Mengapa Inggris Keluar Dari Uni Eropa

Made Santika March 18, 2024

Keanggotaan Inggris di Uni Eropa telah menjadi sumber perdebatan dan perpecahan yang berkepanjangan. Keputusan Inggris untuk meninggalkan UE, yang dikenal sebagai Brexit, merupakan titik balik penting dalam sejarah negara tersebut. Artikel ini mengeksplorasi alasan historis, ekonomi, politik, dan sosial yang memicu keluarnya Inggris dari UE, menyoroti dampak referendum Brexit dan negosiasi berikutnya, serta membahas prospek hubungan Inggris-UE di masa depan.

Akar ketidakpuasan Inggris terhadap keanggotaan UE terbentang jauh dalam sejarah, memuncak pada serangkaian peristiwa dan kebijakan yang memperburuk sentimen anti-UE. Faktor ekonomi dan politik, seperti dampak ekonomi dari keanggotaan UE dan pengaruh kebijakan UE terhadap kedaulatan Inggris, juga memainkan peran penting.

Alasan Historis Keluarnya Inggris dari Uni Eropa

Sentimen anti-UE di Inggris memiliki akar sejarah yang dalam, yang berasal dari ketidakpuasan Inggris terhadap keanggotaannya dalam blok tersebut.

Salah satu sumber ketidakpuasan adalah persepsi Inggris bahwa UE terlalu birokratis dan memberatkan. Inggris merasa bahwa peraturan UE yang ekstensif menghambat bisnis dan perekonomiannya.

Peristiwa yang Memicu Sentimen Anti-UE

  • Penolakan Inggris terhadap Euro: Pada tahun 1992, Inggris memilih untuk tidak mengadopsi mata uang tunggal Eropa, Euro. Keputusan ini dipandang sebagai tanda penolakan Inggris terhadap integrasi yang lebih dalam dengan UE.
  • Perjanjian Maastricht: Perjanjian Maastricht tahun 1993, yang menciptakan UE, dipandang oleh banyak orang di Inggris sebagai langkah terlalu jauh menuju integrasi politik. Hal ini memicu perdebatan sengit di Inggris tentang masa depan keanggotaannya di UE.
  • Imigrasi: Imigrasi dari negara-negara UE lainnya menjadi masalah utama di Inggris pada tahun-tahun menjelang referendum Brexit. Banyak orang di Inggris merasa bahwa UE tidak berbuat cukup banyak untuk mengendalikan imigrasi.

Faktor Ekonomi dan Politik

inggris pilihan eropa menolak ikut mayoritas ilmuwan keluar

Keanggotaan Inggris di Uni Eropa (UE) telah berdampak signifikan terhadap perekonomian dan politik negara tersebut.

Dampak Ekonomi

  • Peningkatan perdagangan: UE adalah pasar tunggal terbesar di dunia, dan keanggotaan Inggris memberikan akses ke pasar ini tanpa tarif atau hambatan perdagangan.
  • Investasi asing: UE menarik investasi asing dalam jumlah besar, dan keanggotaan Inggris menjadikannya tujuan yang menarik bagi investor asing.
  • Pertumbuhan ekonomi: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa keanggotaan UE telah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Inggris.
  • Dampak negatif pada sektor tertentu: Keanggotaan UE juga dikaitkan dengan dampak negatif pada sektor tertentu, seperti pertanian dan manufaktur.

Dampak Politik

  • Pengaruh kebijakan UE: Inggris harus mematuhi hukum dan peraturan UE, yang memengaruhi kedaulatan dan identitas nasionalnya.
  • Kehilangan kontrol atas imigrasi: Inggris kehilangan kendali atas imigrasi dari negara-negara UE, yang menjadi isu kontroversial.
  • Persepsi kehilangan identitas: Beberapa warga Inggris merasa bahwa keanggotaan UE mengikis identitas nasional mereka.
  • li> Ketegangan dengan negara-negara anggota UE lainnya: Inggris sering berselisih dengan negara-negara anggota UE lainnya mengenai berbagai isu, seperti anggaran dan imigrasi.

Peran Imigrasi dan Kedaulatan

mengapa inggris keluar dari uni eropa

Imigrasi dari negara-negara UE berdampak signifikan pada masyarakat dan budaya Inggris.

Aliran imigran telah meningkatkan keragaman penduduk Inggris, membawa perspektif dan pengalaman baru.

Dampak Imigrasi pada Masyarakat dan Budaya

  • Meningkatnya keragaman penduduk Inggris, membawa budaya dan tradisi baru.
  • Perubahan demografi, dengan populasi imigran yang semakin besar di beberapa wilayah.
  • Dampak pada layanan publik, seperti pendidikan dan layanan kesehatan, karena peningkatan permintaan.

Kekhawatiran tentang Hilangnya Kedaulatan

Keanggotaan Inggris di UE menyebabkan hilangnya kendali atas kebijakan imigrasi. Warga negara UE memiliki hak untuk tinggal dan bekerja di Inggris, yang menimbulkan kekhawatiran tentang imigrasi yang tidak terkendali.

  • Kekhawatiran bahwa imigrasi yang tidak terkendali akan membebani layanan publik dan menyebabkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan.
  • Kekhawatiran bahwa hilangnya kedaulatan atas kebijakan imigrasi akan mengikis identitas nasional Inggris.
  • Keinginan untuk mengendalikan perbatasan Inggris dan mengurangi imigrasi.

Dampak Referendum Brexit

Referendum Brexit, yang diadakan pada 23 Juni 2016, berdampak besar pada Inggris. Hasil referendum yang ketat, dengan 52% suara mendukung keluar dan 48% mendukung tetap, mencerminkan perpecahan mendalam dalam masyarakat Inggris.

Perpecahan Masyarakat Inggris

Hasil referendum mengungkapkan perpecahan yang signifikan di Inggris. Ada perbedaan pendapat yang kuat antara mereka yang mendukung keluar, yang sering kali didorong oleh kekhawatiran tentang imigrasi dan kedaulatan, dan mereka yang mendukung tetap, yang lebih menekankan manfaat ekonomi dan kerja sama internasional.

Perpecahan ini juga terlihat dalam pembagian geografis, dengan wilayah yang lebih miskin dan kurang beragam cenderung memilih keluar, sementara wilayah yang lebih kaya dan lebih beragam cenderung memilih tetap.

Negosiasi dan Konsekuensi Brexit

mengapa inggris keluar dari uni eropa terbaru

Setelah referendum Brexit pada tahun 2016, Inggris dan UE terlibat dalam serangkaian negosiasi yang rumit dan berkepanjangan untuk mencapai kesepakatan mengenai persyaratan keluarnya Inggris dari blok tersebut. Negosiasi ini mencakup berbagai isu, termasuk pengaturan keuangan, hak warga negara, dan perdagangan.

Tabel Negosiasi Utama

Tanggal Peristiwa Hasil
Maret 2017 Artikel 50 Perjanjian Lisbon diaktifkan Inggris memulai proses keluar dari UE
Desember 2017 Perjanjian Tahap Pertama Kesepakatan mengenai pengaturan keuangan dan hak warga negara
November 2018 Perjanjian Penarikan Diri Kesepakatan mengenai persyaratan keluar Inggris dari UE
Januari 2020 Inggris meninggalkan UE Masa transisi dimulai
Desember 2020 Perjanjian Perdagangan dan Kerjasama Kesepakatan mengenai hubungan masa depan antara Inggris dan UE

Konsekuensi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Brexit telah membawa konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang bagi Inggris dan UE. Dalam jangka pendek, Inggris mengalami gangguan perdagangan, penurunan nilai mata uang, dan peningkatan inflasi. UE juga menghadapi tantangan, seperti ketidakpastian mengenai masa depan hubungannya dengan Inggris dan meningkatnya sentimen anti-UE di negara-negara anggotanya.

Dalam jangka panjang, konsekuensi Brexit masih belum pasti. Namun, beberapa dampak potensial meliputi:

  • Pelemahan ekonomi Inggris karena berkurangnya akses ke pasar tunggal UE
  • Peningkatan biaya perdagangan antara Inggris dan UE
  • Perubahan dalam hubungan keamanan dan pertahanan antara Inggris dan UE
  • Meningkatnya sentimen nasionalis dan populis di Inggris dan UE

Masa Depan Hubungan Inggris-UE

Keluarnya Inggris dari UE menimbulkan ketidakpastian mengenai masa depan hubungan kedua belah pihak. Terdapat berbagai pandangan mengenai prospek hubungan masa depan ini.

Prospek Hubungan Masa Depan

“Masa depan hubungan Inggris-UE akan sangat bergantung pada kemampuan kedua belah pihak untuk menemukan titik temu dalam hal ekonomi, keamanan, dan hubungan politik.” – Pejabat Pemerintah Inggris

Skenario potensial untuk masa depan hubungan Inggris-UE meliputi:

  • Kemitraan Ekonomi yang Komprehensif: Inggris dan UE dapat bernegosiasi untuk membentuk kemitraan ekonomi yang komprehensif yang mencakup perdagangan bebas dan kerja sama dalam bidang-bidang seperti energi dan transportasi.
  • Perjanjian Perdagangan Bebas: Inggris dan UE dapat menandatangani perjanjian perdagangan bebas yang lebih terbatas yang akan memfasilitasi perdagangan barang dan jasa.
  • Tidak Ada Kesepakatan: Jika Inggris dan UE tidak dapat mencapai kesepakatan, mereka akan berdagang berdasarkan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang dapat menyebabkan tarif dan hambatan perdagangan.

Ringkasan Akhir

mengapa inggris keluar dari uni eropa terbaru

Keluarnya Inggris dari UE merupakan peristiwa penting dengan konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang yang signifikan. Negosiasi yang sedang berlangsung antara Inggris dan UE akan membentuk hubungan masa depan mereka, sementara dampak penuh dari Brexit masih belum jelas. Kemungkinan besar hubungan Inggris-UE akan terus menjadi kompleks dan berkembang di tahun-tahun mendatang, mencerminkan ikatan historis, ekonomi, dan budaya yang mendasari kedua belah pihak.

Tanya Jawab (Q&A)

Apa alasan utama Inggris keluar dari UE?

Alasan utamanya adalah ketidakpuasan historis terhadap keanggotaan UE, dampak ekonomi dan politik, kekhawatiran tentang imigrasi, dan keinginan untuk merebut kembali kedaulatan.

Bagaimana referendum Brexit memengaruhi Inggris?

Referendum tersebut mencerminkan perpecahan dalam masyarakat Inggris, dengan 52% memilih keluar dan 48% memilih tetap di UE.

Apa konsekuensi jangka panjang dari Brexit?

Konsekuensinya masih belum jelas, tetapi dapat mencakup perubahan dalam hubungan ekonomi, politik, dan budaya antara Inggris dan UE.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait