Arti Segara Dalam Bahasa Jawa

Made Santika March 12, 2024

Dalam khazanah bahasa Jawa, kata “segara” memiliki makna yang kaya dan multidimensi. Secara harfiah, “segara” merujuk pada lautan, badan air yang luas dan tak berujung. Namun, makna kiasannya meluas jauh melampaui arti geografisnya, menyentuh ranah filosofi, mitologi, dan ekspresi budaya Jawa.

Lebih dari sekadar hamparan air, “segara” dalam bahasa Jawa melambangkan kebijaksanaan, kedalaman, dan potensi yang tak terbatas. Ia menjadi metafora untuk samudra pengetahuan, pengalaman, dan emosi yang tersimpan dalam diri setiap individu.

Pengertian Segara dalam Bahasa Jawa

arti segara dalam bahasa jawa

Dalam bahasa Jawa, kata “segara” memiliki makna harfiah “laut”. Selain arti harfiahnya, “segara” juga memiliki makna kiasan yang merujuk pada hal-hal yang luas, besar, atau tak terbatas.

Contoh Kalimat yang Menggunakan Kata “Segara”

  • Segara Samodra (Laut Samudra)
  • Segara Ilmu (Samudra Ilmu)
  • Segara Pengetahuan (Samudra Pengetahuan)

Penggunaan “Segara” dalam Konteks Geografis

arti segara dalam bahasa jawa terbaru

Kata “segara” dalam bahasa Jawa sering digunakan dalam penamaan geografis, khususnya di wilayah Jawa Timur. Berikut adalah beberapa daerah di Jawa yang menggunakan kata “segara” dalam penamaannya:

Daerah-Daerah yang Menggunakan Kata “Segara”

  • Segara Anakan: Teluk di Jawa Tengah yang terletak di Kabupaten Cilacap
  • Segara Wetan: Kawasan pesisir di Jawa Timur yang meliputi Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso
  • Segara Kidul: Pantai selatan Jawa yang membentang dari Banten hingga Jawa Timur
  • Segara Agung: Laut lepas di selatan Jawa
  • Segara Menjangan: Pulau kecil di Kabupaten Buleleng, Bali yang memiliki pantai berpasir putih

Makna Simbolis dan Filosofis “Segara”

Dalam budaya Jawa, kata “segara” memiliki makna simbolis dan filosofis yang mendalam. Segara tidak hanya merujuk pada laut secara harfiah, tetapi juga merepresentasikan konsep yang lebih luas dan abstrak.

Makna Simbolis

Secara simbolis, segara dikaitkan dengan kehidupan dan kesuburan. Air segara dipandang sebagai sumber kehidupan, yang memberi makan dan menyuburkan bumi. Dalam mitologi Jawa, segara juga dianggap sebagai tempat asal mula kehidupan, tempat di mana segala sesuatu bermula.

Makna Filosofis

Pada tingkat filosofis, segara melambangkan ketidakterbatasan, keabadian, dan misteri. Luasnya dan dalamnya segara melampaui pemahaman manusia, menjadikannya simbol dari sesuatu yang tidak diketahui dan tidak dapat dipahami.

Penggunaan dalam Karya Sastra, Seni, dan Ritual

Makna simbolis dan filosofis segara telah menginspirasi banyak karya sastra, seni, dan ritual tradisional Jawa. Dalam karya sastra, segara sering digambarkan sebagai latar belakang yang megah dan misterius, tempat di mana tokoh-tokoh mengalami perjalanan spiritual dan pencerahan.

Dalam seni, segara sering digambarkan dalam lukisan, patung, dan ukiran. Seniman Jawa menggunakan segara sebagai simbol kesuburan, kelimpahan, dan kekuatan alam.

Dalam ritual tradisional Jawa, segara memiliki peran penting. Air segara dianggap suci dan digunakan dalam upacara pembersihan dan penyucian. Orang Jawa percaya bahwa mandi di segara dapat membersihkan diri dari kotoran fisik dan spiritual.

“Segara” dalam Mitos dan Legenda Jawa

arti segara dalam bahasa jawa

Segara, atau laut, memiliki peran penting dalam mitos dan legenda Jawa. Dalam cerita rakyat Jawa, segara sering digambarkan sebagai tempat tinggal makhluk mitologi dan dewa-dewi.

Tokoh Mitologi yang Terkait dengan Segara

  • Nyi Roro Kidul: Ratu laut selatan yang dikenal sebagai penguasa segara dan dihormati oleh nelayan.
  • Sedana: Dewa laut yang menjaga keseimbangan laut dan melindungi nelayan dari bahaya.
  • Baru Klinting: Raksasa yang tinggal di laut dan sering mengganggu manusia.
  • Naga: Makhluk mitologi yang tinggal di laut dan diyakini memiliki kekuatan gaib.
  • Ikan Keling: Ikan raksasa yang dipercaya sebagai jelmaan Sedana.

Ungkapan dan Peribahasa Berbasis “Segara”

bahasa sehari unen ajeg wong tindak yaiku kang entar

Dalam bahasa Jawa, kata “segara” yang berarti laut memiliki makna simbolis yang mendalam dan sering digunakan dalam ungkapan dan peribahasa.

Ungkapan

  • Segara Luas: Menggambarkan sesuatu yang sangat luas dan tak terhingga.
  • Segara Gung: Melambangkan sesuatu yang sangat besar dan bergelombang.
  • Segara Anake: Merujuk pada anak yang masih kecil dan lugu.
  • Segara Wedhi: Menggambarkan seseorang yang sangat pemalu atau penakut.

Peribahasa

  • “Segara Opo Bakale Pepet: Peribahasa ini mengajarkan bahwa segala sesuatu yang besar dan luas pasti akan memiliki batas.
  • “Segara Anake: Peribahasa ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga dan melindungi anak-anak kita.
  • “Segara Gung Opo Bakale Kutho: Peribahasa ini menyatakan bahwa sesuatu yang besar dan bergelombang pada akhirnya akan tenang dan damai.
  • “Segara Wedhi Bakal Kalah Udan: Peribahasa ini mengajarkan bahwa rasa takut yang berlebihan dapat membuat kita kalah.

Ringkasan Penutup

Dengan demikian, “segara” dalam bahasa Jawa tidak hanya sebatas penanda geografis tetapi juga sebuah simbol budaya yang kaya makna. Kata ini menjembatani dunia fisik dan spiritual, memberikan wawasan tentang nilai-nilai, keyakinan, dan aspirasi masyarakat Jawa.

Tanya Jawab (Q&A)

Apa makna harfiah dari “segara”?

Lautan

Apa arti kiasan dari “segara”?

Kebijaksanaan, kedalaman, potensi yang tak terbatas

Sebutkan contoh penggunaan “segara” dalam konteks filosofis.

“Segara Ilmu” (samudra pengetahuan)

Apa nama tokoh mitologi Jawa yang terkait dengan “segara”?

Batara Baruna

Apa makna dari ungkapan “segara wening”?

Pikiran yang jernih dan tenang

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait