Hiragana Teng Teng Dan Maru

Made Santika March 8, 2024

Hiragana, sistem penulisan suku kata asli Jepang, memiliki dua simbol unik yang menambah kedalaman dan keunikan bahasanya: hiragana teng (っ) dan maru (◌゙).

Simbol-simbol ini, meski tidak mewakili bunyi vokal atau konsonan, memainkan peran penting dalam membentuk pengucapan dan makna kata-kata Jepang, menjadikannya alat yang sangat diperlukan untuk komunikasi yang efektif.

Hiragana Teng

Hiragana teng (でん) adalah salah satu hiragana yang digunakan dalam bahasa Jepang. Hiragana ini memiliki asal-usul yang unik dan memiliki aturan penggunaan yang spesifik.

Asal-usul dan Sejarah

Hiragana teng berasal dari karakter kanji “天” (langit). Pada awalnya, karakter ini digunakan sebagai partikel untuk menunjukkan arah atau lokasi. Seiring waktu, karakter ini mengalami perubahan bentuk dan menjadi hiragana teng yang digunakan saat ini.

Penggunaan Hiragana Teng

Hiragana teng digunakan dalam kata-kata dan kalimat untuk menunjukkan berbagai fungsi:

  • Sebagai partikel yang menunjukkan arah atau lokasi (misalnya, “di atas”, “di bawah”)
  • Sebagai partikel yang menunjukkan waktu (misalnya, “pada saat itu”, “sebelumnya”)
  • Sebagai partikel yang menunjukkan keadaan atau alasan (misalnya, “karena itu”, “dengan demikian”)

Tabel Aturan Penggunaan Hiragana Teng

Tabel berikut merangkum aturan penggunaan hiragana teng:

Fungsi Contoh
Arah atau Lokasi 家の上に (di atas rumah)
Waktu その時に (pada saat itu)
Keadaan atau Alasan それで (karena itu)

Hiragana Maru

hiragana teng teng dan maru

Hiragana maru (ま る), juga dikenal sebagai hiragana bulat, adalah salah satu bentuk hiragana yang digunakan dalam bahasa Jepang. Bentuknya yang bulat membedakannya dari bentuk hiragana lainnya.

Asal dan Sejarah

Hiragana maru berasal dari karakter kanji 々, yang digunakan untuk menggandakan karakter sebelumnya. Seiring waktu, karakter ini mengalami perubahan bentuk menjadi bentuk bulat yang kita kenal sekarang sebagai hiragana maru.

Penggunaan

Hiragana maru digunakan untuk menunjukkan pengulangan kata atau suku kata sebelumnya. Ini biasanya digunakan dalam kata benda jamak, kata kerja berulang, dan onomatopoeia.

Contoh:

  • 本 (hon)
    – buku
  • 本々 (honbon)
    – banyak buku
  • 走る (hashiru)
    – berlari
  • 走り回る (hashirimawaru)
    – berlari-lari
  • ピッピ (pipi)
    – suara burung

Aturan Penggunaan

Penggunaan hiragana maru diatur oleh aturan berikut:

Aturan Contoh
Menggandakan kata benda 花々 (hanabana)

bunga-bunga

Menggandakan kata kerja 飛ぶ飛ぶ (tobutobu)

terbang berulang-ulang

Menggandakan onomatopoeia キラキラ (kirakira)

berkilauan

Perbandingan Hiragana Teng dan Maru

hiragana teng teng dan maru terbaru

Hiragana teng (ん) dan maru (○) adalah dua karakter dalam sistem penulisan Jepang yang memiliki perbedaan dan persamaan dalam penggunaannya.

Penggunaan Hiragana Teng

  • Sebagai partikel topik, ditempatkan setelah kata benda atau frasa untuk menunjukkan bahwa itu adalah topik kalimat.
  • Sebagai partikel penguat, ditempatkan setelah kata kerja atau kata sifat untuk menekankan arti kata tersebut.
  • Sebagai penghentian suku kata, digunakan pada akhir kata atau suku kata yang tidak memiliki vokal.

Penggunaan Hiragana Maru

  • Sebagai pengganti hiragana lain yang tidak memiliki suara, seperti “i” atau “u” yang tidak diucapkan.
  • Sebagai indikator suku kata yang diperpanjang, ditempatkan setelah hiragana yang memiliki suara vokal yang panjang.
  • Sebagai penanda vokal netral, digunakan pada akhir kata atau suku kata yang tidak memiliki vokal yang jelas.

Perbedaan dan Persamaan

Perbedaan utama antara hiragana teng dan maru adalah fungsi utamanya. Teng digunakan sebagai partikel tata bahasa, sedangkan maru digunakan sebagai pengganti vokal atau penanda suku kata. Namun, keduanya dapat digunakan untuk menunjukkan penghentian suku kata.Persamaannya adalah keduanya tidak memiliki suara vokal yang jelas dan dapat digunakan untuk mewakili suku kata yang tidak memiliki vokal.

“Hiragana teng dan maru memiliki peran yang berbeda dalam tata bahasa Jepang. Teng adalah partikel fungsional, sedangkan maru adalah pengganti vokal atau penanda suku kata.” (Sumber: Belajar Bahasa Jepang dengan Nihongo Mantappu)

Aplikasi Hiragana Teng dan Maru

Hiragana teng (っ) dan maru (゜) adalah simbol fonetik dalam bahasa Jepang yang memainkan peran penting dalam pengucapan dan makna kata-kata.

Penggunaan dalam Teks Sastra

  • Memperpanjang suara vokal: Teng memperpanjang vokal sebelumnya, menciptakan efek bernyanyi atau dramatis.
  • Menekankan suku kata: Maru menekankan suku kata tertentu, menarik perhatian pembaca pada makna atau emosi yang terkandung di dalamnya.

Penggunaan dalam Dokumen Resmi

  • Menunjukkan singkatan: Teng digunakan untuk menandai singkatan atau akronim, seperti 「っく」 untuk 「つくば市」 (Kota Tsukuba).
  • Memisahkan angka: Maru digunakan untuk memisahkan angka dalam jumlah besar, seperti 「1,000,000」 (satu juta).

Penggunaan dalam Percakapan Sehari-hari

  • Menirukan suara: Teng digunakan untuk menirukan suara tertentu, seperti suara ketukan atau tetesan air.
  • Mengekspresikan kejutan atau keraguan: Maru digunakan untuk mengungkapkan keterkejutan atau keraguan, mirip dengan “eh?” atau “huh?” dalam bahasa Inggris.

Kesimpulan

hiragana teng teng dan maru terbaru

Dengan pemahaman yang komprehensif tentang hiragana teng dan maru, kita tidak hanya dapat menguasai bahasa Jepang secara lisan dan tulisan, tetapi juga menghargai nuansa dan kehalusan yang menjadi ciri khasnya.

Sudut Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa perbedaan utama antara hiragana teng dan maru?

Teng menggandakan konsonan sebelumnya, sedangkan maru mengubah pengucapan vokal menjadi bunyi sengau.

Bagaimana cara menggunakan hiragana teng?

Teng ditulis setelah konsonan dan sebelum vokal dalam suku kata, misalnya: かって (katte).

Kapan hiragana maru digunakan?

Maru diletakkan di atas vokal untuk membentuk bunyi sengau, misalnya: がんばれ (ganbare).

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait