Genre Musik Reggae 2020 – Jakarta, penyanyi Mr. Ho Ho Katharsis memprediksi musik reggae akan bersinar di tahun 2020. Terkait prediksinya, penyanyi sekaligus penulis lagu itu menyebutkan beberapa alasan. Salah satunya adalah mengcover lagu-lagu pop bergenre reggae yang seru di YouTube dengan jutaan views.
“Tahun 2020, musik reggae akan menempati posisi terbaik di industri musik Indonesia. Saya lihat di YouTube, mulai dari lagu pop hingga video cover bergenre reggae, pasti penontonnya mencapai jutaan dalam beberapa hari,” ujar Ho saat dihubungi Nagaswara . Berita, Senin (16/12/2019).
Genre Musik Reggae 2020
Pelantun lagu NKRI Berastu itu juga menjelaskan mengapa dukungan musisi reggae kini semakin meningkat. Setiap musisi yang populer memiliki basis penggemar atau komunitas yang kuat.
The Wicked Sound Playlist 2020/05/3 New Music Jazz Funk Soul Reggae Beats
“Saat ini, semua bintang reggae bergerak bersama dari bawah ke permukaan dengan komunitas penggemar gila mereka. Dan Insya Allah di tahun 2020 akan meledak dalam satu momen, yaitu musik reggae,” kata penyanyi yang ditakuti itu. dengan serius
Sebelum membentuk grup reggae Mr. Ho, Ho bergabung dengan sesama pengamen jalanan, Titi, di grup Hot T. Kegemarannya pada musik reggae kemudian menjadi alasan Ho tidak betah berada di grup dengan lagu-lagu pop. Lewat musik reggae, sahabat penyanyi reggae Tony Q ini percaya bisa menyejukkan hati.
“Tahun 2020 akan menjadi demam musik reggae di Indonesia, dan akan sulit dihentikan. Pasalnya, hanya dengan mendengarkan musik reggae, Anda bisa bersantai seperti di pantai,” ujar Ho.
Sebelum terjun ke dunia rekaman, Ho dikenal sebagai penyanyi yang eksis di jalanan. Dia adalah seorang penyanyi jalanan. Dari jalanan, Ho dan dua rekan lainnya diminta sutradara Kanada, Daniel Zive, untuk membintangi film dokumenter berjudul JALANAN (2014). NSM/(BBM) Pada akhir 1960-an, Jamaika diberkahi dengan berbagai musisi dan penyanyi berbakat yang memadukan ketukan musik yang berbeda dan merekam penampilan musik mereka di studio rekaman lokal seperti Dynamic Sounds dan Treasure Isle.
Ho Mr.ho, 2020 Indonesia Demam Musik Reggae
Jadi, sementara rocksteady, dengan ketukan ritmis yang halus serta lirik dan vokal yang lembut, mengambil alih suara ska yang lebih berdenyut dan energik pada tahun 1967, pada tahun 1969 ketukan energik baru lainnya telah memutar ulang genre rocksteady. Tempo baru akan menjadi genre reggae yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tidak ada penjelasan yang pasti darimana nama reggae berasal. Salah satu laporan menyebutkan bahwa lagu tersebut berasal dari single “Do the Reggae” (1968) oleh grup Toots and the Mytles. Laporan lain mengklaim bahwa ikon reggae akhir Bob Marley berasal kata reggae dari kata Spanyol untuk “musik raja”. Kata Latin regi berarti “kepada raja”, jadi mungkin ada beberapa akurasi untuk itu.
Apa pun sumber namanya, faktanya tetap bahwa dalam waktu singkat genre baru reggae menjadi raja dunia musik Jamaika.
Reggae memiliki suara yang khas, ritme gitar dan piano (atau keyboard) yang berat, dan dipengaruhi oleh genre musik tradisional Jamaika mint, ska, dan jazz Amerika serta ritme dan blues.
Statue To Honour Wailers Trio
Seperti pendahulunya, ska, permainan reggae langsung mengajak orang ke lantai dansa. Di Jamaika, calypso memiliki pengaruh yang sama pada penduduk lokal seperti yang dilakukan reggae pada penduduk Trinidad.
Dan jika tidak ada yang menari reggae, genre baru, seperti calypso, membangkitkan kepuasan besar dalam bentuk teks di banyak lagu reggae yang dibawakan oleh artis seperti Bob Marley, Peter Tosh, Third World Band, dan lainnya yang kuat. komentar sosial. Melayani untuk memotivasi orang-orang yang kemudian terpinggirkan, memberi mereka harapan untuk mobilitas sosial ke atas.
Dalam satu atau lain cara, reggae menarik penyanyi, pria dan wanita, yang termasuk atau ingin menjadi bagian dari gerakan Rastafarian Jamaika, yang menciptakan masalah sosial pada akhir 1960-an hingga awal 1970-an, karena beberapa orang Jamaika di kota cenderung membuka hidung. Bukan di musiknya, tapi artis yang memberikan lagunya, tapi popularitas musiknya semakin berkembang sehingga akhirnya prasangka sosial menghilang.
Tidak diragukan lagi bahwa musik dan lirik reggae membawa perubahan dalam masyarakat Jamaika pada tahun 1970-an – sesuatu yang cepat dikenali oleh para pemimpin populis seperti Michael Manley dan Edward Sega pada tahun 1970-an. Manley naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1972 dengan memanfaatkan momentum hit reggae Delroy Wilson yang populer, “Better Must Come,” yang dia pilih sebagai lagu kampanye Partai Nasional Rakyat, dan kampanye berikutnya menjadi hit, “My Leader Born Ya. Dibandingkan dengan saingannya Sega Amerika Serikat Bangga dengan akar Jamaikanya Lahir Juga, pada pertengahan 1970-an, ketika kekerasan politik mengancam stabilitas negara, Mann meminta bantuan reggae dan mencari Bob Marley dan beberapa artis reggae lainnya untuk tampil di Konser Perdamaian legendaris yang diadakan di Stadion Nasional di Kingston.
Best Music Festivals Around The World Worth Travelling For In 2020
Dan, dengan pemahaman yang mendalam tentang musik dan musisi Jamaika serta dampak musik pada kehidupan orang Jamaika yang miskin, Seaga menggunakan reggae dan bentuk lain dari musik tradisional Jamaika yang menghubungkan dia dan politiknya dengan kelas pekerja Jamaika.
Meskipun reggae memiliki penyanyi hebat seperti Marley, Tosh, Jimmy Cliff, Gregory Isaacs, Dennis Brown, reggae juga menghasilkan musisi hebat. Itu termasuk gitaris bass Bob Marley dan Carlton Barrett de Weller, Lloyd Brevet dari Skatalites, Lloyd Knibb dari The Skatalites, Winston Grennan, Sly Dunbar, Antonio “The Benbow” Creary dan Antonio “Benbow” Creary dari Rich Dash. Banyak suara reggae juga menampilkan suara campuran organ yang dikuasai oleh pemain keyboard seperti Jackie Mittu dan Winston Wright.
Reggae lepas landas dari ska pada akhir 1960-an dengan hits seperti “Nanny Goat” oleh Larry dan Alvin. “No More Heartache” oleh Beltones dan “People Funny Boy” oleh Lee “Scratch” Perry. Namun, musik tersebut menyebar ke luar negeri ketika grup terkenal Inggris The Beatles merekam “Ob-la-di, ob-la-da” dengan irama reggae yang jelas.
The Wailers semakin populer dengan Bob Marley dan Peter Toss dan muncul dari era rocksteady dengan bantuan artis studio Lee Perry dengan hits reggae awal seperti “Duppy Conqueror” dan “Small X”. The Wailers tetap kuat di kancah reggae Jamaika dan dengan mantap memecahkan reggae ke kancah internasional pada tahun 1972 dengan album reggae pertama mereka, “Catch a Fire”, bekerja sama dengan Catatan Pulau dari orang Inggris Chris Blackwell. The Wailers kemudian merilis hit besar seperti “Put It On”, “Get Up, Stand Up” dan “I Shot the Sheriff”, yang juga di-cover oleh penyanyi Inggris Eric Clapton. Pada tahun 1974 grup tersebut menerbitkan album klasik lainnya, Natty Dread, pada tahun 1975, yang memiliki hits seperti “Talking Blues”, “No Woman, No Cry” dan “Rebel Music”.
Reggae Fan Moves Mountains To Host Fest
Grup bubar pada tahun 1975, dengan Tosh bersolo karir, dan dikenal sebagai Bob Marley and the Wailers, dengan harmoni latar yang disediakan oleh trio wanita – The I-Threes (Rita Marley, Judy Mowatt, dan Marcia Griffiths).
Tosh menjadi legenda dalam semalam dengan haknya sendiri dengan hits seperti “Istana Buckingham”, “Legalize It” dan “Mamma Africa”, sementara Marley naik ke status reggae ikonik dengan hits seperti “Crazy Baldhead”, “Who the Cap Fit”, hit . setelah sukses Perang. ,” “One Love,” “Redemption Song,” “Departure,” dan sesaat sebelum kematiannya pada tahun 1981, reggae menyanyikan lagu-lagu cinta seperti “Waiting in Wayne,” dan “Is This Love.”
Ada terlalu banyak artis reggae hebat untuk disertakan dalam ruang terbatas ini, tetapi perhatian khusus harus diberikan kepada grup Dunia Ketiga, yang muncul pada pertengahan 1970-an dengan suara reggae khas dan sangat profesional yang diproduksi oleh grup berbakat termasuk Richie Daly. Steven “Cat” Kurr, Michael “Ebo” Cooper, Irwin “Carrot: Jarrett, Willie Stewart (drummer terkenal sekarang tinggal di Florida Selatan), dan penyanyi Bunny Ruggs. “Now We’ve Found Love,” “96 Degrees in the Shade “. , ” dan beberapa hit seperti “Try Jah Love” sangat populer di Jamaika dan di seluruh dunia. Band ini terus bermain hari ini.
Salah satu alasan popularitas genre ini adalah pengaruhnya secara internasional. Banyak artis internasional memiliki hits reggae. Para penampil ini termasuk sebuah cover dari hit Metons “Black and White In” dari First Three Dog Night tahun 1972; Juga kesuksesan tahun 1972 dari Johnny Nash “I Can See Clear Now” dan “Mother and Child Reunion” dari Paul Simon.
Great Reggae Albums Of 2020
Pengaruh internasional reggae menyebar setelah 1973 dengan film “The Harder They Come” dengan penyanyi-aktor Jamaika Jimmy Cliff. Film yang menampilkan budaya Jamaika, khususnya reggae, diputar di bioskop di seluruh dunia.
Selama bertahun-tahun, reggae semakin populer di negara-negara seperti Jepang, Inggris, Jerman, Amerika Serikat, dan banyak negara Afrika, dan di Amerika Latin muncul suara hibrida yang disebut reggaeton dengan ketukan Latin.
Tanda kuat dari pengaruh internasional reggae adalah pada tahun 1985 Penghargaan Grammy meluncurkan Penghargaan Grammy untuk kategori Album Reggae Terbaik.
Pada Februari 2008, Perdana Menteri Jamaika saat itu, Bruce Golding, menyetujui Februari sebagai Bulan Reggae di Jamaika, dan pada Februari 2008, Asosiasi Industri Rekaman Jamaika juga mengadakan Penghargaan Akademi Reggae pertamanya.
Siriusxm Launches Exclusive, Year Round Bob Marley’s Tuff Gong Radio Channel
Pada November 2018, khususnya, genre ini ditambahkan ke Daftar Perwakilan Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO, yang menggarisbawahi “kontribusi reggae pada wacana internasional tentang masalah ketidakadilan, perlawanan, cinta, dan kemanusiaan. Secara bersamaan otak, sosiopolitik, sensual dan spiritual .”
CNW Network adalah jaringan berita Karibia nomor satu di Florida Selatan
Musik dangdut reggae, pengertian genre musik, reggae musik, musik reggae terbaru, macam macam genre musik dj, genre musik klasik, genre reggae, genre musik reggae, genre musik rock, genre musik tradisional, musik genre, musik reggae remix
