Kliping Tentang Alat Musik Tradisional Jepang – Dari Nakanoshima-Ryu Taishogoto, yang akan tampil untuk matsuri Jak-Jepang di Plaza Tenggara Senayan besok. Tapi tahukah Anda apa itu taishogoto? Lihat artikelnya!

Adalah alat musik dari era Taisho. Alat musik ini diperkenalkan oleh Gorō Morita pada tahun 1912. Ia mendapat beasiswa untuk belajar di luar Jepang dan mendapat ide untuk membuat alat musik dengan mesin tik. Taishogoto sendiri merupakan mesin tik berbentuk persegi panjang yang menyatu dengan nada dan memiliki senar di ujungnya seperti gitar. Cara memainkan alat musik ini dengan cara dipetik dan dipetik. Taishogoto memiliki 4 jenis nada yaitu soprano, alto, bass dan dance piano (untuk pertunjukan modern). Penyelarasan ini menciptakan lagu yang kohesif dari semua instrumen. Sebenarnya hanya menggunakan file dari Taishogoto.

Kliping Tentang Alat Musik Tradisional Jepang

Kliping Tentang Alat Musik Tradisional Jepang

Acara ini berlangsung selama 2 jam dari awal acara. Diawali dengan sambutan dari Chairman Nakanoshima-Ryu Taishogoto. Usia pemain Taishogoto sudah tidak muda lagi, namun mereka tetap bersemangat untuk menampilkan yang terbaik. 12 trek ditampilkan. Baik lagu barat, lagu daerah, lagu klasik, lagu populer jepang maupun lagu populer indonesia yaitu Bengawan Solo. Di sela-sela penampilannya, mereka juga mengajak para peserta untuk bermain taishogoto bersama. Ia mengajari para peserta bahasa Jepang dengan ramah. Bahkan jika itu bukan bahasa yang dipahami peserta. Para pemain mempraktekkan cara bermain dengan not yang disediakan dan peserta mencobanya secara perlahan.

Alat Petik Koto Asal Jepang

Acara berlangsung sukses dengan para penonton yang menikmati alunan musik dan bertepuk tangan meriah. Dalam penampilan lagu terakhir, Kokoro no Tomo. Para peserta mendengarkan dan bernyanyi bersama dengan sangat antusias. Selain para peserta menonton di depan mata, banyak juga pasangan mata yang menonton dari lantai 2 Universitas Binus Kijang. Acara ditutup dengan arak-arakan Ketua Jurusan Sastra Jepang, Bina Nusantara, yang menyerahkan cinderamata sebagai ucapan terima kasih.

Kesempatan ini akan menjadi satu untuk diingat. Namun bagi yang tidak sempat melihatnya, taishogoto ini akan hadir di Jak-Japan Matsuri pada 8 September 2018. Penampilan pasti akan dibawakan lebih atraktif. Sekian artikel Taishogoto kali ini. Kami berharap dapat memetik manfaat dari keharusan memelihara alat musik tradisional yang kami miliki untuk generasi yang akan datang. Apalagi, tidak semua alat musik tradisional itu kuno. Anda bahkan bisa menyanyikan lagu-lagu modern di dalamnya agar keberadaannya tidak hilang.

Leave a Reply

Your email address will not be published