Dilihat Berdasarkan Fungsinya Rampak Bedug Termasuk Alat Musik – Bedug merupakan sarana media informasi tentang shalat wajib lima waktu bagi umat Islam dan terdapat hampir di setiap masjid. “Rampak” artinya “sekaligus”. Jadi “Rampak Bedug” mengacu pada seni kendang yang menggunakan banyak kendang dan dipukul secara bersamaan untuk menciptakan irama yang unik dan enak didengar.

Tahun 1950-an menandai dimulainya pertunjukan Rampak Bedug. Saat itu sudah diadakan permainan antar desa khususnya di Kabupaten Pandeglang.

Dilihat Berdasarkan Fungsinya Rampak Bedug Termasuk Alat Musik

Dilihat Berdasarkan Fungsinya Rampak Bedug Termasuk Alat Musik

Hingga tahun 1960, tarian seperti ngabedug ini masih menjadi hiburan rakyat. Awalnya, tarian ini ada di Kabupaten Pandeglang. Belakangan, kesenian tersebut menyebar ke daerah sekitarnya hingga Serangoon.

Bantenisme Jilid 1 By Fisip Untirta

Sebelum ada teknologi modern, bedug pada awalnya digunakan sebagai tanda bahwa waktu sholat umat Islam sudah dekat. Dari situ, bedug dijadikan alat musik untuk memeriahkan bulan Ramadhan.

Kemudian, sekitar tahun 1960-1970, Haji Ilen menciptakan tari kreasi dalam kesenian Rampak Bedug. Tarian yang saat ini berkembang ini bisa dikatakan sebagai ciptaan Jiilen Haji.

Kesenian ini kemudian dikembangkan oleh Haji Ilen, Burhata, Juju dan Rahmat. Oleh karena itu, Haji Illen dan ketiga temannya bisa dikatakan sebagai tokoh dari tarian ini.

Awalnya kesenian ini hanya dilakukan oleh penari laki-laki, namun kini perempuan juga bisa menari.

Gambar Alat Musik Bedug Dan Penjelasannya

Kesenian ini biasanya dilakukan oleh 19 orang, 5 laki-laki dan 5 perempuan. Namun, beberapa entri berisi lebih banyak anggota dari itu.

Dalam pertunjukannya, para pengisi acara tidak hanya memainkan gendang, tetapi juga menampilkan berbagai gerakan tarian yang membuat pertunjukan semakin seru.

Kesenian Rampak Bedug memang kreatif, sehingga tidak ada cara khusus untuk menggerakkan dan memainkan gendang.

Dilihat Berdasarkan Fungsinya Rampak Bedug Termasuk Alat Musik

Karena itu, setiap pertunjukan akan menampilkan kreasi yang berbeda dan unik dari masing-masing kelompok, baik dalam gerakan, permainan drum, maupun kostum yang dikenakan oleh para penampil.

Travelplus Indonesia: Mei 2021

Kostum yang digunakan di Rampak Bedug Banten biasanya adalah busana muslimah dan muslimah yang dibuat sesuai dengan faktor zaman dan daerah.

Para pemain putra mengenakan pakaian ala petarung lengkap dengan sorban khas Banten, namun warnanya mencerminkan modernisasi.

Para penari wanita mengenakan kostum tari tradisional, namun dengan corak modern dan religius. Misalnya, rok selutut yang terbuat dari bahan batik dikenakan dengan latar belakang kuning, dan celana panjang merah, sejenis celana pendekar, dikenakan di dalamnya.

Sebagai sejenis tarian selendang, kain merah tanpa jahitan yang dapat dililitkan dan digunakan sebagai bahan luarnya. Dia mengeluarkan kemeja lengan panjangnya dan mengikatnya dengan ikat pinggang besar.

Alat Musik Tradisional Provinsi Banten

Alat musik yang digunakan dalam tari Rampak Bedug adalah Waditra. Waditra adalah seni atau seni budaya Jawa. Waditra terdiri dari:

Tari Rampak Bedug yang khas merupakan kesenian yang sifatnya kreatif, sehingga mudah untuk mengembangkan kesenian ini. Kreativitas yang beragam dan orisinal yang ditunjukkan oleh para seniman melalui pertunjukan membuktikan hal tersebut.

Inilah mengapa kesenian ini memperkaya nilai seninya namun tetap mempertahankan nilai religinya.

Dilihat Berdasarkan Fungsinya Rampak Bedug Termasuk Alat Musik

Demikian sedikit pengenalan tari Rampak Bedug tradisional Banten. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda tentang berbagai kesenian tradisional Indonesia Gendang sebenarnya adalah alat adzan bagi umat Islam, namun bagaimana jika kendang bisa dijadikan tarian dengan irama yang bagus dan lincah? Selamat datang di Indonesia, negara dengan budaya dan seni yang tak terhitung jumlahnya di setiap daerah. Salah satunya adalah tari Rampak Bedug yang berasal dari provinsi Banten.

E Modul Rampak Bedug

Adalah kesenian kendang yang menggunakan banyak bentuk kendang waditra dan dimainkan secara bersamaan untuk menciptakan irama unik yang enak didengar. Gendang Rampak merupakan salah satu ciri seni budaya Banten dan hanya terdapat di daerah Banten.

Rampak kendang, seperti halnya kesenian, pertama kali digagas untuk menyambut bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.

. Namun karena merupakan kreasi seni yang lembut dan menarik perhatian penonton, maka seni gendang ini disulap menjadi seni yang bernilai jual, dan masyarakat menganggap seni gendang sebagai karya seni yang patut dihargai.

Secara khusus diadakan perlombaan antar desa. Hingga tahun 1960, kendang masih menjadi salah satu bentuk hiburan bagi masyarakat, seperti Nga Veduk. Awalnya, Gendang Lampak berdiri di Kabupaten Pandeglang. Dan kesenian ini menyebar ke daerah sekitarnya hingga ke Serangoon.

Ensiklopedia Islam Nusantara

Rampak Bedug bisa dikatakan sebagai pengembangan dari kesenian gendang atau ngadulag. Jika ada yang bisa memainkan Ngabedug, Rampak Bedug hanya bisa dimainkan oleh pro player. Rampak gendang tidak hanya dimainkan pada bulan ramadhan saja, tetapi juga piawai dimainkan pada hajatan (hitanan, pernikahan), hari jadi daerah maupun nasional. Rampak bedug merupakan pengiring Takbiran, Ruwatan, Marhabaan, Shalawatan (Shalawat Badar) dan lagu-lagu lain yang bernuansa religi.

Dulu, penabuh genderang semuanya laki-laki. Tapi sekarang, seperti banyak kesenian lainnya, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Mungkin karena kesenian Lampak Utara menampilkan tarian yang terlihat indah jika dibawakan oleh perempuan (tapi bukan laki-laki tentunya). Jumlah pemainnya sekitar 10 orang, 5 laki-laki dan 5 perempuan.

Fitur dari masing-masing pemain adalah sebagai berikut. Pemain laki-laki memainkan gendang dan gendang, pemain perempuan memainkan gendang, dan pemain laki-laki dan perempuan sama-sama penari.

Dilihat Berdasarkan Fungsinya Rampak Bedug Termasuk Alat Musik

Busana yang dikenakan para penabuh adalah busana muslimah dan muslimah yang sesuai dengan zaman dan unsur daerah. Pemain putra misalnya, mengenakan pakaian ala petarung lengkap dengan sorban khas Banten, namun warnanya mencerminkan modernitas. Penampil wanita mengenakan kostum khas tarian tradisional, namun modern dan relatif religius.

Tari Rampak Bedug Asal Provinsi Banten

Bedug dibuat di Desa Parung Sentul, Desa Karaton, Kabupaten/Kabupaten Pandeglang. Panjang gendang yang dibuat rata-rata sekitar 1,5~2m, dan kulitnya terbuat dari kulit sapi atau kerbau.

Artikel ini ditulis oleh Sahabat GNFI sesuai dengan aturan penulisan GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. menulis laporan.

Terima kasih telah melaporkan penyalahgunaan yang melanggar aturan atau gaya penulisan GNFI. Kami terus bekerja keras untuk menjaga agar GNFI tetap bersih dari konten-konten yang tidak seharusnya ada di sini, karena Indonesia adalah negara dengan banyak suku bangsa yang berbeda, Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Bahasa daerah misalnya. Menurut sumber berita di laman Kominfo, ada sekitar 742 bahasa atau dialek daerah di Indonesia. Selain bahasa daerah, kesenian tradisional tanah air juga sangat beragam. Jika Anda tinggal di wilayah Banten, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Rampak Bedug. Bagi yang belum tahu apa itu kesenian Rampak Bedug Banten dan bagaimana sejarah kemunculannya, simak sampai akhir artikel ini.

Menurut terminologi, “Rampak” berarti kata-kata yang cocok dan “Bedug” mengacu pada pembawa informasi tradisional yang biasa digunakan oleh masjid untuk menunjukkan awal waktu shalat lima waktu.

Ririn Kuswandari 10209244034

Dimaknai, Rampak Bedug merupakan kesenian khas Banten yang menandai sebuah pertunjukan berupa tabuhan gendang yang dimainkan secara bersamaan untuk menciptakan irama musik yang merdu.

Awalnya, kesenian Rampak Bedug digelar untuk kepentingan keagamaan seperti menyambut bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri. Namun seiring berjalannya waktu, Rampak Bedug dianggap sebagai pertunjukan yang menarik dan bernilai seni yang perlu dilestarikan.

Tabuhan bedug sebenarnya menjadi daya tarik utama dari kesenian ini. Saat para musisi mulai memainkan atraksi dengan kompak, penonton akan menggila. Selama pertunjukan, para penabuh gendang melakukan yang terbaik untuk menciptakan irama musik gendang.

Dilihat Berdasarkan Fungsinya Rampak Bedug Termasuk Alat Musik

Mereka juga berfungsi sebagai pengiring lagu dan tarian konvensional, dengan kulit gendang melilit anting-anting berongga yang terbuat dari pohon jambu biji. Sedangkan gendang besar berfungsi sebagai nada bas dan gendang kecil mengatur tempo dan membangun kedinamisan musik.

Modulbin Stikes Transfer16

Dalam kedoknya, Rampak Bedug mengiringi penari yang bergerak dinamis dan menawan mengikuti tabuhan gendang. Inilah yang membuat acara semakin hidup.

Mengenai gerak, pada dasarnya tidak ada gerak yang khas dalam tari Rampak Bedug. Semuanya dikreasikan agar gerakan-gerakan tersebut dapat dipertukarkan dalam acara Rampak Bedug.

Seperti kesenian lainnya, setiap pemain Rampak Bedug memakai kostum yang menarik. Penabuh genderang yang didominasi laki-laki mengenakan pakaian ala petarung dan serban ala banten.

Sementara itu, penari penuh wanita biasanya menggunakan bentuk tarian tradisional. Pakaian pemain Lampak Badougue semuanya berwarna-warni, menciptakan nuansa modern.

Ringbell Dan Bedug Termasuk Alat Musik

Menurut artikel di laman budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Iptek, pementasan Lampak Bedug pertama kali digelar pada tahun 1950-an. Kesenian ini kala itu menjadi pengiring lomba antar desa di Kabupaten Pandeglang.

Di sini, wilayah Pandeglang disebut sebagai pendiri Rampak Bedug. Hingga tahun 1960 kesenian ini masih menjadi salah satu hiburan favorit masyarakat dan menyebar ke daerah lain seperti Kabupaten Serang.

Pada tahun 1960-1970 seorang tokoh masyarakat bernama Haji Ilen mulai membuat Rampak Bedug yang lebih kreatif. Selain Haji Ilen, ada pula Juju, Rahmat dan Burhata yang juga dikenal sebagai tokoh seni Rampak Bedug.

Dilihat Berdasarkan Fungsinya Rampak Bedug Termasuk Alat Musik

Berkat keempat tokoh inilah kesenian Rampak Bedug semakin terkenal dan menyebar hingga ke wilayah kabupaten Banten. Hingga akhir tahun 2002 sudah banyak kelompok pelaku Rampak Bedug di masyarakat.

Kelas Vii Seni Budaya Bs Pages 151 200

Dulu Rampak Bedug hanya dimainkan oleh laki-laki. Namun, Bedug Rampak modern seperti sekarang biasanya terdiri dari laki-laki dan perempuan. Tim terdiri dari 10 pemain, 5 wanita dan 5 pria.

Beberapa pusat perbelanjaan di Banten terkadang mengadakan karya seni ini selama Ramadhan untuk menghibur pengunjung yang sedang menunggu waktu berbuka puasa.

Demikian ulasan singkat tentang kesenian Rampak Bedug Banten, salah satu budaya andalan Indonesia. Semoga tradisi ini terus berlanjut di masa yang akan datang. OKE! Cilegon – Rampak beduk adalah seni Islam dengan gaya Banten. Seperti namanya, kesenian ini memainkan alat musik kendang khas Kabupaten Pandeglang Banten. Seorang drummer memainkan alat musik dalam pertunjukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published