Musik Goong Renteng Menggunakan Alat Musik – Sejumlah anak dari desa Kedungsanga (Kabupaten Cirebon) unjuk kebolehan dengan memperebutkan Gong Renteng Ki Muntili di ajang Njujug Tajug Lesbumi PCNU Kabupaten Cirebon. Foto (/ Panji Prayitno)

, Cirebon – Kesenian daerah Cirebon masih dilestarikan oleh masyarakat setempat. Salah satunya di Desa Gong Renteng Ki Muntili Kedungsana, Kecamatan Plumbon, Provinsi Cirebon.

Musik Goong Renteng Menggunakan Alat Musik

Musik Goong Renteng Menggunakan Alat Musik

Gong Renteng adalah salah satu kesenian desa Kedungsanga. Secara bersama-sama, gong tersebut terdiri dari beberapa gong fengan besar dan kecil, dan dimainkan secara bersamaan (berjajar) dalam waktu yang bersamaan.

Tabuhan Gong Renteng Ki Muntili Cirebon Pemersatu Warga Desa

Kepala Desa Kedungsana Sudianto mengatakan, kesenian gong komunal ini diwarisi dari nenek moyang yang tinggal di desanya dan sudah ada sejak tahun 1500. Menurutnya, gong tidak hanya sebagai karya seni, tetapi juga dapat dijadikan sebagai perekat kekuatan masyarakat.

Pada 2012, saat Sudianto menjabat sebagai Kepala Desa Kedungsana, ia mulai mengajak warga untuk berlatih gong bersama.

Antusiasme masyarakat cukup baik. Hingga saat ini sudah sekitar 50 orang yang bergabung di Sanggar Gong Renteng Ki Muntili Cirebon.

Mereka terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA dan Karangtarun. Sudianto mengatakan, Anda bebas memelihara Gong Renteng.

Alat Musik Tradisional Jawa Barat, Gambar, Sejarah Dan Penjelasanya

“Bagi siapa saja yang ingin bergabung dan berlatih gong bersama-sama. Latihannya Rabu malam, Sabtu malam, dan Minggu pagi. Semuanya gratis,” kata Sudianto.

**Gempa di Cianjur meluluhlantakkan Bumi Pasundan, mari bersama-sama meringankan penderitaan saudara-saudara kita yang tinggal di Cianjur dengan berdonasi: Nomor rekening BCA: 500 557 2000 A.N Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih. Bantuan yang diberikan berupa sembako, layanan kesehatan, tenda, dll dalam bentuk Our Trouble is They Hope.

Kepala Desa Kedungsana, Kabupaten Cirebon, Sudianto, menunjukkan Gong Renteng Ki Muntili yang berusia ratusan tahun. Foto (/ Panji Prayitno)

Musik Goong Renteng Menggunakan Alat Musik

Demi melestarikan kondisi Gong Renteng Ki Muntili yang bersejarah itu, Sudianto akhirnya membuat replika gong. Replika menjadi alat latihan.

Apa Fungsi Dari Gamelan Degung

Sedangkan Gong Renteng Ki Muntili sendiri disimpan di museum desa di Kantor Desa Kedungsana. Gong Renteng Ki Muntili dimainkan hanya pada saat upacara muludan.

Dikatakannya, Pemdes mengundang pelatih dari Keraton Kasepuhan, saat dimulainya pelestarian kembali Gong Renteng. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak instruktur gong datang di antara penduduk desa.

Menurutnya, panitia taruna desa justru menjadi pembina gong bersama ini. Demi melestarikan warisan budaya nenek moyang mereka, pemerintah desa rela berbagi kamar dengan sanggar.

Karena keterbatasan lahan, pemerintah desa akhirnya membuat sanggar di kantor desa. Sudianto juga mengungkapkan, keberadaan Gong Renteng diyakini dapat mengurangi perilaku negatif para remaja dan pemuda desa.

Sangpetualang: Menikmati Rumah Budaya Tembi Tanpa Menginap, Bisa

Perkumpulan warga menjadi lebih terjalin dan unik. Pemerintah desa menggunakan uang desa untuk melestarikan gong bersama ini.

“Selain pemeliharaan peralatan, anggaran dana desa digunakan untuk membiayai guru dan kebutuhan lainnya. Jarang terjadi perselisihan,” kata Sudianto.

* Fakta atau berita palsu? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, cukup memasukan kata kunci yang diinginkan menggunakan WhatsApp di 0811 9787 670. Suasananya meriah dan ada panggung besar untuk pertunjukan.

Musik Goong Renteng Menggunakan Alat Musik

Desa ini menjadi tuan rumah Festival Njujug Tajug yang diadakan oleh Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (LESBUMI) PCNU Kabupaten Cirebon.

Pengertian, Ciri Ciri, Fungsi, Jenis Musik Tradisional Kesenian Nusantara

Kegiatan festival seni ini sebenarnya menyasar tajug (musala atau masjid) di banyak desa di provinsi Cirebon. Banyak kesenian khas daerah Cirebon yang mendapat tempat khusus dalam kegiatan ini. Salah satunya yaitu gong bersama.

Gong Renteng adalah salah satu kesenian desa Kedungsanga. Secara bersama-sama, gong tersebut terdiri dari beberapa gong fengan besar dan kecil, dan dimainkan secara bersamaan (berjajar) dalam waktu yang bersamaan.

Desa Kuwu Kedungsana Sudianto mengatakan seni gong merupakan warisan bersama dari nenek moyang yang tinggal di desanya sejak tahun 1500. Gong kolektif dari daerah itu dikenal dengan nama Gong Renteng Ki Muntili.

Pada 2012, saat menjabat sebagai Kuwu Kedungsana, Sudianto mulai mengajak warganya berlatih gong bersama. Antusiasme masyarakat ternyata cukup baik. Saat ini, sekitar 50 orang bergabung di Sanggar Gong Renteng Ki Muntili. Mereka terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA dan Karangtarun.

Gamelan Renteng, Warisan Cagar Budaya Tak Benda Yang Harus Dilestarikan

Sudianto mengatakan, pihaknya juga tidak memungut biaya kepada siapapun yang ingin bergabung dan berlatih gong bersama. Tiga sesi pelatihan diadakan setiap minggu.

Demi melestarikan kondisi Gong Renteng Ki Muntili yang bersejarah itu, Sudianto akhirnya membuat replika gong untuk dijadikan alat latihan. Sedangkan Gong Renteng Ki Muntili disimpan di museum desa di Kantor Desa Kedungsan dan hanya dimainkan saat acara muludan (maulid Nabi).

Saat latihan dimulai, pihaknya harus memanggil pelatih dari Keraton Kasepuhan. Karena saat itu tidak ada yang bisa berlatih Gong bersama-sama. Namun, saat ini para praktisi gong berasal dari penduduk setempat. Yakni, pimpinan karang taruna yang bersama-sama menjadi pembina gong ini.

Musik Goong Renteng Menggunakan Alat Musik

Sedangkan untuk sanggar, aparat desa harus merelakan kantornya untuk berbagi kamar. Sudianto mengaku keterbatasan lahan memaksa Pemdes akhirnya mendirikan sanggar di kantor desa.

Gamelan Termasuk Ke Dalam Alat Musik Ritmis

Sudianto juga menemukan bahwa dengan adanya sanggar gong bersama ini dapat mengurangi hal-hal negatif yang sering dilakukan para remaja dan anak muda. Selain itu, karena seringnya kegiatan bersama di sanggar, persahabatan antar penghuni menjadi semakin erat dan kompleks.

Saat ini ada tiga kelompok gong yang bekerja sama di bawah payung kelompok campuran gong Ki Muntili, yaitu kelompok primer, sekunder dan Karangtaruna.

Pemerintah kota juga melestarikan gong bersama ini dengan uang desa. Menurut Sudiant, selain untuk perbaikan peralatan, anggaran dana desa juga akan digunakan untuk biaya pelatih dan kebutuhan lainnya.

Sekretaris PCNU Lesbumi Kabupaten Cirebon Agung Firmansyah mengatakan, tujuan kegiatan Njujug Tajug adalah untuk memberikan ruang bagi seni budaya lokal yang hampir punah.

Calung’ Alat Musik Yang Menghasilkan Harmoni Indah

Seni dan budaya lokal memiliki tempat khusus dalam kegiatan festival seni, yang terkonsentrasi di beberapa tajugas (masjid/musal).

Menurutnya, kawasan Njujug Tajug harus bisa dimanfaatkan oleh para seniman dan budayawan setempat, agar bisa menampilkan diri ke masyarakat luas.

Agung juga menegaskan bahwa melestarikan seni dan budaya daerah memiliki banyak dampak positif. Salah satunya adalah dapat mempersatukan umat.

Musik Goong Renteng Menggunakan Alat Musik

Hal ini terlihat pada saat pentas seni berlangsung. Menurut Agung, orang-orang dari berbagai golongan berbaur tanpa mengikutsertakan semua kelas sosial. Goong bersama-sama adalah seperangkat gamelan perunggu yang terdiri dari Bonang, Salukat, Gangsa (gambang perunggu), Goong Beri dan dua buah Goong Besar. Goong Renteng adalah seperangkat gamelan yang terdiri dari waditra tabuh yang terbuat dari perunggu yang digunakan sebagai alat upacara ritual (Maulud Nabi Muhammad SAW). Ia membawa Gamelan Goong Renteng dari Cirebon yang dibelinya dari Buyut Anjung (Pangeran Pagongan) seharga 750 (tujuh ratus lima puluh) uang logam Belanda. Terbuat dari perunggu Goong Renteng, beberapa mata air di setiap calon waditra juga dilapisi emas. Menjaga keutuhan waditra secara tradisional dilakukan dengan mencucinya dengan air bunga setahun sekali pada bulan Mulud atau tanggal 12 Mulud.

Sosok Desember 2017 Archives

Pementasan Goong Renteng juga bisa digunakan dalam berbagai acara yaitu khitanan, acara pernikahan dan acara lainnya. Nama “Goong Renteng Penggugah Manah” artinya penghangat hati atau penggugah manah, waktu itu bernama Sahri Sudarta. Karakter yang menjaga kelangsungan Goong Renteng adalah keturunan dari pemilik pertama (Raksajaya) dan berlanjut dari generasi ke generasi hingga sekarang.

Perkembangan Goong Renteng juga mencakup fungsi penyajian, dan fungsinya menjadi fungsi hiburan, dan juga berperan dalam hajatan kenegaraan atau pemerintahan. Ditinjau dari segi pengembangan dan penyajiannya antara lain: Penambahan Waditra yang ditambahkan dalam pertunjukan kesenian Goong Renteng yaitu berupa kendang dan goong. Gendang waditra di sini terdiri dari satu buah gendang gong. Goong wditra yang digunakan dalam karawitan lainnya terdiri dari dua buah goong besar dan sebuah kempula.

Fungsi masing-masing waditra adalah sebagai berikut: Bonang sebagai permulaan (dal rang) dengan motif dan variasi irama, sebagai tolak ukur kecepatan irama pada alat musik lainnya. Peran gambang perunggu adalah untuk menyampaikan melodi lagu serta nada waditra. Fungsi panglima (Kenong), yaitu: sebagai archuh bentuk puisi, sebagai ciri akhir kalimat puisi, karena fungsi Goong, yaitu: sebagai logat (penekanan dari saya) pada setiap bagian puisi, sebagai tanda akhir kalimat puisi dan bentuk keputusan untuk merasakan akhir kalimat.

Kendang, fungsi gendang adalah untuk mengatur keseragaman irama lagu sekaligus merupakan perpaduan laras pelog dan salendro. Gong Renteng Si Kangkung di tengah kebangkitan lagu lawas oleh band Gong Renteng Si Kangkung di Istana Kacirebonan pada 6 Agustus 2014.

Desa Kedungsanga, Satukan Warganya Lewat Sanggar Gong Renteng

Gong sendi Cirebon (Bahasa Indonesia: gamelan sendi Cirebon) adalah seperangkat bonang dan alat musik lainnya yang digunakan untuk kepentingan dakwah Islam di Cirebon, ada berapa nama gong sendi dari daerah Cirebon antara lain Ki Muntili, Mega Mendung, si Kangkung, banjir , Pangkur Tamu, Bale Bandung, Dingklik, Jenazah Buntel dan Ki Gamel serta Ki Bulak Bulak (yang diawetkan di Indramay). Alat musik serupa dapat ditemukan di kabupaten Sumedang dalam jumlah terbatas, khususnya desa Cisarua merupakan salah satu tempat dimana gong masih disimpan bersama di kabupaten Sumedang.

Selain itu, di kawasan Kuningan juga terdapat gong dengan isian nama manah (bahasa Indonesia: penambah rasa).

Gong umum Cirebon erat kaitannya dengan kisah Ki Gede Gamel, atau Ki Windu Aji, yang diminta oleh Mataram agar bersedia memelihara kuda-kuda Mataram. Setelah menyelesaikan tugasnya, Mataram memberinya gaji dan seperangkat gamelan, yang dibawa ke Ki Angin Aji Cirebon.

Musik Goong Renteng Menggunakan Alat Musik

Di Cirebon, gong secara kolektif dikenal sebagai Gong Dakwah (bahasa Indonesia: gamelan Dakwah) karena fungsinya dalam menyebarkan Islam. Penduduk asli Cirebon percaya dengan cerita membawa gong Renteng (bahasa Indonesia: gamelan Renteng) ke Cirebon.

Musik Modern Barat Tradisional Biasanya Sering Disebut Dengan Istilah

Musik goong renteng, gambar alat musik goong

Leave a Reply

Your email address will not be published