Hukum Mim Dan Nun Bertasydid

Made Santika March 11, 2024

Dalam tata bahasa Indonesia dan Arab, terdapat aturan fonologis yang dikenal sebagai Hukum Mim dan Nun Bertasydid. Hukum ini mengatur pengucapan huruf Mim (م) dan Nun (ن) yang diikuti oleh konsonan tertentu, sehingga menimbulkan perubahan fonetik yang berdampak pada makna kata.

Hukum Mim dan Nun Bertasydid memiliki peran penting dalam membentuk kata-kata baru dan memberikan nuansa makna yang berbeda pada kata yang sama. Penggunaannya yang tepat dalam bahasa tulis dan lisan sangatlah penting untuk menjaga kejelasan dan menghindari kesalahpahaman.

Definisi Hukum Mim dan Nun Bertasydid

Hukum Mim dan Nun Bertasydid merupakan aturan pelafalan huruf mim (م) dan nun (ن) dalam bahasa Arab yang dibaca dengan bunyi yang jelas dan tegas.

Dalam bahasa Indonesia, Hukum Mim dan Nun Bertasydid ini dikenal dengan sebutan Mim dan Nun Mati.

Penerapan Hukum Mim dan Nun Bertasydid

  • Jika Mim dan Nun terletak di akhir kata, maka dibaca dengan bunyi yang jelas dan tegas, seperti pada kata “salam” (سَلامٌ) yang dibaca “salamun”.
  • Jika Mim dan Nun terletak di tengah kata dan diikuti oleh huruf berharakat, maka dibaca dengan bunyi yang jelas dan tegas, seperti pada kata “jamin” (جَامِنٌ) yang dibaca “jaminun”.
  • Jika Mim dan Nun terletak di tengah kata dan diikuti oleh huruf mati, maka dibaca dengan bunyi yang samar, seperti pada kata “madrasah” (مَدْرَسَةٌ) yang dibaca “madrasah”.

Jenis dan Cara Pengucapan Mim dan Nun Bertasydid

Mim dan Nun bertasydid merupakan huruf dalam bahasa Arab yang memiliki pengucapan unik. Terdapat beberapa jenis Mim dan Nun bertasydid dengan cara pengucapan yang berbeda.

Jenis Mim Bertasydid

  • Mim asli, diucapkan dengan menutup kedua bibir dan mengeluarkan suara “m” yang jelas.
  • Mim tebal, diucapkan dengan menutup kedua bibir dan mengeluarkan suara “m” yang bergetar.
  • Mim tasydid, diucapkan dengan menutup kedua bibir dan mengeluarkan suara “m” yang panjang.

Jenis Nun Bertasydid

  • Nun asli, diucapkan dengan menggetarkan ujung lidah pada gigi atas dan mengeluarkan suara “n” yang jelas.
  • Nun tebal, diucapkan dengan menggetarkan ujung lidah pada gigi atas dan mengeluarkan suara “n” yang bergetar.
  • Nun tasydid, diucapkan dengan menggetarkan ujung lidah pada gigi atas dan mengeluarkan suara “n” yang panjang.

Cara Pengucapan

Berikut adalah panduan cara pengucapan Mim dan Nun bertasydid yang benar:

Jenis Cara Pengucapan Contoh
Mim asli Menutup kedua bibir dan mengeluarkan suara “m” yang jelas مكتب (kantor)
Mim tebal Menutup kedua bibir dan mengeluarkan suara “m” yang bergetar مصر (Mesir)
Mim tasydid Menutup kedua bibir dan mengeluarkan suara “m” yang panjang مما (daripada)
Nun asli Menggetarkan ujung lidah pada gigi atas dan mengeluarkan suara “n” yang jelas نصر (kemenangan)
Nun tebal Menggetarkan ujung lidah pada gigi atas dan mengeluarkan suara “n” yang bergetar نور (cahaya)
Nun tasydid Menggetarkan ujung lidah pada gigi atas dan mengeluarkan suara “n” yang panjang نعم (ya)

Pengaruh Hukum Mim dan Nun Bertasydid pada Makna Kata

Hukum Mim dan Nun Bertasydid merupakan aturan fonologi dalam bahasa Arab yang memengaruhi pengucapan dan makna kata-kata. Ketika huruf Mim (م) atau Nun (ن) berharakat sukun (tidak berharakat), maka huruf tersebut diucapkan dengan bunyi nasal (bunyi dengung) yang kuat, dan dapat mengubah makna kata.

Pengaruh Hukum Mim dan Nun Bertasydid pada Perubahan Makna Kata

Hukum Mim dan Nun Bertasydid dapat menyebabkan perubahan makna kata, di antaranya:

  • Menghilangkan makna negatif: Misalnya, kata “laisa” (ليس) yang berarti “bukan” berubah menjadi “laysa” (ليس) yang berarti “ada”.
  • Menambahkan makna negatif: Misalnya, kata “haqq” (حق) yang berarti “benar” berubah menjadi “haqqa” (حق) yang berarti “menganiaya”.
  • Mengubah makna menjadi kebalikannya: Misalnya, kata “zahaba” (ذهب) yang berarti “pergi” berubah menjadi “zahabba” (ذهب) yang berarti “datang”.

Contoh Kata-Kata yang Mengalami Perubahan Makna

  • Lambu (لمبو) → Lambuu (لمبو) = lampu
  • Binu (بينو) → Binuu (بينو) = jelaskan
  • Hamlu (حملو) → Hamluu (حملو) = bawa

Pendapat Ahli

“Hukum Mim dan Nun Bertasydid merupakan salah satu aturan penting dalam fonologi bahasa Arab. Aturan ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap makna kata dan harus diperhatikan dengan baik.”Dr. Muhammad Abdul Karim, ahli bahasa Arab.

Aplikasi dalam Bahasa Arab

mim ghunnah hukum

Hukum Mim dan Nun Bertasydid juga diterapkan dalam bahasa Arab, dengan beberapa perbedaan dari bahasa Indonesia.

Penerapan dalam Ayat Al-Qur’an dan Hadits

  • Dalam Al-Qur’an, Hukum Mim dan Nun Bertasydid diterapkan pada kata-kata yang diakhiri dengan huruf mim (م) atau nun (ن) yang diberi tanda tasydid (ّ).
  • Contoh: “وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَىٰ” (Al-Isra’: 32)
    – “Dan janganlah kamu mendekati zina.”
  • Dalam hadits, Hukum Mim dan Nun Bertasydid juga diterapkan pada kata-kata yang diakhiri dengan huruf mim atau nun yang diberi tanda tasydid.
  • Contoh: “إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ” (Bukhari)
    – “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niat.”

Tabel Perbandingan

Tabel Perbandingan Penerapan Hukum Mim dan Nun Bertasydid dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab
Bahasa Penerapan
Bahasa Indonesia Kata yang diakhiri dengan huruf m atau n yang diberi tanda tasydid, bunyinya dibaca sesuai dengan huruf yang mendahuluinya.
Bahasa Arab Kata yang diakhiri dengan huruf mim (م) atau nun (ن) yang diberi tanda tasydid, bunyinya dibaca dengan dengung (ghunnah).

Penutup

Hukum Mim dan Nun Bertasydid merupakan aspek penting dalam tata bahasa Indonesia dan Arab. Penggunaannya yang tepat tidak hanya memengaruhi pengucapan, tetapi juga berdampak pada makna kata. Pemahaman yang baik tentang hukum ini sangat penting bagi penutur asli maupun pelajar bahasa untuk berkomunikasi secara efektif dan akurat.

Jawaban yang Berguna

Apa itu Hukum Mim dan Nun Bertasydid?

Hukum Mim dan Nun Bertasydid adalah aturan fonologis yang mengatur pengucapan huruf Mim (م) dan Nun (ن) yang diikuti oleh konsonan tertentu, sehingga menimbulkan perubahan fonetik.

Berapa jenis Hukum Mim dan Nun Bertasydid?

Terdapat tiga jenis Hukum Mim dan Nun Bertasydid, yaitu Idgham Mitslain, Idgham Mutsaqqal, dan Iqlab.

Bagaimana cara pengucapan yang benar untuk Hukum Mim dan Nun Bertasydid?

Cara pengucapan yang benar untuk setiap jenis Hukum Mim dan Nun Bertasydid dapat ditemukan dalam tabel yang disediakan pada bagian “Jenis dan Cara Pengucapan” pada Artikel.

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait