Jlentrehna Pathokane Tembang Pocung

Made Santika March 17, 2024

Dalam khazanah seni vokal Jawa, tembang pocung menempati posisi penting sebagai warisan budaya yang kaya. Dengan alunan irama yang syahdu dan lirik yang sarat makna, tembang pocung telah menjadi bagian integral dari berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang tembang pocung, mencakup pengertian, struktur, jenis, fungsi, unsur, pengajaran, dan perkembangannya.

Tembang pocung merupakan bentuk puisi berirama yang dinyanyikan dengan gaya tertentu. Asal-usulnya berakar pada tradisi lisan masyarakat Jawa, di mana tembang ini digunakan sebagai media ekspresi perasaan, penggambaran peristiwa, atau penyampaian pesan moral.

Pengertian Tembang Pocung

jlentrehna pathokane tembang pocung

Tembang Pocung adalah sebuah genre tembang tradisional Jawa yang erat kaitannya dengan dunia mistis dan cerita-cerita hantu.

Asal-usul Tembang Pocung diperkirakan berasal dari kepercayaan masyarakat Jawa kuno tentang hantu pocong, yaitu arwah penasaran yang terikat dengan kain kafan. Hantu ini digambarkan memiliki wujud seperti manusia yang dibungkus kain putih dengan wajah tertutup.

Tembang Pocung biasanya dinyanyikan dengan irama yang mendayu-dayu dan penuh dengan nuansa mistis. Liriknya seringkali berisi kisah-kisah hantu yang bergentayangan atau penampakan yang dialami oleh seseorang.

Bait-bait Tembang Pocung

Berikut ini adalah beberapa contoh bait-bait Tembang Pocung:

  • Pocung loncat-loncat / Njerit ngeplak-ngeplak / Nggolek uwong sing lewat / Dikagetke banjur kabur
  • Wong mati nglayap-layap / Nggolek uwong sing urip / Yen ketemu langsung nyaplok / Ngombe getih nganti entek
  • Kuburan wingi sore / Esuk wes ilang ra ono / Sing manggon wong sakampung / Dadi bingung ora karuan

Struktur Tembang Pocung

Tembang pocung memiliki struktur yang khas dan teratur, terdiri dari beberapa baris dengan jumlah suku kata dan rima tertentu.

Baris dan Suku Kata

Tembang pocung terdiri dari 12 baris, dengan jumlah suku kata sebagai berikut:

  • Baris 1-2: 8 suku kata
  • Baris 3-4: 7 suku kata
  • Baris 5-8: 8 suku kata
  • Baris 9-10: 7 suku kata
  • Baris 11-12: 8 suku kata

Rima

Tembang pocung menggunakan pola rima a-b-a-b-c-c-d-d-e-e-a-a.

Tabel Struktur

Tabel berikut merangkum struktur tembang pocung:

Baris Jumlah Suku Kata Rima
1-2 8 a
3-4 7 b
5-8 8 c
9-10 7 d
11-12 8 a

Jenis-Jenis Tembang Pocung

Tembang pocung memiliki beragam jenis, masing-masing dengan ciri khas dan aturan yang berbeda. Jenis-jenis tembang pocung meliputi:

Tembang Pocung Eling-Eling

Tembang pocung eling-eling memiliki bait yang terdiri dari empat baris, dengan pola rima abab. Bait pertama biasanya berisi penggambaran suasana malam yang sunyi dan menakutkan, sedangkan bait-bait berikutnya menceritakan kisah hantu atau makhluk halus.

Tembang Pocung Layar

Tembang pocung layar memiliki bait yang terdiri dari delapan baris, dengan pola rima abcdabcd. Bait-bait dalam tembang pocung layar biasanya berisi kisah cinta yang tragis atau peristiwa yang menyedihkan.

Tembang Pocung Semang

Tembang pocung semang memiliki bait yang terdiri dari empat baris, dengan pola rima abab. Bait-bait dalam tembang pocung semang biasanya berisi pesan moral atau nasihat tentang kehidupan.

Tembang Pocung Sari

Tembang pocung sari memiliki bait yang terdiri dari empat baris, dengan pola rima aaaa. Bait-bait dalam tembang pocung sari biasanya berisi ungkapan perasaan sedih atau duka.

Tembang Pocung Pucung

Tembang pocung pucung memiliki bait yang terdiri dari empat baris, dengan pola rima abcb. Bait-bait dalam tembang pocung pucung biasanya berisi kisah tentang burung hantu atau makhluk halus lainnya.

Fungsi Tembang Pocung

Tembang pocung memiliki beberapa fungsi dan peran penting dalam masyarakat Jawa:

Ritual Mistis

Tembang pocung kerap digunakan dalam ritual mistis, seperti memanggil roh atau arwah. Irama dan melodi tembang ini dipercaya dapat menarik kehadiran makhluk gaib dan membantu dalam proses komunikasi dengan mereka.

Sarana Hiburan

Selain fungsi ritual, tembang pocung juga digunakan sebagai sarana hiburan. Tembang ini sering dinyanyikan dalam pertunjukan wayang kulit atau pertunjukan tradisional lainnya. Irama dan melodinya yang khas menciptakan suasana yang mistis dan mencekam.

Pengiring Tari

Tembang pocung juga digunakan sebagai pengiring tari. Tari pocung, yang merupakan tari tradisional Jawa, diiringi dengan tembang pocung yang dinyanyikan secara berulang-ulang. Tari ini sering ditampilkan dalam acara-acara adat atau pertunjukan budaya.

Unsur-Unsur Tembang Pocung

Tembang Pocung merupakan salah satu tembang Jawa yang memiliki unsur-unsur khas yang membedakannya dari tembang lainnya. Unsur-unsur tersebut meliputi irama, melodi, dan lirik.

Irama

Irama tembang Pocung bersifat pelan dan sendu, sesuai dengan suasana yang ingin disampaikan. Irama ini dihasilkan dari kombinasi ketukan 4/4 dengan tempo yang lambat.

Melodi

Melodi tembang Pocung cenderung sederhana dan berulang-ulang. Hal ini menciptakan kesan yang mendayu-dayu dan menyayat hati. Melodi tersebut biasanya bergerak dalam rentang nada yang sempit, sehingga mudah diingat dan dinyanyikan.

Lirik

Lirik tembang Pocung biasanya bertemakan kesedihan, kehilangan, dan kematian. Lirik-lirik tersebut menggunakan bahasa Jawa yang puitis dan metaforis, sehingga memiliki makna yang mendalam.Berikut adalah contoh lirik tembang Pocung yang menggambarkan unsur-unsur tersebut:

“Wengi iki dalu ikiSira enjang arep tindakKowe lungo ning endiNing endi koe arep nginepNing ndi koe arep turu”

Lirik ini menggambarkan kesedihan seseorang yang akan ditinggalkan oleh orang yang dicintainya. Irama yang pelan dan sendu, melodi yang berulang-ulang, serta lirik yang puitis menciptakan suasana yang menyayat hati.

Pengajaran Tembang Pocung

Pengajaran tembang pocung bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional Jawa ini. Metode pengajaran yang digunakan bervariasi, namun umumnya melibatkan beberapa langkah berikut:

Teknik Vokal

Pengajaran tembang pocung dimulai dengan latihan teknik vokal. Siswa diajarkan teknik pernapasan yang tepat, artikulasi yang jelas, dan pengucapan yang baik.

Teknik Irama

Siswa kemudian mempelajari teknik irama tembang pocung. Mereka dilatih untuk mengikuti irama kendang dan alat musik pengiring lainnya.

Teknik Gerakan

Tembang pocung juga melibatkan gerakan-gerakan tertentu. Siswa diajarkan gerakan dasar, seperti gerakan tangan, kaki, dan tubuh.

Penafsiran Lirik

Memahami lirik tembang pocung sangat penting. Siswa diajarkan untuk menafsirkan makna lirik dan mengekspresikannya melalui vokal dan gerakan.

Tips dan Panduan

Berikut adalah beberapa tips dan panduan untuk mengajarkan tembang pocung:

  • Mulai dengan dasar-dasar dan tingkatkan secara bertahap.
  • Berikan umpan balik yang konstruktif dan motivasi.
  • Libatkan siswa dalam pertunjukan dan kegiatan.
  • Ciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung.

Perkembangan Tembang Pocung

Tembang Pocung telah mengalami perkembangan yang signifikan sepanjang sejarahnya. Faktor budaya dan sosial memainkan peran penting dalam membentuk evolusi genre musik ini.

Pengaruh Budaya

  • Tradisi lisan: Tembang Pocung awalnya diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi, yang mengarah pada variasi regional dalam lirik dan melodi.
  • Mitus dan legenda: Tema-tema tembang Pocung sering terinspirasi oleh mitos dan legenda lokal, memperkuat hubungannya dengan budaya dan kepercayaan masyarakat.
  • Ritual keagamaan: Tembang Pocung kadang-kadang digunakan dalam ritual keagamaan, seperti upacara kematian dan pengusiran roh jahat.

Pengaruh Sosial

  • Kolonialisme: Pengaruh kolonial membawa instrumen musik baru dan gaya musik yang memengaruhi tembang Pocung, seperti penggunaan gitar dan harmoni.
  • Modernisasi: Perkembangan teknologi dan urbanisasi menyebabkan perubahan dalam gaya hidup dan preferensi musik, yang berdampak pada popularitas tembang Pocung.
  • Kebangkitan budaya: Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi kebangkitan minat terhadap tembang Pocung, dengan seniman dan peneliti mengeksplorasi genre ini dan mengadaptasinya ke konteks kontemporer.

Terakhir

Dengan memahami jlentrehna pathokane tembang pocung, kita dapat mengapresiasi keindahan dan makna yang terkandung di dalamnya. Tembang ini tidak hanya sekedar hiburan, tetapi juga sarana pelestarian budaya dan pembinaan nilai-nilai luhur. Melalui pengajaran dan pelestarian yang berkelanjutan, tembang pocung akan terus menjadi bagian integral dari identitas budaya Jawa yang kaya.

Sudut Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa ciri khas tembang pocung?

Tembang pocung memiliki struktur yang terdiri dari 10 baris, dengan setiap baris terdiri dari 10 suku kata. Rima yang digunakan adalah a-b-a-b-c-c-d-d-e-e.

Apa fungsi tembang pocung dalam masyarakat Jawa?

Tembang pocung digunakan dalam berbagai konteks, seperti pertunjukan seni, upacara adat, dan sebagai sarana hiburan.

Bagaimana cara mengajarkan tembang pocung?

Pengajaran tembang pocung dapat dilakukan melalui metode lisan, di mana guru menyanyikan tembang dan siswa menirukannya. Selain itu, dapat juga digunakan metode tertulis, di mana siswa belajar membaca dan memahami lirik tembang.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait