Kitab Deuterokanonika Apa Saja

Made Santika March 13, 2024

Dalam kanon Alkitab, terdapat sekelompok kitab yang dikenal sebagai deuterokanonika, yang memicu diskusi dan perdebatan teologis selama berabad-abad. Kitab-kitab ini, yang tidak termasuk dalam naskah Ibrani Perjanjian Lama, memainkan peran penting dalam membentuk pemahaman kita tentang sejarah, kepercayaan, dan praktik keagamaan.

Definisi dan daftar kitab deuterokanonika bervariasi tergantung pada tradisi keagamaan. Dalam tradisi Kristen, kitab deuterokanonika meliputi Tobit, Yudit, Ester (dengan tambahan), Kebijaksanaan Salomo, Sirakh, Barukh, Surat Yeremia, Daniel (dengan tambahan), dan 1 dan 2 Makabe.

Kitab Deuterokanonika

kitab gereja katolik perjanjian ortodoks

Kitab deuterokanonika adalah kumpulan kitab yang terdapat dalam Perjanjian Lama yang tidak termasuk dalam kanon Ibrani (Tanakh) tetapi diakui oleh Gereja Katolik dan Ortodoks Timur sebagai bagian dari Alkitab.

Kitab-kitab ini umumnya ditulis dalam bahasa Yunani selama periode intertestamentum (antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) dan mencerminkan keyakinan dan praktik keagamaan orang Yahudi pada saat itu.

Daftar Kitab Deuterokanonika

  • Kitab Tobit
  • Kitab Yudit
  • Kitab Ester (tambahan)
  • Kitab Kebijaksanaan
  • Kitab Sirakh (Ecclesiasticus)
  • Kitab Barukh
  • Surat Yeremia
  • Tambahan pada Kitab Daniel
  • Doa Azarya dan Kidung Tiga Pemuda
  • Kisah Susana
  • Kisah Bel dan Naga
  • Kitab 1 Makabe
  • Kitab 2 Makabe

Sejarah dan Penerimaan

kitab deuterokanonika apa saja terbaru

Penerimaan kitab deuterokanonika memiliki sejarah yang panjang dan kompleks, dengan perbedaan signifikan antara kelompok Yahudi dan Kristen.

Penerimaan Yahudi

Mayoritas kelompok Yahudi tidak menerima kitab deuterokanonika sebagai bagian dari kanon Alkitab mereka. Mereka berpendapat bahwa kitab-kitab ini tidak termasuk dalam daftar kitab suci yang diterima oleh para pemimpin agama Yahudi pada abad ke-1 SM.

Penerimaan Kristen

Di sisi lain, kelompok Kristen umumnya menerima kitab deuterokanonika sebagai bagian dari kanon Alkitab mereka. Penerimaan ini didasarkan pada tradisi awal Gereja Kristen, yang memasukkan kitab-kitab ini ke dalam Alkitab mereka pada abad ke-4 M.

Konten dan Tema

kitab penjelasan mula katolik alkitab ind pha apocrypha gereja

Kitab-kitab deuterokanonika mengandung beragam konten dan tema, yang meliputi:

Tema utama dalam kitab-kitab deuterokanonika adalah harapan dan keselamatan di tengah-tengah kesulitan dan penganiayaan. Kitab-kitab ini menekankan pentingnya kesetiaan kepada Allah, doa, dan ketaatan pada hukum-hukum-Nya.

Kisah Historis

Kitab Makabe I dan II menceritakan kisah pemberontakan Makabe melawan penindasan Yunani pada abad ke-2 SM. Kisah-kisah ini menekankan pentingnya perlawanan terhadap tirani dan kesetiaan pada agama Yahudi.

Kebijaksanaan dan Nasihat

Kitab Kebijaksanaan Salomo berisi ajaran tentang kebijaksanaan dan kebajikan. Kitab ini mengajarkan pentingnya mencari hikmat dari Allah dan menjalani kehidupan yang saleh. Kitab Sirakh juga memberikan nasihat praktis tentang cara menjalani kehidupan yang bijaksana dan berbudi luhur.

Doa dan Nyanyian Rohani

Kitab Tobit, Yudit, dan Ester berisi doa-doa dan nyanyian rohani yang mengungkapkan iman dan harapan para penulisnya. Doa-doa ini memberikan penghiburan dan kekuatan di saat-saat sulit.

Penglihatan dan Wahyu

Kitab Daniel dan Barukh berisi penglihatan dan wahyu tentang masa depan. Penglihatan-penglihatan ini memberikan harapan dan penghiburan kepada orang-orang Yahudi yang menghadapi penindasan dan kesulitan.

Perbandingan dengan Kitab-Kitab Lain dalam Perjanjian Lama

Kitab-kitab deuterokanonika memiliki beberapa kesamaan dengan kitab-kitab lain dalam Perjanjian Lama, seperti:

  • Penekanan pada kesetiaan kepada Allah
  • Tema harapan dan keselamatan
  • Penggunaan doa dan nyanyian rohani

Namun, kitab-kitab deuterokanonika juga memiliki beberapa perbedaan, seperti:

  • Penekanan pada perjuangan melawan penindasan
  • Pembahasan tentang kebijaksanaan dan kebajikan
  • Penggunaan penglihatan dan wahyu

Signifikansi dan Relevansi

kitab deuterokanonika apa saja

Kitab deuterokanonika memainkan peran penting dalam sejarah dan agama, memberikan wawasan tentang perkembangan keyakinan dan praktik Yahudi dan Kristen.

Peran dalam Tradisi Kristen

  • Diakui sebagai kanonik dalam Alkitab Katolik, Ortodoks, dan beberapa denominasi Protestan.
  • Memberikan konteks sejarah dan teologis yang lebih luas untuk Perjanjian Lama.
  • Menyediakan contoh-contoh penting tentang doa, pemujaan, dan etika.

Relevansi dalam Tradisi Yahudi

  • Tidak dianggap kanonik dalam Yudaisme arus utama, meskipun beberapa teks dihormati sebagai tulisan bijak.
  • Menawarkan perspektif tentang periode antara Perjanjian Lama dan Talmud.
  • Menyoroti perdebatan dan perkembangan dalam pemikiran Yahudi pada masa itu.

Kesimpulan

Kitab deuterokanonika memberikan wawasan berharga tentang periode intertestamental, jembatan antara Perjanjian Lama dan Baru. Kontennya yang kaya dan beragam memperluas pemahaman kita tentang perkembangan agama Yahudi dan awal Kekristenan. Meskipun perdebatan seputar status kanonikanya berlanjut, kitab-kitab ini tetap menjadi bagian penting dari tradisi keagamaan, membentuk fondasi iman dan praktik bagi jutaan orang di seluruh dunia.

Tanya Jawab (Q&A)

Apa saja kitab deuterokanonika yang diterima dalam tradisi Kristen?

Tobit, Yudit, Ester (dengan tambahan), Kebijaksanaan Salomo, Sirakh, Barukh, Surat Yeremia, Daniel (dengan tambahan), dan 1 dan 2 Makabe.

Mengapa kitab deuterokanonika tidak termasuk dalam naskah Ibrani Perjanjian Lama?

Karena kitab-kitab ini ditulis dalam bahasa Yunani setelah penutupan kanon Ibrani.

Apa signifikansi kitab deuterokanonika dalam tradisi Yahudi?

Meskipun tidak diakui sebagai kanonik dalam Yudaisme, kitab-kitab ini masih dihormati sebagai tulisan-tulisan keagamaan yang berharga.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait