam

Dalam Islam, pernikahan merupakan ibadah yang sangat dianjurkan. Tata cara pernikahan diatur dalam hukum Islam, yaitu:

  1. Akad nikah, yaitu perjanjian antara calon suami dan istri yang disaksikan oleh dua orang saksi.
  2. Mas kawin, yaitu pemberian dari suami kepada istri sebagai simbol penghormatan dan tanggung jawab.
  3. Wali nikah, yaitu pihak yang berwenang menikahkan calon istri.
  4. Dua orang saksi yang memenuhi syarat.

Terakhir

Pelajaran fiqih kelas 7 semester 2 membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan praktis yang sangat penting untuk kehidupan beragama dan bermasyarakat. Pemahaman yang komprehensif tentang fiqih akan membimbing siswa dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam, sekaligus menjadi bekal berharga untuk masa depan mereka.

Tanya Jawab (Q&A)

Apa manfaat mempelajari fiqih kelas 7 semester 2?

Membekali siswa dengan pemahaman dasar tentang ibadah dan muamalah dalam Islam, sehingga mereka dapat menjalankan ibadah dengan benar dan berinteraksi secara etis dalam masyarakat.

Apa saja materi utama yang dibahas dalam fiqih kelas 7 semester 2?

Rukun dan syarat wudhu, tata cara salat lima waktu, hal-hal yang membatalkan salat, puasa dan zakat fitrah, haji dan umrah, muamalah, dan munakahat.

Mengapa wudhu penting dalam Islam?

Wudhu merupakan syarat sah untuk melaksanakan salat dan ibadah lainnya, serta memiliki makna simbolis sebagai pembersihan diri dari hadas kecil.

Apa saja hal yang dapat membatalkan salat?

Di antaranya adalah berbicara dengan sengaja, makan atau minum, berpindah tempat tanpa alasan, dan keluarnya sesuatu dari dua jalan (dubur atau kemaluan).

Bagaimana cara menghitung zakat fitrah?

Satu sha’ makanan pokok (beras, gandum, kurma, atau lainnya) untuk setiap jiwa, yang setara dengan sekitar 2,5-3 kg.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait