Dalam jagat kesusastraan Jawa, tembang sinom dikenal sebagai salah satu jenis puisi tradisional yang memiliki kekhasan tersendiri. Keindahan tembang sinom tidak hanya terletak pada susunan katanya yang puitis, tetapi juga pada penggunaan guru wilangan yang sangat berpengaruh pada irama dan makna yang ingin disampaikan.
Guru wilangan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut pola suku kata dalam setiap baris tembang sinom. Pola ini tidak hanya menentukan jumlah suku kata, tetapi juga jenis suku kata yang digunakan, baik berat maupun ringan. Penggunaan guru wilangan yang tepat akan menghasilkan tembang sinom yang indah dan enak didengar.
Definisi Guru Wilangan Tembang Sinom
Dalam tembang sinom, guru wilangan merujuk pada jumlah suku kata dalam tiap larik atau baris.
Setiap larik dalam tembang sinom memiliki jumlah suku kata yang sama, yaitu 12 suku kata.
Contoh Penggunaan Guru Wilangan
- Larik 1: “Sinom iki tembang kang alus” (12 suku kata)
- Larik 2: “Duh lintang sumirat ing langit” (12 suku kata)
Fungsi Guru Wilangan Tembang Sinom
Dalam tembang sinom, guru wilangan merupakan elemen penting yang memengaruhi struktur dan irama tembang.
Fungsi Utama Guru Wilangan
Guru wilangan berfungsi sebagai penentu jumlah suku kata pada setiap baris tembang. Jumlah suku kata yang ditentukan oleh guru wilangan disebut dengan “guru lagu”. Guru lagu ini kemudian akan menentukan panjang pendeknya baris tembang.
Pengaruh pada Struktur Tembang
Pengaturan guru wilangan membentuk struktur tembang sinom yang terdiri dari empat baris dengan pola suku kata sebagai berikut:
- Baris 1: 8 suku kata
- Baris 2: 12 suku kata
- Baris 3: 8 suku kata
- Baris 4: 12 suku kata
Pengaruh pada Irama Tembang
Selain memengaruhi struktur, guru wilangan juga memengaruhi irama tembang. Pola panjang pendeknya baris tembang yang ditentukan oleh guru wilangan akan menciptakan irama yang khas dan enak didengar.
Jenis-Jenis Guru Wilangan Tembang Sinom
Dalam tembang sinom, terdapat beberapa jenis guru wilangan yang memiliki karakteristik dan kegunaan berbeda-beda. Guru wilangan ini berfungsi untuk mengatur irama dan pola bunyi dalam tembang.
Jenis Guru Wilangan
Jenis Guru Wilangan | Karakteristik | Kegunaan |
---|---|---|
Guru Gatra | Terdiri dari 12 suku kata | Menjadi dasar pengulangan bait dalam tembang sinom |
Guru Wilangan | Terdiri dari 4 suku kata | Mengisi setiap baris dalam bait |
Guru Layang | Terdiri dari 2 suku kata | Menjadi pengisi di antara guru wilangan |
Guru Saling | Terdiri dari 1 suku kata | Menjadi penghubung antara bait-bait |
Cara Menggunakan Guru Wilangan Tembang Sinom
Guru wilangan dalam tembang sinom digunakan untuk menghitung jumlah suku kata dalam setiap larik.
Langkah-langkah Penggunaan
- Hitung jumlah suku kata pada larik pertama, termasuk kata sandang dan partikel.
- Sesuaikan jumlah suku kata larik pertama dengan guru wilangan yang tersedia.
- Terapkan jumlah suku kata yang sama pada larik-larik berikutnya.
- Pastikan bahwa semua larik dalam satu bait memiliki jumlah suku kata yang sama.
Contoh Penggunaan
Bait tembang sinom dengan guru wilangan 11:
Kidung merdu mengalun syahdu
Menyapa jiwa yang lara
Mengusir duka yang mendera
Menebar suka sepanjang masa
Setiap larik dalam bait ini memiliki 11 suku kata, sesuai dengan guru wilangan yang digunakan.
Pengaruh Guru Wilangan pada Makna Tembang Sinom
Guru wilangan, atau jumlah suku kata dalam setiap baris tembang, memainkan peran penting dalam menentukan makna dan pesan yang disampaikan dalam tembang sinom.
Pengaruh Guru Wilangan pada Makna Tembang
Guru wilangan dapat memengaruhi makna tembang dengan cara berikut:
- Menekankan Kata-Kata Penting: Guru wilangan yang lebih besar dapat menyoroti kata-kata atau frasa penting dengan memberikan penekanan ekstra.
- Membangkitkan Suasana: Guru wilangan yang berbeda dapat menciptakan suasana yang berbeda, seperti suasana khidmat, ceria, atau sendu.
- Mengontrol Irama dan Alur: Guru wilangan yang lebih pendek dapat mempercepat irama tembang, sementara guru wilangan yang lebih panjang dapat memperlambatnya, sehingga memengaruhi alur dan penyampaian pesan.
Pengaruh Guru Wilangan pada Pesan Tembang
Guru wilangan juga dapat memengaruhi pesan yang disampaikan dalam tembang sinom:
- Menyampaikan Pesan Secara Langsung: Guru wilangan yang pendek dan lugas dapat menyampaikan pesan secara langsung dan jelas.
- Menciptakan Nuansa dan Kedalaman: Guru wilangan yang lebih panjang dapat menciptakan nuansa dan kedalaman pada pesan, memungkinkan penafsir untuk menggali makna yang lebih tersembunyi.
- Membangun Suspense: Guru wilangan yang bervariasi dapat membangun suspense dan ketegangan dalam pesan, menarik perhatian pendengar.
Contoh Tembang Sinom dengan Guru Wilangan
Tembang sinom dengan guru wilangan merupakan jenis tembang sinom yang menggunakan aturan khusus dalam penyusunan jumlah suku katanya. Guru wilangan menentukan pola pengulangan suku kata pada setiap larik tembang.
Guru Wilangan 7
Guru wilangan 7 berarti setiap larik tembang terdiri dari 7 suku kata. Berikut contoh tembang sinom dengan guru wilangan 7:
- Kadung sumingkir wonten ngendi
- Lamun dereng padha sembrani
- Aja padha kuwatir ati
- Nek wis rejeki bakal tekan
Guru wilangan 7 memengaruhi rima dan irama tembang sinom. Rima pada larik 1 dan 3, serta larik 2 dan 4 cenderung sama. Irama tembang juga lebih cepat dan dinamis karena jumlah suku kata yang sedikit.
Ringkasan Penutup
Dengan demikian, guru wilangan memegang peranan penting dalam tembang sinom. Guru wilangan tidak hanya mengatur irama dan keindahan tembang, tetapi juga dapat memperkaya makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh penyair. Penguasaan guru wilangan menjadi kunci dalam menciptakan tembang sinom yang berkualitas dan memikat.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Apa itu guru wilangan dalam tembang sinom?
Guru wilangan adalah pola suku kata dalam setiap baris tembang sinom yang menentukan jumlah dan jenis suku kata.
Berapa jenis guru wilangan dalam tembang sinom?
Ada 5 jenis guru wilangan dalam tembang sinom, yaitu guru gatra, guru wilangan, guru lagu, guru swara, dan guru pangkur.
Apa pengaruh guru wilangan pada makna tembang sinom?
Guru wilangan dapat memengaruhi makna tembang sinom dengan memberikan penekanan pada kata-kata tertentu, menciptakan suasana tertentu, atau memperkaya pesan yang ingin disampaikan.