Hukum Bacaan Lafadz Allah

Made Santika March 7, 2024

Dalam khazanah ilmu tajwid, terdapat hukum bacaan khusus yang mengatur pengucapan lafadz Allah. Hukum bacaan ini menjadi aspek krusial dalam memahami dan menghayati makna Al-Qur’an secara utuh.

Dengan mempelajari hukum bacaan lafadz Allah, pembaca Al-Qur’an akan mampu membacanya dengan tepat dan fasih, sehingga terhindar dari kesalahan yang dapat mengubah makna atau menodai kesucian kalam ilahi.

Pengertian Hukum Bacaan Lafadz Allah

Dalam ilmu tajwid, terdapat hukum bacaan khusus untuk lafadz Allah (الله). Hukum bacaan ini bertujuan untuk menjaga keaslian dan kelancaran pelafalan lafadz Allah saat membaca Al-Qur’an.

Penerapan Hukum Bacaan Lafadz Allah

Hukum bacaan lafadz Allah diterapkan pada dua kondisi, yaitu:

  1. Ketika lafadz Allah didahului oleh huruf berharakat kasrah (اِ) atau ya sukun (يْ). Dalam kondisi ini, lafadz Allah dibaca dengan idgham bighunnah, yaitu memasukkan nun sukun (نْ) ke dalam huruf sebelumnya.
  2. Ketika lafadz Allah didahului oleh huruf berharakat dhammah (اُ) atau wau sukun (وْ). Dalam kondisi ini, lafadz Allah dibaca dengan idgham bilaghunnah, yaitu memasukkan mim sukun (مْ) ke dalam huruf sebelumnya.

Berikut adalah contoh penerapan hukum bacaan lafadz Allah dalam bacaan Al-Qur’an:

Surat Al-Baqarah ayat 255

اَللّٰهُ لَا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ

(Baca: Allahullahu la ilaha illa huwal hayyul qayyum)

Dalam ayat ini, lafadz Allah didahului oleh huruf berharakat kasrah (اِ), sehingga dibaca dengan idgham bighunnah.

Surat Al-Imran ayat 18

اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِيْنُ

(Baca: Innallahu huwar razzaqu dzul quwwatil matinu)

Dalam ayat ini, lafadz Allah didahului oleh huruf berharakat dhammah (اُ), sehingga dibaca dengan idgham bilaghunnah.

Jenis-jenis Hukum Bacaan Lafadz Allah

Lafadz Allah memiliki hukum bacaan yang berbeda-beda tergantung pada huruf yang mengikutinya. Hukum bacaan ini terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Idgham

Idgham adalah hukum bacaan yang mengharuskan penggabungan dua huruf yang sama atau serupa. Ada dua jenis idgham, yaitu idgham mutamatsilain dan idgham mutajanisain.

Ikhfa’

Ikhfa’ adalah hukum bacaan yang mengharuskan pengucapan huruf pertama secara jelas dan huruf kedua samar-samar. Ada dua jenis ikhfa’, yaitu ikhfa’ hakiki dan ikhfa’ syafawi.

Iqlab

Iqlab adalah hukum bacaan yang mengharuskan penggantian huruf nun dengan huruf mim. Iqlab hanya terjadi pada lafadz “min” yang bertemu dengan huruf ba.

Ikhtilaf

Ikhtilaf adalah hukum bacaan yang mengharuskan pengucapan huruf yang berbeda. Ikhtilaf terjadi pada lafadz “lam” yang bertemu dengan huruf ra.

Izhar

Izhar adalah hukum bacaan yang mengharuskan pengucapan huruf dengan jelas tanpa ada penggabungan atau penyamaran. Izhar terjadi pada lafadz Allah yang diikuti oleh huruf hijaiyah yang tidak sejenis.

Cara Membaca Lafadz Allah dengan Benar

hukum bacaan lafadz allah terbaru

Membaca lafadz Allah dengan benar sangat penting dalam ibadah, terutama saat membaca Al-Qur’an. Hukum tajwid memberikan panduan untuk membaca lafadz Allah dengan pelafalan yang tepat.

Langkah-langkah Membaca Lafadz Allah dengan Benar

  1. Buka mulut lebar dan ucapkan huruf “A” dengan jelas dan panjang.
  2. Tarik lidah ke belakang dan ucapkan huruf “L” dengan sedikit getaran.
  3. Ucapkan huruf “L” kedua dengan getaran yang lebih kuat.
  4. Akhiri dengan huruf “H” yang dihembuskan dengan lembut.

Contoh Lafadz Allah dalam Al-Qur’an

  • QS. Al-Baqarah: 255: “Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, yang Hidup Kekal lagi Terus Berdiri Sendiri dengan segala kemuliaan-Nya.”
  • QS. Al-Imran: 18: “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup Kekal lagi Terus Berdiri Sendiri dengan segala kemuliaan-Nya.”
  • QS. Al-An’am: 102: “Katakanlah: ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa’.”

Manfaat Mempelajari Hukum Bacaan Lafadz Allah

hukum tajwid quran bacaan jenis pengertian alquran tanwin khobar sukun nun membaca contohnya umroh penjelasannya kumparan

Mempelajari hukum bacaan lafadz Allah sangat penting dalam membaca Al-Qur’an dengan benar dan fasih. Pemahaman yang baik tentang hukum bacaan ini membawa banyak manfaat, baik dalam aspek teknis maupun spiritual.

Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur’an

Menguasai hukum bacaan lafadz Allah memungkinkan pembaca mengucapkan lafadz Allah dengan tepat sesuai dengan kaidah bahasa Arab. Hal ini meningkatkan kefasihan dan kejelasan bacaan, sehingga memudahkan pemahaman dan penghayatan makna Al-Qur’an.

Pemahaman Makna yang Lebih Akurat

Lafadz Allah sering muncul dalam Al-Qur’an dengan berbagai variasi bacaan. Mempelajari hukum bacaan lafadz Allah membantu pembaca memahami perbedaan makna yang terkandung dalam setiap variasi bacaan. Dengan demikian, pemahaman makna Al-Qur’an menjadi lebih akurat dan komprehensif.

Penghayatan Spiritual yang Lebih Mendalam

Lafadz Allah merupakan nama suci yang melambangkan keagungan dan kebesaran Tuhan. Membaca lafadz Allah dengan benar sesuai hukum bacaannya akan meningkatkan penghayatan spiritual pembaca. Kesadaran akan kehadiran Allah yang tersirat dalam setiap bacaan lafadz-Nya memperkaya pengalaman membaca Al-Qur’an dan mendekatkan pembaca kepada-Nya.

Tabel Hukum Bacaan Lafadz Allah

Jenis Hukum Bacaan Lafadz Allah

Jenis Hukum Bacaan Contoh Bacaan Penjelasan
Idgham Bilaghunnah Allahumma shalli Nun bertasydid menjadi mim
Idgham Mutamathilain Allahhu akbar Dua huruf hamzah digabungkan menjadi satu
Ikhfa’ Alladzina amanu Nun dibaca samar-samar
Iqlab Allah laka Nun dibaca menjadi mim
Imalah Allahummaghfirli Fathah dibaca menyerupai kasrah

Kutipan Ayat Al-Qur’an yang Mengandung Lafadz Allah

Al-Qur’an, sebagai kitab suci umat Islam, memuat banyak ayat yang mengandung lafadz Allah. Lafadz Allah ini dibaca dengan hukum bacaan tertentu, tergantung pada posisi dan konteksnya dalam ayat.

Contoh Kutipan Ayat

Berikut beberapa contoh kutipan ayat Al-Qur’an yang mengandung lafadz Allah:

  • Bismillahirrahmanirrahim” (QS. Al-Fatihah: 1)
  • Allahumma sholli ‘ala Muhammad” (Salawat Nabi)
  • La ilaha illallah” (Kalimat Syahadat)

Hukum Bacaan Lafadz Allah

Hukum bacaan lafadz Allah dalam ayat-ayat Al-Qur’an dapat dibagi menjadi dua kategori utama:

  • Ikhfa’ Haqiqi: Lafadz Allah dibaca dengan suara samar, seperti huruf “h” yang samar-samar terdengar. Hukum bacaan ini berlaku ketika lafadz Allah diikuti oleh huruf Hamzah (ء) yang bersukun.
  • Idgham Mutlaq: Lafadz Allah dibaca dengan memasukkan huruf “n” (nun) ke dalam huruf Hamzah (ء) yang bersukun. Hukum bacaan ini berlaku ketika lafadz Allah diikuti oleh huruf Hamzah (ء) yang berharakat fathah (ا).

Ilustrasi Hukum Bacaan Lafadz Allah

Berikut adalah ilustrasi visual yang menunjukkan perbedaan cara baca lafadz Allah sesuai dengan hukum tajwid:

Lafadz Allah Cara Baca Hukum Tajwid
Allah Alif dibaca panjang, lam dibaca mati Idgham Bi Al-Ghunnah
Walillahi Lam dibaca terang Idgham Bi Al-Ghunnah
Bismillahi Lam dibaca berdengung Ikhfa’ Haqiqi
Alhamdulillah Lam dibaca terang Ikhfa’ Syafawi

Akhir Kata

hukum bacaan lafadz allah

Menguasai hukum bacaan lafadz Allah merupakan kunci bagi umat Muslim untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama mereka dengan benar. Melalui bacaan yang tepat, setiap lafadz Allah yang diucapkan akan membawa keberkahan dan menjadi sarana mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Tanya Jawab (Q&A)

Apa saja jenis-jenis hukum bacaan lafadz Allah?

Hukum bacaan lafadz Allah terdiri dari dua jenis utama, yaitu Ikhfa’ dan Idgham Mutamathilain.

Bagaimana cara membaca lafadz Allah dengan benar?

Lafadz Allah dibaca sesuai dengan jenis hukum bacaan yang berlaku, yaitu Ikhfa’ jika diikuti huruf hamzah dan Idgham Mutamathilain jika diikuti huruf lam.

Apa manfaat mempelajari hukum bacaan lafadz Allah?

Mempelajari hukum bacaan lafadz Allah membantu pembaca Al-Qur’an memahami makna yang terkandung dalam setiap ayat, meningkatkan kefasihan membaca, dan menumbuhkan rasa hormat terhadap kitab suci.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait