Gambang Kromong Merupakan Musik Percampuran Dua Budaya Yaitu Adalah – Musik adalah bentuk ekspresi atau pemikiran yang teratur dalam bentuk suara. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan musik sebagai melodi atau bunyi yang disusun mengandung irama, melodi dan harmoni.
Musik tradisional adalah musik rakyat yang diwariskan secara turun-temurun dan bersifat lestari di suatu daerah. Secara umum sulit untuk menentukan dengan tepat kapan dan siapa yang menciptakan kesenian ini.
Gambang Kromong Merupakan Musik Percampuran Dua Budaya Yaitu Adalah
Fungsi utama musik tradisional adalah sebagai alat upacara dan ritual budaya. Musik tradisional Indonesia sering dikaitkan dengan kelahiran, kematian, perkawinan, upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa tempat diyakini bahwa suara yang dihasilkan oleh alat dan instrumen tertentu memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, alat tersebut digunakan sebagai alat untuk pekerjaan pabean umum.
Percampuran Unsur Kebudayaan Luar Dengan Kebudayaan Lokal Menjadi Unsur Kebudayaan Baru Disebut
Selain sebagai alat ritual budaya adat, musik tradisional berfungsi sebagai pengiring tarian, sarana hiburan, sarana komunikasi, ekspresi diri dan sarana ekonomi. Salah satu musik tradisional yang erat kaitannya dengan hal tersebut adalah Gambang Kromong, ciri khas Betawi.
(1986), musik Gambang Kromong sudah dikenal pada tahun 1880 ketika Bek Teng Tjoe (kepala desa atau kecamatan saat itu) membawakan musik ini untuk menyambut tamunya.
Ansambel musik ini berkembang di kalangan masyarakat Tionghoa Benteng (sebutan untuk “Tionghoa pribumi”) sebagai jamuan makan bagi para pengunjung. Seperti namanya, kesenian Gambang Kromong menggunakan dua instrumen utama yaitu gambang dan kramong. Keduanya selalu diiringi dengan instrumen atau alat musik lainnya, seperti :
Dilaporkan oleh Sukotjo (1967), Gambang Kromong sebagai musik tradisional berfungsi sebagai ritual kebangkitan untuk pernikahan, khitanan, upacara sumpah dan kegiatan lainnya, yang masih terkait dengan acara budaya masyarakat Betawi.
Konsep Dan Bentuk Pertunjukan Musik Tradisional
Misalnya saat menikah dengan orang Cina Benteng sering dimeriahkan dengan musik Gambang Kromong. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, perkawinan masyarakat Tionghoa Benteng bertuah jika dilakukan pada bulan keenam tahun baru Imlek.
Pesta pernikahan dapat diadakan di istana pernikahan atau di rumah kedua mempelai selama dua hari dua malam. Lagu-lagu yang dihadirkan pada acara tersebut terdiri dari lagu-lagu instrumental dan lirik yang memeriahkan kokek. Penyajian musik Gambang Kromong dimaksudkan untuk menghibur para tamu yang hadir.
Ada juga upacara seijit (ulang tahun) di Topekong (candi) dimana musik Gambang Kromong digunakan untuk memeriahkan acara tersebut. Seijit Topekong (ultah candi) adalah acara untuk merayakan berdirinya Topekong (candi).
Selain itu, pertunjukan musik Gambang Kromong dapat digunakan untuk mengiringi teater Lenong. Ternyata, rombongan Gambang Kromong di Lenong mampu menciptakan karakter tersendiri dalam teater.
Seni Budaya Seni Music Kd 3.3 X
Suasana pementasan teatrikal ini disulut oleh ketukan-ketukan spontan para pemainnya. Sebagian besar lagu yang dimainkan dalam pertunjukan tersebut adalah lagu-lagu tradisional Betawi, sehingga mendukung suasana di atas panggung melalui imaji musik. Alat musik Gambang kramong merepresentasikan masyarakat Betawi melalui bunyi sebagai bentuk seni. Gambang Kromong terdiri dari banyak alat musik. Lalu alat musik gambang kromong itu seperti apa?
Menurut Jakarta.go.id, cerita Gambang Kromong mulai populer di kalangan masyarakat Tionghoa Peranakan pada tahun 1930-an, yang kini dikenal dengan sebutan Cina Benteng.
Gambang Kromong pertama kali muncul hanya sebagai Gambang. Namun sejak awal abad ke-20, penambahan alat musik ala Kromong menjadikan Gambang Kromong. Ne Hoe Kong adalah penggagasnya.
Masyarakat Betawi menggunakan gambang kromang sebagai sarana untuk menghidupkan kembali ritual adat dalam siklus kehidupan manusia (perkawinan, nazar, khitanan). Kesenian yang lahir sebagai bentuk pemuasan kebutuhan rasa estetik manusia dalam pertunjukan, digunakan sebagai pelengkap teater lenong, tari kokek dan hiburan khas Betawi lainnya.
Pengertian Akulturasi Dan Contoh Akulturasi Budaya
Menurut situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, struktur organisasi kelompok Gambang Kromong terdiri dari seorang pemimpin yang bertugas mengkoordinir anggota, mencari koresponden, menetapkan tarif kinerja, dan menentukan gaji panjak (pemain). dalam pengalaman mereka.
Pimpinan kelompok Gambang Kromong dapat merupakan pemilik, anak/kerabat atau panjak yang disetujui oleh pimpinan sebelumnya.
Selain pemimpin, grup Gambang Kromong memiliki panjak (pemain) yang berkapasitas 8-25 orang, tergantung jenis lagu dan urutan koresponden.
Jumlah ini dikarenakan peran panjak pada setiap tahapan. Dalam konteks ini, panjak gambang, panjak kramong, panjak teh-hian, panjak kong-a-hian, panjak su-kong, panjak gong dan kempul, panjak gong enam, panjak ningnong, panjak kekrek, panjak tabuh, terompet, organ, melodi gitar, bass elektrik, kendang, penyanyi, penari bahkan panjak lenong.
Tanjidor, Seni Hybrid Saba Kota
Keduanya selalu diiringi dengan instrumen atau instrumen lainnya. Contoh alat musik Gambang Kromong adalah su-kong, teh-hian, kong-a-hian, bangsing (suling), gong, gendang, kekrek (pan) dan ninnong (sio-lo). Gambang Kromong adalah seni musik tradisional. Perpaduan antara gamelan dan instrumen Tionghoa dari Betawi. Kesenian musik tradisional ini merupakan hasil budaya dari budaya Tionghoa dan pribumi. Nama Gambang Kromong berasal dari nama dua alat musik, gambang dan kromong, yang dimainkan sendiri.
Pada abad ke-17, banyak pendatang dari Tiongkok datang ke Tanah Betawi dan memperkenalkan kesenian tersebut kepada masyarakat, seperti Nie Hoe Kong, seorang pemimpin masyarakat Tionghoa yang ditunjuk Belanda, yang memperkenalkan kesenian tersebut kepada penduduk setempat.
Pada awalnya Gambang Kromong dimainkan hanya dengan alat musik petik Tehyan, Kongahyan dan Sukong, dan seiring berjalannya waktu, minat masyarakat setempat terhadap kesenian ini semakin berkembang dan kesenian ini berkembang di masyarakat Betawi.
Istilah Gambang Kromong berasal dari nama dua alat musik perkusi, Gambang dan Kromong. Ada 18 gambang yang terbuat dari kayu dan total 10 instrumen Kromong yang terbuat dari perunggu atau besi.
Gambang Kromong Modern Naga Sari
Lagu-lagu yang dinyanyikan dalam musik gambang kramong bersifat humoris, gembira, kadang mengejek dan menyindir. Pertunjukan vokal dilakukan secara bergantian oleh pria dan wanita sebagai co-competitor.
Lagu-lagu bernuansa Tionghoa, baik dalam judul lagu, melodi maupun lirik, seperti Kong Ji Liok, Sip Pat Mo, Poa Si Li Tan, Pe Pan Tau, Tsit No Sha, Ma Kun Tei dan Ku Te Pan sering dinyanyikan dalam kesenian ini. . , Cay Cu Teng, Cay Cu Siu, Lo Fuk Cen, dll.
Sebenarnya budaya Thiong hoa sangat erat kaitannya dengan Betawi, namun banyak orang yang tidak mengetahuinya, mungkin karena keterbatasan pengetahuan.
Gambang adalah alat musik yang terbuat dari kayu khusus yang berbunyi lembut saat dipukul dan dimainkan. Biasanya ada 18 bilah gambang dengan ukuran berbeda untuk menghasilkan nada yang berbeda. Tapi kromong adalah alat musik yang terbuat dari perunggu. Bentuknya umumnya mirip dengan alat musik Gamelan, dan jumlah kramong biasanya 10 (sepuluh penkon). Kromong juga merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul, dan setiap pena memiliki nada yang berbeda.
Fakta Unik Gambang Kromong, Sejarah Panjang Musik Betawi
Skala pentatonik Cina sering digunakan dalam pertunjukan. Timbangan ini sering disebut selendro cina atau salendro mandalungan. Selain gambang dan kramong, alat musik gamelan antara lain adalah gong, gendang, seruling, dan kekrek. Selain itu, alat musik asal Tiongkok digunakan sebagai pengisi melodi seperti sukong, tehyang dan kongahyang. Lagu-lagu yang dinyanyikan saat konser biasanya dinyanyikan oleh penyanyi pria dan wanita. Lagu-lagu yang dinyanyikan adalah lagu klasik Betawi seperti Mas Nona, Gula Ganting, Semar Gunem, Tanjung Burung dan Mawar Speared. Selain itu, lagu-lagu pop Betawi seperti Jali-jali, Istanbul, Surilang, Percy, Abang Haji, Kramat Karem, Lenggang Kangkung, Sirih Kuning, dll.
Gambang Kromong telah berkembang menjadi musik tradisional Betawi. Banyak kelompok alat musik Gambang Kromong yang muncul dan berkembang seiring berjalannya waktu. Di zaman modern ini, alat musik Gambang Kromong dipadukan dengan gitar, bass, organ, drum, saxophone dan alat musik modern lainnya. Meski cukup banyak instrumen modern yang ditambahkan, namun tidak menghilangkan keunikan dari Gambang Kromong itu sendiri.
Dalam perkembangannya, Gambang Kromong tidak hanya dimainkan dalam bentuk orkestra. Kesenian musik tradisional ini digunakan untuk mengiringi kesenian Betawi lainnya seperti tari tradisional Betawi. Gambang Kromong (atau ditulis Gambang Komong) adalah jenis orkestra yang memadukan gamelan dengan alat musik Tionghoa seperti sukong, tehyang dan kongahian.
Nama Gambang Kromong berasal dari nama dua alat musik perkusi, Gambang dan Kromong. Awal mula terbentuknya orkestra Gambang Kromong tidak lepas dari pemimpin masyarakat Tionghoa yang ditunjuk Belanda (Kapten China) bernama Ni Hoe Kong (1736-1740).
Macam Macam Alat Musik Tradisional Pada Gamelan, Dari Siter Hingga Gong
Bilah gambang angka 18 biasanya terbuat dari kayu suangking, huru batu, mangarawan dan jenis kayu lainnya serta mengeluarkan suara yang lembut saat dipukul. Kromong biasanya terbuat dari perunggu atau besi dan berjumlah 10 buah (sepuluh penkon). Tangga nada yang digunakan di Gambang lumpur adalah tangga nada pentatonik Cina.
Biasa disebut salendro China atau salendro mandalungan. Alat musik dalam Gambang Kromong terdiri dari Gambang, Krumong, Gong, Gendang, Seruling, Kekrek, Sukong, Tehyan dan Kongahyan.
Orkestra Gambang Kromong merupakan perpaduan unsur adat dan Tionghoa setempat. Sedangkan untuk badannya, unsur Tionghoa terlihat pada alat musik petik seperti sukong, tehyang dan kongahian. Perpaduan dua unsur budaya ini juga terlihat dalam repertoar lagunya.
Gambang Kromong merupakan musik Betawi yang paling merata persebarannya di wilayah budaya Betawi, baik di DKI Jakarta maupun sekitarnya (Jabotabek). Peranakan Tionghoa di masyarakat Betawi setempat lebih banyak, dan juga banyak grup orkestra gambang kramong. Misalnya, geng Gambang Kromong di Jakarta Utara dan Jakarta Barat lebih banyak dibandingkan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Plbj Kelas 5 Sd Bab 3
Gabungan Gambang Kromong adalah orkestra Gambang Kromong dengan instrumennya
Gambang kromong merupakan musik tradisional yang berasal dari, gambang kromong merupakan nama dari alat musik, jenis alat musik gambang kromong, gambang kromong merupakan salah satu musik daerah, sejarah musik gambang kromong, gambang kromong merupakan musik tradisional dari daerah, alat musik dalam gambang kromong, alat musik gambang kromong berasal dari daerah, alat musik tradisional gambang kromong, alat musik gambang kromong yang berfungsi sebagai melodi adalah, gambar alat musik gambang kromong, alat musik gambang kromong dan cara memainkannya