Saron merupakan salah satu jenis alat musik tradisional yang menjadi bagian dari gamelan. Alat musik ini juga tergolong alat musik perkusi. Saron terkenal khas dengan bentuknya. Adapun alat musik saron terdiri dari 7 atau 14 wilah yang terbuat dari bahan logam, khususnya perunggu. Saron juga terbentuk dari kayu yang berongga sebagai penyangga bilah-bilah tersebut. Kayu penyangga tersebut bernama rancakan kijingan. Cara memainkan alat musik saron adalah dengan dipukul pada bagian bilah dengan alat pemukul khusus.
Nah, dalam kesempatan ini, kami akan memberikan pembahasan mengenai alat musik saron termasuk jenis-jenis, cara memainkan hingga fakta menarik dari saron.
Mengenal Alat Musik Saron
Sebenarnya, nama saron berasal dari kata “soran”. Penamaan tersebut mengalami pergantian huruf yang kemudian menjadi saron. Saron mempunyai makna keras atau nyaring. Penamaan tersebut menggambarkan bunyi yang tercipta dari alat musik khas Jawa ini.
Dalam komposisi permainan gamelan, saron mempunyai peranan yang sangat penting. Dalam satu set gamelan, setidaknya anda harus membutuhkan 4 jenis saron. Masing-masing saron tersebut menghasilkan nada yang berbeda-beda. Ada yang menghasilkan susunan nada pelog, nada slendro hingga nada pentatonis.
Perbedaan antara saron laras pelog dengan saron laras slendro adalah pada jumlah bilahnya. Saron laras pelog mempunyai 7 billah sementara yang laras slendro 6 bilah.
Baca juga: Alat Musik Marakas Dimainkan Dengan Cara Apa?
Jenis-jenis Alat Musik Saron
Alat musik saron juga mempunyai jenis dan juga ukurannya. Adapun jenis-jenis alat musik saron adalah sebagai berikut:
Demung
Salah satu jenis saron dalam gamelan Jawa adalah demung. Jenis saron ini mempunyai ukuran yang paling besar dibandingkan dengan jenis saron lainnya. Saron ini juga menghasilkan nada dengan oktaf tengah.
Biasanya dalam set gamelan, ada 1 hingga 2 demung. Khusus untuk gamelan Keraton, umumnya terdapat dua demung. Nah, alat musik demung ini memainkan fungsi penting dalam musik gamelan. Pemain gamelan memainkan demung sebagai balungan gendhing.
Saron Barung
Saron barung ini mempunyai ciri khas berupa ukurannya yang sedang dan mempunyai oktaf yang tinggi. Saron jenis ini mempunyai fungsi yang sama dengan demung, yakni sebagai balungan gendhing dengan wilayah yang terbatas.
Dalam satu set gamelan, biasanya terdiri dari 2 saron barung. Keduanya memainkan fungsi saling menjalin dalam tempo yang cepat. Permainan saron ini akan lebih terlihat ketika menggunakan teknik tabuhan imbal-imbalan. Dalam beberapa kesempatan, terkadang satu perangkat gamelan menggunakan lebih dari dua saron barung.
Dalam iringan pertunjukkan wayang, umumnya terdapat juga saron wayangan yang mempunyai bilah berjumlah 9 buah. Saron jenis ini memang khusus untuk mengiringi lakon pada pertunjukkan wayang.
Saron Panerus atau Peking
Saron panerus ini mempunyai karakteristik nada atau oktaf yang lebih tinggi daripada jenis saron yang lain. Ukurannya juga lebih kecil daripada yang lain. Fungsi saron panerus ini adalah memainkan permainan pukulan rangkap 2 atau 4 dalam setiap lagu balungan.
Cara Memainkan Alat Musik Saron
Bagaimana cara memainkan alat musik saron? Sebenarnya cukup mudah, anda hanya perlu memukul bilah-bilah dengan menggunakan alat pemukul dari kayu. Alat musik saron tersebut akan menghasilkan bunyi dengan susunan nada yang nyaring.
Alat yang anda gunakan untuk memukul bilah tersebut bernama penakol saron. Alat ini terbuat dari material kayu khusus yang bentuknya menyerupai palu pada umumnya. Pemain saron umumnya duduk di tengah saron. Mereka memegang penakol dengan menggunakan tangan kanan.
Ketika tangan kanan memukul bilah saron, tangan kiri bergerak menahan getaran bilah yang baru saja dipukul. Hal tersebut berfungsi untuk menghindari getaran maupun bunyi dengung saat anda memukul bilah saron.
Untuk menekan bilah tersebut, anda juga bisa menggunakan jari tengah tangan kiri. Anda bisa menekan atau bahasa Jawa-nya memanthet atau pencet bilahnya.
Dalam memukul bilah saron, ada teknik memukulnya. Ada teknik imbal di mana anda memukul berkolaborasi dengan pemain saron yang lainnya. Jadi, anda memukul alat musik saron bergantian dengan pemain yang lainnya.
Sementara itu, cepat atau lambat tempo permainan saron ditentukan oleh komando. Biasanya yang memegang komando dalam musik gamelan adalah gendang atau tergantung gendingnya. Sebagai contoh, niyaga atau pemain gamelan akan memukul saron lebih keras dan cepat pada gendhing gangsaran. Hal tersebut karena gendhing tersebut menggambarkan peperangan.
Sementara itu, niyaga akan menabuh saron dengan keras namun lambat pada gendhing gati. Gending ini menggambarkan suasana militer. Sedangkan saat mengiringi lagu, niyaga akan menabuh saron dengan tempo yang sedikit lambat dan halus.
Fakta Unik Alat Musik Saron
Ada beberapa fakta unik alat musik saron yang belum banyak orang mengetahuinya. Untuk lebihnya simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Disebut juga Ricik
Banyak orang yang menyebut alat musik saron dengan nama ricik. Alat musik ini juga termasuk alat musik tradisional dari keluarga balungan. Balungan merupakan kelompok alat musik yang terdiri dari bilah atau wilahan.
Jumlah bilahnya sendiri bervariasi mulai dari 6 hingga 7 bilah. Selain itu, bilah-bilah tersebut disangga pada karo berongga atau rancakan. Kayu penyangga tersebut mempunyai fungsi sebagai resonator.
Bagian dari Gamelan Jawa dan Sunda
Saron merupakan bagian perangkat gamelan baik pada gamelan Jawa maupun gamelan Sunda. Alat musik ini pernah juga digunakan dalam satu pertunjukkan di Candi Borobudur. Beredar kabar bahwa saron juga menjadi alat musik tradisional yang tergambar di relief candi Borobudur.
Hanya saja, gambar reliefnya masih tampak samar-samar sehingga belum bisa dipastikan apakah alat musik itu benar-benar saron atau alat musik lainnya.
Usianya Ratusan Tahun
Saron mempunyai usia yang diperkirakan sudah ratusan tahun. Fakta tersebut didukung dengan adanya Saron yang dipamerkan di National Music Museum di Amerika Serikat. Saron tersebut memang sedikit berbeda dengan saron pada umumnya. Alat musik tersebut mempunyai warna terang perpaduan antara warna merah, kuning dan biru.
Kono katanya, alat musik tersebut dibawa dari Jakarta ke Amerika Serikat pada tahun 1930-an.
Bisa Padu dengan Alat Musik Modern
Meski saron termasuk alat musik perkusi tradisional, saron juga berkolaborasi dengan alat musik modern. Banyak musisi yang sudah mengombinasikan antara saron dengan alat musik modern. Umumnya, dalam pertunjukkan musik kontemporer atau musik etnik, kombinasi kedua jenis musik tersebut tersaji.
Bukan hal yang aneh lagi jika saron bermain bersama gitar, drum, bas dan yang lainnya untuk mengiringi lagu-lagu modern. Ini merupakan wujud dari melestarikan serta memperkenalkan budaya tradisional kepada khalayak ramai.
Baca juga:
Penutup
Itulah pembahasan tentang cara memainkan alat musik saron beserta dengan jenis-jenis dan fakta unik saron. Saron merupakan salah satu instrumen musik yang memainkan peranan penting dalam musik gamelan. Seiring berjalannya waktu, saron juga sering dimainkan dengan alat musik modern. Saron menjadi bagian budaya Indonesia yang harus kita lestarikan bersama.