Kerajaan Pajajaran, penerus Kerajaan Sunda, memainkan peran penting dalam perkembangan budaya Jawa Barat. Kerajaan ini menumbuhkan seni pertunjukan, menganut sistem kepercayaan yang unik, dan meninggalkan warisan arsitektur yang masih menginspirasi hingga saat ini.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi kehidupan budaya Kerajaan Pajajaran, dari seni pertunjukannya yang dinamis hingga sistem sosialnya yang terstruktur. Kita juga akan mengulas peninggalan budaya yang ditinggalkan kerajaan ini dan upaya pelestariannya di era modern.
Kerajaan Pajajaran
Kerajaan Pajajaran adalah kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berdiri di wilayah Jawa Barat pada abad ke-14 hingga ke-16. Kerajaan ini merupakan penerus dari Kerajaan Sunda yang runtuh pada tahun 1333 M.
Sejarah Berdirinya Kerajaan Pajajaran
Kerajaan Pajajaran didirikan oleh Prabu Siliwangi pada tahun 1333 M. Ia adalah putra mahkota Kerajaan Sunda yang melarikan diri ke daerah pedalaman setelah ayahnya, Prabu Lingga Buana, dibunuh oleh tentara Majapahit. Prabu Siliwangi kemudian membangun ibu kota baru di Pakuan Pajajaran (sekarang Bogor).
Pengaruh Kerajaan Sunda
Kerajaan Pajajaran banyak mendapat pengaruh dari Kerajaan Sunda sebelumnya. Pengaruh tersebut terlihat pada sistem pemerintahan, adat istiadat, dan kebudayaan. Misalnya, Kerajaan Pajajaran masih menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa resmi dan menganut agama Hindu-Buddha.
Raja-Raja yang Memerintah Pajajaran
Berikut adalah tabel raja-raja yang memerintah Kerajaan Pajajaran:
No | Nama Raja | Masa Kekuasaan |
---|---|---|
1 | Prabu Siliwangi | 1333-1371 M |
2 | Prabu Niskala Wastu Kancana | 1371-1475 M |
3 | Prabu Surawisesa | 1475-1482 M |
4 | Prabu Susuktunggal | 1482-1513 M |
5 | Prabu Surawisesa Jayaperkosa | 1513-1535 M |
6 | Prabu Ratu Dewata | 1535-1543 M |
7 | Prabu Surawisesa Pakuan | 1543-1551 M |
8 | Prabu Raja Mulya | 1551-1567 M |
9 | Prabu Nilakendra | 1567-1579 M |
Nama Situs | Lokasi | Deskripsi |
---|---|---|
Batutulis | Bogor | Prasasti batu yang berisi catatan sejarah Kerajaan Pajajaran. |
Ciung Wanara | Cianjur | Situs istana kerajaan yang diperkirakan berasal dari abad ke-14. |
Masigit Agung | Bogor | Situs masjid kuno yang diperkirakan berasal dari abad ke-15. |
Panjang | Bandung | Situs pemukiman dan pemakaman yang menunjukkan pengaruh budaya Hindu-Buddha. |
Pawon | Bogor | Situs dapur kerajaan yang menunjukkan keterampilan arsitektur tinggi. |
Upaya Pelestarian dan Revitalisasi
Dalam beberapa tahun terakhir, telah dilakukan upaya untuk melestarikan dan merevitalisasi budaya Pajajaran:
- Penelitian dan penggalian arkeologi untuk mengungkap sejarah dan warisan kerajaan.
- Pemugaran dan pemeliharaan situs arkeologi untuk menjaga keaslian dan aksesibilitasnya.
- Promosi budaya Pajajaran melalui festival, pertunjukan seni, dan program pendidikan.
Warisan dalam Budaya Sunda
Kerajaan Pajajaran memiliki pengaruh mendalam terhadap budaya dan identitas masyarakat Sunda modern:
- Nilai-nilai budaya, seperti gotong royong dan kesederhanaan, masih dianut dalam masyarakat Sunda.
- Bahasa Sunda mengandung banyak kata dan ungkapan yang berasal dari zaman Pajajaran.
- Seni pertunjukan tradisional, seperti wayang golek dan jaipongan, menampilkan kisah dan karakter dari sejarah Pajajaran.
Kesimpulan
Kehidupan budaya Kerajaan Pajajaran mencerminkan kekayaan dan kompleksitas peradaban Sunda. Perpaduan seni, agama, dan masyarakat yang harmonis menjadikannya warisan yang berharga bagi budaya Indonesia. Upaya pelestarian dan revitalisasi budaya Pajajaran memastikan bahwa warisan ini akan terus menginspirasi dan memperkaya generasi mendatang.
Ringkasan FAQ
Apa bentuk seni pertunjukan tradisional yang populer di Kerajaan Pajajaran?
Wayang golek dan tari jaipong.
Apa agama yang dianut oleh masyarakat Pajajaran?
Hindu-Buddha dengan pengaruh kepercayaan animisme.
Sebutkan satu contoh arsitektur khas Kerajaan Pajajaran.
Pendopo.