Kehidupan Politik Kerajaan Makassar

Made Santika March 17, 2024

Kerajaan Makassar, yang pernah berjaya di Sulawesi Selatan, memiliki sistem politik yang kompleks dan unik. Struktur pemerintahannya yang berjenjang, sistem pengambilan keputusan yang melibatkan bangsawan, dan pengaruh budaya yang kental membentuk kehidupan politik kerajaan ini. Kerajaan Makassar juga menjalin hubungan diplomatik dan militer dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara dan Asia Tenggara, yang turut memengaruhi dinamika politik internalnya.

Kehidupan di istana Kerajaan Makassar pun tak kalah menarik. Upacara adat, hiburan, dan kebiasaan sosial mencerminkan budaya Makassar yang kaya. Pengaruh budaya ini juga terlihat dalam pengambilan keputusan politik, di mana nilai-nilai adat dan kepercayaan memainkan peran penting. Namun, masa kolonial Belanda membawa perubahan signifikan pada struktur dan sistem politik Kerajaan Makassar, meninggalkan warisan yang masih terasa hingga Indonesia modern.

Struktur Pemerintahan Kerajaan Makassar

kehidupan politik kerajaan makassar

Kerajaan Makassar memiliki struktur pemerintahan yang kompleks dan hierarkis. Pemerintahan dipimpin oleh seorang raja yang dibantu oleh sejumlah pejabat tinggi dan dewan penasihat.

Hierarki pemerintahan Kerajaan Makassar dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan:

Pejabat Tinggi

  • Karaeng Tallo: Perdana Menteri, kepala pemerintahan
  • Karaeng Pateka: Menteri Dalam Negeri, bertanggung jawab atas urusan dalam negeri
  • Karaeng Tunipalangga: Menteri Luar Negeri, bertanggung jawab atas hubungan luar negeri
  • Karaeng Mangemba: Menteri Keuangan, bertanggung jawab atas keuangan negara
  • Karaeng Bontomarannu: Menteri Pertahanan, bertanggung jawab atas pertahanan negara

Dewan Penasihat

Selain pejabat tinggi, raja juga dibantu oleh dewan penasihat yang disebut Ade Pitue (Tujuh Orang Bijaksana). Dewan ini terdiri dari:

  • Karaeng Bontolangkasa
  • Karaeng Daeng Matutu
  • Karaeng Daeng Pamatte
  • Karaeng Daeng Se’re
  • Karaeng Daeng Simbung
  • Karaeng Daeng Tompo
  • Karaeng Daeng Tompobali

Ade Pitue berfungsi sebagai penasihat raja dalam mengambil keputusan-keputusan penting. Mereka juga berperan sebagai pengawas pemerintahan dan memastikan bahwa raja memerintah dengan adil dan bijaksana.

Pembagian Wilayah

Kerajaan Makassar dibagi menjadi beberapa wilayah yang disebut bissu . Setiap bissu dipimpin oleh seorang kepala yang disebut datu . Datu bertanggung jawab atas urusan pemerintahan, peradilan, dan keamanan di wilayahnya.

Sistem Hukum

Kerajaan Makassar memiliki sistem hukum yang didasarkan pada adat dan tradisi. Hukum tersebut diterapkan oleh pengadilan yang disebut syara’ . Syara’ dipimpin oleh seorang hakim yang disebut kadi . Kadi bertugas mengadili perkara-perkara yang terjadi di masyarakat.

Sistem Politik Kerajaan Makassar

kerajaan makassar sosial ekonomi budaya pengaruh keberadaan kehidupan kaskus masing itu gowa disatukan tallo

Kerajaan Makassar memiliki sistem politik yang kompleks dan terstruktur, yang memainkan peran penting dalam pemerintahan dan pengambilan keputusan.

Prinsip-prinsip Dasar

Sistem politik Kerajaan Makassar didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

  • Monarki Herediter: Raja adalah kepala negara dan memegang kekuasaan tertinggi, yang diwariskan secara turun-temurun.
  • Struktur Feodal: Masyarakat dibagi menjadi hierarki kelas sosial yang kaku, dengan raja di puncak dan rakyat jelata di dasar.
  • Peran Bangsawan: Bangsawan memiliki peran penting dalam pemerintahan, menasihati raja dan memegang posisi penting.

Mekanisme Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan politik di Kerajaan Makassar melibatkan proses yang rumit yang melibatkan raja, bangsawan, dan rakyat jelata:

  1. Konsultasi dengan Bangsawan: Raja berkonsultasi dengan dewan penasihatnya, yang terdiri dari bangsawan dan pejabat senior.
  2. Pertimbangan Rakyat: Raja juga mempertimbangkan aspirasi rakyat jelata, yang disampaikan melalui pertemuan publik atau perwakilan.
  3. Keputusan Raja: Berdasarkan konsultasi dan pertimbangan ini, raja membuat keputusan akhir.

Peran Bangsawan

Bangsawan memainkan peran penting dalam sistem politik Kerajaan Makassar:

  • Penasihat Raja: Bangsawan memberikan nasihat kepada raja mengenai masalah politik, ekonomi, dan militer.
  • Pemegang Jabatan Penting: Bangsawan memegang posisi penting dalam pemerintahan, seperti panglima perang, gubernur, dan hakim.
  • Pengaruh pada Rakyat: Bangsawan memiliki pengaruh besar pada rakyat jelata, yang sering kali bergantung pada mereka untuk perlindungan dan bimbingan.

Hubungan Kerajaan Makassar dengan Kerajaan Lain

kerajaan makassar kehidupan sosial budaya raja sulawesi selatan ekonomi pengaruh keberadaan islam ulama peran islamisasi tuju arabic ilham kadir alumnus

Kerajaan Makassar memiliki hubungan diplomatik dan militer yang luas dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara dan Asia Tenggara. Hubungan ini berperan penting dalam perkembangan politik dan ekonomi kerajaan.

Kerajaan yang Memiliki Hubungan Dekat

  • Kerajaan Ternate
  • Kerajaan Tidore
  • Kesultanan Brunei
  • Kerajaan Johor
  • Kerajaan Aceh

Kerajaan yang Bermusuhan

  • Kesultanan Banten
  • Kesultanan Mataram
  • Kompeni Belanda

Kehidupan Istana Kerajaan Makassar

kehidupan politik kerajaan makassar

Kehidupan istana Kerajaan Makassar mencerminkan kejayaan dan kemegahan kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah timur Indonesia. Di dalam tembok istana, berlangsung berbagai kegiatan dan ritual yang mencirikan kebudayaan dan adat istiadat masyarakat Makassar.

Upacara dan Hiburan

  • Upacara Penobatan: Upacara ini menandai naik tahtanya seorang raja baru, yang biasanya dihadiri oleh para bangsawan, pejabat kerajaan, dan tamu-tamu penting. Upacara ini berlangsung selama beberapa hari, dengan berbagai ritual dan hiburan.
  • Upacara Pernikahan: Pernikahan merupakan peristiwa penting dalam kehidupan istana, yang dirayakan dengan upacara adat yang mewah. Pengantin mengenakan pakaian tradisional yang indah, dan upacara tersebut diiringi dengan musik dan tarian.
  • Hiburan Tari: Tarian merupakan hiburan yang populer di istana. Penari profesional, yang disebut “patunru”, menghibur para raja dan tamu dengan tarian tradisional yang indah.
  • Pertunjukan Musik: Musik juga memegang peranan penting dalam kehidupan istana. Para pemusik istana memainkan alat musik tradisional, seperti gendang, suling, dan rebab, untuk mengiringi tarian dan upacara.

Kebiasaan Sosial

Selain upacara dan hiburan, kehidupan istana Kerajaan Makassar juga ditandai dengan kebiasaan sosial yang khas.

  • Pola Makan: Para raja dan bangsawan menikmati makanan yang mewah dan beragam, yang disajikan dalam hidangan perak dan emas. Hidangan khas Makassar, seperti coto dan sop saudara, sering disajikan di istana.
  • Pakaian: Pakaian di istana mencerminkan status dan kekuasaan. Raja dan bangsawan mengenakan pakaian sutra yang dihiasi dengan emas dan permata. Rakyat biasa mengenakan pakaian yang lebih sederhana, terbuat dari katun atau serat alami lainnya.
  • Pendidikan: Anak-anak bangsawan mendapat pendidikan yang baik, termasuk pelajaran agama, sejarah, dan seni. Mereka juga diajarkan keterampilan berperang dan pemerintahan.

Anekdot dan Kutipan

Sebuah anekdot terkenal menggambarkan kehidupan di istana Kerajaan Makassar. Pada suatu waktu, seorang raja muda bertanya kepada penasihatnya tentang bagaimana memerintah dengan bijaksana. Penasihat itu menjawab, “Jika kamu ingin menjadi raja yang baik, jangan pernah lupa bahwa kamu adalah pelayan rakyatmu, bukan tuannya.”

Pengaruh Budaya pada Kehidupan Politik

Budaya Makassar sangat memengaruhi kehidupan politik kerajaan. Adat, kepercayaan, dan nilai-nilai sosial membentuk cara pengambilan keputusan politik.

Pengaruh Adat

  • Adat istiadat Makassar mengatur tata krama dan perilaku dalam kehidupan politik.
  • Sistem kekerabatan dan perkawinan memengaruhi aliansi politik dan pembentukan faksi.

Pengaruh Kepercayaan

Kepercayaan animisme dan Islam membentuk pandangan dunia para penguasa dan rakyat Makassar.

  • Roh leluhur diyakini memiliki pengaruh dalam urusan politik.
  • Ajaran Islam menekankan keadilan, musyawarah, dan kesejahteraan rakyat.

Pengaruh Nilai Sosial

Nilai-nilai sosial Makassar seperti gotong royong, musyawarah, dan penghormatan terhadap orang tua memengaruhi pengambilan keputusan politik.

  • Keputusan politik sering diambil melalui musyawarah dan mufakat.
  • Pendapat orang tua dan tokoh masyarakat sangat dihormati dalam pengambilan keputusan.

Contoh spesifik pengaruh budaya pada pengambilan keputusan politik adalah keputusan Sultan Hasanuddin untuk berperang melawan VOC. Keputusan ini dipengaruhi oleh nilai keberanian, patriotisme, dan kehormatan dalam budaya Makassar.

Perubahan Politik Selama Masa Kolonial

Kedatangan dan kekuasaan kolonial Belanda berdampak signifikan pada struktur politik Kerajaan Makassar. Berikut adalah kronologi peristiwa utama dan dampaknya:

Perjanjian Bongaya

Pada tahun 1667, Kerajaan Makassar menandatangani Perjanjian Bongaya dengan VOC (Perusahaan Hindia Timur Belanda). Perjanjian ini mengakhiri perang berkepanjangan antara kedua pihak dan mengikat Makassar sebagai wilayah kekuasaan VOC.

Pembagian Wilayah

Setelah Perjanjian Bongaya, VOC membagi wilayah Makassar menjadi beberapa kerajaan kecil yang dipimpin oleh para bangsawan lokal. Pembagian ini bertujuan untuk melemahkan kekuasaan kerajaan pusat dan memperkuat kontrol VOC.

Penghapusan Kerajaan

Pada tahun 1905, pemerintah kolonial Belanda secara resmi menghapus Kerajaan Makassar dan menggantinya dengan sebuah kabupaten yang dipimpin oleh seorang bupati yang ditunjuk oleh pemerintah Belanda.

Dampak pada Struktur Pemerintahan

Perubahan politik selama masa kolonial berdampak besar pada struktur pemerintahan Kerajaan Makassar. Kekuasaan raja berkurang secara signifikan, sementara kekuasaan VOC dan kemudian pemerintah kolonial meningkat.

Dampak pada Sistem Pemerintahan

Selain perubahan struktur, masa kolonial juga membawa perubahan pada sistem pemerintahan Makassar. VOC memperkenalkan sistem pemerintahan birokrasi Barat, yang menggantikan sistem pemerintahan tradisional.

Warisan Politik Kerajaan Makassar

Kerajaan Makassar meninggalkan warisan politik yang signifikan bagi Indonesia modern. Prinsip-prinsip dan praktik politiknya terus memengaruhi lanskap politik Indonesia saat ini.

Prinsip-Prinsip Politik

Prinsip-prinsip politik Kerajaan Makassar meliputi:

  • Musyawarah dan Mufakat: Pengambilan keputusan melalui diskusi dan konsensus.
  • Adat dan Tradisi: Penghormatan terhadap hukum adat dan tradisi sebagai dasar pemerintahan.
  • Keterlibatan Masyarakat: Partisipasi aktif masyarakat dalam urusan pemerintahan.

Praktik Politik

Praktik politik Kerajaan Makassar meliputi:

  • Sistem Pemerintahan Gowa-Tallo: Struktur pemerintahan yang terdiri dari dua kerajaan yang bekerja sama.
  • Dewan Adat: Badan yang mewakili berbagai kelompok masyarakat dan memberikan nasihat kepada raja.
  • Sistem Pelayaran dan Perdagangan: Jaringan perdagangan yang luas yang memfasilitasi interaksi dengan dunia luar.

Pengaruh pada Politik Indonesia Modern

Prinsip dan praktik politik Kerajaan Makassar terus memengaruhi politik Indonesia modern melalui:

  • Musyawarah dan Mufakat: Prinsip ini menjadi dasar sistem demokrasi perwakilan di Indonesia.
  • Adat dan Tradisi: Hukum adat dan tradisi masih diakui dalam sistem hukum Indonesia.
  • Keterlibatan Masyarakat: Masyarakat Indonesia secara aktif terlibat dalam proses politik melalui pemilihan umum dan partisipasi dalam organisasi sosial.

Warisan politik Kerajaan Makassar membentuk fondasi politik Indonesia modern, menekankan pentingnya partisipasi masyarakat, konsensus, dan penghormatan terhadap adat dan tradisi.

Ringkasan Penutup

Kerajaan Makassar telah meninggalkan warisan politik yang berharga bagi Indonesia. Prinsip-prinsip dan praktik politiknya, seperti musyawarah dan gotong royong, masih memengaruhi tata kelola pemerintahan di Indonesia saat ini. Memahami kehidupan politik Kerajaan Makassar tidak hanya memperkaya pengetahuan sejarah, tetapi juga memberikan wawasan tentang akar-akar budaya dan politik Indonesia modern.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa peran bangsawan dalam sistem politik Kerajaan Makassar?

Bangsawan memegang peran penting dalam pengambilan keputusan politik, memberikan nasihat dan dukungan kepada raja.

Bagaimana pengaruh budaya Makassar dalam kehidupan politik kerajaan?

Nilai-nilai adat, kepercayaan, dan kebiasaan sosial Makassar memengaruhi cara pengambilan keputusan politik dan hubungan antar pejabat.

Apa dampak masa kolonial Belanda terhadap Kerajaan Makassar?

Masa kolonial membawa perubahan besar pada struktur pemerintahan dan sistem politik, melemahkan kekuasaan raja dan memperkuat pengaruh Belanda.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait