Nikah Menurut Arti Bahasa Adalah

Made Santika March 15, 2024

Dalam setiap kebudayaan, institusi pernikahan memegang peranan penting sebagai landasan pembentukan masyarakat. Berbagai istilah digunakan untuk menyebutnya, dan di Indonesia, istilah “nikah” telah mengakar kuat sebagai representasi ikatan suci ini. Menelusuri arti kata “nikah” tidak hanya memberikan pemahaman linguistik, tetapi juga membuka wawasan tentang makna dan tujuannya dalam kehidupan manusia.

Secara etimologis, kata “nikah” berasal dari bahasa Arab “nakaha”, yang berarti “menggawini” atau “berhubungan badan”. Dalam bahasa Indonesia, kata ini memiliki arti yang lebih luas, mencakup ikatan perkawinan antara pria dan wanita yang dilakukan sesuai dengan hukum dan ajaran agama.

Arti Kata “Nikah”

kartun muslimah pengantin muslim animasi nikah perkawinan islam pernikahan perkahwinan komitmen cdr karikatur kahwin kesetiaan malay khitan khitanan lelaki ikhlas

Secara bahasa, kata “nikah” berasal dari bahasa Arab, “nakaha” yang berarti berkumpul atau menyatukan.

Dalam bahasa Indonesia, “nikah” diartikan sebagai ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Contoh Penggunaan Kata “Nikah”

Contoh penggunaan kata “nikah” dalam sebuah kalimat:

“Mereka berdua telah melangsungkan akad nikah pada hari Minggu lalu.”

Makna Nikah

nikah menurut arti bahasa adalah

Secara etimologis, “nikah” berasal dari bahasa Arab “nakaha” yang berarti “mengawini” atau “menjadikan istri”. Dalam pengertian umum, nikah adalah suatu ikatan perkawinan yang sah antara seorang pria dan wanita yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan agama.

Tujuan dan Fungsi Nikah

Nikah memiliki tujuan dan fungsi penting dalam masyarakat, di antaranya:

  • Membentuk keluarga yang sah dan diakui secara hukum.
  • Memberikan perlindungan hukum dan sosial bagi pasangan dan anak-anak.
  • Mencegah terjadinya perzinaan dan hubungan seksual di luar nikah.
  • Memperoleh keturunan yang sah dan melanjutkan generasi.
  • Mempererat hubungan sosial dan kekerabatan antar keluarga.

Perbedaan Nikah dan Pernikahan

Meskipun sering digunakan secara bergantian, nikah dan pernikahan memiliki perbedaan mendasar:

  • Nikah adalah ikatan perkawinan yang sah secara agama, sementara pernikahan adalah ikatan perkawinan yang sah secara hukum.
  • Nikah dapat dilakukan secara adat atau agama, sedangkan pernikahan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
  • Nikah tidak selalu tercatat secara resmi, sedangkan pernikahan harus tercatat di lembaga resmi seperti Kantor Urusan Agama (KUA) atau catatan sipil.

Syarat dan Rukun Nikah

Dalam ajaran Islam, pernikahan merupakan ikatan sakral yang dilandasi oleh cinta, kasih sayang, dan tanggung jawab. Agar suatu pernikahan dianggap sah secara agama, maka harus memenuhi syarat dan rukun yang telah ditetapkan.

Syarat Nikah

  • Akad nikah: Pernyataan ijab kabul yang diucapkan oleh wali nikah mempelai perempuan dan mempelai laki-laki.
  • Adanya dua orang saksi: Laki-laki muslim dan adil yang menyaksikan akad nikah.
  • Mempelai perempuan dan laki-laki sudah dewasa: Baligh, yaitu telah mencapai usia pubertas.
  • Tidak ada halangan pernikahan: Seperti perbedaan agama, hubungan mahram, atau adanya paksaan.
  • Mempelai perempuan tidak sedang dalam iddah: Masa tunggu setelah perceraian atau kematian suami.

Rukun Nikah

  • Ijab: Pernyataan penyerahan mempelai perempuan dari wali nikah kepada mempelai laki-laki.
  • Qabul: Pernyataan penerimaan mempelai perempuan oleh mempelai laki-laki.
  • Mahar: Pemberian wajib dari mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan sebagai simbol tanggung jawab dan kasih sayang.
  • Dua orang saksi: Seperti yang disebutkan pada syarat nikah.

Jika keempat rukun nikah tersebut terpenuhi, maka pernikahan dianggap sah secara agama. Namun, jika salah satu rukun tidak terpenuhi, maka pernikahan tersebut tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum.

Prosedur Nikah

Prosedur nikah adalah rangkaian langkah-langkah hukum dan administratif yang harus dilalui oleh pasangan yang ingin menikah.

Persyaratan Umum

  • Calon pengantin berusia minimal 19 tahun.
  • Calon pengantin tidak memiliki hubungan darah atau susuan yang dilarang menurut hukum.
  • Calon pengantin tidak sedang terikat perkawinan dengan orang lain.

Langkah-langkah Prosedur Nikah

  1. Pengajuan Permohonan Nikah

    Pasangan mengajukan permohonan nikah ke Kantor Urusan Agama (KUA) setempat dengan membawa dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti:

    • Fotokopi KTP kedua calon pengantin.
    • Fotokopi Kartu Keluarga kedua calon pengantin.
    • Surat keterangan belum menikah dari desa/kelurahan.
    • Surat izin orang tua bagi calon pengantin yang belum berusia 21 tahun.
  2. Pemeriksaan Berkas

    Petugas KUA memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen permohonan nikah.

  3. Penerbitan Surat Pengantar Nikah

    Setelah berkas dinyatakan lengkap dan valid, KUA menerbitkan Surat Pengantar Nikah yang akan digunakan untuk melangsungkan akad nikah.

  4. Akad Nikah

    Akad nikah dilaksanakan di hadapan penghulu dengan dihadiri oleh dua orang saksi. Pada saat akad nikah, calon pengantin mengucapkan ijab kabul yang merupakan pernyataan sahnya pernikahan.

  5. Pencatatan Nikah

    Setelah akad nikah selesai, penghulu mencatat pernikahan tersebut dalam Akta Nikah dan menyerahkannya kepada pasangan pengantin.

Hak dan Kewajiban Pasangan Nikah

Dalam pernikahan, kedua pasangan memiliki hak dan kewajiban yang diatur secara hukum. Hak dan kewajiban ini bertujuan untuk melindungi kepentingan masing-masing pihak dan menjaga keharmonisan rumah tangga.

Tabel Perbandingan Hak dan Kewajiban Suami dan Istri

Hak Suami Istri
Hak untuk mendapatkan nafkah Ya Ya
Hak untuk mendapatkan perlindungan Ya Ya
Hak untuk mengelola harta bersama Ya Ya
Kewajiban Suami Istri
Kewajiban untuk menafkahi Ya Tidak
Kewajiban untuk melindungi Ya Tidak
Kewajiban untuk mengurus rumah tangga Tidak Ya

Dampak Pernikahan terhadap Hak dan Kewajiban Individu

Pernikahan memberikan dampak yang signifikan terhadap hak dan kewajiban individu. Secara umum, pernikahan membatasi kebebasan individu dalam beberapa aspek, namun juga memberikan perlindungan dan tanggung jawab baru.

  • Pembatasan kebebasan individu: Setelah menikah, individu tidak lagi bebas untuk mengambil keputusan sendiri dalam beberapa hal, seperti perjanjian kontrak atau pengelolaan harta benda. Keputusan harus diambil bersama dengan pasangan.
  • Perlindungan hukum: Pernikahan memberikan perlindungan hukum bagi kedua pasangan. Misalnya, pasangan yang sudah menikah memiliki hak untuk mewarisi harta pasangannya jika terjadi perceraian atau kematian.
  • Tanggung jawab baru: Pernikahan membawa tanggung jawab baru, seperti tanggung jawab untuk menafkahi pasangan dan mengurus anak-anak.

Manfaat dan Tantangan Nikah

nikah menurut arti bahasa adalah terbaru

Pernikahan adalah suatu ikatan suci yang membawa banyak manfaat dan tantangan. Berikut adalah pembahasan tentang manfaat dan tantangan dalam pernikahan:

Manfaat Nikah

“Pernikahan adalah institusi yang indah yang memberikan banyak manfaat, termasuk cinta, dukungan, dan kebahagiaan.”

John Gottman

Beberapa manfaat pernikahan antara lain:

  • Kesehatan fisik dan mental yang lebih baik
  • Meningkatnya kepuasan hidup
  • Meningkatnya rasa aman dan stabilitas
  • Kesempatan untuk membangun keluarga
  • Dukungan emosional dan sosial

Tantangan dalam Nikah

Meskipun ada banyak manfaat, pernikahan juga dapat membawa tantangan. Beberapa tantangan umum yang dihadapi dalam pernikahan meliputi:

  • Konflik dan perselisihan
  • Masalah keuangan
  • Perbedaan nilai dan tujuan hidup
  • Gangguan eksternal, seperti stres pekerjaan atau masalah keluarga
  • Kurangnya komunikasi dan keintiman

Mengatasi Tantangan Nikah

Mengatasi tantangan dalam pernikahan sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaan pernikahan. Berikut adalah beberapa saran untuk mengatasi tantangan tersebut:

  • Komunikasi yang efektif dan terbuka
  • Kemauan untuk berkompromi dan menyelesaikan konflik
  • Dukungan dari teman, keluarga, atau terapis
  • Fokus pada aspek positif pernikahan
  • Menghabiskan waktu berkualitas bersama

Simpulan Akhir

nikah menurut arti bahasa adalah terbaru

Dengan demikian, nikah tidak hanya sekadar penyatuan dua insan, tetapi juga merupakan sebuah institusi sosial yang diatur oleh norma dan nilai yang dianut oleh masyarakat. Melalui nikah, individu memperoleh hak dan kewajiban baru, serta diharapkan dapat membentuk keluarga yang harmonis dan sejahtera.

Pemahaman yang komprehensif tentang makna nikah menurut arti bahasa menjadi sangat penting untuk membangun pernikahan yang sehat dan bermakna.

Jawaban yang Berguna

Apa perbedaan antara nikah dan pernikahan?

Nikah adalah istilah yang lebih spesifik dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada ikatan perkawinan sesuai dengan hukum dan ajaran agama Islam, sedangkan pernikahan memiliki makna yang lebih umum dan dapat mencakup berbagai bentuk ikatan perkawinan, termasuk pernikahan sipil atau pernikahan adat.

Apa tujuan utama nikah?

Tujuan utama nikah adalah untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah, serta untuk mengatur hubungan seksual yang halal dan bertanggung jawab antara pria dan wanita.

Apa saja syarat dan rukun nikah dalam Islam?

Syarat dan rukun nikah dalam Islam meliputi adanya calon suami dan istri yang berakal sehat, baligh, dan tidak memiliki halangan untuk menikah, serta adanya wali, dua orang saksi, dan mahar.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait