Alat Musik Druri Danau – Daerah yang didiami sebagian besar orang Batak meliputi bagian utara Sumatera Utara, dengan Aceh sebagai perbatasan di utara dan Riau di selatan. Mereka juga tinggal di daerah pegunungan antara Pantai Timur Sumatera dan Pantai Barat. Lainnya menyebar ke negara lain.
Istilah Batak adalah istilah sederhana yang mengacu pada enam suku bangsa yang diyakini memiliki hubungan sejarah. Suku itu disebut Batak; Toba, Karo, Pakpak, Simalungun, Angkola, dan Mandailing memiliki tradisi yang berbeda. Tentu saja tidak mungkin mendefinisikan Batak sebagai budaya tunggal.
Alat Musik Druri Danau
Budaya Batak memang kompleks, rumit dan ada juga yang masih misterius. Dan mereka terus berubah seiring dengan pergerakan peradaban. Orang Batak sekarang telah menjadi Kristen atau Muslim, meninggalkan tempat kelahirannya untuk tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta atau Medan, meskipun ada juga yang tinggal di pedesaan.
Jual Krisbow Tangga Aluminium 4 Step Motif Kayu Teak Original
Di sisi lain, di tengah kehidupan Batak dan budaya yang kuat, orang Batak masih mempertahankan identitas yang jelas dan dapat dikenali.
Banyak versi yang membicarakan tentang asal usul orang Batak. Namun secara umum orang Batak hampir sependapat (khususnya orang Toba).
Meskipun Batak memiliki sistem tulisan kuno, tidak ada buku tertulis tentang sejarah Batak. Tulisan Batak yang disebut pustaha banyak mengandung obat-obatan yang digunakan oleh Datu dalam ritual dan doa.
Namun setidaknya dapat diketahui bahwa wilayah Batak bagian selatan telah menerima pengaruh Hindu-Buddha sejak abad ke-6 Masehi. Meskipun masyarakat Batak tidak banyak mengetahui tentang masa lalu Hindu-Buddha mereka, lebih dari sepuluh candi dapat ditemukan di kawasan Mandailing. Candi-candi di Padang Lawas juga terjaga dengan baik.
Pro Siding Seminar N Asional Pei 2017
Selain candi, pengaruh Hindu-Buddha juga hadir dalam bentuk teks, bahasa Sansekerta dan mitologi yang memiliki banyak kemiripan dengan wilayah Jawa.
Pada abad ke-11, ada komunitas Tamil yang tinggal di Barus, sebuah kota perdagangan yang berkembang pesat di sepanjang Pantai Barat. Periode ini menunjukkan bahwa wilayah pesisir dan pedalaman Sumatera Utara telah terlibat dalam interaksi yang luas.
Marco Polo juga tercatat tiba di Barus pada tahun 1233. Namun setelah itu, Sumatera Utara seolah menghilang dari media dan baru muncul kembali pada akhir abad ke-18, yakni dalam catatan etnografi yang menyukai hal-hal aneh. dan urutan sejarah Perang Padri.
Wilayah Batak terkesan tertutup dengan dunia luar. Bahkan orang Eropa menunggu hingga pertengahan abad ke-19 untuk melihat keindahan Danau Toba.
Dicari, Pemimpin Agamis By Inilah Koran
Beberapa teori mengatakan bahwa orang Batak adalah keturunan suku Proto-Melayu yang bermigrasi dari Thailand ribuan tahun yang lalu.
Suku Batak terdiri dari beberapa suku bangsa yang tinggal di berbagai daerah di Sumatera Utara. Mereka juga berbicara dengan dialek dan dialek Batak yang berbeda:
Untuk menyatakan kesatuan teritorial atau teritorial, orang Batak memiliki banyak kata yang berkaitan dengan wilayah pemukiman dan struktur organisasinya:
Pemimpin politik orang Batak adalah desa dan kota. Tidak ada partai politik besar di antara orang Batak, meskipun keadaan mungkin memaksa mereka untuk bergabung dengan komunitas lain. Ikatan kekerabatan masih menjadi dasar utama untuk menjalin silaturahmi.
Jual Makanan Kucing 2kg Untuk Anak Kucing Terbaru
Di banyak komunitas, bahkan di kalangan masyarakat Batak, sulit untuk membagi ruang publik. Kehidupan publik dan status politik sebagian besar berpusat pada keluarga. Kelompok terpenting dalam budaya Batak adalah Marga (Toba) atau Merga (Karo).
Marga adalah keluarga patrilineal atau sekelompok kerabat yang saling berhubungan karena kelahiran dan atau perkawinan. Marga berfungsi sebagai tanda adanya hubungan di antara mereka.
Eksogami berarti seseorang tidak akan menikahi seseorang dari ras yang sama, yang akan mencari pasangan di keluarga lain. Dengan cara ini, jaringan kerabat dan pekerjaan tercipta; sistem yang kuat yang menyatukan budaya Batak kemudian.
Setiap keluarga memiliki dua jenis hubungan dengan keluarga lainnya. Keluarga yang memberikan gadis disebut hulahula (atau Puang dan Pakpak) dan memiliki status yang lebih tinggi dari keluarga yang menikahkan pengantin wanita, yang disebut boru di masyarakat Toba (atau Berru dan pakku).
Alat Musik Tradisional Khas Sumatera Utara, Gambar Dan Penjelasan
Ini berarti bahwa kadang-kadang sebuah keluarga berstatus tinggi, dibandingkan dengan keluarga lain, dan kadang-kadang mereka berstatus rendah – dapat menjadi salah satu komunitas.
Tidak ada pemimpin dan kerabat Marga atau Raja dalam budaya Batak yang berkuasa pada semua orang Batak. Si Singa Mangaraja dengan gamblang menunjukkan bagaimana politik kasta dapat digunakan untuk menaikkan status dan pengaruh seseorang sehingga berstatus dihormati dan dipercaya oleh banyak keluarga.
Marga adalah sebuah identitas. Seorang Batak bahkan tahu banyak dari Batak lain hanya dengan mengetahui nama ayahnya; dari mana asalnya, kepribadian dan status sosial. Meski terkesan stereotipe, tapi itulah kenyataannya.
Ada lima rumpun di Batak Karo, yaitu rumpun Karo-karo, Ginting, Sembiring, Tarigan, dan Parangin-angin. Di lima keluarga, ada banyak lainnya. Total ada 84 wilayah.
Ismaelmby Profil Instagram, Cerita
Tentang orang Batak Toba yang bernegara (marbona pasogit) di wilayah Toba, dari tiga wilayah utama: Borbor, Lontung dan Sumba. Beberapa nama marga dalam suku Batak Toba adalah Simangunsong, Marpaung, Napitupulu, dan Pardede.
Kemudian di Batak Simalungun terdapat empat rumpun populer dengan lafal SISADAPUR, yaitu Sinaga, Saragih, Damanik, dan Purba. Konon ini akibat Haruguan Bolon (pertemuan besar) untuk tidak saling serang dan tidak bermusuhan.
Sedangkan di Batak Mandailing banyak rumpun antara lain Lubis, Nasution, Harahap, Pulungan, Batubara, Parinduri, Lintang, Hasibuan, Rambe, Dalimunthe, Rangkuti, Tanjung, Mardia, Daulay, Matondang, dan Hutasuhut.
Jika seseorang yang menikah dengan orang yang bukan dari suku Batak memiliki orang Batak, maka dia harus menjadi salah satu dari marga Batak (lain). Proses adopsi ini juga berlaku tidak hanya untuk pernikahan. Nama keluarga sering diberikan sebagai kehormatan.
Apakah Alat Musik Khas Daerah Tempat Tinggal Murah
Pernikahan Batak adalah acara penting. Kontribusi dipertukarkan dan diskusi diperlukan untuk menentukan jumlah kontribusi yang tepat. Beberapa hal diberikan sebelum pernikahan dan beberapa diberikan bertahun-tahun kemudian.
Secara umum, Toba mendefinisikan perbedaan antara barang laki-laki yang disebut piso dan barang perempuan yang disebut ulos. Piso berasal dari keluarga mempelai pria dan diberikan kepada keluarga istrinya dan ulosnya ke arah lain.
Piso adalah senjata kependekan dari kata yang berhubungan dengan logam mulia. sedangkan Ulos adalah hamparan, dan mengacu pada panjang tanah.
Perkawinan yang paling baik dalam suku Batak adalah seorang laki-laki menikah dengan sepupunya. Oleh karena itu, tidak ada pernikahan antara keluarga yang sama dan menghindari pernikahan dengan putri seorang paman.
E Paper Surya Edisi 17 Februari 2013 By Harian Surya
Di antara suku-suku lain di Indonesia, pernikahan Batak terbilang rumit. Mengkonsolidasikan hubungan antara kerabat laki-laki dan kerabat perempuan. Bahkan dalam masyarakat kuno, pria tidak memiliki kebebasan untuk memilih pasangannya.
Urutan pertama sebagai pembuka adalah Mangariksa dan Pabangkit Hata. Mangariksa adalah kunjungan dari pihak mempelai pria ke pihak mempelai wanita yang dilanjutkan dengan Pabangkit Hata atau lamaran.
Kerabat anak itu melakukannya dengan mengirimkan utusan ke rumah gadis itu. Kunjungan kenabian ini disebut Nugkuni atau Ngembah Belo Selembar oleh masyarakat Karo. Orang Toba memanggilnya Marhusip.
Ketiga adalah Patua Hata, yaitu orang tua yang memberikan petuah atau nasihat sebagai persiapan calon pengantin nantinya. Proses ini adalah proses yang sangat serius.
Edisi 619 By Pt. Berita Nusantara
Yang keempat adalah tata cara yang disebut Marhata Sinamot (Ngembah Manuk untuk orang Karo), di mana pihak laki-laki mendekati pihak perempuan untuk berunding sebagai berikut:
Kemudian tahap ketujuh adalah Martonggo Raja, yaitu upacara atau pernikahan yang akan dilaksanakan. Prosesi ini menyadarkan masyarakat akan pernikahan yang akan digelar.
Cara kedelapan adalah Manjalo Pasu-pasu Parbagosan, yaitu restu kedua mempelai gereja jika beragama Protestan. Perjalanan ini merupakan hal yang paling penting dan tidak boleh diabaikan karena orang Batak adalah umat Kristiani yang memujanya dengan sepenuh hati.
Langkah terakhir adalah resepsi pernikahan. Marunjuk/menhuti adalah bahasa Toba (menampilkan). Petuturen atau Endemu Bayu dalam bahasa Karo. Proses ini merupakan langkah terakhir dari keseluruhan proses pernikahan.
Republik Indonesia: 2010
Selain perkawinan dan proses-proses tersebut, masyarakat Toba juga mengenal mangalua, yaitu perkawinan yang terjadi karena tidak ada kecocokan antara keduanya. Anak laki-laki itu akan membawa gadis itu dan mengirim utusan. Upacara manuruk-nuruk akan dilakukan jika metode ini digunakan untuk pernikahan.
Ada juga perkawinan yang salah, yaitu perkawinan antara janda dengan keluarga suaminya. Dalam bahasa Karo Lakoman, Mangabia dalam bahasa Toba.
Lakoman tiaken jika seorang janda menikah dengan orang yang suaminya meninggal. Lakoman nidhalken senina, jika menikah dengan saudara tiri almarhum. dan Lakoman ku nandena jika menikah dengan anak dari kerabat almarhum suaminya.
Sebagian besar keluarga Batak adalah monogami. Padahal hukum adat Batak tidak melarang poligami atau poligami. Poligini adalah sistem perkawinan yang memungkinkan seorang pria memiliki banyak istri sekaligus.
Mp0907 By Mpost
Praktek inisiasi setelah menikah di Batak biasanya bersifat virilokal; tinggal di keluarga suami. Meskipun ada juga uxorilocal, yaitu keluarga perempuan yang dalam budaya Batak disebut hanela.
Jika seorang Batak menjadi istri kedua (manindi) maka dia dan anak-anaknya tidak berhak atas semua kekayaan yang ada. Namun, keluarga yang tidak dapat memiliki anak adalah penyebab umum dari poligini.
Toba dan Karo beragama Kristen, sedangkan Mandailing (dan Angkola) di selatan beragama Islam. Sejarah panjang kelompok ini, termasuk kontak dengan misionaris Kristen atau tetangga mereka (Islam Aceh dan Minangkabau) melacak perkembangan budaya dan agama yang berbeda di wilayah Batak.
Meskipun Kristen dan Islam kini menjadi agama mayoritas masyarakat Batak, namun kedua agama ini tergolong baru. Agama Hindu dan Budha pertama kali menghiasi Sumatera Utara dan berkembangnya kerajaan-kerajaan di Sumatera pada abad ke-6. Namun, kepercayaan ini tidak populer setelah itu. Namun, konsep kepercayaan Hindu-Buddha sangat erat kaitannya dengan kepercayaan Batak