La Yamassuhu Illal Muthahharun

Made Santika March 13, 2024

Dalam ajaran Islam, kesucian memegang peranan penting. Ayat “La Yamassuhu Illal Muthahharun” yang terdapat dalam Al-Qur’an merupakan landasan hukum yang mengatur tentang larangan sentuhan bagi orang yang tidak suci terhadap benda-benda tertentu. Ayat ini memiliki makna mendalam yang terkait dengan kemurnian spiritual dan fisik, serta konsekuensi yang signifikan bagi yang melanggarnya.

Ayat ini menjadi acuan utama bagi umat Islam dalam menjaga kesucian diri dan lingkungan sekitar. Pemahaman yang komprehensif tentang ayat ini sangat penting untuk menghindari pelanggaran larangan dan memperoleh manfaat spiritual serta kesehatan dari mematuhinya.

Pengertian Ayat “La Yamassuhu Illal Muthahharun”

Ayat “La Yamassuhu Illal Muthahharun” merupakan bagian dari Surat Al-Waqi’ah ayat 79. Secara harfiah, ayat ini berarti “Tidak ada yang menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.”

Makna mendalam dari ayat ini mengacu pada kesucian Al-Qur’an sebagai kitab suci yang hanya boleh disentuh oleh orang-orang yang telah mensucikan diri baik secara fisik maupun spiritual. Kesucian fisik diwujudkan dengan berwudhu sebelum menyentuh Al-Qur’an, sedangkan kesucian spiritual merujuk pada kesucian hati dan pikiran dari segala hal yang dapat mengotori.

Konteks Ayat

Ayat ini diturunkan dalam konteks pembahasan tentang hari kiamat dan penghakiman. Pada hari itu, manusia akan dibangkitkan dan dibagi menjadi dua kelompok: orang-orang yang beriman dan beramal saleh, serta orang-orang yang ingkar dan berbuat jahat.

Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan diberikan kitab catatan amal mereka dengan tangan kanan, sedangkan orang-orang yang ingkar dan berbuat jahat akan diberikan kitab catatan amal mereka dengan tangan kiri. Ayat “La Yamassuhu Illal Muthahharun” kemudian diturunkan untuk menjelaskan bahwa hanya orang-orang yang telah mensucikan diri yang layak menerima kitab catatan amal mereka dengan tangan kanan, yaitu orang-orang yang beriman dan beramal saleh.

Relevansi dengan Ajaran Islam

Ayat “La Yamassuhu Illal Muthahharun” memiliki relevansi yang kuat dengan ajaran Islam. Ayat ini menekankan pentingnya kesucian dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an dan ajaran Islam secara umum. Selain itu, ayat ini juga mengajarkan bahwa hanya orang-orang yang telah mensucikan diri yang layak menerima berkah dan karunia dari Allah SWT.

Orang-Orang yang Dimurnikan (Al-Muthahharun)

Al-Muthahharun merujuk pada orang-orang yang dimurnikan dari dosa dan kesalahan. Mereka adalah orang-orang yang telah mencapai tingkat kesucian spiritual dan kemurnian moral.

Identifikasi Al-Muthahharun

Dalam Al-Qur’an dan hadits, beberapa kelompok orang yang termasuk dalam kategori al-muthahharun adalah:

  • Nabi Muhammad SAW dan keluarganya
  • Para sahabat Nabi Muhammad SAW
  • Orang-orang yang beriman dan bertakwa
  • Orang-orang yang berjihad di jalan Allah
  • Orang-orang yang bersedekah dan membantu orang lain
  • Orang-orang yang berpuasa dan beribadah dengan sungguh-sungguh

Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Ayat “La Yamassuhu Illal Muthahharun” memberikan panduan penting dalam menjaga kesucian diri dan lingkungan sekitar. Berikut adalah beberapa cara menerapkan ayat ini dalam kehidupan sehari-hari:

Menghindari kontak dengan najis dan hadas, seperti kotoran, darah, dan air kencing, dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Praktik Kebersihan Pribadi

  • Mencuci tangan secara teratur, terutama setelah menggunakan toilet atau menyentuh benda yang mungkin terkontaminasi.
  • Mandi atau berwudhu secara teratur untuk menghilangkan kotoran dan najis dari tubuh.
  • Menjaga kebersihan pakaian dan tempat tinggal dengan mencuci dan membersihkan secara teratur.

Praktik Kebersihan Lingkungan

  • Menjaga kebersihan tempat umum seperti masjid, sekolah, dan rumah sakit dengan membersihkan dan mendisinfeksi secara teratur.
  • Membuang sampah dengan benar dan menghindari penumpukan sampah yang dapat menjadi sarang penyakit.
  • Menjaga kebersihan sumber air, seperti sungai, danau, dan sumur, dengan menghindari polusi dan kontaminasi.

Hikmah di Balik Larangan

la yamassuhu illal muthahharun

Larangan dalam ayat “La Yamassuhu Illal Muthahharun” (QS. Al-Waqi’ah: 79) memiliki hikmah dan tujuan yang mendalam. Kepatuhan terhadap larangan ini membawa manfaat spiritual, sosial, dan kesehatan.

Manfaat Spiritual

  • Memperkuat keyakinan terhadap kekuasaan Allah SWT, yang menetapkan hukum-hukum demi kebaikan manusia.
  • Menumbuhkan rasa takut kepada Allah SWT dan kesadaran akan dosa.
  • Membersihkan diri dari najis, baik secara fisik maupun spiritual.

Manfaat Sosial

  • Menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat.
  • Mencegah penyebaran penyakit menular.
  • Menumbuhkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain.

Manfaat Kesehatan

  • Melindungi tubuh dari bakteri dan virus berbahaya.
  • Mencegah infeksi dan penyakit kulit.
  • Menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Ringkasan Terakhir

la yamassuhu illal muthahharun terbaru

Ayat “La Yamassuhu Illal Muthahharun” merupakan pedoman penting bagi umat Islam dalam menjaga kemurnian diri dan lingkungan sekitar. Dengan memahami larangan dan konsekuensinya, serta hikmah di baliknya, umat Islam dapat menerapkan ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari. Memahami dan mematuhi ayat ini tidak hanya menjaga kesucian fisik, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan spiritual dan kesejahteraan masyarakat.

Bagian Pertanyaan Umum (FAQ)

Siapa yang termasuk dalam kategori al-muthahharun?

Al-muthahharun adalah orang-orang yang telah mensucikan diri melalui wudhu, mandi besar, atau tayamum.

Apa saja hal-hal yang tidak boleh disentuh oleh orang yang tidak suci?

Al-Qur’an menyebutkan beberapa hal yang tidak boleh disentuh oleh orang yang tidak suci, di antaranya: Al-Qur’an, tulisan nama Allah dan Rasul-Nya, makanan dan minuman yang halal, serta masjid.

Apa konsekuensi melanggar larangan “La Yamassuhu Illal Muthahharun”?

Konsekuensi melanggar larangan ini dapat berupa dosa dan hukuman di akhirat, serta rasa malu dan hina di dunia.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait