Musik Tradisional Yang Mengiringi Pementasan Randai Adalah Yang – Randai adalah salah satu permainan tradisional Minangkabau yang dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran, kemudian berjalan pelan, sambil bercerita dengan nyanyian bergantian. Randai menggabungkan seni menyanyi, musik, tari, drama dan silat menjadi satu.

Randai dipimpin oleh seorang yang biasa disebut panggoreh, yang selain ikut serta dalam jurus-jurus legaran, ia juga bertugas mengeluarkan teriakan khusus seperti hep tah tih untuk tujuan menentukan kecepatan, kecepatan gerak cepat atau lambat. cocok untuk dendang atau gurindam. Tujuannya agar randai dimainkan terlihat serasi dan selaras. Biasanya dalam satu party Randai memiliki panggoreh yang dipercaya oleh seluruh anggota party, namun bisa digantikan oleh rekan satu tim lainnya jika panggoreh sebelumnya lelah, karena untuk menyelesaikan satu cerita Randai saja bisa memakan waktu 1 sampai 5 jam bahkan lebih.

Musik Tradisional Yang Mengiringi Pementasan Randai Adalah Yang

Musik Tradisional Yang Mengiringi Pementasan Randai Adalah Yang

Cerita randai seringkali diambil dari realitas kehidupan di masyarakat. Randai sendiri berfungsi sebagai seni pertunjukan yang menghibur di mana pesan dan saran juga disampaikan. Semua gerak randai dipandu oleh komando salah satunya, yang disebut janang.

Riau Daily Photo: Kesusasteraan Melayu

Randai dalam sejarah Minangkabau memiliki sejarah yang cukup panjang. Dikisahkan diperankan oleh orang Pariangan, Tanah Datar, ketika penduduk desa menangkap seekor rusa dari laut.

Randai dalam masyarakat Minangkabau merupakan kesenian yang dimainkan oleh banyak orang dalam artian berkelompok atau beregu, dalam randai ini terdapat cerita yang dinyanyikan, seperti Cindua Mato, Malin Deman, Anggun Nan Tongga, Sabai Nan Aluih, Lareng Simawang Jo Siti Jamilah Maelo Rambuik di Tampuang, Galombang Dunie

Pada awalnya, randai adalah permainan komunal yang dimainkan oleh para pemuda di halaman surau pada malam hari sebelum berwisata. Anak-anak muda yang memainkan kesenian ini dulunya diajari oleh Pemuda Nagarai (Pemuda Desa). Namun kini randai digunakan sebagai seni pertunjukan dalam berbagai kegiatan seperti pernikahan, pesta rakyat, pengangkatan pangeran hingga perayaan hari Ulfitri, pertunjukan ini ditujukan untuk menghibur masyarakat umum.

Beberapa dugaan mengatakan bahwa Randai awalnya dibesarkan oleh sebuah sekolah silat di Pesisir Padang (Parimanan) yang mengajarkan Ulau Ambek. Kata Randai diyakini berasal dari kata ‘handai’ yang berarti pembicaraan yang nyaman, hangat dan intim. Namun disebutkan juga bahwa Randai berasal dari bahasa Arab, tepatnya dari kata Rayan-Li-dai, lengkap dengan da’i (pendakwah) dari kelompok Traikat Na’sabandiyah.

Smpn 1 Cicurug Seni Budaya Kelas Ix H. Kelompok 2 Sri Wahyuni Najwa Azzahrani A.p Noval Rivaldi M. Narayya Agung J Alan Firmansyah Amelia Esa D.

Randai pada awalnya merupakan wahana penyampaian kaba atau cerita rakyat melalui gurindam atau syair dan galombang (tarian) yang berasal dari gerak silat Minangkabau. Namun dalam perkembangannya, Randai mengadopsi gaya penggambaran tokoh dan dialog dalam lakon, seperti kelompok Dardanela.

Perkembangan kesenian randai mengalami pasang surut. Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), kesenian Randai sempat mengalami kemunduran dan setelah kemerdekaan kesenian tersebut bangkit kembali. Namun sayang, pada era Orde Baru, kesenian Randai hampir punah. Dan saat ini, menurut M. Dahrizal Katik Tuo, seorang ahli randai dan pelestari, setidaknya terdapat 300 kesenian randai di Sumbar.

Randai yang diperankan oleh tokoh utama akan bertanggung jawab dalam menyampaikan cerita, tokoh utama ini bisa satu orang, dua orang, tiga orang atau lebih tergantung cerita yang dibawakan dan ketika dihadirkan atau dipentaskan, manusia tokoh utama tersebut dilingkari oleh tokoh utama. anggota lainnya dengan tujuan memeriahkan acara yang sedang berlangsung.

Musik Tradisional Yang Mengiringi Pementasan Randai Adalah Yang

Di Sumatera Barat seni/tari randai memiliki banyak nama yang berbeda tergantung dari cerita yang dimainkan, tokoh utama, dan asal usul randai. Nama-nama randai berikut dikenal:

Seni Budaya Seni Music Kd 3.3 X

Randai Maalah Kapa Tujuah, merupakan seorang Randai dari Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Cerita diambil dari Kisah Anggun Nan Tungga Magek Si Jabang yang bertemakan pahlawan. Randai dimainkan selama 4-5 jam dengan kurang lebih 15 pemain laki-laki dan perempuan. hai serius. Sedangkan lagu pengiringnya adalah Mudiak Arau, Banda Sapuh dan Palayaran, Randai merupakan salah satu kesenian Minangkabau yang terlengkap. Di dalamnya terdapat beberapa unsur kesenian seperti sastra, drama, musik dan tari. Pada awalnya randai adalah permainan

Ini adalah jenis tarian artistik, dengan langkah dan gerakan seperti pencak, lingkaran, jumlah pemain dari 6 hingga 12 orang. Lalu randai mang

Para ahli teater menyebut randai sebagai teater tradisional. Sebagai bentuk panggung tradisional, kesenian ini masih terus berkembang dan peminatnya cukup banyak, sehingga randai yang ada saat ini sedikit banyak mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat berupa penambahan, pengurangan, atau pertukaran. Salah satu randai yang cukup menarik untuk dilihat adalah kelompok randai Talago Parayunan.

Talago Parayunan adalah salah satu kelompok randai yang ada di Sumatera Barat, tepatnya di daerah Solok. Grup ini cukup aktif menggelar randai selama dua tahun terakhir, bahkan di pesta-pesta adat

Seni Budaya X

, dan lain-lain. Belum lama ini (5 November 2013) grup ini kembali melakukan randai dengan membawakan naskah Bujang Baganto yang ditulis oleh H. Mawarni Datuak Bandaro Bujang Baganto. Pertunjukan ini diselenggarakan oleh pemuda dan tokoh masyarakat dari Saok Laweh di Masjid Usang, Jorong Bungo Tanjuang, Nagari Saok Laweh, Kec. Kubung, Kab. Solok menggandeng TVRI Sumbar.

Menurut Deserizal, ketua Kelompok Randai Talago Parayunnan, kelompok randai yang dipimpinnya merupakan inisiatif dari anak-anak Nagari Saok Laweh yang pada awalnya hanya berlatih di kawasan Ampang-Ampang nagari Saok Laweh setiap malam. Setelah banyak peningkatan (skill) anggotanya, grup ini baru dua tahun belakangan ini sering diminta manggung di berbagai daerah di Sumatera Barat.

Seperti halnya kelompok randai pada umumnya, elemen kunci dari karya randai di Kelompok Talago Parayunan biasanya meliputi Gelombang Bergerak, Komposisi Musik, dan cerita.

Musik Tradisional Yang Mengiringi Pementasan Randai Adalah Yang

Gerakan gelombang dilakukan dalam posisi melingkar. Pada periode awal, gerakan terutama berasal dari gerakan pencak silat. Namun dalam perkembangannya banyak menggunakan gerakan joging. Semua pemain Wave Movement melakukan gerakan serentak di bawah pimpinan

Iringan Tari Yang Digunakan Pada Tari Bedana Adalah Musik Mp3

Kajian tentang gerak gelombang sangat erat kaitannya dengan kajian musik. Pasalnya, musik randai grup Talago Parayunnan menjadi bagian tak terpisahkan dari pertunjukan tersebut. Ia menjadi satu kesatuan dengan gerak gelombang. Dalam artikel ini, penulis mengkategorikan musik radai ke dalam dua kategori, yaitu musik

Musik luar disebut sebagai musik yang menjadi bagian dari pertunjukan randai tetapi dimainkan oleh sejumlah non anggota membentuk lingkaran (pemain Gerakan Gelombang).

Dalam kelompok randai Talago Parayunnan berada di luar lingkaran duduk di atas matras. Mereka terdiri dari tiga pemain talempong, satu pemain gendang dan satu pemain

Memainkan peran musik marching pada pembukaan dan penutupan randai, khusus sebagai pemain randai bersiap memasuki lapangan dengan berbaris dua baris dan diarak oleh musisi seperti orkestra talempong pacik (talempong, pupuik. dan tambur) hingga pemain randai membentuk lingkaran.

Alat Musik Tradisional

Talago Parayunan juga akan memainkan musik saat karakter berbicara. Dalam hal ini, musisi akan memberikan musik sesuai dengan suasana cerita. Misalnya di bagian cerita yang menegangkan, lalu pemainnya

Akan memainkan alat musik talempong dan gendang dengan tempo cepat. Atau pada bagian cerita sedih, pemain luar memainkan alat musik bansi dengan repertoar lagu

. Menurut deserizal, hal ini biasa dilakukan tim Talago Parayunan di setiap pertunjukan dengan tujuan untuk menarik penonton ke dalam suasana cerita.

Musik Tradisional Yang Mengiringi Pementasan Randai Adalah Yang

Maknanya adalah jenis tarian tradisional Minangkabau yang masing-masing berisi bagian cerita berupa pantun yang diiringi alat musik.

Pedoman Seni Budaya Sma

. Menurut Deserizal, fungsi himne meliputi, (1) sebagai variasi dalam bercerita, (2) menyatakan perpindahan tempat; (3) menentukan perubahan waktu; (4) dan, mewakili perubahan atmosfer. Selain itu, Dendang juga digunakan untuk menyampaikan bagian cerita tanpa akting dan dialog.

Jika kita amati bagaimana nyanyian yang dibawakan dalam naskah Bujang Baganto yang diperankan oleh Talago Parayunnan, kesan yang muncul ada dua macam, yaitu tari ratok dan gaya gurindam gembira. Dendang jenis ratok adalah dendang dokumen/laporan yang menimbulkan kesan sedih atau sedih. Suka

Pertunjukan dimulai dengan para pemain berjalan dalam dua baris ke dalam arena bersama 12 anggota Wave Motion.

. Biasanya menurut pengamatan penulis, pada bagian ini kelompok randai lainnya dibuat hanya dengan tepuk tangan dan

Pengetahuan Teater 1 Sejarah Dan Unsur 1 By Hanggih

Berakhir dan setelah pemain membentuk lingkaran, Pemain Gerakan Gelombang membiarkan satu orang di tengah lingkaran melakukan sajak

Setelah selesai pasambahan, pemain Gerak Ombak bergerak menjemput pemain yang melakukan pasambahan dan masuk kembali ke legaran. Dan dilanjutkan dengan nyanyian pujian

G, penyanyi membacakan puisi yang pengantar ceritanya segera dimainkan. Sementara itu, para pemain Gelombang Gerak melakukan beberapa gerakan pencak dan bertepuk tangan

Musik Tradisional Yang Mengiringi Pementasan Randai Adalah Yang

Setelah dendang selesai, pemain gelombang melakukan gerakan gelombang pendek untuk membuka kunci karakter yang akan berbicara di tengah lingkaran. Setelah dialog bagian pertama berakhir, karakter akan diseleksi kembali dengan gerakan pendek seperti pada bagian pasambahan. Demikian seterusnya hingga akhir cerita naskah. Setiap dendang juga memiliki gaya gerak dan tepukan yang berbeda.

Puteri Bunga Bakawali Sinar Baru Jikey

Memiliki gerakan melodi yang agak mellow, dalam naskah karya Bujang Baganto, pemain lagu menceritakan pengantar kisah cinta yang telah terjalin antara Bujang Baganto (protagonis laki-laki) dan Reno Nilam (protagonis perempuan). kemudian

. Pemain Gerak Wave menyinkronkan gerakan mereka dengan karakter yang diciptakan oleh kombinasi musik dan drum. Pada bagian ini, dendang menceritakan tentang perubahan waktu dan tempat tentang pertemuan kebetulan Reno Nilam dengan Palimo Gaga. Reno Nilam menolak lamaran Panglimo Gaga.

. Puisi tersebut bercerita tentang perpindahan tempat ketika Reno Nilam bertemu dengan mamak (pamannya) yang juga ingin menikahkannya dengan Panglimo Gaga yang tidak disukainya.

. Pada bagian puisi menceritakan tentang Panglimo Gaga yang mengutus dua orang pandeka untuk membunuh Bujang Baganto.

Paguyuban Warga Sunda Tampilkan Singa Depok Pada Multikultural Festival

Leave a Reply

Your email address will not be published