Tarian Dari Sumatera Timur

Made Santika March 9, 2024

Sumatera Timur, bagian utara Pulau Sumatera, memiliki warisan budaya yang kaya, salah satunya adalah tarian tradisional yang beragam. Tarian-tarian ini mencerminkan pengaruh budaya Melayu, Batak, dan Aceh, serta menyimpan nilai-nilai sejarah dan sosial yang mendalam.

Berbagai jenis tarian tradisional Sumatera Timur telah berkembang dari waktu ke waktu, masing-masing dengan gerakan, irama, dan makna yang unik. Tarian-tarian ini tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga berperan penting dalam ritual adat, perayaan, dan ekspresi budaya.

Jenis Tarian dari Sumatera Timur

Provinsi Sumatera Timur memiliki kekayaan budaya yang tercermin dalam berbagai jenis tarian tradisional. Tarian-tarian ini mencerminkan keanekaragaman etnis dan sejarah wilayah tersebut.

Jenis-Jenis Tarian

  • Tari Tor-Tor: Tarian khas suku Batak yang menggambarkan kepahlawanan dan keberanian. Berasal dari daerah Tapanuli Utara.
  • Tari Serampang Dua Belas: Tarian yang mengisahkan kisah cinta dan percintaan. Berasal dari daerah Deli Serdang.
  • Tari Piso Surit: Tarian yang menggambarkan perjuangan seorang gadis dalam mempertahankan diri dari gangguan binatang buas. Berasal dari daerah Simalungun.
  • Tari Zapin: Tarian yang dipengaruhi budaya Arab dan Melayu. Berasal dari daerah pesisir timur Sumatera Timur.
  • Tari Melayu Deli: Tarian yang memadukan unsur budaya Melayu dan Tionghoa. Berasal dari daerah Deli Serdang.
Jenis Tarian Daerah Asal Deskripsi Singkat
Tari Tor-Tor Tapanuli Utara Menggambarkan kepahlawanan dan keberanian.
Tari Serampang Dua Belas Deli Serdang Mengisahkan kisah cinta dan percintaan.
Tari Piso Surit Simalungun Menggambarkan perjuangan seorang gadis melawan binatang buas.
Tari Zapin Pesisir timur Sumatera Timur Dipengaruhi budaya Arab dan Melayu.
Tari Melayu Deli Deli Serdang Memadukan unsur budaya Melayu dan Tionghoa.

Sejarah dan Asal Usul Tarian

tarian dari sumatera timur

Tarian tradisional Sumatera Timur memiliki sejarah dan asal usul yang kaya, dipengaruhi oleh berbagai budaya dan kepercayaan lokal. Pengaruh budaya Melayu, Tionghoa, dan India telah membentuk gerakan dan estetika tarian-tarian ini.

Pengaruh Budaya Melayu

Budaya Melayu memberikan pengaruh signifikan pada tarian Sumatera Timur, khususnya pada gerakannya yang anggun dan mengalir. Tarian seperti Tari Serampang Dua Belas dan Tari Melayu Deli menunjukkan pengaruh ini melalui gerakan lembut dan penggunaan selendang.

“Tarian Melayu Deli sangat dipengaruhi oleh budaya istana, dengan gerakan yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari masyarakat Melayu.” (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2019)

Pengaruh Budaya Tionghoa

Budaya Tionghoa juga meninggalkan jejaknya pada tarian Sumatera Timur. Tari Liong dan Tari Barongsai adalah contoh tarian yang terinspirasi dari budaya Tionghoa, menampilkan gerakan yang energik dan akrobatik.

“Tari Liong merupakan tarian yang dipercaya berasal dari Tiongkok dan dibawa ke Sumatera Timur oleh imigran Tionghoa.” (Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, 2018)

Pengaruh Budaya India

Pengaruh budaya India terlihat pada penggunaan gerakan tangan yang rumit dan ekspresi wajah yang dramatis dalam tarian Sumatera Timur. Tari Bharata Natyam dan Tari Odissi adalah contoh tarian yang menunjukkan pengaruh ini.

“Tari Bharata Natyam berasal dari India dan dibawa ke Sumatera Timur oleh para pedagang dan imigran India.” (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, 2020)

Gerakan dan Irama Tarian

Tarian Sumatera Timur memiliki gerakan dan irama yang khas, dipengaruhi oleh budaya Melayu, Batak, dan Karo.

Gerakan Dasar

  • Gerakan tangan: Gerakan tangan berputar, mengepal, dan mengayun, mengikuti irama musik.
  • Gerakan kaki: Langkah kaki berjinjit, melompat, dan mengentak, menciptakan ritme yang dinamis.
  • Gerakan pinggul: Goyangan pinggul yang lembut dan berirama menjadi ciri khas tarian ini.

Pola Irama

Irama tarian Sumatera Timur didominasi oleh irama gendang yang kuat dan ritmis, diiringi oleh instrumen lainnya seperti gong, seruling, dan rebana.

  • Pola irama 2/4: Ritme dasar yang paling umum, dengan dua ketukan per birama.
  • Pola irama 4/4: Pola irama yang lebih kompleks, dengan empat ketukan per birama.
  • Pola irama bebas: Beberapa tarian tidak mengikuti pola irama yang ketat, melainkan mengikuti improvisasi penari.

Pakaian dan Aksesoris Tarian

Tarian tradisional Sumatera Timur memiliki pakaian dan aksesoris khas yang dikenakan oleh para penari. Pakaian ini melambangkan identitas budaya dan estetika masyarakat setempat.

Pakaian

  • Baju Kurung: Baju longgar berlengan panjang yang terbuat dari kain sutra atau beludru, biasanya berwarna cerah dengan sulaman benang emas atau perak.
  • Rok Batik: Rok panjang yang dililitkan di pinggang, bermotif batik tradisional dengan warna-warna berani.
  • Selendang: Kain panjang yang dikenakan di bahu atau dililitkan di pinggang, terbuat dari kain songket atau batik dengan motif geometris atau floral.

Aksesoris

  • Gelang dan Kalung: Perhiasan emas atau perak dengan ukiran rumit, melambangkan status dan kekayaan.
  • Anting-anting: Anting besar dan menjuntai yang terbuat dari emas atau perak, dihiasi dengan batu permata atau manik-manik.
  • Mahkota: Mahkota yang dikenakan di kepala, terbuat dari logam atau kain dengan hiasan manik-manik, bulu, atau bunga.
  • Selop: Sepatu tanpa hak yang terbuat dari kulit atau kain, dihiasi dengan manik-manik atau sulaman.

Makna dan Fungsi Tarian

tarian dari sumatera timur terbaru

Tarian tradisional Sumatera Timur kaya akan makna budaya dan fungsi sosial yang beragam. Tarian tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga menjadi sarana ekspresi tradisi, ritual, dan identitas masyarakat setempat.

Dalam konteks ritual, tarian memainkan peran penting dalam upacara adat dan keagamaan. Misalnya, tarian “Tor-Tor” digunakan dalam upacara kematian untuk menghormati arwah leluhur dan mengiringi prosesi pemakaman.

Fungsi Hiburan

  • Tarian “Serampang Dua Belas” merupakan tarian pergaulan yang sering ditampilkan dalam acara pernikahan dan perayaan.
  • Tarian “Goyang Injak” adalah tarian yang populer di kalangan masyarakat Karo, biasanya ditampilkan pada acara-acara kebudayaan dan hiburan.

Fungsi Tradisi

  • Tarian “Tari Sipitu Caca” menceritakan kisah tujuh putri yang turun dari khayangan dan mengajarkan budaya kepada masyarakat Karo.
  • Tarian “Tari Reog” berasal dari Sumatera Utara dan menggambarkan pertempuran antara singa dan manusia.

Pelestarian dan Warisan Tarian

Pelestarian dan pewarisan tarian tradisional Sumatera Timur sangat penting untuk menjaga warisan budaya yang kaya ini. Berbagai upaya dilakukan untuk melestarikan dan mewariskan tarian ini.

Pemerintah, organisasi budaya, dan masyarakat berperan penting dalam melestarikan warisan budaya ini. Pemerintah menyediakan dana dan dukungan untuk program pelestarian, seperti festival dan lokakarya. Organisasi budaya berupaya mendokumentasikan dan mengajarkan tarian tradisional, sementara masyarakat berperan aktif dalam mewariskan tarian kepada generasi mendatang.

Inisiatif dan Program Pelestarian

  • Festival Tari Tradisional: Acara tahunan yang menampilkan berbagai tarian tradisional Sumatera Timur, memberikan wadah bagi penari untuk tampil dan penonton untuk mengapresiasi warisan budaya ini.
  • Lokakarya dan Kelas Tari: Organisasi budaya dan sekolah tari menawarkan lokakarya dan kelas yang mengajarkan teknik dan gerakan tarian tradisional, menjamin kelangsungan keterampilan dan pengetahuan.
  • Program Dokumentasi: Pemerintah dan organisasi budaya mendokumentasikan tarian tradisional melalui rekaman video, transkripsi, dan penelitian, memastikan pelestarian bentuk dan teknik aslinya.

Pemungkas

tarian dari sumatera timur

Keanekaragaman tarian tradisional Sumatera Timur merupakan bukti kekayaan budaya Indonesia. Pelestarian dan pewarisan tarian-tarian ini sangat penting untuk menjaga identitas budaya dan memperkaya khazanah seni nasional. Melalui upaya bersama, warisan budaya yang tak ternilai ini dapat terus berkembang dan dinikmati oleh generasi mendatang.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa saja jenis tarian tradisional dari Sumatera Timur?

Beberapa jenis tarian tradisional Sumatera Timur antara lain Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-Tor, Tari Gondang Sembilan, dan Tari Piso Surit.

Bagaimana sejarah dan asal usul tarian tradisional Sumatera Timur?

Tarian tradisional Sumatera Timur telah berkembang dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh budaya Melayu, Batak, dan Aceh. Tarian-tarian ini awalnya digunakan dalam upacara adat dan ritual, serta sebagai bentuk hiburan.

Apa makna budaya dan fungsi sosial dari tarian tradisional Sumatera Timur?

Tarian tradisional Sumatera Timur memiliki makna budaya yang dalam dan fungsi sosial yang penting. Tarian-tarian ini digunakan untuk mengekspresikan tradisi, ritual, dan hiburan. Misalnya, Tari Serampang Dua Belas digunakan dalam upacara pernikahan, sedangkan Tari Tor-Tor digunakan dalam upacara adat Batak.

Bagaimana upaya pelestarian dan pewarisan tarian tradisional Sumatera Timur?

Pelestarian dan pewarisan tarian tradisional Sumatera Timur dilakukan melalui berbagai upaya, seperti pertunjukan, pengajaran, dan dokumentasi. Pemerintah, organisasi budaya, dan masyarakat bekerja sama untuk menjaga warisan budaya ini tetap hidup.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait