Bid Ah Menurut Muhammadiyah

Made Santika March 8, 2024

Bid’ah, sebagai praktik keagamaan yang menyimpang dari ajaran Islam yang murni, telah menjadi perhatian serius dalam sejarah umat Islam. Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam terkemuka, memiliki pandangan unik tentang bid’ah yang berdampak signifikan pada kehidupan beragama di Indonesia.

Dalam tulisan ini, kita akan mengeksplorasi konsep bid’ah menurut Muhammadiyah, mengidentifikasi jenis-jenisnya, membahas kriteria penilaiannya, dan menyajikan cara-cara menghindarinya. Selain itu, kita akan meninjau peran Muhammadiyah dalam memerangi bid’ah dan dampaknya terhadap kehidupan beragama.

Pengertian Bid’ah dalam Perspektif Muhammadiyah

Muhammadiyah mendefinisikan bid’ah sebagai segala sesuatu yang baru dalam agama Islam yang tidak memiliki dasar dalam Al-Qur’an, Sunnah, atau ijma’ sahabat.

Pandangan Muhammadiyah ini berbeda dengan pandangan sebagian ulama lain yang membagi bid’ah menjadi dua kategori, yaitu bid’ah hasanah (bid’ah baik) dan bid’ah dhalalah (bid’ah sesat). Muhammadiyah menolak pembagian ini dan berpendapat bahwa semua bid’ah adalah terlarang.

Jenis-Jenis Bid’ah

bid ah menurut muhammadiyah

Dalam perspektif Muhammadiyah, bid’ah diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yang masing-masing memiliki karakteristik dan implikasinya yang berbeda.

Bid’ah Ibadah

Bid’ah ibadah merujuk pada segala bentuk ibadah atau praktik keagamaan yang tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam yang shahih. Ibadah ini dapat berupa ritual, doa, atau kegiatan keagamaan lainnya yang ditambahkan atau diubah tanpa landasan dari Al-Qur’an atau sunnah Rasulullah SAW.

  • Membaca doa-doa tertentu yang tidak terdapat dalam Al-Qur’an atau sunnah.
  • Menjalankan ibadah puasa di luar bulan Ramadhan.
  • Melakukan tawaf mengelilingi makam atau benda-benda tertentu.

Bid’ah Aqidah

Bid’ah aqidah adalah ajaran atau kepercayaan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Islam. Ajaran ini dapat berupa keyakinan terhadap konsep ketuhanan, kenabian, atau ajaran-ajaran lainnya yang menyimpang dari ajaran Islam yang benar.

  • Meyakini adanya tuhan selain Allah SWT.
  • Menganggap bahwa Muhammad SAW bukanlah nabi terakhir.
  • Percaya pada konsep reinkarnasi atau penjelmaan kembali.

Bid’ah Muamalah

Bid’ah muamalah adalah praktik atau tradisi dalam bidang sosial dan ekonomi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Praktik ini dapat berupa adat istiadat, kebiasaan, atau cara-cara berinteraksi yang tidak memiliki dasar dalam Islam.

  • Mengharamkan makanan atau minuman yang dihalalkan dalam Islam.
  • Menetapkan aturan pernikahan yang bertentangan dengan syariat Islam.
  • Melakukan transaksi keuangan yang dilarang dalam Islam, seperti riba.

Kriteria Penilaian Bid’ah

Muhammadiyah menetapkan kriteria untuk menilai apakah suatu praktik keagamaan termasuk bid’ah atau tidak. Kriteria tersebut didasarkan pada prinsip-prinsip Al-Qur’an dan Sunnah serta pemahaman ulama Muhammadiyah.

Kriteria Positif

  • Sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah
  • Tidak bertentangan dengan tujuan syariat
  • Membawa manfaat bagi umat Islam
  • Tidak menimbulkan perpecahan atau kerusakan dalam umat

Kriteria Negatif

  • Bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah
  • Tidak memiliki dasar dari syariat
  • Membawa mudarat bagi umat Islam
  • Menimbulkan perpecahan atau kerusakan dalam umat

Dampak Positif Bid’ah

Meskipun bid’ah umumnya dianggap negatif, dalam beberapa kasus, bid’ah dapat memiliki dampak positif. Misalnya:

  • Memperkaya khazanah keilmuan Islam
  • Menjawab kebutuhan baru umat Islam
  • Menjaga dinamika ajaran Islam

Dampak Negatif Bid’ah

Namun, bid’ah juga dapat memiliki dampak negatif, seperti:

  • Menyimpangkan umat dari ajaran Islam yang benar
  • Menimbulkan perpecahan dan konflik dalam umat
  • Membuat umat terlena dari ibadah yang lebih utama

Cara Menghindari Bid’ah

Bid’ah merupakan segala bentuk praktik keagamaan yang tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam. Untuk menghindari bid’ah, perlu dipahami perbedaan antara sunnah dan bid’ah.

Susun Daftar Cara Menghindari Bid’ah

  1. Pelajari ajaran Islam dari sumber yang terpercaya, seperti Al-Qur’an, Hadis, dan karya ulama yang diakui.
  2. Berpegang teguh pada sunnah Nabi Muhammad SAW dan hindari segala bentuk inovasi yang tidak didasarkan pada ajaran beliau.
  3. Konsultasikan dengan ulama atau tokoh agama yang kredibel jika ragu tentang suatu praktik keagamaan.
  4. Hindari mengikuti tradisi atau kebiasaan yang tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam.
  5. Senantiasa kritis terhadap segala bentuk praktik keagamaan yang baru dan tidak dikenal.

Panduan Praktis Membedakan Sunnah dan Bid’ah

Sunnah adalah segala bentuk praktik keagamaan yang memiliki dasar dalam ajaran Nabi Muhammad SAW, baik yang dilakukan secara rutin maupun sesekali. Sementara bid’ah adalah segala bentuk praktik keagamaan yang tidak memiliki dasar dalam ajaran Nabi Muhammad SAW.Beberapa kriteria untuk membedakan sunnah dan bid’ah:

  • Sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Hadis.
  • Dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
  • Tidak bertentangan dengan ajaran Islam yang sudah mapan.
  • Membawa manfaat dan tidak menimbulkan mudarat.

Jika suatu praktik keagamaan tidak memenuhi kriteria tersebut, maka kemungkinan besar merupakan bid’ah yang harus dihindari.

Peran Muhammadiyah dalam Menghadapi Bid’ah

Muhammadiyah memainkan peran penting dalam memerangi bid’ah, praktik atau kepercayaan yang dianggap menyimpang dari ajaran Islam. Gerakan ini berupaya mengedukasi masyarakat tentang bahaya bid’ah dan mendorong pengamalan Islam yang murni.

Metode Edukasi Masyarakat

  • Pengajian dan Ceramah: Muhammadiyah menyelenggarakan pengajian dan ceramah untuk menyampaikan ajaran Islam yang benar dan meluruskan kesalahpahaman tentang bid’ah.
  • Pendidikan Formal: Gerakan ini mendirikan sekolah dan universitas yang mengajarkan Islam secara komprehensif, termasuk bahasan tentang bid’ah.
  • Publikasi dan Media: Muhammadiyah menerbitkan buku, majalah, dan memiliki media massa untuk menyebarkan informasi tentang bid’ah dan mengadvokasi praktik Islam yang otentik.
  • Kerja Sama dengan Lembaga Lain: Gerakan ini bekerja sama dengan organisasi Islam lainnya dan lembaga pemerintah untuk memerangi bid’ah dan mempromosikan toleransi beragama.

Dampak Bid’ah bagi Kehidupan Beragama

bid ah menurut muhammadiyah

Bid’ah merupakan praktik keagamaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang benar. Praktik ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan beragama, baik secara individu maupun kolektif.

Memecah Belah Umat Islam

Bid’ah dapat memecah belah umat Islam dengan menciptakan perbedaan dalam praktik dan keyakinan. Ketika sekelompok Muslim mengadopsi praktik bid’ah, mereka mungkin menganggap diri mereka lebih unggul dari kelompok lain yang tidak melakukan praktik tersebut. Hal ini dapat menyebabkan konflik dan perpecahan dalam komunitas Muslim.Contoh:

Munculnya sekte-sekte yang berbeda dalam Islam, seperti Khawarij dan Syiah, yang memecah belah umat Islam karena perbedaan dalam interpretasi ajaran Islam dan praktik keagamaan.

Penutupan

bid ah menurut muhammadiyah terbaru

Memahami konsep bid’ah menurut Muhammadiyah sangat penting untuk menjaga kemurnian akidah dan persatuan umat Islam. Dengan menghindari praktik bid’ah dan mengikuti ajaran Islam yang benar, kita dapat menciptakan lingkungan keagamaan yang sehat dan harmonis.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa saja jenis-jenis bid’ah menurut Muhammadiyah?

Muhammadiyah membagi bid’ah menjadi dua jenis utama: bid’ah hasanah (bid’ah baik) dan bid’ah sayyiah (bid’ah buruk).

Bagaimana cara membedakan antara sunnah dan bid’ah?

Muhammadiyah menggunakan beberapa kriteria untuk membedakan sunnah dan bid’ah, seperti kesesuaian dengan Al-Qur’an dan Sunnah, manfaat dan mudaratnya, serta konsistensinya dengan prinsip-prinsip Islam.

Apa dampak bid’ah bagi kehidupan beragama?

Bid’ah dapat memecah belah umat Islam, menciptakan perbedaan pendapat, dan mengaburkan ajaran Islam yang sebenarnya.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait