Musik Box Hkbp – “Manang ise naeng mamuji dirina, on ma terpuji: Na marroha i ibana, jala na tinandana i Ahu, ai Ahu do Jahowa, para roha na manghajongjonghon uhum dohot hatigoran di tano on, ai Angka i do lomo rohangku,” ninna Jahowa.
Tetapi siapa pun yang ingin menyombongkan diri, menyombongkan diri tentang ini: bahwa dia memahami dan mengenal saya, bahwa saya adalah Tuhan yang menunjukkan kasih, keadilan dan kebenaran di bumi; lihatlah, dalam semua hal ini aku senang, firman Tuhan.”
Musik Box Hkbp
Selasa pagi (2/7) sekitar pukul 09.00 WIB, ibu Kadep memberikan materi kuliah kepada calon pramusaji untuk latihan praktek pertama di Auditorium, Sipoholon, Tapanuli Utara. Peserta pelatihan LPP 1 sebanyak 199 orang, terdiri dari 166 calon pendeta, 14 calon guru huria, 2 calon bibelvrouw, dan 17 calon diakones. Pembinaan ini dimulai pada tanggal 11 Juni 2019 dan akan berakhir pada tanggal 5 Juli 2019. Kegiatan pembinaan calon pegawai LPP 1 dikoordinasikan oleh bagian pembinaan dan bagian personalia. Pada hari ini sesi yang dibawakan oleh Kadep adalah materi bertajuk Música e Canto. Penjelasan ketua kadep diawali dengan pengertian dasar kesaksian iman kita kepada Tuhan yaitu : KESAKSIAN, DOA dan NYANYIAN. Martin Luther mengatakan bahwa musik adalah anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada manusia. Bahkan, dia menegaskan kembali bahwa pendeta yang tidak bisa menyanyi adalah pendeta yang tidak lengkap atau tidak sempurna.
E Icb 2020 1 By International Choral Magazine
Baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, peran musik dan nyanyian dalam penyembahan kepada Tuhan sangatlah penting. Karena memuji Tuhan adalah salah satu sarana berkomunikasi dengan Tuhan. Itulah yang harus kita pikirkan mulai dari aspek eskatologis hingga kepedulian kita terhadap dunia. Gereja adalah komunitas orang-orang yang percaya kepada Tuhan dalam Yesus Kristus, di satu sisi itu adalah komunitas orang-orang yang beribadah di dunia ini, dan di sisi lain itu adalah komunitas yang bersifat eskatologis, itu akan terus beribadah. memuji Tuhan di surga. Oleh karena itu, gereja harus terus menyanyi dan mengembangkan “seni” musik gereja baik sekarang maupun di masa yang akan datang.
Dalam perkembangan zaman sekarang ini banyak sekali pengaruh musik dan nyanyian dalam kebaktian gereja. Salah satunya adalah perkembangan alat musik modern, sehingga gereja harus terus mendorong dan mengajarkan nyanyian gerejawi dengan menggunakan alat musik kekinian. Hal ini dapat dilakukan atau diterapkan dari generasi muda di . Pembinaan bisa dimulai dari dasar yang benar, agar tidak terpengaruh oleh alat musik dan jenis musik kekinian. Buke Ende sangat kaya akan makna lagu dan nilai nadanya masing-masing. Hal ini juga dipadukan dengan acara ibadah hari minggu yang penuh dengan makanan dari awal kebaktian hingga akhir kebaktian dengan porsinya masing-masing. Sehingga menimbulkan perjumpaan atau perjumpaan dengan Tuhan dalam ibadah. Setelah ketua jurusan memberikan pemahaman tentang menyanyi dan musik di sekolah, dilanjutkan sesi kelompok yang dipimpin oleh ketua jurusan untuk mempraktekkan lagu-lagu yang ada di buku akhir dengan benar dan baik. Kelompok dibagi menjadi 20 sesuai dengan yang ada di panduan, semua kelompok mempraktikkan dan memahami isi buku dengan baik. Latihan kelompok ini juga didampingi oleh kepala departemen secara bergiliran dari kelompok di auditorium ke kelompok di luar gedung. Setiap kelompok berlatih lagu yang diberikan oleh kepala departemen. Yang harus diperhatikan adalah kebiasaan menyanyikan lagu-lagu buku. Sampai saat ini, ada kesalahan dan kami harus memperbaikinya mulai sekarang. Kebiasaan buruk harus dipatahkan, agar menjadi baik di kemudian hari dan semakin indah untuk kita nyanyikan bersama jemaat dalam kebaktian Minggu.
Usai pertemuan kelompok, acara dilanjutkan oleh ketua jurusan yang menekankan bahwa melalui latihan ini kita terpacu untuk mempraktekkan Buku Ende. disini kita wajib mencintai Kitab Ende agar kita bisa mengajarkan lagu dengan baik dan benar kepada jemaah. Kesempatan berlatih selama 25 hari di Sipoholon ini hanya berdampak kecil dalam mendorong kami berlatih lagu-lagu Buku Ende. Ada beberapa lagu dari Kitab Ende yang dinyanyikan dengan kebiasaan yang salah, menjadi kewajiban kita untuk memastikan lagu-lagu tersebut dinyanyikan dengan benar sesuai irama dan nadanya. Legato dan titik-titik setiap takaran memiliki nilai, nilai inilah yang harus kita ajarkan kepada jemaah. Setelah menyelesaikan LPP ini, kalian semua akan mengabdi, semoga kalian lebih giat lagi belajar di tempat praktek yang akan ditunjuk oleh pimpinan. Saya harap Anda semua lebih aktif dan mampu mengajarkan buku-buku terakhir dan nilai-nilai yang dikandungnya. Salam nyanyi dan musik, salam ibadah berkesinambungan dengan buku Ende, Horas, Horas Marturia, berkah dunia. (JLS)
Sambutan Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, MPA (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi) pada acara Syukuran…