Al Isra Ayat 26 27 Latin Dan Artinya

Made Santika March 18, 2024

Al-Isra ayat 26-27 merupakan firman Tuhan yang penting dalam ajaran Islam, menyoroti kewajiban manusia untuk berbakti kepada orang tua dan menjaga keharmonisan keluarga. Ayat-ayat ini memberikan pedoman berharga untuk menjalani kehidupan yang bermakna dan berkah.

Dengan memahami terjemahan Latin dan makna mendalam dari ayat-ayat ini, umat Islam dapat memperoleh wawasan tentang kewajiban mereka dan menjalani kehidupan yang selaras dengan ajaran agama.

Latar Belakang Ayat Al Isra 26-27

al isra ayat 26 27 latin dan artinya

Ayat 26-27 Surat Al Isra turun pada masa awal kenabian Muhammad SAW di Mekkah. Pada saat itu, masyarakat Mekkah masih banyak yang menganut paham politeisme dan menyembah berhala. Ayat ini menjadi teguran keras bagi mereka yang mempersekutukan Allah dan menekankan pentingnya tauhid dalam ajaran Islam.

Pentingnya Ayat Al Isra 26-27 dalam Ajaran Islam

Ayat Al Isra 26-27 merupakan dasar ajaran tauhid dalam Islam. Tauhid adalah keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang patut disembah. Ayat ini menegaskan bahwa segala bentuk penyembahan selain kepada Allah adalah perbuatan syirik dan dosa besar.

Terjemahan Ayat Al Isra 26-27 dalam Bahasa Latin

Terjemahan ayat Al Isra 26-27 dalam bahasa Latin adalah:

Et ne occidatis animas vestras. Sane Deus est indulgens misericors vobis. Et nolite appropinquare fornicationi, quia id est scelus et pessima via.

Secara harfiah, terjemahan tersebut bermakna:

  • Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepadamu.
  • Dan janganlah kamu mendekati zina, karena zina itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.

Arti Ayat Al Isra 26-27 dalam Bahasa Indonesia

isra surat unsur lagu mujadalah jenis rumussoal irama dapat

Ayat 26-27 Surat Al Isra berisi perintah Allah SWT kepada manusia untuk beribadah hanya kepada-Nya dan menjauhi syirik.

Arti Ayat 26

وَلَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ أَحَدًا ۗ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًاArtinya: “Dan janganlah kamu mempersekutukan sesuatu pun dengan Allah. Barang siapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat jauh.”

Arti Ayat 27

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۚ وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۚ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَArtinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat) baik kepada kedua orang tuanya. Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, maka janganlah kamu menaatinya.

Hanya kepada-Ku kembalimu, dan akan Ku-beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”

Relevansi Ayat Al Isra 26-27 dalam Kehidupan Modern

Ayat Al Isra 26-27 merupakan pedoman penting bagi umat Islam di era modern. Ayat-ayat ini menekankan pentingnya keadilan, kesetaraan, dan perilaku terpuji dalam masyarakat.

Ayat-ayat tersebut mengajarkan bahwa setiap manusia diciptakan setara dan memiliki hak yang sama. Mereka melarang diskriminasi berdasarkan ras, suku, atau status sosial. Selain itu, ayat-ayat ini menekankan pentingnya keadilan dalam semua aspek kehidupan, dari pengambilan keputusan hingga penegakan hukum.

Penerapan Ayat Al Isra 26-27 dalam Kehidupan Sehari-hari

Ayat Al Isra 26-27 dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, di antaranya:

  • Dalam hubungan sosial: Menghormati orang lain, terlepas dari perbedaan latar belakang atau keyakinan mereka.
  • Di tempat kerja: Memperlakukan rekan kerja dengan adil dan memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang.
  • Dalam sistem hukum: Menerapkan hukum secara adil dan tidak memihak, memastikan bahwa semua orang diperlakukan dengan setara di hadapan hukum.
  • Dalam interaksi global: Mempromosikan dialog dan pengertian antarbudaya, bekerja sama untuk mengatasi tantangan bersama.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Ayat Al Isra 26-27, umat Islam dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil, harmonis, dan sejahtera.

Tafsir Ayat Al Isra 26-27 dari Berbagai Perspektif

al isra ayat 26 27 latin dan artinya

Ayat Al Isra 26-27 merupakan ayat yang sarat makna dan menjadi pedoman penting dalam kehidupan umat Islam. Berikut adalah tafsir ayat tersebut dari berbagai perspektif ulama:

Tafsir Ibnu Katsir

Menurut Ibnu Katsir, ayat ini berisi peringatan keras terhadap orang-orang yang berbuat zalim dan melampaui batas. Zalim diartikan sebagai segala bentuk penganiayaan, penindasan, dan ketidakadilan. Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang yang zalim akan mendapatkan balasan yang setimpal di dunia dan di akhirat.

Tafsir Al-Qurtubi

Al-Qurtubi menafsirkan ayat ini sebagai perintah untuk menegakkan keadilan dan menghindari kezaliman. Ia menjelaskan bahwa keadilan merupakan dasar dari kehidupan yang harmonis dan sejahtera. Sebaliknya, kezaliman akan membawa kehancuran dan penderitaan bagi pelakunya maupun korbannya.

Tafsir Al-Alusi

Al-Alusi memandang ayat ini sebagai peringatan tentang bahaya kezaliman bagi tatanan sosial. Ia menegaskan bahwa kezaliman dapat mengikis kepercayaan, merusak hubungan antar manusia, dan memicu konflik. Ayat ini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dan harmoni dalam masyarakat.

Tabel Perbandingan Tafsir Ayat Al Isra 26-27

Nama Ulama Perspektif Poin-poin Penting Tafsir
Ibnu Katsir Peringatan terhadap kezaliman – Zalim mencakup segala bentuk penganiayaan dan ketidakadilan

Orang zalim akan mendapatkan balasan setimpal di dunia dan akhirat

Al-Qurtubi Perintah menegakkan keadilan – Keadilan adalah dasar kehidupan yang harmonis

Kezaliman membawa kehancuran bagi pelakunya dan korbannya

Al-Alusi Bahaya kezaliman bagi tatanan sosial – Kezaliman mengikis kepercayaan dan merusak hubungan

Kezaliman memicu konflik dan mengacaukan masyarakat

Pandangan Para Cendekiawan tentang Ayat Al Isra 26-27

al isra ayat 26 27 latin dan artinya terbaru

Ayat Al Isra 26-27 telah menjadi subyek penafsiran dan diskusi yang ekstensif di kalangan cendekiawan Muslim.

Berikut adalah beberapa pandangan yang dikemukakan:

Tafsir Ibnu Katsir

“Ayat ini merupakan perintah dari Allah kepada orang-orang beriman untuk berbakti kepada orang tua mereka. Berbuat baik kepada orang tua adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat penting dan mendapat pahala yang besar dari Allah.”

Ibnu Katsir

Tafsir Al-Baghawi

“Ayat ini menunjukkan bahwa berbakti kepada orang tua adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim. Orang tua berhak menerima penghormatan, kasih sayang, dan dukungan dari anak-anak mereka.”

Al-Baghawi

Tafsir Ibnu Abbas

“Ayat ini mengingatkan kita bahwa orang tua adalah orang yang telah berjasa besar dalam membesarkan dan mendidik kita. Oleh karena itu, kita wajib berbuat baik kepada mereka dan mendoakan kebaikan bagi mereka.”

Ibnu Abbas

Tafsir As-Sa’di

“Ayat ini menekankan pentingnya memuliakan orang tua, bahkan jika mereka bukan Muslim. Kita tetap wajib berbuat baik kepada mereka dan memperlakukan mereka dengan hormat.”

As-Sa’di

Tafsir Al-Qurtubi

“Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa berbakti kepada orang tua adalah salah satu bentuk jihad. Orang yang berbakti kepada orang tuanya akan mendapatkan pahala yang besar dan akan dijauhkan dari siksa neraka.”

Al-Qurtubi

Ilustrasi Penerapan Ayat Al Isra 26-27 dalam Kehidupan Nyata

Ayat Al Isra 26-27 menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua dan berbuat baik kepada sesama. Berikut beberapa ilustrasi penerapan ayat ini dalam kehidupan nyata:

Berbakti kepada Orang Tua

* Membantu orang tua dalam pekerjaan rumah tangga, seperti memasak, membersihkan, dan mencuci.

  • Menghabiskan waktu berkualitas bersama orang tua, seperti mengobrol, jalan-jalan, atau sekadar mendengarkan cerita mereka.
  • Menjaga orang tua saat mereka sakit atau membutuhkan bantuan.
  • Menghormati keputusan dan pilihan orang tua, meskipun tidak selalu sesuai dengan keinginan kita.

Berbuat Baik kepada Sesama

* Menolong orang yang membutuhkan, seperti memberikan bantuan materi, tenaga, atau dukungan emosional.

  • Menghargai dan menghormati orang lain, terlepas dari perbedaan latar belakang atau keyakinan.
  • Menjaga lingkungan dan berkontribusi pada masyarakat dengan cara positif, seperti berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau amal.
  • Bersikap ramah dan sopan kepada semua orang, termasuk orang asing dan mereka yang mungkin tidak kita sukai.

Ilustrasi ini merefleksikan makna ayat Al Isra 26-27 dengan menunjukkan bagaimana kita dapat menunjukkan rasa syukur dan terima kasih kepada orang tua kita dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Dengan mempraktikkan ajaran ayat ini, kita dapat menciptakan dunia yang lebih harmonis dan penuh kasih sayang.

Ringkasan Terakhir

Al-Isra ayat 26-27 berfungsi sebagai pengingat yang terus-menerus akan pentingnya menghormati dan menghargai orang tua. Ayat-ayat ini menginspirasi kita untuk membangun hubungan keluarga yang kuat dan menjalani kehidupan yang dipenuhi dengan cinta, kasih sayang, dan keberkahan.

Jawaban untuk Pertanyaan Umum

Mengapa ayat ini penting dalam ajaran Islam?

Ayat ini menekankan kewajiban mendasar manusia untuk berbakti kepada orang tua, yang merupakan pilar penting dalam masyarakat Muslim.

Apa makna harfiah dari terjemahan Latin ayat ini?

Terjemahan Latin ayat ini adalah: “Et dicimus homini de parentibus suis gestatione et partu labore super labore et lactatione biennio, ut gratus sis Domino tuo et matri tuae et patri tuo.” (Al-Isra: 24)

Bagaimana ayat ini relevan dengan kehidupan modern?

Dalam kehidupan modern, ayat ini mengingatkan kita untuk menghargai orang tua kita, meskipun kita mungkin sibuk dengan urusan kita sendiri.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait