Musik Goong Renteng – Gong Renteng Si Kangkung tengah menghidupkan kembali lagu lawas Gong Renteng Si Kangkung di Istana Kasirebonan pada 6 Agustus 2014.

Gong umum Cirebon (Bahasa Indonesia: gamelan umum Cirebon) adalah seperangkat alat musik yang terdiri dari bonang dan lainnya yang digunakan untuk kepentingan Negara Islam di Cirebon, banyak nama gong umum yang berasal dari daerah Cirebon adalah Ki Muntili, Mega Mendung, Si Kangkung , Tufan, Pangkur Kunak, Bale Bandung , Dingklik, jenazah Buntel dan Ki Hamel serta kakek Ki Bulak (yang dipelihara di Indramayu). Alat musik serupa terdapat di Kabupaten Sumedang yang jumlahnya terbatas, salah satu tempat di Kabupaten Sumedang yang masih menyimpan gong secara akurat adalah di Desa Sisarua.

Musik Goong Renteng

Musik Goong Renteng

Selain itu, di daerah Kuningan juga terdapat gong dengan nama muat manah (bahasa Indonesia: penambah rasa).

Pdf) Pewarisan Budaya Dalam Kesenian Goong Renteng Pada Masyarakat

Gong umum Kirebon erat hubungannya dengan cerita Ki Gede Hamel, Ki Windu Aji, yang bertanya kepada Mataram apakah ia ingin memelihara kuda-kuda Mataram. Setelah menyelesaikan tugasnya, Mataram memberikan gajinya dan Ki Vindu kepada Aji. Dibawa ke Cirebon.

Di Sirebon, gong juga dikenal sebagai gong Dawa (bahasa Indonesia: gamelan Dakwah) karena fungsinya untuk mendakwahkan Islam. Masyarakat asli Kirebon percaya bahwa kisah membawa gon Renteng (bahasa Indonesia: gamelan Renteng) dari wilayah Mataram ke Kirebon terjadi ketika Sunan Gunung Jati masih berkuasa sebagai Sultan di Kesultanan Sirebon.

Awalnya gong Renteng yang dipersembahkan kepada Ki Windu Aji dan Sunan Gunung Jati digunakan sebagai sarana dakwah pada masa penyebaran Islam.

Selain digunakan sebagai media penyebaran agama Islam, menurut Ky Kartani, Giron digunakan sebagai media artistik untuk menyambut para pembesar Kesultanan Cirebon.

Mengenal Alat Musik Degung, Sebagai Wujud Pelestarian Budaya Nusantara

Pada peristiwa-peristiwa selanjutnya, gong Renteng Cirebon menjadi tidak hanya sebagai kesenian yang berdiri sendiri, tetapi juga untuk tujuan dakwah Islam, sebagai kesenian penyambutan pejabat Kesultanan Cirebon, tetapi juga sebagai seperangkat kesenian lain yang bernuansa Islami di masyarakat. , sebagai pengiring penampilan Jaran. Cirebon Lumping (bahasa Indonesia: kuda lumping cirebon), pertunjukan jaran lumping di cirebon tidak mementaskan makan beling, makan rumput dan atraksi lainnya yang biasa dipentaskan dalam pertunjukan kuda lumping. Daerah seperti Jawa di luar Cirebon, hanya menari dalam pertunjukan Jaran Lumping Cirebon, karena tujuan pertunjukan Jaran Lumping Cirebon adalah untuk menyebarkan agama Islam, maka Jaran Lumping Cirebon disebut juga Jaran Berahi dari kosakata bahasa Cirebon. Nafes (bahasa Indonesia: asmara cinta), pementasan Jaran Lumping bertujuan untuk membimbing umat beragama untuk mencintai Tuhan dan Rasul-Nya. TERAS MUDA CIANJUR – Gun Renteng adalah salah satu jenis gamelan khas masyarakat Sunda. Gong sudah dikenal setidaknya sejak abad ke-16, dan tersebar luas di berbagai daerah di Jawa Barat.

Menurut Jakob Kunst (1934:386), gong dapat dijumpai di Siluni dan Chikebo (Kecamatan Tanjungsari, Sumedang), Lebakwangi (Kecamatan Pamungpuk, Bandung) dan Keraton Kanoman di Kirebon. Selain itu, gong juga terdapat di Sigugur (Kuningan), Talaga (Majalengka), Siwaru (Sumedang), Thambi (Indramayu), Mayung, Suranenggala, dan Tegalan (Sirebon).

Istilah “gong bersama” merupakan gabungan dari kata “gong” dan “bersama”. Kata ‘gong’ adalah istilah Sunda kuno yang berarti gamelan, sedangkan kata ‘masyarakat’ terkait dengan pensil-kolenang (bonang) atau ngarenteng dalam bahasa Sunda. Jadi secara harfiah gong adalah gong (pensil) yang dijejerkan/disusun. Istilah “sendi gong” merupakan gabungan dari kata “gong” dan “bersama”. Kata ‘gong’ adalah istilah Sunda kuno yang berarti gamelan, sedangkan kata ‘masyarakat’ terkait dengan pensil-kolenang (bonang) atau ngarenteng dalam bahasa Sunda. Jadi secara harfiah gong adalah gong (pensil) yang dijejerkan/disusun (ngarenteng).

Musik Goong Renteng

Gong memiliki dua pengaturan yang berbeda; ada yang punya tong salandro, ada yang tong pelog. Alat musiknya terdiri dari konkoang, cempre, paneteg dan gong. Kongkoang (instrumen pegas), cempres (instrumen bilah), dan gong diklasifikasikan sebagai idiofon; panethic (sejenis drum) diklasifikasikan sebagai membranofon. Dilihat dari cara memainkannya, konkoang, cempres, dan gong tergolong alat musik tiup; Paneteg sebagai senjata pemukul. Dalam ansambel, konkoang dan cempres berfungsi sebagai pembawa melodi, kendang sebagai pembawa ritme, dan gong sebagai penutup lagu atau siklus lagu.

Musik Goong Renteng Berasal Dari

Repertoar hari biasa biasanya tidak bertambah. Lagu tentang Gong Renteng Emba Badong di Lebakwangi – Batukasut, Bandung; Gun Renteng Pangguga di Manah Sukamulya, Kuningan; dan Gun Renteng Talagamanggung di Magalenga (belum pernah diputar), lagunya masih sama.

Secara fisik gamelan gong memiliki kemiripan dengan gamelan, namun dari segi usia gong dianggap lebih tua dari gamelan gamelan, sehingga ada yang menganggap gamelan gamelan sebagai co-evolution. Mungkin karena usianya, gong pada umumnya sekarang dianggap sebagai gamelan yang disakralkan, sehingga pemegangnya diberi perlakuan khusus menurut adat (ritual; kepercayaan). Kelengkapan gamelan vaditra beberapa kali tidak sama dimana-mana dan di lagu-lagunya.

Fungsi sebenarnya dari gong dalam budaya Sunda kuno tidak diketahui. Kita bisa bercerita berdasarkan cerita dan feature yang masih berlangsung di beberapa grup Gong. Alat gamelan gong disatukan setelah dibersihkan, misalnya pada hari Emba Bandong, acara Muludan (memperingati maulid Kanjeng Nabi Muhammad SAW) dan acara Ngebakan (pencucian; penyucian) pada hari ke-12 pusaka. Mulud. Bagi masyarakat, hentakan ini juga menjadi bukti bahwa pusaka berusia ratusan tahun ini masih bisa bergema, bersama dengan keanehan mistis lainnya.

Dahulu, gong digunakan untuk mendaftarkan negara pihak secara bersama-sama. Bermain bersama Gun Emba Bandung pada Kongres Institut Jawa di Bandung (17 Juni 1921). Pada tanggal 4 Juli 2001, gamelan pusaka ini digunakan untuk memeriahkan upacara khitanan. Di wilayah Gung Indramayu, busana adat dilakukan menjelang hari raya, saat masyarakat sedang sibuk mempersiapkan hari raya. Ini menandakan bahwa besok adalah hari puncak liburan. Beberapa lagu memiliki fungsi khusus, misalnya lagu Wong Miang Ngangsu digunakan saat orang mengambil air dari sungai atau sumur, lagu Mususi Beras digunakan saat ibu mencuci beras, lagu Rimpang-rimpang digunakan saat ada acara besar-besaran. , sebelum memukul kerbau. Selain sajian (instrumental) lagu, tarian kuda serentak bersama gong bersama ini memeriahkan perayaan tersebut. Pada upacara adat Ngunjung di Istana Buyut Tambi, goong Cinangnang ditabuh bersama untuk menyambut tamu. Lagu Goong Ciwaru biasa sering diiringi (menggunakan tarian).

Tentang Cianjur: Goong Renteng

Gung tidak populer saat ini. RRI, TVRI dan radio swasta tidak pernah mencoba memperkenalkan dan mempopulerkannya. Oleh karena itu, gung sebagai gamelan khas sunda saat ini tidak diketahui oleh orang sunda sendiri, melainkan oleh para pengurus atau warga desa tempat gamelan tersebut berada. Kabupaten Kuningan patut berbangga, karena selama ini kesenian Kuningan tetap dilestarikan. Salah satu diantara mereka. kesenian tradisional “Goong Renteng” di Desa Sukamulya, Kecamatan Sigugura, Provinsi Kuchingan. Seni ini didirikan pada tahun 1792. Dari tahun ke tahun, seni diwariskan dari generasi ke generasi. Sejak tahun 1984 H. Sahri berada di Sudar, beliau lahir pada tanggal 8 Mei 1954 di Kuningan, beliau melanjutkan kesenian Gun Renteng, setiap hari rabu dan sabtu malam mereka berlatih di bengkel las tidak lain adalah bengkel. H. Sahri Sudarta, Pukul 19.30 – 22.00 WIB. Selain pelatihan, mereka juga mengikutsertakan siswa SD, SMA, mahasiswa dan masyarakat umum. Setelah Kuningan menjadi gedung kesenian, ruang latihan mereka dipindahkan ke sana. Nama kelompok kesenian tersebut adalah kesenian tradisional “Pangugaga Manah” yang artinya “Menggoncang Hati”.

Seiring dengan semakin berkembangnya warna musik Indonesia yang didominasi genre kontemporer, mereka bimbang untuk mengambil langkah melestarikan kesenian Goong Renteng. “

Sebuah kalimat diucapkan dengan bercanda, tetapi dengan unsur konstruktif. Hal ini juga yang dikatakan oleh H. Sahri Sudarta, sudah seharusnya kita sebagai masyarakat Sunda melestarikan kesenian yang ada di Indonesia, khususnya di Daerah Kuningan.

Musik Goong Renteng

Susunan kelompok Kesenian Goong Renteng terdiri dari H. Sahri Sudartha sebagai ketua, Ano Juarno sebagai sekretaris, Oyon sebagai koordinator, dan Oya sebagai bendahara. Orang-orang ini memerankan Karya, Tisna, Sujer, Oyon, Maman Rohiman, Maman, Oya, Enz Karsa, Suma, Bun, Dede Nono Riyadi, dan Oyo. CIREBON, (). – Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) Kabupaten Cirebon PCNU terus menggelar festival seni berupa “Njujug Tajug”.

Gambar Diatas Dinamakan Jenis Musik Krumpyung B Gong Renteng C Huda D Gong Luang ​

Baru-baru ini festival digelar di Desa Kedungsana, Kecamatan Plumbon, Provinsi Sirebon. Dalam kegiatan tersebut berbagai kesenian desa ditampilkan dan disaksikan tidak hanya dari desa ini.

Sekretaris Lesbumi PCNU Kabupaten Cirebon Agung Firmansya mengatakan, kegiatan “Njujug Tajug” memang ditujukan untuk memberikan wadah bagi seni dan budaya daerah yang telah hilang.

“Salah satunya adalah gong bersama. Seni dan budaya lokal diberi tempat khusus dalam acara festival seni, yang memiliki beberapa pertemuan Tajug (masjid/musala), kata Agun, Senin (3/2/2020).

Menurutnya, ruang “Njujug Tajug” seharusnya bisa dimanfaatkan oleh para pelaku seni dan budaya setempat untuk memperkenalkannya kepada masyarakat. “Dengan begitu orang akan mengerti dan membantu melindunginya,” katanya.

Sejarah Gamelan Degung Sunda

Diakui Agun, banyak dampak positif dari pelestarian seni dan budaya daerah. Salah satunya bisa menyatukan orang. Hal ini terlihat pada saat pentas seni. Menurut Agung, orang-orang dari berbagai kelompok berpartisipasi di dalamnya tanpa ada kelas sosial.

Festival seni Njujug Tajug ini juga menampilkan pertunjukan Gong Renteng, kesenian asli desa setempat.

Kuu Kedungsana, hal.dari Seni Gong Renteng Sudianto. e. Gong Renteng pun tiba

Musik Goong Renteng

Leave a Reply

Your email address will not be published