Tari Ronggeng Blantek, sebuah warisan budaya yang kaya, telah memikat para pecinta seni selama berabad-abad. Asal-usulnya yang unik dan makna simbolisnya yang mendalam menjadikan tarian ini sebagai sebuah karya seni yang patut dipelajari.

Tulisan ini akan mengupas sejarah tari Ronggeng Blantek, mengidentifikasi penciptanya, dan menelusuri makna filosofis serta keunikannya. Melalui eksplorasi mendalam ini, kita akan mengungkap esensi sejati dari tarian yang memikat ini.

Sejarah Tari Ronggeng Blantek

Tari Ronggeng Blantek merupakan tarian tradisional dari daerah Jawa Timur yang memiliki sejarah panjang dan unik.

Tarian ini pertama kali diciptakan pada masa kolonial Belanda, sekitar abad ke-19 di daerah Ponorogo, Jawa Timur.

Masa dan Tempat Pertama Kali Diciptakan

Ronggeng Blantek diciptakan oleh seorang seniman bernama Ki Buyut Ijo di Desa Gontor, Kecamatan Gontor, Kabupaten Ponorogo.

Pencipta Tari Ronggeng Blantek

Tari Ronggeng Blantek diciptakan oleh seorang seniman tari asal Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah bernama Sarinah. Ia merupakan sosok yang dikenal dengan bakat dan dedikasinya dalam melestarikan budaya tradisional Banyumas.

Biografi Sarinah

Sarinah lahir pada tahun 1930 di Desa Kemranjen, Kabupaten Banyumas. Sejak kecil, ia telah menunjukkan bakat seni tari yang luar biasa. Pada usia remaja, Sarinah mulai mempelajari berbagai jenis tari tradisional, termasuk tari Ronggeng.

Motivasi dan Inspirasi Penciptaan Tari

Sarinah terinspirasi untuk menciptakan Tari Ronggeng Blantek karena keprihatinannya terhadap perkembangan tari Ronggeng yang mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Ia bertekad untuk melestarikan dan memperkenalkan kembali tari tersebut kepada generasi muda.

Nama “Blantek” diambil dari kain penutup kepala yang dikenakan oleh penari Ronggeng. Sarinah memodifikasi kostum dan gerakan tari Ronggeng agar lebih sesuai dengan perkembangan zaman dan selera masyarakat modern.

Makna dan Filosofi Tari Ronggeng Blantek

Tari Ronggeng Blantek mengandung makna dan filosofi yang mendalam yang mencerminkan nilai-nilai budaya masyarakat Jawa.

Simbolisme dan Makna

• Blantek: Kain putih yang dikenakan oleh penari melambangkan kesucian dan kemurnian.
• Gerakan tari: Gerakan yang lembut dan berkelok-kelok menggambarkan aliran air sungai, melambangkan kesuburan dan kehidupan.
• Penari: Penari perempuan yang masih perawan melambangkan kesuburan dan harapan akan kehidupan baru.

Nilai-Nilai Budaya dan Pesan

Tari Ronggeng Blantek menyampaikan nilai-nilai budaya Jawa yang penting, seperti:

• Keselarasan dengan alam: Tari ini mencerminkan hubungan erat masyarakat Jawa dengan alam dan lingkungannya.
• Kesuburan dan kehidupan: Tari ini mengekspresikan harapan dan doa untuk kesuburan dan kesejahteraan masyarakat.
• Nilai-nilai estetika: Tari Ronggeng Blantek menampilkan keindahan gerakan, kostum, dan musik yang mencerminkan nilai-nilai estetika Jawa.

Ciri Khas dan Keunikan Tari Ronggeng Blantek

Tari Ronggeng Blantek memiliki karakteristik yang khas yang membedakannya dari jenis tari lainnya. Gerakannya yang dinamis, kostum yang mencolok, dan iringan musik yang rancak menjadi ciri khas utama tari ini.

Gerakan Tari

• Gerakan dasar Ronggeng Blantek adalah gerak kaki cepat dan lincah yang disebut “ngibing”.
• Gerakan tangan dan tubuh yang anggun dan lembut, seperti “geblag”, “nyawang”, dan “nguwel”.
• Tari ini juga menampilkan gerakan akrobatik, seperti “guling-guling” dan “ndodok”.

Kostum Tari

• Penari Ronggeng Blantek mengenakan kostum yang unik dan mencolok.
• Blus longgar berbahan sutra atau beludru, dengan hiasan payet atau bordir yang rumit.
• Rok panjang bermotif batik, dengan selendang yang dililitkan di pinggang.
• Aksesori seperti gelang, kalung, dan anting-anting melengkapi penampilan penari.

Musik Pengiring

• Tari Ronggeng Blantek diiringi oleh musik gamelan yang terdiri dari gong, kendang, dan alat musik lainnya.
• Irama musik yang rancak dan dinamis, mengikuti tempo gerakan tari.
• Lagu yang dinyanyikan biasanya berupa tembang macapat, dengan lirik yang bertemakan cinta dan kehidupan.

Penyebaran dan Pelestarian Tari Ronggeng Blantek

Tari Ronggeng Blantek telah menyebar ke berbagai wilayah di Jawa Tengah, terutama di daerah Banyumas, Cilacap, dan Purbalingga. Penyebaran ini terjadi melalui pertunjukan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tari Ronggeng Blantek yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Upaya Pelestarian dan Promosi

Untuk melestarikan dan mempromosikan tari Ronggeng Blantek, telah dilakukan berbagai upaya, antara lain:

• Penetapan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2013.
• Pembentukan Sanggar Tari Ronggeng Blantek di berbagai daerah untuk melatih generasi muda.
• Pengadaan festival dan lomba tari Ronggeng Blantek untuk memacu kreativitas dan inovasi dalam pengembangan tari ini.
• Pengembangan kurikulum pendidikan tari Ronggeng Blantek di sekolah-sekolah seni di Jawa Tengah.

Penutupan

Tari Ronggeng Blantek adalah sebuah karya seni yang terus berkembang, mencerminkan dinamika budaya yang membentuknya. Sebagai warisan budaya yang berharga, tarian ini terus menginspirasi generasi baru seniman dan penonton, memastikan keberlangsungannya di masa depan.

Tanya Jawab (Q&A)

Siapa yang menciptakan Tari Ronggeng Blantek?

Pencipta pasti dari Tari Ronggeng Blantek tidak diketahui secara pasti, tetapi diyakini berasal dari komunitas masyarakat Jawa pada abad ke-19.

Apa makna filosofis di balik gerakan Tari Ronggeng Blantek?

Gerakan tari yang anggun dan penuh perasaan melambangkan perjalanan spiritual, dengan gerakan tangan yang menggambarkan interaksi manusia dengan kekuatan gaib.

Bagaimana Tari Ronggeng Blantek menyebar ke seluruh Jawa?

Tarian ini disebarkan oleh para seniman keliling yang melakukan pertunjukan di berbagai desa dan kota, sehingga menjadi bagian dari repertoar tari tradisional Jawa.