Cara Pembuatan Gas Mulia

Made Santika March 6, 2024

Gas mulia, dikenal karena sifatnya yang unik dan inert, memegang peranan penting dalam berbagai aplikasi industri dan ilmiah. Memahami cara pembuatan gas mulia sangat penting untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akan unsur-unsur ini. Artikel ini akan mengeksplorasi metode pembuatan gas mulia, mulai dari pemisahan udara hingga teknik adsorpsi dan membran, memberikan wawasan mendalam tentang proses yang kompleks ini.

Sifat gas mulia yang tidak reaktif dan stabil menjadikan mereka sangat berharga dalam berbagai aplikasi, termasuk pencahayaan, laser, dan teknologi mutakhir. Pengetahuan tentang metode pembuatan gas mulia memberdayakan para ilmuwan dan insinyur untuk mengeksplorasi potensi penuh unsur-unsur ini dan mengembangkan teknologi baru yang akan membentuk masa depan.

Pengertian Gas Mulia

Gas mulia adalah unsur-unsur kimia yang termasuk dalam golongan VIIIA atau 18 pada tabel periodik. Mereka dicirikan oleh kereaktifan kimia yang sangat rendah dan merupakan gas pada suhu dan tekanan standar.

Gas mulia memiliki konfigurasi elektron valensi ns 2 np 6 , yang membuat kulit elektron terluarnya penuh. Struktur elektronik ini memberikan stabilitas yang tinggi dan menjelaskan sifat inertnya.

Sifat-sifat Gas Mulia

  • Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa
  • Tidak mudah terbakar dan tidak mendukung pembakaran
  • Konduktivitas listrik dan panas yang rendah
  • Titik leleh dan titik didih yang sangat rendah
  • Kerapatan yang tinggi

Contoh Gas Mulia

  • Helium (He)
  • Neon (Ne)
  • Argon (Ar)
  • Kripton (Kr)
  • Xenon (Xe)
  • Radon (Rn)

Metode Pembuatan Gas Mulia

Pemisahan Gas Mulia dari Udara

Gas mulia dapat dipisahkan dari udara melalui proses yang disebut distilasi fraksional. Proses ini memanfaatkan perbedaan titik didih gas mulia yang berbeda. Udara cair dimasukkan ke dalam kolom distilasi, yang memiliki banyak pelat dengan suhu berbeda. Gas mulia yang lebih ringan, seperti helium dan neon, akan naik ke atas kolom karena titik didihnya yang lebih rendah, sementara gas yang lebih berat, seperti argon dan xenon, akan tetap berada di bagian bawah kolom.

Gas mulia yang berbeda kemudian dapat dikumpulkan pada ketinggian yang sesuai di dalam kolom.

Prinsip Kerja Distilasi Fraksional

Distilasi fraksional bekerja berdasarkan prinsip kesetimbangan. Ketika campuran gas berada dalam kesetimbangan, komposisi gas pada fase cair dan gas akan sama. Pada pelat kolom distilasi, gas yang lebih mudah menguap akan lebih banyak berada pada fase gas, sementara gas yang lebih sulit menguap akan lebih banyak berada pada fase cair.

Gas yang lebih mudah menguap akan naik ke pelat yang lebih tinggi, sementara gas yang lebih sulit menguap akan turun ke pelat yang lebih rendah. Proses ini diulang pada setiap pelat, sehingga menghasilkan pemisahan gas mulia yang berbeda.

Teknik Lain untuk Menghasilkan Gas Mulia

Selain distilasi fraksional, ada beberapa teknik lain yang dapat digunakan untuk menghasilkan gas mulia, antara lain:

  • Adsorpsi: Gas mulia dapat dipisahkan dengan menggunakan adsorben seperti zeolit, yang akan menyerap gas mulia tertentu secara selektif.
  • Membran: Gas mulia juga dapat dipisahkan menggunakan membran semipermeabel, yang memungkinkan gas tertentu melewatinya sementara menghalangi gas lainnya.

Aplikasi Gas Mulia

Gas mulia memiliki berbagai aplikasi dalam industri karena sifatnya yang unik, seperti inert, tidak beracun, dan konduktivitas listrik yang tinggi.

Pencahayaan

  • Neon digunakan dalam lampu neon, menghasilkan cahaya berwarna cerah dan hemat energi.
  • Argon digunakan dalam lampu pijar untuk mencegah oksidasi filamen, memperpanjang umur lampu.
  • Xenon digunakan dalam lampu depan mobil, menghasilkan cahaya yang lebih terang dan putih.

Laser

  • Argon digunakan dalam laser argon-ion, yang memancarkan cahaya biru-hijau yang kuat.
  • Krypton digunakan dalam laser krypton-fluorida, yang memancarkan cahaya ultraviolet yang kuat.
  • Xenon digunakan dalam laser eksimer, yang memancarkan sinar ultraviolet jauh yang kuat.

Medis

  • Helium digunakan dalam pencitraan resonansi magnetik (MRI), karena tidak bereaksi dengan jaringan tubuh.
  • Xenon digunakan sebagai anestesi, memberikan efek analgesik dan amnestik.
  • Argon digunakan dalam operasi laser, karena dapat memotong dan mengablasi jaringan dengan presisi.

Teknologi Mutakhir

  • Gas mulia digunakan dalam panel surya untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi refleksi cahaya.
  • Xenon digunakan dalam propelan roket, memberikan dorongan yang tinggi dan dapat dikontrol.
  • Argon digunakan dalam teknologi semikonduktor untuk menciptakan lingkungan yang inert selama fabrikasi.

Tabel Sifat Fisika dan Kimia Gas Mulia

Gas mulia, juga dikenal sebagai gas inert, adalah kelompok unsur yang berada di kolom paling kanan tabel periodik. Mereka dikenal karena reaktivitasnya yang rendah dan sifatnya yang unik.

Tabel berikut merangkum sifat fisik dan kimia gas mulia yang umum:

Sifat Fisika

  • Titik leleh dan titik didih yang sangat rendah
  • Densitas rendah
  • Tidak berwarna dan tidak berbau

Sifat Kimia

  • Sangat tidak reaktif (inert)
  • Konfigurasi elektron valensi ns2np6 (kecuali helium yang memiliki 1s2)
  • Memiliki energi ionisasi yang tinggi

Tabel

>-272,2

>-268,9

>-252,8

>-246,0

>-248,6

>-235,8

>-243,4

>-228,7

>-241,9

>-218,4

>-241,0

>-210,5

Nomor Atom Massa Atom Titik Leleh (°C) Titik Didih (°C) Konfigurasi Elektron
2 4,0026 1s 2
10 20,1797 1s 2 2s 2 2p 6
18 39,948 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6
36 83,798 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 10 4s 2 4p 6
54 131,293 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 10 4s 2 4p 6 4d 10 5s 2 5p 6
86 222,0176 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 10 4s 2 4p 6 4d 10 4f 14 5s 2 5p 6 5d 10 6s 2 6p 6

Reaktivitas Gas Mulia

Gas mulia, juga dikenal sebagai gas inert, adalah unsur kimia yang umumnya tidak reaktif dan sulit bereaksi dengan unsur lain.

Sifat ini disebabkan oleh konfigurasi elektron valensi yang stabil, dengan kulit terluar yang terisi penuh.

Namun, terdapat beberapa pengecualian terhadap aturan ini. Senyawa gas mulia pertama yang disintesis adalah XePtF 6 , yang mengandung ion Xe 2+ . Sejak itu, senyawa gas mulia lainnya telah ditemukan, seperti XeO 2 , XeO 3 , dan XeF 6 .

Penelitian Terkini tentang Reaktivitas Gas Mulia

Penelitian terkini tentang reaktivitas gas mulia berfokus pada pengembangan katalis berbasis gas mulia dan penggunaan gas mulia dalam sintesis senyawa baru. Katalis berbasis gas mulia telah terbukti sangat efektif dalam berbagai reaksi kimia, seperti hidrogenasi dan oksidasi. Selain itu, gas mulia digunakan dalam sintesis senyawa baru, seperti senyawa organokripton dan organoksenon.

Prosedur Keamanan Penanganan Gas Mulia

Penanganan gas mulia memerlukan tindakan pencegahan keselamatan yang ketat karena sifatnya yang tidak reaktif dan potensi bahaya yang terkait dengannya.

Bahaya Paparan Gas Mulia

Paparan gas mulia dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan asfiksia karena menggantikan oksigen di udara. Gas mulia juga dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan saluran pernapasan.

Tindakan Pencegahan Keamanan

  • Gunakan peralatan pelindung diri yang sesuai, seperti sarung tangan, kacamata keselamatan, dan respirator.
  • Pastikan ventilasi yang baik di area penanganan.
  • Pantau kadar oksigen di udara secara teratur.
  • Hindari kontak langsung dengan gas mulia dalam bentuk cair atau padat.
  • Berlatihlah menangani gas mulia hanya di bawah pengawasan personel yang terlatih.

Penyimpanan dan Pembuangan

Gas mulia harus disimpan dalam wadah yang disegel dengan benar dan berventilasi baik di tempat yang sejuk dan kering. Wadah harus diberi label dengan jelas untuk mengidentifikasi isinya dan potensi bahaya.

Pembuangan gas mulia harus dilakukan sesuai dengan peraturan lingkungan setempat. Gas mulia tidak boleh dibuang ke saluran pembuangan atau ke atmosfer.

Dampak Lingkungan Gas Mulia

cara pembuatan gas mulia terbaru

Pelepasan gas mulia ke lingkungan menimbulkan kekhawatiran karena dampaknya terhadap atmosfer bumi.

Efek Rumah Kaca Gas Mulia

Gas mulia, seperti sulfur heksafluorida (SF6) dan perfluorokarbon (PFC), memiliki potensi pemanasan global (GWP) yang sangat tinggi. Artinya, mereka memerangkap panas di atmosfer secara lebih efektif daripada karbon dioksida.

GWP SF6 adalah 23.500 kali lebih tinggi daripada CO2, sementara GWP PFC berkisar antara 6.500 hingga 9.200 kali lebih tinggi. Emisi gas mulia ini berkontribusi terhadap perubahan iklim dengan menjebak panas dan menyebabkan pemanasan global.

Strategi Mitigasi

Mengurangi emisi gas mulia sangat penting untuk memitigasi dampaknya terhadap lingkungan.

  • Mengganti Gas Mulia: Mencari alternatif dengan GWP yang lebih rendah untuk menggantikan gas mulia dalam aplikasi seperti isolasi listrik dan pendinginan.
  • Penghancuran Gas Mulia: Mengembangkan teknologi untuk menghancurkan gas mulia yang dilepaskan ke atmosfer, seperti melalui penguraian termal atau katalitik.
  • Manajemen Emisi: Menerapkan praktik manajemen emisi yang lebih baik, seperti pemantauan dan perbaikan kebocoran pada peralatan yang mengandung gas mulia.
  • Regulasi dan Insentif: Menerapkan regulasi dan insentif untuk mendorong pengurangan emisi gas mulia, seperti pajak karbon atau program perdagangan emisi.

Pemungkas

cara pembuatan gas mulia

Kemajuan dalam metode pembuatan gas mulia terus membuka kemungkinan baru untuk aplikasi dan penelitian. Dari teknik pemisahan yang ditingkatkan hingga eksplorasi senyawa gas mulia, bidang ini terus berkembang pesat. Pemahaman yang komprehensif tentang metode pembuatan gas mulia sangat penting untuk memastikan pasokan yang berkelanjutan dari unsur-unsur penting ini dan mendorong kemajuan dalam berbagai bidang ilmiah dan industri.

Pertanyaan dan Jawaban

Bagaimana gas mulia dipisahkan dari udara?

Gas mulia dipisahkan dari udara melalui proses distilasi fraksional, yang memanfaatkan perbedaan titik didih gas.

Apa teknik lain yang digunakan untuk menghasilkan gas mulia?

Teknik lain termasuk adsorpsi, yang melibatkan penggunaan bahan penyerap untuk menangkap gas mulia, dan penggunaan membran permeabel gas.

Mengapa gas mulia umumnya inert?

Gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang stabil, yang membuat mereka tidak reaktif secara kimia.

Apa bahaya yang terkait dengan paparan gas mulia?

Paparan gas mulia dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan sesak napas, pusing, dan bahkan kematian.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait