Dalam bahasa Jawa, atur-atur merupakan istilah untuk ungkapan atau frasa yang memiliki makna tertentu. Atur-atur digunakan secara luas dalam komunikasi lisan dan tulisan untuk memperhalus atau mempertegas maksud pembicara atau penulis.
Penggunaan atur-atur dalam bahasa Jawa dapat meningkatkan keefektifan komunikasi, memberikan nuansa yang lebih sopan dan menghormati, serta memperkaya kosakata.
Pengertian Atur-Atur Bahasa Jawa
Dalam konteks bahasa Jawa, atur-atur mengacu pada aturan atau norma yang mengatur penggunaan bahasa dalam situasi tertentu.
Atur-atur ini meliputi penggunaan kata, frasa, dan tata bahasa yang sesuai dalam konteks sosial yang berbeda, seperti dalam percakapan sehari-hari, pidato formal, atau penulisan sastra.
Contoh Kalimat
Berikut contoh kalimat yang menggunakan atur-atur:
- Dalam percakapan santai, kita menggunakan atur-atur “ngoko”.
- Saat berbicara dengan orang yang lebih tua, kita harus menggunakan atur-atur “krama inggil”.
- Dalam penulisan surat resmi, kita menggunakan atur-atur bahasa Jawa baku.
Jenis-Jenis Atur-Atur Bahasa Jawa
Dalam bahasa Jawa, terdapat beberapa jenis atur-atur yang umum digunakan. Atur-atur ini berfungsi untuk mengatur susunan kata-kata dalam sebuah kalimat atau frasa.
Atur-Atur Subjek-Predikat-Objek (SPO)
Atur-atur SPO merupakan urutan kata yang paling umum digunakan dalam bahasa Jawa. Dalam atur-atur ini, subjek (S) diletakkan di awal kalimat, diikuti oleh predikat (P), dan diakhiri dengan objek (O).
- Contoh: “Aku mangan sega” (Aku makan nasi)
- Penjelasan: Subjek “aku”, predikat “mangan” (makan), dan objek “sega” (nasi).
Atur-Atur Predikat-Subjek-Objek (PSO)
Atur-atur PSO digunakan ketika penekanan ingin diberikan pada predikat. Dalam atur-atur ini, predikat (P) diletakkan di awal kalimat, diikuti oleh subjek (S), dan diakhiri dengan objek (O).
- Contoh: “Mangan sega aku” (Makan nasi aku)
- Penjelasan: Predikat “mangan” (makan), subjek “aku”, dan objek “sega” (nasi).
Atur-Atur Objek-Predikat-Subjek (OPS)
Atur-atur OPS digunakan ketika penekanan ingin diberikan pada objek. Dalam atur-atur ini, objek (O) diletakkan di awal kalimat, diikuti oleh predikat (P), dan diakhiri dengan subjek (S).
- Contoh: “Sega mangan aku” (Nasi makan aku)
- Penjelasan: Objek “sega” (nasi), predikat “mangan” (makan), dan subjek “aku”.
Cara Menggunakan Atur-Atur Bahasa Jawa
Atur-atur dalam bahasa Jawa merupakan kata atau frasa yang digunakan untuk mengatur susunan kata dalam sebuah kalimat. Penggunaan atur-atur yang tepat dapat memperjelas makna dan meningkatkan keindahan bahasa Jawa. Berikut ini adalah cara menggunakan atur-atur bahasa Jawa:
Jenis-Jenis Atur-Atur
Atur-atur bahasa Jawa dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Atur-atur sandang: Digunakan untuk menghubungkan dua kata benda.
- Atur-atur seselan: Digunakan untuk menyisipkan kata atau frasa di antara dua kata.
- Atur-atur pangkat: Digunakan untuk mengatur urutan kata dalam sebuah kalimat.
Penggunaan Atur-Atur
Penggunaan atur-atur bahasa Jawa harus sesuai dengan konteks dan kaidah bahasa. Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan atur-atur:
- Atur-atur sandang: “Buku lan pensil” (Buku dan pensil)
- Atur-atur seselan: “Wong lanang menawi wis nikah kudu tanggung jawab” (Laki-laki yang sudah menikah harus bertanggung jawab)
- Atur-atur pangkat: “Aku tuku buku ing toko buku” (Saya membeli buku di toko buku)
Tabel Jenis-Jenis Atur-Atur
Berikut ini adalah tabel yang merangkum jenis-jenis atur-atur bahasa Jawa beserta penggunaannya:
Jenis Atur-Atur | Penggunaan |
---|---|
Sandang | Menghubungkan dua kata benda |
Seselan | Menyisipkan kata atau frasa di antara dua kata |
Pangkat | Mengatur urutan kata dalam sebuah kalimat |
Manfaat Menggunakan Atur-Atur Bahasa Jawa
Penggunaan atur-atur dalam bahasa Jawa memiliki beberapa manfaat dalam komunikasi, yaitu:
Meningkatkan Keefektifan Komunikasi
Atur-atur dapat membantu memperjelas maksud pembicara dan memudahkan pendengar untuk memahami pesan yang disampaikan. Hal ini karena atur-atur memiliki makna yang spesifik dan jelas, sehingga mengurangi kemungkinan kesalahpahaman.
Menjaga Kesopanan dan Rasa Hormat
Penggunaan atur-atur dalam bahasa Jawa juga menunjukkan kesopanan dan rasa hormat kepada lawan bicara. Dengan menggunakan atur-atur yang sesuai, pembicara dapat menyampaikan pesan dengan cara yang tidak menyinggung atau merendahkan lawan bicara.
Menambah Estetika Bahasa
Penggunaan atur-atur dapat menambah keindahan dan estetika bahasa Jawa. Atur-atur yang dipilih dengan tepat dapat membuat percakapan menjadi lebih menarik dan berkesan.
Contoh Atur-Atur Bahasa Jawa
Atur-atur bahasa Jawa merupakan frasa tetap yang digunakan dalam situasi tertentu. Berikut beberapa contoh atur-atur bahasa Jawa yang umum digunakan:
Arti dan Contoh Penggunaan
Sugeng rawuh
Artinya: Selamat datang
Contoh: “Sugeng rawuh, Pak Lurah.”
Matur nuwun
Artinya: Terima kasih
Contoh: “Matur nuwun atas bantuannya.”
Kula nuwun
Artinya: Permisi
Contoh: “Kula nuwun, saya mau lewat.”
Nuwun sewu
Artinya: Maaf
Contoh: “Nuwun sewu, saya tidak sengaja menabrak.”
Monggo
Artinya: Silakan
Contoh: “Monggo masuk, Mbak.”
Sampun
Artinya: Sudah
Contoh: “Apakah pekerjaanmu sudah selesai?” “Sampun.”
Mboten
Artinya: Tidak
Contoh: “Apakah kamu sudah makan?” “Mboten.”
Leres
Artinya: Benar
Contoh: “Apakah informasi ini benar?” “Leres.”
Salah
Artinya: Salah
Contoh: “Apakah jawaban ini salah?” “Salah.”
Kados pundi
Artinya: Bagaimana
Contoh: “Kados pundi carane nggawe kue ini?”
Niki
Artinya: Ini
Contoh: “Niki buku yang saya cari.”
Punika
Artinya: Itu
Contoh: “Punika rumah saya.”
Mboten wonten
Artinya: Tidak ada
Contoh: “Apakah ada buku di sini?” “Mboten wonten.”
Tips Menggunakan Atur-Atur Bahasa Jawa
Atur-atur adalah sistem hierarki sosial dalam masyarakat Jawa yang mengatur interaksi dan komunikasi. Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan atur-atur secara efektif dalam komunikasi:
Situasi yang Tepat untuk Menggunakan Atur-Atur
Atur-atur digunakan dalam situasi formal, seperti saat berbicara dengan orang yang lebih tua, pejabat, atau orang yang dihormati. Atur-atur juga digunakan dalam acara-acara resmi, seperti pernikahan atau pertemuan adat.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
- Menggunakan atur-atur yang tidak sesuai dengan status sosial lawan bicara.
- Menggunakan atur-atur dengan cara yang sombong atau merendahkan.
- Tidak menggunakan atur-atur dalam situasi yang mengharuskannya.
Simpulan Akhir
Menguasai atur-atur bahasa Jawa dapat memperkaya kemampuan komunikasi dan menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang budaya Jawa. Dengan memahami jenis-jenis, cara penggunaan, dan manfaat atur-atur, penutur bahasa Jawa dapat berkomunikasi secara lebih efektif dan berkesan.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Apa perbedaan antara atur-atur dan ungkapan?
Atur-atur adalah frasa atau ungkapan yang memiliki makna khusus dalam bahasa Jawa, sedangkan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk makna baru yang berbeda dari arti kata-kata penyusunnya.
Bagaimana cara menggunakan atur-atur dengan benar?
Atur-atur digunakan sesuai dengan konteks dan situasi komunikasi. Hindari penggunaan atur-atur yang tidak sesuai atau berlebihan, karena dapat mengurangi keefektifan komunikasi.
Apa saja manfaat menggunakan atur-atur dalam bahasa Jawa?
Atur-atur dapat memperhalus dan memperkaya komunikasi, menunjukkan rasa hormat, dan memberikan nuansa yang lebih halus pada percakapan.