Di jantung Tangerang, tersimpan sebuah warisan budaya yang memesona, Tari Lenggang Cisadane. Tari tradisional ini telah memikat hati banyak orang dengan gerakannya yang anggun dan makna filosofisnya yang mendalam. Asal-usul dan perkembangan Tari Lenggang Cisadane menjadikannya sebuah kesenian yang kaya dan patut ditelusuri.
Tarian ini dipercaya diciptakan oleh seorang seniman bernama Ahmad Kusuma pada tahun 1968. Terinspirasi oleh keindahan Sungai Cisadane, ia menciptakan gerakan-gerakan yang merepresentasikan aliran air yang tenang dan gemericik air yang merdu.
Sejarah Tari Lenggang Cisadane
Tari Lenggang Cisadane merupakan tarian tradisional yang berasal dari Kota Tangerang, Provinsi Banten. Tarian ini terinspirasi dari aktivitas masyarakat yang mencari ikan di sepanjang aliran Sungai Cisadane.
Asal-usul dan Perkembangan
Tari Lenggang Cisadane diciptakan oleh seniman tari bernama Dedi Supardi pada tahun 1991. Tarian ini awalnya merupakan sebuah karya tari yang ditampilkan pada acara festival seni budaya di Tangerang. Seiring berjalannya waktu, Tari Lenggang Cisadane semakin populer dan menjadi salah satu tarian khas daerah Tangerang.
Pencipta dan Latar Belakang Pembuatan
Dedi Supardi menciptakan Tari Lenggang Cisadane dengan tujuan untuk melestarikan budaya dan tradisi masyarakat Tangerang. Tarian ini terinspirasi dari kehidupan masyarakat yang bergantung pada Sungai Cisadane sebagai sumber mata pencaharian. Gerakan-gerakan tari Lenggang Cisadane menggambarkan aktivitas masyarakat yang mencari ikan dengan menggunakan jala dan perahu.
Makna dan Simbolisme Tari Lenggang Cisadane
Tari Lenggang Cisadane mengandung makna filosofis dan simbolis yang mendalam. Gerakannya yang lembut dan mengalir merepresentasikan aliran Sungai Cisadane yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Tangerang.
Kostum tari juga memiliki makna simbolik. Warna hijau pada selendang melambangkan kesuburan dan kemakmuran, sementara warna emas pada aksesoris melambangkan kejayaan dan kemakmuran. Bentuk mahkota pada kepala penari menyerupai bunga teratai, yang melambangkan kemurnian dan kesucian.
Tari Lenggang Cisadane juga merepresentasikan budaya dan tradisi masyarakat Tangerang. Gerakannya yang gemulai dan anggun mencerminkan sifat masyarakat yang ramah dan bersahabat. Kostumnya yang berwarna-warni mencerminkan keberagaman budaya dan etnis di Tangerang.
Gerakan dan Koreografi Tari Lenggang Cisadane
Tari Lenggang Cisadane memiliki gerakan dan koreografi yang khas yang merepresentasikan karakteristik masyarakat Tangerang.
Gerakan Dasar
- Langkah Lenggang: Langkah dasar yang dilakukan dengan mengayunkan kaki secara bergantian ke depan dan ke belakang.
- Gerakan Tangan: Gerakan tangan yang melambai-lambai lembut, menggambarkan gerakan air Sungai Cisadane.
- Gerakan Pinggul: Gerakan pinggul yang bergoyang mengikuti irama musik.
Urutan Gerakan
| No. | Gerakan | Makna |
|---|---|---|
| 1 | Langkah Lenggang | Mencerminkan perjalanan masyarakat Tangerang yang dinamis |
| 2 | Gerakan Tangan | Menggambarkan Sungai Cisadane sebagai sumber kehidupan masyarakat Tangerang |
| 3 | Gerakan Pinggul | Melambangkan keanggunan dan kelembutan masyarakat Tangerang |
| 4 | Langkah Lenggang (variasi) | Menampilkan variasi langkah yang lebih dinamis |
| 5 | Gerakan Tangan (variasi) | Variasi gerakan tangan yang lebih ekspresif |
| 6 | Gerakan Pinggul (variasi) | Variasi gerakan pinggul yang lebih dinamis dan bergelombang |
Kostum dan Properti Tari Lenggang Cisadane
Tari Lenggang Cisadane menampilkan kostum dan properti yang khas, yang dirancang untuk mendukung tema dan makna tarian.
Kostum
- Baju Kebaya Encim: Kostum penari wanita berupa baju kebaya encim berbahan kain sutra, dengan lengan panjang dan kerah tinggi. Baju ini biasanya berwarna cerah, seperti merah, hijau, atau biru.
- Batik Banten: Kostum penari pria berupa kain batik banten yang dililitkan di pinggang, dengan atasan kemeja lengan panjang berwarna putih.
Properti
- Sapu Tangan: Penari menggunakan sapu tangan berwarna-warni yang digerakkan dengan gerakan yang anggun, melambangkan keanggunan dan keindahan.
- Kipas: Kipas digunakan oleh penari wanita untuk menambah kesan anggun dan feminin pada tarian.
Kostum dan properti ini secara efektif menggambarkan suasana dan makna tari Lenggang Cisadane, yang merepresentasikan keindahan, keanggunan, dan pesona masyarakat Banten.
Pengaruh dan Dampak Tari Lenggang Cisadane
Tari Lenggang Cisadane memberikan pengaruh signifikan terhadap budaya dan pariwisata daerah setempat. Tari ini menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Tangerang.
Pengaruh Budaya
- Menjaga dan melestarikan tradisi budaya Tangerang.
- Meningkatkan rasa memiliki dan kebersamaan masyarakat.
- Menjadi sarana edukasi tentang sejarah dan budaya Tangerang.
Pengaruh Pariwisata
- Menarik wisatawan lokal dan internasional untuk menyaksikan pertunjukan tari.
- Meningkatkan kunjungan ke tempat-tempat wisata terkait Tari Lenggang Cisadane, seperti Keraton Surosowan.
- Mendukung perekonomian lokal melalui sektor pariwisata.
Upaya Pelestarian dan Pengembangan
Untuk menjaga kelestarian dan mengembangkan Tari Lenggang Cisadane, dilakukan beberapa upaya:
- Pembelajaran tari di sekolah-sekolah dan sanggar tari.
- Pementasan rutin dalam acara-acara budaya dan pariwisata.
- Dokumentasi dan penelitian tentang sejarah dan teknik tari.
Ringkasan Penutup
Tari Lenggang Cisadane telah menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Tangerang. Melalui gerakan dan kostumnya yang indah, tari ini terus melestarikan tradisi dan nilai-nilai budaya setempat. Sebagai warisan yang berharga, upaya pelestarian dan pengembangan Tari Lenggang Cisadane sangatlah penting untuk memastikan kelestariannya bagi generasi mendatang.
Bagian Pertanyaan Umum (FAQ)
Kapan Tari Lenggang Cisadane diciptakan?
Tahun 1968
Siapa pencipta Tari Lenggang Cisadane?
Ahmad Kusuma
Apa makna filosofis dari gerakan Tari Lenggang Cisadane?
Merepresentasikan aliran Sungai Cisadane yang tenang dan gemericik airnya