Bedana Kawih Jeung Kakawihan

Made Santika March 12, 2024

Dalam khasanah sastra Sunda, terdapat dua bentuk puisi tradisional yang kaya akan makna dan keindahan, yaitu kawih dan kakawihan. Kedua jenis puisi ini memiliki karakteristik yang khas, mulai dari bentuk hingga fungsinya. Melalui eksplorasi perbedaan dan kesamaan mereka, kita akan menyelami kekayaan tradisi lisan masyarakat Sunda.

Baik kawih maupun kakawihan merupakan bentuk puisi terikat yang mengikuti aturan tertentu dalam hal jumlah bait, baris, dan suku kata. Namun, perbedaan mendasar terletak pada bentuk dan isi yang mereka tampilkan.

Pengertian Kawih dan Kakawihan

Kawih merupakan bentuk puisi tradisional Sunda yang terdiri dari empat baris, dengan pola rima a-b-a-b. Ciri khas kawih adalah penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, serta seringkali berisi tentang kisah atau cerita rakyat.Kakawihan adalah bentuk puisi tradisional Jawa Kuno yang memiliki ciri khas bait yang panjang, dengan pola rima yang kompleks dan ketat.

Kakawihan seringkali berisi tentang kisah-kisah kepahlawanan, keagamaan, atau filosofis yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuno.

Perbedaan Bentuk

Bentuk kawih dan kakawihan berbeda dalam jumlah bait, baris, dan suku kata.

Berikut tabel perbandingannya:

Ciri Kawih Kakawihan
Jumlah Bait 1-5 4-10
Jumlah Baris per Bait 4-8 4
Jumlah Suku Kata per Baris 8-12 8-11

Selain itu, kawih memiliki pola rima yang lebih bebas, sedangkan kakawihan mengikuti pola rima tertentu, seperti a-b-a-b atau a-b-c-b.

Perbedaan Isi

bedana kawih jeung kakawihan

Isi kawih dan kakawihan berbeda secara signifikan. Kawih umumnya berisi tema yang lebih ringan dan bersifat menghibur, seperti cinta, alam, atau kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, kakawihan berfokus pada topik yang lebih serius dan sakral, seperti agama, mitologi, atau sejarah. Kakawihan sering kali menceritakan kisah-kisah para dewa, pahlawan, atau peristiwa penting dalam sejarah.

Topik Umum Kawih

  • Cinta
  • Alam
  • Kehidupan sehari-hari
  • Hiburan

Topik Umum Kakawihan

  • Agama
  • Mitologi
  • Sejarah
  • Peristiwa penting
  • Kisah para dewa dan pahlawan

Perbedaan Bahasa

Kawih dan kakawihan memiliki perbedaan bahasa yang signifikan. Kawih menggunakan bahasa Sunda, sedangkan kakawihan menggunakan bahasa Jawa Kuno.

Selain itu, terdapat perbedaan dalam tingkat formalitas dan penggunaan kata-kata kuno. Kakawihan cenderung menggunakan bahasa yang lebih formal dan banyak menggunakan kata-kata kuno, sedangkan kawih lebih fleksibel dan dapat menggunakan bahasa yang lebih sehari-hari.

  • Formalitas Bahasa: Kakawihan menggunakan bahasa yang lebih formal, sedangkan kawih lebih fleksibel.
  • Penggunaan Kata-kata Kuno: Kakawihan banyak menggunakan kata-kata kuno, sedangkan kawih lebih jarang.

Perbedaan Fungsi

bedana kawih jeung kakawihan terbaru

Kawih dan kakawihan memiliki fungsi yang berbeda dalam budaya Sunda.

Kawih merupakan lagu tradisional Sunda yang memiliki fungsi sebagai hiburan dan pengiring tarian. Lirik kawih biasanya berisi kisah-kisah kehidupan sehari-hari, cinta, dan nasihat.

Kakawihan adalah puisi tradisional Sunda yang berfungsi sebagai media penyampaian ajaran agama, sejarah, dan budaya. Kakawihan memiliki bentuk yang lebih panjang dari kawih dan menggunakan bahasa yang lebih puitis.

Peran dalam Budaya Sunda

  • Kawih: Digunakan sebagai hiburan dalam acara-acara adat, seperti hajatan dan perayaan.
  • Kakawihan: Digunakan sebagai media pendidikan dan penyebaran ajaran agama, serta untuk melestarikan budaya Sunda.

Contoh Kawih dan Kakawihan

Kawih dan kakawihan adalah dua jenis puisi tradisional Sunda yang memiliki perbedaan dalam hal bentuk, bahasa, dan isi.

Contoh Kawih

Kawih mamaos cahya tihangDi alam dunya teh rek dipakeLuhung patut sinareng luhungAnu gering inya nu ulahke

Contoh Kakawihan

Sang hyang panca bayu sira,Wisesa tibra ning bhuana,Tapakenya sareng wulan,Kawasa sira nundung bhuwana

Kesamaan Kawih dan Kakawihan

Kawih dan kakawihan merupakan dua jenis puisi tradisional Sunda yang memiliki beberapa kesamaan dalam bentuk dan unsur puitisnya.

Unsur Puitis yang Dibagi

  • Bait: Kedua jenis puisi ini terdiri dari bait-bait yang disebut padalisan, yang terdiri dari empat baris.
  • Baris: Setiap baris dalam padalisan terdiri dari tujuh suku kata.
  • Rima: Kawih dan kakawihan menggunakan pola rima silang (a-b-a-b) pada setiap padalisan.
  • Bahasa: Keduanya menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa pengantar.

Struktur

Secara umum, kawih dan kakawihan memiliki struktur yang mirip. Sebuah puisi biasanya terdiri dari beberapa padalisan yang membentuk satu kesatuan cerita atau tema.

Tema

Tema yang diangkat dalam kawih dan kakawihan juga memiliki kesamaan, yaitu seringkali berkisar pada kisah cinta, kehidupan sehari-hari, dan peristiwa sosial.

Penutupan

bedana kawih jeung kakawihan

Kawih dan kakawihan, meski memiliki perbedaan yang mencolok, juga memiliki kesamaan sebagai bagian dari tradisi sastra Sunda. Keduanya menggunakan bahasa Sunda sebagai medium ekspresi, meskipun dengan tingkat formalitas yang berbeda. Selain itu, keduanya memiliki fungsi penting dalam melestarikan nilai-nilai budaya dan sejarah masyarakat Sunda.

Bagian Pertanyaan Umum (FAQ)

Naon bedana kawih jeung kakawihan?

Kawih umumnya lebih pendek, terdiri dari 4 bait dengan masing-masing 4 baris dan 8 suku kata, sementara kakawihan lebih panjang, terdiri dari 12 bait dengan masing-masing 4 baris dan 12 suku kata.

Naon fungsi kawih jeung kakawihan?

Kawih biasa digunakan untuk menyampaikan pesan moral atau kisah sehari-hari, sedangkan kakawihan digunakan untuk menyampaikan kisah-kisah heroik atau mitologi.

Naon ciri khas basa nu dipaké dina kawih jeung kakawihan?

Kawih menggunakan bahasa Sunda sehari-hari, sedangkan kakawihan menggunakan bahasa Sunda yang lebih formal dan mengandung banyak kata-kata kuno.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait