Can Ho Pasirua Belajar Musik Sejak Download Video Youtube Menjadi Musik – 18-03-2016 10:39 18-03-2016 10:39 Waktu pembaruan: 18-03-2016 11:00 323 2 1
Yohanes de Capsetrano Jambru Pasirua lahir pada tanggal 24 November 2004 dari keluarga NTT Ende Maukaro. Ayah dari Kristoforus Jambru dan ibu dari Ermelinda Ndiki. Ia memiliki dua orang adik, Yohanes de Brito Affrettando Pasirua dan Yohanes Accelerando Pasirua.
Can Ho Pasirua Belajar Musik Sejak Download Video Youtube Menjadi Musik
Ayahnya adalah seorang musisi. Sejak kuliah di Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Mandira Kupang, ayahnya sering hadir di acara-acara baik di dalam maupun di luar kampus. Selain itu, ayahnya menyediakan layanan keyboard/piano pribadi di Kota Kallang. Kepiawaiannya dalam memainkan musik keyboard dan organ serta alat musik sejenis tidak perlu diragukan lagi.
Kelas Iv Tema 6 Cita Citaku
Bakat Kristo diturunkan kepada putra sulungnya yang biasa dipanggil Canho. Menurut sang ayah, saat bertemu dengan kru Koepang.Com beberapa tahun lalu, Canho menunjukkan bakat musiknya sejak dini.
“Saat mendengar musik di rumah, dia selalu menggerakkan kepala, tangan, dan kakinya,” ujar Crystal dalam acara wisuda BTN Kolhua suatu malam.
Tanda-tanda ini menarik perhatian ayahnya, dan Kanjo Jr. mulai fokus pada musik selama pendidikannya di Kupang. Setelah menyelesaikan studinya di Kupang, Canho dan keluarganya kembali ke Ender. Orang tuanya bekerja di pemerintahan Kabupaten Ender. Ayahnya bekerja di Kementerian Perhubungan, sedangkan ibunya bekerja di sekretariat daerah.
Meskipun dia tinggal di kota kecil End, ayahnya terus menanamkan kecintaan pada putranya untuk bermain musik. Selain kesibukannya sebagai PNS, Christo membuka lembaga kursus musik bernama Affrettando Music Course.
Canho Pasirua, Pianis Cilik, Asal Ntt Yang Bakal Tampil Di Long Beach California, Amerika Serikat Halaman 1
Dari segi bisnis, kehadirannya yang tidak seberapa ini akan menjadi sumber pemasukan bagi Christo, meski tidak akan banyak, karena minat masyarakat (anak-anak) untuk belajar musik masih rendah. Namun yang terpenting, kursus itu hadir sebagai media untuk menyalurkan kegemarannya di bidang musik dan tentunya untuk mengasah anak-anaknya di bidang musik.
Canho mempelajari musik secara profesional melalui kurikulum pada usia 3 tahun (November 2007). Sejak menjadi mahasiswa program musik Affrettando, Canho telah mengikuti berbagai acara konser di Ende dan Maumere.
Selain mengikuti berbagai acara konser sebagai peserta, Canho terus mengasah kemampuan bermusiknya dalam konser solo di berbagai kota. Diantaranya Ende, 7 November 2014 (umur 10); Maumere, 19 Desember 2014 (umur 10); Mbay, 14 Februari 2015 (umur 10); Ende, 5 April 2015 (umur 10); umur); terakhir di Mataloko, Januari 27, 2016 (usia 11).
[/caption] Segala macam event besar di benua Flores diisi olehnya, lalu Canho pun melirik event internasional. Peluang ini didapat dari informasi World Championships of Performing Arts (WCOPA) di Indonesia pada akhir Desember 2015 lalu. WCOPA Indonesia mengadakan audisi untuk World Championships in Performing Arts, mengundang kontestan dari seluruh Indonesia yang berbakat dalam seni pertunjukan seperti musik vokal, tari, alat musik, modeling, pertunjukan.
Genre Musik Tulus
“Karena keterbatasan dana untuk bepergian ke Jakarta, kami memilih untuk mengikuti audisi dengan mengirimkan video Resital Piano Anak Canho Pasirua ke WCOPA Indonesia.”Jean Kristo Join Koepang.Com
“Pada tanggal 24 Februari 2016, WCOPA Indonesia mengumumkan bahwa Canho berhasil mengikuti audisi sentral dalam bidang musik instrumental (piano) dan dapat mengikuti World Performing Arts Championships 2016 yang diadakan di Long Beach, California, USA.” diselenggarakan orang-orang.
“Unik dan menarik jika kita melihat ke belakang, pada tahun 2012, almarhum Ema Gadi Djou menyumbangkan sebuah piano ke Affrettando Music Course Academy. Piano ini digunakan oleh Canho untuk berlatih dan melakukan resital piano dan akhirnya piano inilah yang membawa Canho ke panggung internasional.” Ingat Christo.
“Ini adalah rasa terima kasih Canho yang sebesar-besarnya atas pemberian ini. Makanya ketika kami menerima kabar bahwa Canho lolos audisi pusat (Jakarta), kami langsung bertemu dengan Bapak Lori Gadi Djou yang merupakan Presiden YAPERTIF untuk menyampaikan kabar tersebut. ucap Kristal.
Top Programs Favorite The Hitman S Bodyguard Fox Movies David Bowie
Kristo mengaku berat menyekolahkan anaknya ke acara tersebut karena semua biaya ditanggung orang tua. Kristo meminta dukungan semua pihak untuk mensukseskan perjalanan Canho ke Amerika Serikat.
“Kami yakin Canho yang muncul di California merupakan kebanggaan masyarakat Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur bahkan masyarakat Indonesia.”
Membuka jalan ke Long Beach, California, Canho akan mempersembahkan serangkaian resital piano solo. Konser tersebut bertujuan untuk meningkatkan performa, terutama pada piano, serta mengumpulkan dana untuk mendukung momentum Canho.
Menurut Kristo, Canho akan mengikuti tiga kompetisi World Performing Arts Championships 2016 yang diadakan di Long Beach, California, AS, yakni instrumen piano klasik, instrumen piano modern, dan instrumen piano orisinal.
Kelas Iv Tema 6 Bg Pdf
“Kami sangat mengharapkan apresiasi dan dukungan serta doa dari Pemerintah Kabupaten NTT, masyarakat Kabupaten NTT, Pemerintah Daerah se-Flores, Pemerintah Provinsi NTT, serta seluruh masyarakat NTT dan masyarakat Indonesia seluruhnya.” Diminta Kristo via Koepang.Com. (Giorgio Babo Moggi/Koepang.Com), Ende – Anak-anak Indonesia memiliki banyak bakat luar biasa, salah satunya adalah kemampuannya dalam bermain piano, kata seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun asal Ende, Nusa Tenggara Timur, yang dikenal dengan nama nama Canho. Kemampuannya memainkan tuts piano tidak perlu diragukan lagi. Buktinya, ia terpilih untuk mewakili Indonesia di festival World Championship of Performing Arts (WCOPA) yang digelar di California, AS Juli ini.
Nada-nada sulit para komponis dunia berhasil ditaklukkan oleh bocah bernama asli Yohanes de Capsetrano Jambru Pasirua. Sebut saja “Turkish March” karya Mozart, “Ballade Pour Adeline” karya Oliver Toussaint, dan “Maple Leaf Rag” karya Scott Joplin. Setidaknya kini ia bisa memainkan lebih dari 30 buah piano klasik.
Nanti di Amerika Serikat, ia akan menghadapi anak-anak lain dengan bakat musik super dari 54 negara termasuk Amerika Serikat, Amerika Utara, Hong Kong, dan Jepang.
Bakat musik Canho mulai muncul pada usia tiga tahun. Ayahnya, Kristoforus Jambru, mengenang saat Canho kecil mulai mencoba menyentuh piano Kris. Dia mulai menekan tombol hitam dan putih.
Jenis Musik Khas Kamerun Tts Download
Chris juga mencoba mengajari anak pertamanya bermain piano. Tidak seperti anak lain yang mudah bosan, Canhoe Jr. memainkan piano dengan perhatian penuh setiap hari. Pada usia lima tahun, Kris memulai pelajaran musik tidak jauh dari rumah mereka di Ender, di mana dia mengajar piano menurut Kurikulum Musik Amerika.
“Dia mulai tertarik dengan musik ketika dia berusia tiga tahun. Saat itu, dia hanya bermain piano dengan santai. Tapi ketika dia berusia lima tahun, dia diajarkan semua dari potongan dasar di buku latihan piano. semua di kelas Amerika,” kata Chris saat dihubungi
Sejak usia tujuh tahun, Canho mulai belajar bermain piano dengan serius. Dia mulai belajar memainkan lagu-lagu Mozart. Kris saat itu mencoba memberi Canho tugas untuk menguasai lagu, dua tingkat di atasnya. Siapa sangka dia bisa melakukannya dalam 1,5 bulan.
“Awalnya saya tidak berpikir dia bisa (bermain piano) seperti sekarang. Ketika dia berusia tujuh tahun, saya mencoba memberinya lagu yang dua tingkat lebih sulit. Dia bisa melakukannya. “Saya memberinya yang berikut ini perbandingan Lagu yang sulit, dia bisa bernyanyi. Dia malah senang mendapatkannya,” ujar pria yang juga berprofesi sebagai PNS di Ender itu.
Giat Berusaha Meraih Cita Cita
Sejak itu, Canho berlatih lagu baru setiap 1,5 bulan. Ketika berhasil ditaklukkan, maka akan mendapatkan lagu baru lagi.
* Fakta atau tipuan? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang disebar silahkan whatsapp ke nomor cek fakta 0811 9787 670 masukan saja kata kunci yang diinginkan.
Kris tidak menyangka putranya bisa menaklukkan lagu-lagu berat di usia yang begitu muda. Dia pikir Canhoe punya bakat. Perpaduan antara bakat dan ketekunan menjadi kunci dari kemampuan anaknya dalam bermain piano.
“Pertama-tama, bakat besar didukung oleh latihan yang gigih. Dia bisa mengatasi kesulitan atau kerumitan nada-nada klasik. Nada-nada kompleks ini hanya bisa (ditaklukkan) melalui bakat dan ketekunan. Dia membuktikannya,” kata Chris.
Tema 6 Bi
Demi mengasah kemampuan Canho, Kris pun mengajak anaknya menggelar konser. Di usia 8,5 tahun dia sudah memberikan pengajian.
“Kami minta dia bikin konser ya resital. Beberapa kali. Konsernya diadakan antara Ende dan kota terdekat di Flores,” kata pria lulusan seni rupa Indonesia di Yogyakarta itu.
Untuk lebih mengasah kemampuan bermain piano Canho, Kris mencari kompetisi. Hingga akhirnya tersiar kabar akan mewakili Indonesia di babak kualifikasi “World Performing Arts Championships”. Ternyata Canho berhasil terpilih mewakili Indonesia dalam kompetisi internasional tersebut.
Anak yang saat ini duduk di bangku kelas V SD Katolik Santa Ursula Ende ini pantas mewakili Indonesia di ajang bergengsi tersebut. Kini ia berhasil menaklukkan lebih dari 30 buah piano klasik dengan durasi 12 menit.
Chano, Bocah Asal Ende Harumkan Indonesia Di Kancah Dunia
“Kemampuan Canho jauh melebihiku. Dia bisa memainkan bidak yang tidak bisa aku mainkan. Jadi kubilang dia ajaib, karena bidak yang kuberikan padanya adalah hal yang tidak bisa dimainkan oleh anak-anak seusianya,” kata Kris.
Pengadilan Pleidoi Ferdy Sambo, Ricky Rizal, Ma’ruf Kuat Hari Ini, Kapan Giliran Putri Candrawathi dan Richard Eliezer?