Nama Latin Cempaka Putih

Made Santika March 6, 2024

Di antara keragaman flora Indonesia, cempaka putih menonjol dengan pesona bunganya yang harum semerbak. Tidak hanya memikat indera penciuman, bunga ini juga menyimpan rahasia ilmiah yang menarik untuk diungkap.

Dalam dunia taksonomi, cempaka putih diklasifikasikan sebagai anggota famili Magnoliaceae. Genus tempatnya bernaung adalah Michelia, dengan spesies spesifik Michelia alba. Nama ilmiah ini merepresentasikan identitas uniknya di antara spesies tumbuhan lainnya.

Klasifikasi dan Taksonomi

Cempaka putih, juga dikenal sebagai kantil, merupakan tumbuhan berbunga yang termasuk dalam famili Magnoliaceae. Genusnya adalah Magnolia, dan spesiesnya adalah Magnolia champaca (L.) Baill. ex Pierre.

Nama Ilmiah dan Sinonim

  • Nama Ilmiah: Magnolia champaca (L.) Baill. ex Pierre
  • Sinonim: Michelia champaca L., Sampacca champaca (L.) Pers.

Ciri Morfologi

Cempaka putih ( Magnolia alba ) memiliki karakteristik fisik yang khas yang membedakannya dari spesies lain.

Ciri morfologi utama cempaka putih meliputi:

Tinggi Pohon

Pohon cempaka putih dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 30 meter. Batangnya tegak dan bercabang banyak.

Bentuk dan Ukuran Daun

Daun cempaka putih berbentuk oval atau elips dengan panjang 10-25 cm dan lebar 5-10 cm. Daun berwarna hijau tua dan mengkilap, dengan tepi bergerigi.

Bentuk dan Warna Bunga

Bunga cempaka putih adalah salah satu ciri yang paling menonjol. Bunga-bunga besar dan harum, berdiameter 10-15 cm. Kelopak bunga berwarna putih bersih dan tersusun dalam tiga hingga enam lingkaran.

Tabel Ciri Morfologi

Ciri Morfologi Deskripsi
Tinggi Pohon Hingga 30 meter
Bentuk Daun Oval atau elips
Ukuran Daun 10-25 cm x 5-10 cm
Warna Daun Hijau tua, mengkilap
Bentuk Bunga Kelopak tersusun dalam 3-6 lingkaran
Warna Bunga Putih bersih
Diameter Bunga 10-15 cm

Habitat dan Distribusi

michelia cempaka champaca flora magnolia wangi zimbabweflora zw aceh provinsi menanam asal species tanaman champa magnolias identitas pohon alberi kuning

Cempaka putih memiliki preferensi habitat yang spesifik, dengan jenis tanah, iklim, dan elevasi yang memengaruhi pertumbuhan dan distribusinya.

Jenis Tanah

Cempaka putih tumbuh subur di tanah yang gembur, subur, dan berdrainase baik. Tanah lempung berpasir atau lempung liat yang kaya bahan organik sangat ideal untuk pertumbuhannya.

Iklim

Cempaka putih lebih menyukai iklim tropis dan subtropis dengan suhu hangat dan curah hujan yang cukup. Suhu optimal untuk pertumbuhannya berkisar antara 20-30 derajat Celcius. Kelembapan tinggi juga penting untuk pertumbuhan yang optimal.

Elevasi

Cempaka putih biasanya ditemukan pada ketinggian rendah, dari permukaan laut hingga sekitar 500 meter di atas permukaan laut. Namun, beberapa varietas dapat tumbuh pada ketinggian yang lebih tinggi.

Distribusi Geografis

Cempaka putih berasal dari Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Saat ini, telah tersebar luas di seluruh daerah tropis dan subtropis di dunia, termasuk Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, dan Australia.

Berikut adalah peta yang menunjukkan area distribusi cempaka putih:

[peta area distribusi cempaka putih]

Manfaat dan Kegunaan

nama latin cempaka putih

Cempaka putih memiliki kegunaan tradisional dan modern yang beragam, mulai dari pengobatan herbal hingga ornamen taman.

Secara tradisional, bunga cempaka putih digunakan sebagai:

  • Bahan untuk membuat teh herbal yang dipercaya dapat menenangkan dan meredakan stres.
  • Kompres untuk mengatasi nyeri sendi dan otot.
  • Ramuan untuk mengobati penyakit kulit tertentu.

Dalam industri modern, cempaka putih dimanfaatkan sebagai:

  • Bahan pembuatan parfum karena aromanya yang harum dan khas.
  • Tanaman hias untuk mempercantik taman dan halaman rumah.

Penelitian Ilmiah

Penelitian ilmiah telah mengonfirmasi beberapa khasiat obat cempaka putih, seperti:

  • Sifat antioksidan yang dapat membantu melindungi sel dari kerusakan.
  • Aktivitas antimikroba yang efektif melawan berbagai jenis bakteri dan jamur.
  • Potensi sebagai obat penenang dan antidepresan.

Meskipun penelitian masih berlangsung, hasil awal ini menunjukkan potensi cempaka putih sebagai bahan alami yang bermanfaat untuk kesehatan dan kesejahteraan.

Budidaya dan Perawatan

nama latin cempaka putih

Cempaka putih mudah dibudidayakan dan dirawat, berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk menanam dan merawatnya:

Pemilihan Lokasi

Cempaka putih tumbuh subur di lokasi dengan sinar matahari penuh hingga teduh parsial. Tanah harus dikeringkan dengan baik dan memiliki pH 6,0 hingga 7,0.

Persiapan Tanah

Sebelum menanam, gemburkan tanah hingga kedalaman 60 cm dan tambahkan bahan organik seperti kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan drainase dan kesuburan.

Penanaman

Gali lubang tanam dua kali lebih lebar dari bola akar dan sedalam bola akar. Tempatkan tanaman di dalam lubang dan isi dengan tanah yang digemburkan, padatkan tanah di sekitar tanaman untuk menghilangkan kantong udara.

Penyiraman

Siram cempaka putih secara teratur, terutama selama musim kemarau. Biarkan tanah mengering sedikit di antara penyiraman untuk mencegah pembusukan akar.

Pemupukan

Pupuk cempaka putih setiap bulan selama musim tanam menggunakan pupuk seimbang yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium.

Penyakit dan Hama

Cempaka putih rentan terhadap beberapa penyakit dan hama yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatannya. Berikut adalah beberapa penyakit dan hama umum yang menyerang cempaka putih, beserta gejala dan cara pengendaliannya:

Penyakit

  • Hawar Daun Cercospora: Gejala: Bintik-bintik coklat pada daun yang membesar dan menyatu, menyebabkan daun menguning dan rontok. Pengendalian: Fungisida berbahan aktif tembaga atau belerang.
  • Antraknosa: Gejala: Bintik-bintik hitam atau coklat pada daun, batang, dan bunga, menyebabkan jaringan membusuk dan rontok. Pengendalian: Fungisida berbahan aktif tembaga atau mankozeb.
  • Busuk Akar: Gejala: Daun menguning dan layu, pertumbuhan terhambat, dan akar membusuk. Pengendalian: Perbaikan drainase, fungisida berbahan aktif metalaksil atau fosetil aluminium.

Hama

  • Ulat Penggerek Daun: Gejala: Daun berlubang atau terowongan, menyebabkan kerusakan estetika dan pengurangan fotosintesis. Pengendalian: Insektisida berbahan aktif karbofuran atau metomil.
  • Kutu Daun: Gejala: Koloni serangga kecil yang menghisap cairan tanaman, menyebabkan daun menguning, keriting, dan pertumbuhan terhambat. Pengendalian: Insektisida berbahan aktif imidakloprid atau asefat.
  • Kutu Putih: Gejala: Massa kapas putih pada batang dan daun, menyebabkan tanaman lemah dan kerdil. Pengendalian: Insektisida berbahan aktif klorpirifos atau diazinon.

Terakhir

Nama latin cempaka putih, Michelia alba, menjadi pintu gerbang untuk memahami sifat dan manfaatnya yang luar biasa. Pengetahuan ilmiah tentang tanaman ini terus berkembang, mengungkap potensi yang belum tergali untuk kesehatan, estetika, dan kesejahteraan manusia.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa arti nama “alba” dalam nama ilmiah cempaka putih?

Alba dalam bahasa Latin berarti “putih”, merujuk pada warna khas bunga cempaka putih.

Apakah ada nama umum lain untuk cempaka putih?

Ya, cempaka putih juga dikenal sebagai kembang cempaka, kantil, dan bunga putih.

Di mana asal mula cempaka putih?

Cempaka putih berasal dari wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait