Tempe, makanan tradisional Indonesia, telah mendapatkan pengakuan global sebagai sumber protein nabati yang kaya nutrisi. Terbuat dari kacang kedelai yang difermentasi, tempe menawarkan manfaat kesehatan yang luar biasa, menjadikannya pilihan makanan yang sangat baik bagi mereka yang menjalani pola makan nabati atau mencari alternatif daging yang sehat.
Proses pembuatan tempe melibatkan fermentasi kacang kedelai yang dimasak dengan jamur Rhizopus oligosporus. Fermentasi ini menghasilkan tekstur yang padat dan berprotein tinggi, serta meningkatkan kandungan nutrisinya.
Definisi Tempe
Tempe adalah produk makanan berbahan dasar kedelai yang difermentasi. Kedelai yang digunakan biasanya berupa biji kedelai utuh yang direndam, dikupas kulitnya, lalu direbus atau dikukus. Biji kedelai tersebut kemudian diinokulasi dengan kultur starter berupa jamur Rhizopus oligosporus atau Rhizopus oryzae .
Asal-usul Tempe
Asal-usul tempe diperkirakan berasal dari pulau Jawa, Indonesia. Bukti sejarah menunjukkan bahwa tempe telah menjadi makanan pokok masyarakat Jawa sejak abad ke-16. Seiring waktu, tempe menyebar ke seluruh wilayah Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Proses Pembuatan Tempe
Pembuatan tempe merupakan proses fermentasi kacang kedelai menggunakan ragi tempe ( Rhizopus oligosporus ). Proses ini melibatkan beberapa langkah penting yang memengaruhi kualitas dan rasa akhir tempe.
Langkah-Langkah Pembuatan Tempe
- Perendaman Kacang Kedelai: Kacang kedelai direndam dalam air selama 8-12 jam hingga mengembang dan melunak.
- Perebusan Kacang Kedelai: Kacang kedelai yang telah direndam direbus selama 30-60 menit hingga matang dan empuk.
- Inokulasi Ragi: Setelah kacang kedelai direbus, ditambahkan ragi tempe dan diaduk rata. Ragi ini akan memulai proses fermentasi.
- Pembungkusan: Kacang kedelai yang telah diinokulasi dibungkus dalam daun pisang atau plastik berlubang untuk memberikan ruang bagi pertumbuhan miselium ragi.
- Fermentasi: Bungkusan kacang kedelai difermentasi pada suhu kamar (25-30°C) selama 2-3 hari. Selama proses ini, miselium ragi tumbuh dan mengikat kacang kedelai menjadi padat dan membentuk tempe.
Peran Ragi dalam Fermentasi Tempe
Ragi tempe ( Rhizopus oligosporus ) berperan penting dalam proses fermentasi tempe. Ragi ini menghasilkan enzim protease dan amilase yang memecah protein dan pati dalam kacang kedelai, sehingga menghasilkan rasa dan tekstur yang khas pada tempe. Selain itu, ragi tempe juga menghasilkan asam laktat dan senyawa antimikroba yang menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk, sehingga memperpanjang masa simpan tempe.
Kandungan Nutrisi Tempe
Tempe adalah makanan fermentasi berbahan dasar kedelai yang kaya akan nutrisi penting. Kandungan nutrisinya yang beragam memberikan berbagai manfaat kesehatan, mulai dari meningkatkan kesehatan jantung hingga mendukung fungsi pencernaan.
Kandungan Nutrisi Makro
- Protein: Tempe mengandung protein nabati berkualitas tinggi yang mudah dicerna.
- Serat: Tempe merupakan sumber serat yang sangat baik, yang penting untuk kesehatan pencernaan dan mengatur kadar gula darah.
Kandungan Nutrisi Mikro
- Vitamin B12: Tempe mengandung vitamin B12, nutrisi penting yang seringkali kurang dalam pola makan vegetarian dan vegan.
- Isoflavon: Tempe kaya akan isoflavon, senyawa tanaman yang memiliki sifat antioksidan dan dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung.
- Kalsium: Tempe adalah sumber kalsium yang baik, yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
- Zat Besi: Tempe mengandung zat besi, mineral penting yang berperan dalam produksi sel darah merah.
Kandungan nutrisi tempe yang kaya menjadikannya makanan yang sangat bergizi dan dapat berkontribusi pada pola makan yang sehat dan seimbang.
Manfaat Tempe untuk Kesehatan
Tempe, makanan fermentasi berbahan dasar kedelai, kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Protein nabati, serat, dan antioksidan dalam tempe berkontribusi pada berbagai manfaat kesehatan.
Mengurangi Risiko Penyakit Kronis
Studi menunjukkan bahwa konsumsi tempe secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti:
- Penyakit Jantung: Serat dalam tempe membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), mengurangi risiko penyakit jantung.
- Kanker: Antioksidan dalam tempe, seperti isoflavon, dapat membantu melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, sehingga mengurangi risiko kanker.
- Diabetes Tipe 2: Serat dan protein dalam tempe dapat membantu mengatur kadar gula darah, mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Manfaat Lainnya
Selain mengurangi risiko penyakit kronis, tempe juga memberikan manfaat kesehatan lain, antara lain:
- Mendukung Kesehatan Tulang: Tempe kaya akan kalsium dan isoflavon, yang dapat membantu menjaga kesehatan tulang.
- Meningkatkan Pencernaan: Serat dalam tempe dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dengan merangsang pertumbuhan bakteri baik di usus.
- Meningkatkan Fungsi Kekebalan Tubuh: Protein dan antioksidan dalam tempe dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Resep Berbasis Tempe
Tempe adalah makanan berprotein tinggi yang dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat. Berikut adalah beberapa resep sederhana yang menyoroti kegunaan tempe dalam masakan:
Tumis Tempe Kecap
Tumis tempe kecap adalah hidangan yang mudah dan cepat dibuat. Rasanya yang gurih dan manis sangat cocok disajikan dengan nasi hangat.
Bahan:
- 1 papan tempe, potong dadu
- 2 siung bawang merah, iris tipis
- 2 siung bawang putih, iris tipis
- 1/2 buah cabai rawit, iris tipis
- 3 sdm kecap manis
- 1 sdt kecap asin
- 1/2 sdt gula pasir
- Garam dan merica secukupnya
Langkah-langkah:
- Panaskan minyak goreng dalam wajan.
- Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum.
- Masukkan tempe dan cabai rawit. Tumis hingga tempe sedikit kecoklatan.
- Tambahkan kecap manis, kecap asin, gula pasir, garam, dan merica. Aduk rata.
- Masak hingga bumbu meresap dan tempe matang.
Gambar Hidangan Jadi:
Ringkasan Akhir
Dengan kandungan nutrisinya yang kaya, tempe memberikan banyak manfaat kesehatan, termasuk mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker. Serbaguna dan mudah diolah, tempe dapat dimasukkan ke dalam berbagai hidangan, menjadikannya tambahan yang lezat dan bergizi untuk pola makan apa pun.
Bagian Pertanyaan Umum (FAQ)
Apa perbedaan antara tempe dan tahu?
Tempe dan tahu sama-sama terbuat dari kacang kedelai, tetapi proses pembuatannya berbeda. Tempe difermentasi dengan jamur, sedangkan tahu dibuat dengan mengendapkan susu kedelai dengan koagulan.
Apakah tempe mengandung gluten?
Tidak, tempe tidak mengandung gluten.
Bagaimana cara menyimpan tempe?
Tempe dapat disimpan di lemari es hingga 5 hari atau dibekukan hingga 3 bulan.