Hukum Tajwid Luqman Ayat 13 14

Made Santika March 13, 2024

Hukum tajwid merupakan seperangkat aturan dalam membaca Al-Qur’an yang bertujuan untuk menghasilkan pelafalan yang tepat dan indah. Dalam Surat Luqman, terdapat ayat 13-14 yang kaya akan hukum tajwid. Ayat-ayat ini menjadi panduan penting bagi para pembaca Al-Qur’an untuk memahami dan mengaplikasikan hukum tajwid dengan benar.

Pengenalan hukum tajwid dalam ayat 13-14 Surat Luqman menjadi dasar bagi pembahasan mendalam tentang cara pengucapan yang tepat, makna dan tafsir yang terkandung, serta pentingnya penerapan hukum tajwid dalam membaca Al-Qur’an.

Pengenalan

hukum tajwid luqman ayat 13 14

Tajwid merupakan aturan bacaan Al-Qur’an yang sangat penting untuk dipelajari dan diterapkan. Tujuannya adalah untuk menjaga kemurnian dan keaslian bacaan Al-Qur’an sesuai dengan yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Ayat 13-14 Surat Luqman menjadi dasar hukum tajwid dalam Al-Qur’an. Ayat-ayat tersebut menjelaskan tentang pentingnya menjaga kesempurnaan bacaan Al-Qur’an dan menghindari perubahan atau penyimpangan.

Pembahasan Hukum Tajwid

luqman ayat surah tajwid masrozak

Dalam Surat Luqman ayat 13-14, terdapat beberapa hukum tajwid yang perlu diperhatikan untuk memastikan pengucapan yang benar dan sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid.

Hukum Mad Thabi’i

Hukum mad thabi’i adalah hukum tajwid yang mengharuskan pemanjangan suara pada huruf alif atau ya yang berharakat fathah, kasrah, atau dhammah, dan diikuti oleh huruf mati (sukun). Dalam ayat 13-14 Surat Luqman, terdapat beberapa kata yang menerapkan hukum mad thabi’i, antara lain:

  • يا بني (ya baniy)
  • لا تعبدوا (la ta’budụ)
  • و الله (wa Allāh)
  • الرحمن (ar-Raḥmān)

Dalam pengucapannya, huruf alif atau ya pada kata-kata tersebut dipanjangkan selama dua harakat, sesuai dengan hukum mad thabi’i.

Hukum Mad Lazim Kilmi

Hukum mad lazim kilmi adalah hukum tajwid yang mengharuskan pemanjangan suara pada huruf alif atau ya yang berharakat fathah, kasrah, atau dhammah, dan diikuti oleh huruf hidup (berharakat). Dalam ayat 13-14 Surat Luqman, terdapat satu kata yang menerapkan hukum mad lazim kilmi, yaitu:

  • لا تشرك (lā tusyrik)

Dalam pengucapannya, huruf alif pada kata tersebut dipanjangkan selama enam harakat, sesuai dengan hukum mad lazim kilmi.

Hukum Idgham Mutamatsilain

Hukum idgham mutamatsilain adalah hukum tajwid yang mengharuskan penggabungan dua huruf nun atau mim yang berdekatan menjadi satu huruf nun atau mim yang panjang (nun atau mim syamsiyah). Dalam ayat 13-14 Surat Luqman, terdapat satu kata yang menerapkan hukum idgham mutamatsilain, yaitu:

  • إني (innī)

Dalam pengucapannya, dua huruf nun pada kata tersebut digabungkan menjadi satu huruf nun yang panjang, yaitu nun syamsiyah.

Makna dan Tafsir

Ayat 13-14 Surat Luqman memiliki makna yang mendalam terkait hukum tajwid. Ayat ini memberikan panduan bagi umat Islam dalam membaca Al-Qur’an dengan benar dan fasih.

Berikut adalah tafsir ayat 13-14 Surat Luqman terkait hukum tajwid:

Tafsir Ayat 13

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Kulah kembalimu.”

Dalam konteks hukum tajwid, ayat ini mengajarkan pentingnya membaca Al-Qur’an dengan tartil (perlahan dan jelas) dan memberikan perhatian khusus pada pengucapan huruf-huruf hijaiah. Hal ini bertujuan untuk menyampaikan pesan Al-Qur’an dengan benar dan memahaminya secara mendalam.

Tafsir Ayat 14

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya: “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”

Ayat ini juga berkaitan dengan hukum tajwid, karena menekankan pentingnya mengikuti ajaran Islam yang benar dan menghindari penyimpangan dari ajaran tersebut. Dalam hal ini, umat Islam harus membaca Al-Qur’an sesuai dengan hukum tajwid yang ditetapkan untuk menjaga kemurnian dan keaslian teks Al-Qur’an.

Penerapan Hukum Tajwid

hukum tajwid luqman ayat 13 14 terbaru

Penerapan hukum tajwid sangat penting dalam membaca Al-Qur’an karena membantu pembaca mengucapkan setiap kata dengan benar, sesuai dengan cara yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini memastikan pelestarian teks suci dan pemahaman yang akurat terhadap pesan-pesannya.

Contoh Penerapan Hukum Tajwid dalam Surat Luqman Ayat 13-14

Dalam Surat Luqman ayat 13-14, terdapat beberapa hukum tajwid yang diterapkan, antara lain:

  • Mad Wajib Muttasil: Terjadi pada kata “wahasykum” (dan bagi kamu) pada ayat 13. Huruf “waw” dibaca panjang dua harakat karena bertemu dengan huruf mati “syin”.
  • Idgham Mutaqaribain: Terjadi pada kata “minhum” (di antara mereka) pada ayat 14. Huruf “nun” pada kata “min” melebur dengan huruf “mim” pada kata “hum”.
  • Ikhfa Syafawi: Terjadi pada kata “kadzaalik” (seperti itu) pada ayat 14. Huruf “kha” dibaca samar karena bertemu dengan huruf “dzal”.
  • Izhar Syafawi: Terjadi pada kata “halal” (halal) pada ayat 14. Huruf “ha” dibaca jelas karena bertemu dengan huruf “lam”.

Tabel Hukum Tajwid

Berikut adalah tabel yang merangkum hukum tajwid yang terdapat dalam ayat 13-14 Surat Luqman:

Kolom

  • Hukum Tajwid
  • Cara Pengucapan
  • Contoh

Blockquote Ayat 13-14

Berikut adalah ayat 13-14 Surat Luqman dalam format blockquote:

وَوَصَّى لُقْمَانُ ابْنَهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Terjemahan:

  • Dan Luqman berpesan kepada anaknya, “Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
  • Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Kulah kembalimu.

Rangkuman

hukum tajwid luqman ayat 13 14 terbaru

Memahami dan menerapkan hukum tajwid sangat penting dalam membaca Al-Qur’an dengan benar dan fasih. Dalam ayat 13-14 Surat Luqman, terdapat beberapa hukum tajwid yang perlu diperhatikan untuk memastikan bacaan yang tepat dan bermakna.

Poin-poin Penting Hukum Tajwid

  • Idgham Bighunnah: Nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf mim (م) dibaca jelas (نّ).
  • Idgham Bilaghunnah: Nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf ba’ (ب) atau wawu (و) dibaca samar (ن).
  • Iqlab: Nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf ta’ (ت) dibaca ta’ (ت).
  • Ikhfa: Nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf ha’ (ح) atau kha’ (خ) dibaca samar (ن).
  • Izhar: Nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf selain mim (م), ba’ (ب), wawu (و), ta’ (ت), ha’ (ح), dan kha’ (خ) dibaca jelas (ن).

Dengan memahami dan menerapkan hukum tajwid ini, umat Islam dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, sehingga makna dan pesan yang terkandung di dalamnya dapat tersampaikan dengan jelas.

Kesimpulan Akhir

Dengan memahami dan menerapkan hukum tajwid dalam ayat 13-14 Surat Luqman, para pembaca Al-Qur’an dapat meningkatkan kualitas bacaan mereka. Hal ini akan berdampak pada pemahaman yang lebih mendalam terhadap makna Al-Qur’an dan penghayatan pesan-pesan luhur yang terkandung di dalamnya.

Sudut Pertanyaan Umum (FAQ)

Apa saja hukum tajwid yang terdapat dalam ayat 13-14 Surat Luqman?

Dalam ayat tersebut terdapat hukum tajwid idgham bighunnah, mad thabi’i, dan mad arid lissukun.

Mengapa penting menerapkan hukum tajwid dalam membaca Al-Qur’an?

Penerapan hukum tajwid penting untuk menjaga keaslian dan keindahan bacaan Al-Qur’an, serta untuk memahami makna dan pesan yang terkandung di dalamnya.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait