Muhammadiyah Ikut Mazhab Apa

Made Santika March 11, 2024

Dalam lanskap Islam yang beragam, mazhab memainkan peran penting dalam membentuk praktik dan keyakinan keagamaan. Gerakan Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam yang berpengaruh di Indonesia, telah menjadi subjek perdebatan mengenai afiliasi mazhabnya. Artikel ini akan meneliti pertanyaan mendasar: apakah Muhammadiyah mengikuti mazhab tertentu, dan jika ya, apa faktor-faktor yang memengaruhi pilihan itu.

Didirikan pada awal abad ke-20, Muhammadiyah telah mengukir identitasnya sendiri melalui prinsip-prinsip Tajdid (pembaruan), ijtihad (penalaran independen), dan amal saleh. Dengan berfokus pada ajaran inti Islam dan reformasi sosial, Muhammadiyah telah membentuk pemahamannya sendiri tentang agama.

Pengertian Mazhab dalam Islam

Dalam Islam, mazhab merupakan suatu aliran pemikiran atau interpretasi terhadap ajaran Islam yang dianut oleh sekelompok umat Muslim. Mazhab-mazhab ini muncul sebagai hasil dari perbedaan pendapat dan penafsiran di kalangan ulama dalam memahami sumber-sumber hukum Islam, yaitu Al-Qur’an dan Hadis.

Contoh-Contoh Mazhab

  • Hanafi
  • Maliki
  • Syafi’i
  • Hanbali
  • Zaidiyah
  • Imamiyah

Sejarah Muhammadiyah

Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang didirikan di Indonesia pada tahun 1912. Organisasi ini didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan dan beberapa tokoh lainnya.

Muhammadiyah didirikan dengan tujuan untuk memperbarui dan memajukan ajaran Islam di Indonesia. Organisasi ini aktif dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, dan sosial.

Tokoh Pendiri Muhammadiyah

  • KH. Ahmad Dahlan
  • Kyai Haji Hisyam
  • Kyai Haji Faqih Usman
  • Kyai Haji Muchtar
  • Kyai Haji AR Fachruddin

Prinsip dan Ajaran Muhammadiyah

muhammadiyah ikut mazhab apa terbaru

Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam di Indonesia, memiliki prinsip dan ajaran yang menjadi landasan dalam menjalankan aktivitasnya. Prinsip-prinsip ini didasarkan pada Al-Qur’an dan Sunnah, serta disesuaikan dengan konteks masyarakat Indonesia.

Prinsip-prinsip Dasar Muhammadiyah

  • Tauhid (Keesaan Tuhan)
  • Kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah
  • Tajdid (Pembaruan)
  • Dakwah amar ma’ruf nahi munkar (Menyebarkan kebaikan dan mencegah kemungkaran)
  • Berkemajuan (Membawa kemajuan dan kesejahteraan)

Ajaran-ajaran Utama Muhammadiyah

  • Ibadah Mahdhah: Ibadah yang bersifat ritual, seperti salat, puasa, zakat, dan haji.
  • Ibadah Ghairu Mahdhah: Ibadah yang bersifat non-ritual, seperti berdakwah, bersedekah, dan bekerja.
  • Ukhuwah Islamiyah: Persaudaraan sesama umat Islam.
  • Ukhuwah Wathaniyah: Persaudaraan sesama warga negara.
  • Ukhuwah Basyariyah: Persaudaraan sesama manusia.

Pengaruh Mazhab pada Muhammadiyah

Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, tidak mengikuti mazhab tertentu dalam hal fikih (hukum Islam). Namun, dalam hal akidah (keyakinan) dan ibadah, Muhammadiyah mengikuti ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah.

Alasan Tidak Mengikuti Mazhab

Keputusan Muhammadiyah untuk tidak mengikuti mazhab tertentu didasarkan pada beberapa alasan, antara lain:

  • Kembali ke Al-Qur’an dan Sunnah: Muhammadiyah meyakini bahwa sumber hukum Islam yang paling otoritatif adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Dengan kembali langsung ke sumber-sumber ini, Muhammadiyah menghindari mengikuti pendapat atau interpretasi ulama mazhab tertentu.
  • Kemerdekaan Berpikir: Muhammadiyah menjunjung tinggi kemerdekaan berpikir dan tidak ingin terikat oleh pendapat atau interpretasi mazhab tertentu. Hal ini memungkinkan Muhammadiyah untuk menyesuaikan ajaran Islam dengan konteks dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
  • Persatuan Umat: Muhammadiyah percaya bahwa mengikuti mazhab tertentu dapat memecah belah umat Islam. Dengan tidak mengikuti mazhab tertentu, Muhammadiyah berupaya mempersatukan umat Islam di Indonesia.

Perbandingan dengan Mazhab Lain

Muhammadiyah, sebagai gerakan reformasi Islam, memiliki beberapa perbedaan dan kesamaan dengan mazhab Islam lainnya. Perbandingan berikut akan menyoroti perbedaan dan kesamaan utama dalam prinsip dan ajaran mereka.

Prinsip-Prinsip Utama

  • Sumber Hukum: Muhammadiyah mengakui Al-Qur’an dan Sunnah sebagai sumber utama hukum Islam, tetapi juga mempertimbangkan akal dan ijtihad (penalaran independen).
  • Tafsir Al-Qur’an: Muhammadiyah mengutamakan tafsir rasional dan kontekstual, menekankan pemahaman makna Al-Qur’an yang sesuai dengan akal dan keadaan zaman.
  • Pembaruan: Muhammadiyah menekankan pentingnya pembaruan dan reformasi dalam praktik dan ajaran Islam untuk menyesuaikan dengan kebutuhan zaman.

Ajaran Penting

  • Ibadah: Muhammadiyah menekankan kesederhanaan dan rasionalitas dalam ibadah, menghindari praktik-praktik yang dianggap berlebihan atau tidak sesuai dengan ajaran Al-Qur’an.
  • Muamalah: Muhammadiyah menganjurkan keadilan sosial, toleransi, dan persatuan antar umat Islam, serta kerja sama dengan non-Muslim untuk kebaikan bersama.
  • Pendidikan: Muhammadiyah sangat menekankan pentingnya pendidikan, mendirikan sekolah dan universitas untuk menyebarkan pengetahuan dan mencerahkan umat Islam.

Perbedaan dengan Mazhab Sunni

  • Taklid: Muhammadiyah menolak taklid buta (mengikuti pendapat ulama tanpa pemahaman), mendorong anggotanya untuk menggunakan akal dan ijtihad dalam memahami ajaran Islam.
  • Peran Perempuan: Muhammadiyah memberikan peran yang lebih besar kepada perempuan dalam masyarakat, memungkinkan mereka untuk memimpin dan berpartisipasi aktif dalam organisasi.

Kesamaan dengan Mazhab Syiah

  • Penolakan Taklid: Baik Muhammadiyah maupun Syiah menolak taklid buta, menekankan pentingnya pemikiran independen dan penafsiran ajaran Islam.
  • Pembaruan: Kedua gerakan tersebut menganjurkan pembaruan dan reformasi dalam praktik dan ajaran Islam untuk menyesuaikan dengan kebutuhan zaman.

Tabel Perbandingan

Prinsip/Ajaran Muhammadiyah Sunni Syiah
Sumber Hukum Al-Qur’an, Sunnah, akal, ijtihad Al-Qur’an, Sunnah, konsensus ulama Al-Qur’an, Sunnah, akal, ijtihad
Tafsir Al-Qur’an Rasional, kontekstual Tradisional, mengikuti tafsir ulama Rasional, mengikuti prinsip keadilan
Taklid Ditolak Diterima Ditolak
Peran Perempuan Lebih besar Terbatas Lebih besar (tergantung pada sekte)

Dampak pada Praktik Keagamaan

muhammadiyah ikut mazhab apa terbaru

Mengikuti mazhab tertentu berdampak signifikan pada praktik keagamaan umat Muhammadiyah. Mazhab mempengaruhi berbagai aspek, mulai dari ibadah, akidah, hingga muamalah.

Ibadah

  • Tata cara shalat, seperti jumlah rakaat dan gerakan.
  • Waktu puasa, seperti perbedaan pendapat tentang awal dan akhir bulan Ramadan.
  • Jenis zakat yang wajib dikeluarkan.

Akidah

  • Keyakinan tentang sifat-sifat Allah.
  • Pemahaman tentang hari akhir.
  • Pandangan tentang keimanan dan kekafiran.

Muamalah

  • Aturan tentang jual beli, seperti syarat sah dan larangan.
  • Tata cara pernikahan dan perceraian.
  • Hukum waris, seperti pembagian harta dan hak ahli waris.

Penutup

Kesimpulannya, Muhammadiyah tidak secara resmi mengikuti mazhab tertentu dalam Islam. Namun, prinsip dan ajarannya menunjukkan pengaruh kuat dari pemikiran mazhab Hanafi, terutama dalam bidang fikih. Pendekatan progresif Muhammadiyah terhadap penafsiran agama, dikombinasikan dengan penolakannya terhadap taklid buta, telah memungkinkannya untuk beradaptasi dengan perubahan sosial dan kebutuhan masyarakat modern.

Jawaban yang Berguna

Apakah Muhammadiyah termasuk organisasi Syiah?

Tidak, Muhammadiyah tidak termasuk organisasi Syiah. Muhammadiyah mengikuti prinsip dan ajaran Islam Sunni.

Apakah Muhammadiyah berpegang teguh pada satu mazhab saja?

Tidak, Muhammadiyah tidak berpegang teguh pada satu mazhab saja. Muhammadiyah menganut prinsip ijtihad dan tidak terikat pada taklid buta terhadap mazhab tertentu.

Apa saja prinsip dasar yang dianut oleh Muhammadiyah?

Prinsip dasar yang dianut oleh Muhammadiyah antara lain: Tauhid (keesaan Tuhan), Risalah (kenabian), dan Akhirat (kehidupan setelah kematian).

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait