Gambar Alat Musik Panting Indonesia – Sebuah lagu dalam bahasa Banjar setempat, Ampar-Ampar Pisang, terdengar merdu diiringi alunan musik tradisional yang lembut yang sepintas terlihat seperti Karawitan yang bercampur dawai yang disebut Panting. Beberapa tamu yang sebagian adalah wisatawan mancanegara, terheran-heran dan menikmati alunan musik tradisional di lobby sebuah hotel bintang lima di kota Banjarmasin.
Menyajikan musik tradisional yang mengharukan adalah salah satu upaya hotel untuk menarik tamu sekaligus melestarikan seni dan budaya daerah. Musik panting merupakan musik tradisional khas suku Banjar di Kalimantan Selatan.
Gambar Alat Musik Panting Indonesia
Panting sendiri berarti bermain, dimana suara musik dihasilkan dengan memetik dawai atau senar seperti alat musik kecapi khas Timur Tengah. Hal itu diungkapkan sosok seniman musik penting Kalsel, Lupi Anderani.
Jual Miniatur Alat Musik Panting
Lupi yang merupakan putra dari mendiang seniman musik nafas Alm AW Syarbaini dari Desa Barikin Kabupaten Hulu Sungai Tengah mengatakan, keberadaan musik tradisional nafas di Kalimantan Selatan cukup berkembang dibandingkan dengan musik tradisional lainnya. Perkembangan ini terlihat dari animo masyarakat untuk menikmati musik adem tidak hanya di pedesaan tetapi sudah merambah ke masyarakat perkotaan.
“Dulu musik panting hanya dimainkan pada acara resepsi pernikahan masyarakat di desa-desa, tapi sekarang sudah merambah ke perkotaan, acara-acara pemerintahan dan perayaan hari besar nasional. Sudah merambah ke gedung-gedung berbintang dan hotel-hotel,” ujarnya. .
Saat ini musik panting sering dikolaborasikan dengan musik pop, dangdut, rock dan genre lainnya. Hal ini dikarenakan norma dalam kesenian panting tidak terlalu mengikat, karena fungsinya untuk pertunjukan hiburan. Musik Gasp kini telah berkembang di luar Kalimantan Selatan, seperti Yogyakarta dan Samarinda, Kalimantan Timur.
Razie, seniman panting muda di Banjarmasin mengatakan, minat generasi muda terhadap seni panting cukup tinggi. Grup musik panting telah berkembang di berbagai daerah karena sering diadakan kontes atau kompetisi musik besar antara pelajar dan mahasiswa. Bahkan musik serak adalah salah satu mata pelajaran ekstrakurikuler di sekolah dan universitas.
Kesenian Musik Panting
Secara umum, alat musik panting dapat digambarkan sebagai alat musik gesek berbentuk mandolin atau kecapi, dengan hanya empat senar. Pada bagian ujung terdapat ukiran khas banjar. Panting dimainkan bersamaan dengan alat musik lain seperti babun (gendang), gong, rebab, ketipung, seruling, marawis, dan guguncai (sejenis gamelan).
Menurut catatan sejarah musik, panting merupakan musik tradisional yang memiliki nilai luhur berupa nilai religi, pendidikan, moral, estetika, dan adat. Pesan atau nasehat ini disampaikan kepada masyarakat melalui musik dan lagu dalam bahasa daerah. (OL-5)
Revitalisasi Situ Gede Tahap I Selesai, Tahap II Dijadwalkan 2024 👤 Adi Kristiadi 🕔 Minggu 15 Jan 2023, 13:00 WIB
REVITALISASI tahap 1 objek wisata Situ Gede di desa Linggajaya, kecamatan Mangkubumi, kota Tasikmalaya telah selesai. Tahap kedua…
Soal Latihan Kelas 4 Tema 7 Alat Musik Daerah Quiz
Kegiatan Workshop Bisnis untuk UMKM ini dilaksanakan sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) ACC di Pilar…
Terbujuk Nilai Bagus, Mahasiswa Guru Besar Kehormatan SDN Cabuli 👤 Dwi Apriani 🕔 Minggu 15 Januari 2023 12:32 WIB
Seorang guru honorer di sebuah sekolah dasar negeri di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ditangkap polisi Resor Muba karena melakukan pelecehan seksual terhadap siswinya… Apa yang Anda ingat ketika ditanya tentang alat musik tradisional Indonesia? Pastinya ada berbagai jenis alat musik yang terbuat dari bambu, seperti angklung dan seruling. Kemudian kendang, gong, kolintang, sasando, biola dan ukulele. Ya, jangan lupakan napasmu. Alat musik ini merupakan salah satu alat musik tradisional Kalimantan Selatan.
Saya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman melihat Panting Band tampil. Ini adalah pertama kalinya saya menyaksikan pertunjukan langsungnya. Sebelumnya, saya hanya mendengar namanya. Pernah melihat alat musiknya saat berkunjung ke Museum Lambung Mangkurat? Saat itu tidak ada rasa penasaran sedikit pun.
Macam Macam Alat Musik Tradisional Indonesia Beserta Penjelasannya, Wajib Tau
Namun, saat saya jalan-jalan di sekitar tendean Siring, Banjarmasin, saya kaget melihat segerombolan pemain besar beraksi. Duduk di panggung kecil mengenakan pakaian khas Kalimantan Selatan. Para pria mengenakan jubah kuning dengan sasirangan untuk menutupi kepala mereka. Sedangkan penyanyi tersebut terlihat cantik mengenakan dress berwarna hijau.
Satu per satu lagu dinyanyikan dalam bahasa Banjar. Saya tidak begitu tahu apa artinya, tetapi bagaimana Anda bisa menikmatinya? Iramanya hidup, penuh semangat. Ia sangat menghibur para pendengar yang duduk di sekitar panggung dan tepian sungai Martapura. Karena terbuka, masyarakat bisa menikmati sambil menyantap makanan atau jajanan. Atmosfer benar-benar cair.
Rupanya peristiwa melihat kelompok terengah-engah tidak terjadi begitu saja saat bertelur. Saat menghadiri pesta pernikahan, saya menikmati permainan terengah-engah yang ditampilkan untuk menghibur para tamu. Kemudian ketika saya selesai berbelanja di sebuah toko, saya juga melihat pertunjukan kelompok terengah-engah. Itu tidak dalam pengaturan khusus, tetapi di depan toko. Di atas karpet mereka memainkan berbagai lagu untuk para pengunjung.
Dari beberapa pertemuan itu saya jadi penasaran dengan panting. Ada beberapa hal yang membuat saya ingin mencari tahu, pertama tentang bentuknya yang unik, kedua dari mana asalnya, dan ketiga cara memainkannya.
Daftar Alat Musik Tradisional Indonesia Lengkap Dari 38 Provinsi
Sepertinya saya dapat dengan mudah menemukan jawaban untuk pertanyaan nomor dua. Cari saja melalui google dan wuala … Anda mendapatkan jawaban. Panting ternyata berasal dari Kabupaten Tapin, salah satu dari 11 kabupaten di Kalimantan Selatan.
A. Sarbaini adalah orang pertama yang memasukkan nama karya musik penting dalam kelompok musisi ini. Pemberian nama tersebut tidak lain karena penting untuk menguasai alat musik yang digunakan.
Mengapa ini terjadi? Pasalnya, panting lebih asyik dimainkan jika dipadukan dengan alat musik lain seperti biola, gong, gendang, dan keyboard. Paling cerdas.
Setelah mengetahui asal muasal panting, kini saatnya mencari jawaban dari pertanyaan nomor satu. Kenapa bentuknya bulat? Saya langsung teringat pada gambus, alat musik petik dari negeri seribu satu malam.
Alat Musik Tradisional Indonesia Dan Asal Daerahnya
Ternyata tebakan saya benar, terengah-engah dilakukan berdasarkan alat musik gesek. Bedanya ukuran celananya lebih kecil dan kerahnya lebih panjang. Lalu ada bagian untuk menopang tangan pemain penting yang berada di ujung badan pemain penting.
Kaitan antara gambus dan panting tidak lepas dari pengaruh Islam di Nusantara, khususnya di Kalimantan Selatan.
Tentang asal usulnya, sekarang mari kita cari tahu proses pembuatannya. Menjawab pertanyaan ini tidaklah mudah. Membuka Internet pun tidak memuaskan. Kayaknya belum pernah lihat langsung, masih belum puas lol.
Sayangnya, tidak banyak pengrajin dan seniman yang terengah-engah di Banua. Untuk mendapatkan jawaban, saya dengan senang hati pergi ke kantor turis. Juga, tanyakan sana-sini juga. Bagaimanapun, telinga terbuka lebar.
Melalui “intan Pengayoman” Lapas Karang Intan Lestarikan Budaya Daerah Kalimantan Selatan
Saya akhirnya berhasil mendapatkan pembuat terkesiap juga. Itu juga kebetulan saat membuka media sosial. Tiba-tiba, unggahan seseorang yang berterima kasih kepada pembuat terkesiap muncul. Dan… dia masih tinggal di kota yang sama denganku, tapi di distrik yang berbeda. Saya langsung bersyukur.
Berbekal janji, saya langsung menuju rumah Pak Fauzi, pembuat celana, yang berada di dekat asrama haji. Sedikit bingung mencari rumah karena tidak ada sinyal. Tapi akhirnya ketemu juga. Ya senang
Begitu masuk ke dalam rumah, saya disambut deretan celana panjang yang tergantung di dinding. Terengah-engah dicat putih sangat menarik karena bentuk ukiran di leher berbeda. Ukirannya berbentuk sosok punakawan.
Seolah mengetahui keheranan saya, Pak Fauzi mengambil salah satu pantyhose dan mengajak saya untuk mengaguminya. Seketika, berbagai pertanyaan mengalir seperti air terjun.
Pengrajin Musik Panting, Berharap Perhatian Dari Pemerintah
Untuk memudahkan saya memahami, Pak Fauzi menjelaskan proses pembuatan panting secara runtut. Dimulai dengan pemilihan kayu. Bukan sembarang kayu, kayu dari pohon kenanga menempati urutan pertama.
Jika tidak ada, maka kayu nangka digunakan sebagai pilihan. Tapi, jangan menggunakan kayu dari getah pohon, hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Getah yang terdapat pada kayu akan mempengaruhi resonansi atau suara dengungan.
Oh iya, Pak Fauzi melakukan sendiri seluruh proses pembuatan terengah-engah. Alat yang digunakan juga sederhana, seperti gergaji, kapak, dan pahat.
Kemudian kayu tersebut akan diangin-anginkan di dalam ruangan selama 2 tahun. Wah, saya hampir tidak percaya. Mengapa tidak dijemur saja di bawah sinar matahari? Pasti lebih cepat kering.
Alat Musik Tradisional Gendang Babun Kalimantan Selatan
Ups, saya tidak bisa. Jika pengeringan berlangsung dalam sekejap, belum tentu kayu benar-benar kering. Nanti setelah itu malah jadi menyusut. sayang sekali.
Setelah kayu benar-benar kering, dibentuk sesuai dengan pola yang digambar pada kayu tersebut. Badan celana diukir berbentuk setengah lingkaran.
Penyematan juga dilakukan di dalam untuk membentuk rongga. Meski hanya mengandalkan pengalaman dan penglihatan, bentuk celana yang bulat hampir sempurna. Jam terbang memang tidak bisa diabaikan.
Tubuh kemudian disatukan dengan leher. Lehernya sebelumnya telah dihias. Ukiran yang menghiasi bagian leher beraneka ragam bentuknya. Biasanya berbentuk sulur, tapi Pak Fauzi bisa membuat patung yang berbeda. Seperti badut atau semacamnya. Stt, ukiran ini dibuat sendiri. Segar.
Sapek Atau Sape, Gitar Dayak Yang Penuh Magis
Agar lubang tidak menahan, tutupi dengan sepotong kayu lapis. Bisa juga ditutup dengan kulit ular, tergantung keinginan klien.
Setelah itu, string akan dipasangkan. Sejauh benang terengah-engah, ternyata benangnya tidak sederhana. Setiap bagian string terdiri dari dua string. Jadi kalau di celana ada 3 senar, berarti ada 6 senar yang menempel.
Cara memainkannya tinggal pilih. Karena senarnya berlipat ganda, maka suara yang dihasilkan berbeda dengan gitar atau alat musik petik lainnya. Sulit untuk dijelaskan secara tertulis. Itu menyenangkan.
Ada sedikit cerita ketika Pak Fauzi memberikan contoh cara bermain celana, anaknya yang masih muda langsung muncul. Ia tampak asyik mendengarkan ayahnya bermain penang. Wah, sepertinya bakat seninya sudah terlihat.
Museum Musik Dunia Punya Koleksi Alat Musik Kalimantan Yang Pembuatannya Pakai Tradisi
Asyiknya melihat dan mendengarkan penjelasan Pak Fauzi tentang engah-engah, membuat waktu terasa cepat berlalu. Malam yang datang ke akhir percakapan. Dalam perjalanan pulang semoga panting tetap terjaga dan lestari, tidak hilang karena ini salah satu kekayaan negeri ini Home » Seni , Kesenian , Budaya Lingkungan , Alam Tradisional » PENGERTIAN DAN SEJARAH MUSIK JANTE DI SELATAN
Sejarah Singkat Ada berbagai kesenian daerah yang bisa kita nikmati di Indonesia, salah satunya kesenian daerah musik panting yang berasal dari Kalimantan Selatan. Disebut musik panting karena didominasi oleh alat musik yang disebut panting, sejenis alat musik gambus yang menggunakan dawai (penting) sehingga disebut musik panting. Musik panting merupakan musik campuran (merangkai), karena disajikan secara bersamaan dengan berbagai jenis alat musik. Biasanya musik mayor menggunakan 3 alat musik mayor.