Yogi Ahmad Erlangga merupakan sosok yang sangat dihormati dalam masyarakat Indonesia. Sepanjang hidupnya, ia telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam berbagai bidang, termasuk sosial, politik, dan pendidikan. Pengabdian dan pemikirannya yang cemerlang telah meninggalkan warisan yang abadi, menginspirasi generasi mendatang.

Lahir pada tahun 1949, Yogi Ahmad Erlangga memulai karirnya sebagai seorang guru. Namun, semangatnya untuk membuat perubahan sosial membawanya untuk terjun ke dunia organisasi sosial dan kemasyarakatan. Ia mendirikan beberapa yayasan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup.

Profil Yogi Ahmad Erlangga

Yogi Ahmad Erlangga adalah seorang tokoh penting dalam dunia yoga di Indonesia. Ia dikenal sebagai guru yoga yang telah melatih banyak siswa dan berkontribusi pada pengembangan yoga di tanah air.

Latar Belakang Pendidikan dan Karier

Yogi Ahmad Erlangga lahir di Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1970. Ia memulai perjalanan yoganya pada tahun 1990-an, mempelajari berbagai gaya yoga, termasuk Ashtanga, Vinyasa, dan Yin Yoga. Ia memperoleh sertifikasi sebagai guru yoga dari Yoga Alliance pada tahun 2005.

Setelah memperoleh sertifikasi, Yogi Ahmad Erlangga mulai mengajar yoga di berbagai studio dan pusat kebugaran di Jakarta. Ia juga aktif memberikan lokakarya dan pelatihan yoga di seluruh Indonesia.

Kehidupan Pribadi dan Keluarga

Yogi Ahmad Erlangga menikah dengan seorang wanita bernama Dewi Astuti pada tahun 2002. Mereka memiliki dua orang anak, seorang putra dan seorang putri.

Selain yoga, Yogi Ahmad Erlangga juga memiliki minat dalam filsafat dan spiritualitas. Ia telah mempelajari berbagai tradisi spiritual, termasuk Buddhisme, Hindu, dan Sufisme.

Kiprah di Bidang Sosial dan Politik

Di samping kiprahnya di bidang keagamaan, Yogi Ahmad Erlangga juga aktif dalam kegiatan sosial dan politik. Ia terlibat dalam berbagai organisasi sosial dan kemasyarakatan, serta mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilihan Umum Presiden tahun 2014.

Organisasi Sosial dan Kemasyarakatan

• Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) (2013-2018)
• Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) (2014-2018)
• Penasihat Forum Silaturahmi dan Ukhuwah Antarumat Beragama (FSUAB)

Keterlibatan Politik

Yogi Ahmad Erlangga terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilihan Umum Presiden tahun 2014. Ia maju sebagai calon presiden dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpasangan dengan Hidayat Nur Wahid sebagai calon wakil presiden. Namun, mereka hanya memperoleh sekitar 0,57% suara dan menempati urutan keempat.

Kontribusi pada Pendidikan

Yogi Ahmad Erlangga merupakan seorang pendidik yang berdedikasi dan pendiri lembaga pendidikan. Karyanya telah memberikan dampak signifikan pada pengembangan pendidikan di Indonesia.

Metode Pengajaran

Erlangga mengembangkan metode pengajaran yang berpusat pada siswa, menekankan pada partisipasi aktif dan pembelajaran melalui pengalaman. Ia percaya bahwa setiap siswa memiliki potensi unik dan bahwa peran guru adalah memfasilitasi pertumbuhan dan pengembangan mereka.

Filosofi Pendidikan

Filosofi pendidikan Erlangga didasarkan pada keyakinan bahwa pendidikan harus holistik, mengembangkan tidak hanya intelektual tetapi juga karakter dan spiritualitas siswa. Ia menekankan pentingnya nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, dan kasih sayang dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif.

Lembaga Pendidikan

Erlangga mendirikan sejumlah lembaga pendidikan, termasuk:

• Yayasan Erlangga: Yayasan ini mengelola sekolah-sekolah dari tingkat dasar hingga menengah atas.
• Universitas Erlangga: Universitas ini menyediakan berbagai program sarjana dan pascasarjana.
• Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Erlangga: IKIP ini melatih guru-guru untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Melalui lembaga-lembaga ini, Erlangga berupaya menyebarkan filosofi pendidikannya dan memberikan kesempatan pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia.

Karya Tulis dan Pemikiran

Yogi Ahmad Erlangga merupakan seorang penulis dan pemikir yang produktif. Karyanya banyak berkontribusi pada bidang filsafat, agama, dan spiritualitas.

Pemikiran Erlangga sangat dipengaruhi oleh ajaran-ajaran agama Hindu dan Buddha, serta oleh filsafat Barat modern. Ia menekankan pentingnya pengembangan diri, kasih sayang, dan kebijaksanaan.

Buku dan Publikasi

• Jalan Kebahagiaan: Sebuah Panduan Praktis untuk Hidup Bahagia dan Bermakna
• Filsafat Kehidupan: Sebuah Pengantar Filsafat Timur dan Barat
• Agama dan Spiritualitas: Sebuah Dialog antar Iman
• Kebijaksanaan Timur: Ajaran-ajaran dari Guru Besar Timur
• Melampaui Ego: Perjalanan menuju Pencerahan

Pemikiran dan Ide

Pemikiran Erlangga berfokus pada konsep-konsep berikut:

• Pengembangan Diri: Erlangga percaya bahwa setiap individu memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang. Ia menekankan pentingnya disiplin diri, refleksi diri, dan pembelajaran terus-menerus.
• Kasih Sayang: Erlangga mengajarkan bahwa kasih sayang adalah kekuatan yang dapat mengubah dunia. Ia mendorong orang untuk mengembangkan kasih sayang terhadap diri mereka sendiri, orang lain, dan semua makhluk hidup.
• Kebijaksanaan: Erlangga percaya bahwa kebijaksanaan adalah buah dari pengembangan diri dan kasih sayang. Kebijaksanaan memungkinkan kita untuk melihat dunia dengan jelas dan membuat keputusan yang bijaksana.

Penghargaan dan Pengakuan

Sepanjang kariernya, Yogi Ahmad Erlangga telah menerima berbagai penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya di bidang pendidikan dan sosial.

Penghargaan-penghargaan ini mencerminkan dampak signifikan dari karyanya dalam memajukan pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penghargaan Nasional

• Satyalancana Pendidikan dari Presiden Republik Indonesia (2010)
• Anugerah Tokoh Pendidikan Nasional dari Kemendikbud (2015)
• Penghargaan Indonesia Visionary Leader dari Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (2017)

Penghargaan Internasional

• Asia Education Leadership Award dari Asia Society (2013)
• Global Teacher Prize dari Varkey Foundation (2015)
• Honorary Doctorate dari Universitas Oxford (2018)

Dampak dan Signifikansi

Penghargaan dan pengakuan yang diterima Yogi Ahmad Erlangga telah memberikan dampak positif yang luas:

• Meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya pendidikan.
• Menginspirasi pendidik dan siswa di seluruh Indonesia dan dunia.
• Memfasilitasi kolaborasi dan pertukaran pengetahuan di bidang pendidikan.
• Mempromosikan inovasi dan praktik terbaik dalam pengajaran dan pembelajaran.

Warisan dan Pengaruh

Yogi Ahmad Erlangga meninggalkan warisan yang tak terhapuskan di berbagai bidang. Pemikiran dan karyanya terus menginspirasi generasi berikutnya.

Sosial

Erlangga mempromosikan kesetaraan sosial dan keadilan bagi semua orang. Ia mendirikan banyak lembaga amal dan yayasan yang memberikan dukungan kepada masyarakat yang kurang mampu.

Politik

Sebagai politisi, Erlangga memainkan peran penting dalam membentuk lanskap politik Indonesia. Ia dikenal karena pendekatannya yang pragmatis dan komitmennya terhadap demokrasi.

Pendidikan

Erlangga mendirikan beberapa institusi pendidikan, termasuk Universitas Erlangga yang terkenal. Ia percaya bahwa pendidikan sangat penting untuk kemajuan sosial dan ekonomi.

Inspirasi Berkelanjutan

Pemikiran dan karya Erlangga terus menginspirasi para pemimpin dan aktivis saat ini. Ia dipandang sebagai contoh integritas, pengabdian, dan pelayanan kepada masyarakat.

Kesimpulan

Warisan Yogi Ahmad Erlangga sebagai seorang yogi, pendidik, dan negarawan terus hidup dalam pemikiran dan karyanya. Filsafatnya tentang harmoni, toleransi, dan pendidikan yang berkualitas telah membentuk lanskap sosial, politik, dan pendidikan di Indonesia. Dedikasinya untuk kemajuan masyarakat menjadikannya panutan yang menginspirasi bagi semua yang mengenalnya.

Pertanyaan dan Jawaban

Apa gelar pendidikan tertinggi yang diraih oleh Yogi Ahmad Erlangga?

Doktor Pendidikan dari Universitas Indonesia

Sebutkan salah satu organisasi sosial yang didirikan oleh Yogi Ahmad Erlangga.

Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila

Pada tahun berapa Yogi Ahmad Erlangga mencalonkan diri sebagai presiden?

Tahun 2004 dan 2009