Tafsir bil matsur merupakan salah satu metode penafsiran Al-Qur’an yang merujuk pada riwayat dan perkataan para sahabat, tabi’in, dan generasi awal umat Islam. Metode ini memainkan peran penting dalam perkembangan ilmu tafsir dan memberikan pemahaman yang kaya tentang makna ayat-ayat suci.
Sebagai sebuah metode penafsiran, tafsir bil matsur didasarkan pada keyakinan bahwa para sahabat dan generasi awal umat Islam memiliki pemahaman yang paling komprehensif tentang ajaran Al-Qur’an. Dengan menelusuri riwayat dan perkataan mereka, para ulama tafsir berupaya mengungkap makna yang terkandung dalam ayat-ayat suci.
Pengertian Tafsir Bil Matsur
Tafsir bil matsur adalah tafsir Al-Qur’an yang bersumber dari perkataan atau perbuatan Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan tabi’in. Tafsir ini dianggap paling otoritatif karena berasal langsung dari sumber utama ajaran Islam.Contoh tafsir bil matsur adalah penafsiran ayat tentang shalat lima waktu yang didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tata cara dan waktu pelaksanaan shalat.
Kelebihan Tafsir Bil Matsur
- Otoritatif karena bersumber dari Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan tabi’in.
- Membantu memahami makna Al-Qur’an sesuai dengan pemahaman generasi awal Islam.
- Memberikan panduan praktis dalam mengamalkan ajaran Islam.
Kelemahan Tafsir Bil Matsur
- Tidak semua ayat Al-Qur’an memiliki tafsir bil matsur.
- Beberapa tafsir bil matsur mungkin tidak sesuai dengan konteks zaman sekarang.
- Kemungkinan adanya penafsiran yang berbeda-beda dari sumber yang berbeda.
Sumber dan Metode Tafsir Bil Matsur
Tafsir bil matsur merupakan metode penafsiran Al-Qur’an yang bersandar pada sumber-sumber hadis dan riwayat. Metode ini menekankan otoritas Nabi Muhammad dan para sahabatnya dalam memahami makna Al-Qur’an.
Sumber-Sumber Tafsir Bil Matsur
Sumber utama tafsir bil matsur adalah:
Hadis Nabi Muhammad
Perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh para sahabatnya.
Perkataan dan perbuatan para sahabat Nabi
Tafsir yang disampaikan oleh para sahabat Nabi yang memiliki kedekatan dan pemahaman yang mendalam terhadap Al-Qur’an.
Atsar tabi’in
Perkataan dan perbuatan generasi penerus sahabat Nabi yang memiliki keilmuan yang tinggi dalam bidang tafsir.
Metode Penyusunan Tafsir Bil Matsur
Metode penyusunan tafsir bil matsur meliputi:
- Pengumpulan dan pemilihan hadis dan riwayat yang berkaitan dengan ayat yang ditafsirkan.
- Verifikasi keaslian hadis dan riwayat yang dikumpulkan.
- Penyusunan hadis dan riwayat secara sistematis sesuai dengan urutan ayat Al-Qur’an.
- Penafsiran ayat Al-Qur’an berdasarkan hadis dan riwayat yang telah diverifikasi.
Tokoh-Tokoh Tafsir Bil Matsur
Tafsir bil matsur memiliki tokoh-tokoh yang berperan penting dalam perkembangannya. Mereka mengumpulkan dan menyusun riwayat-riwayat dari para sahabat dan tabi’in yang berkaitan dengan penafsiran Al-Qur’an.
Berikut adalah beberapa tokoh penting dalam tafsir bil matsur beserta karya-karyanya:
Sahabat Nabi
- Abdullah bin Abbas (wafat 68/688): Kitab Tafsir Ibnu Abbas
- Ali bin Abi Thalib (wafat 40/661): Kitab Tafsir Imam Ali
- Ibnu Mas’ud (wafat 32/653): Kitab Tafsir Ibnu Mas’ud
- Ubay bin Ka’b (wafat 34/655): Kitab Tafsir Ubay bin Ka’b
- Abu Musa al-Asy’ari (wafat 44/665): Kitab Tafsir Abu Musa al-Asy’ari
Tabi’in
- Said bin Jubair (wafat 95/714): Kitab Tafsir Said bin Jubair
- Muqatil bin Sulaiman (wafat 150/767): Kitab Tafsir Muqatil bin Sulaiman
- Al-Hasan al-Basri (wafat 110/728): Kitab Tafsir al-Hasan al-Basri
- Qatadah bin Di’amah (wafat 118/736): Kitab Tafsir Qatadah
- Al-Kalbi (wafat 146/763): Kitab Tafsir al-Kalbi
Pengaruh Tafsir Bil Matsur
Tafsir bil matsur memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan ilmu tafsir dan pemahaman umat Islam. Tafsir ini menjadi dasar bagi penafsiran Al-Qur’an selama berabad-abad dan terus memengaruhi cara umat Islam memahami kitab suci mereka.
Dampak pada Perkembangan Ilmu Tafsir
- Menyediakan kerangka metodologis untuk menafsirkan Al-Qur’an, berfokus pada riwayat dari Nabi Muhammad, sahabat, dan tabi’in.
- Membantu dalam pelestarian dan penyebaran tafsir awal, memastikan keaslian dan kredibilitas interpretasi.
- Mendorong studi hadis dan ilmu terkait, memperkaya pemahaman umat Islam tentang ajaran Nabi Muhammad.
Dampak pada Pemahaman Umat Islam
- Menyediakan pemahaman yang otoritatif dan terpadu tentang Al-Qur’an, berdasarkan ajaran langsung dari Nabi Muhammad.
- Membantu umat Islam dalam memahami konteks historis dan budaya Al-Qur’an, memberikan wawasan yang berharga tentang maknanya.
- Memfasilitasi penerapan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, memberikan panduan praktis dan spiritual.
Contoh Tafsir Bil Matsur
Tafsir bil matsur adalah tafsir Al-Qur’an yang bersumber dari hadis atau perkataan Nabi Muhammad SAW. Salah satu contoh tafsir bil matsur adalah tafsir Ibnu Katsir mengenai ayat berikut:
“Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itulah orang-orang yang benar (shidiqun), dan orang-orang yang mati syahid (syuhada’) di sisi Tuhan mereka. Mereka mendapat pahala dan cahaya (rahmat).” (QS. Al-Hadid: 19)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan keutamaan orang-orang yang beriman dan berjihad di jalan Allah. Mereka disebut sebagai orang-orang yang benar (shidiqun) karena keteguhan iman mereka. Mereka juga disebut sebagai orang-orang yang mati syahid (syuhada’) karena kesediaan mereka mengorbankan nyawa demi membela agama Allah.Tafsir
ini menunjukkan bahwa ayat tersebut bukan hanya sekadar menjelaskan tentang keutamaan orang-orang beriman, tetapi juga memberikan motivasi kepada umat Islam untuk memperkuat iman dan berjihad di jalan Allah.
Kelebihan dan Kekurangan Tafsir Bil Matsur
Tafsir bil matsur memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaannya. Berikut ini adalah tabel yang merangkum kelebihan dan kekurangan tersebut:
Kelebihan | Kekurangan |
---|---|
Sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. |
Tidak selalu sesuai dengan konteks zaman modern. |
Menjaga kemurnian ajaran Islam. |
Terkadang kaku dan tidak bisa mengakomodasi perkembangan pemikiran. |
Mudah dipahami dan diikuti. |
Kurang mendalam dan komprehensif dalam membahas ayat-ayat Al-Qur’an. |
Menjadi rujukan utama bagi ulama dan cendekiawan Islam. |
Tidak memberikan banyak ruang untuk interpretasi pribadi. |
Simpulan Akhir
Pengaruh tafsir bil matsur sangat signifikan dalam perkembangan ilmu tafsir dan pemahaman umat Islam terhadap Al-Qur’an. Metode ini menyediakan landasan yang kokoh untuk menafsirkan ayat-ayat suci, memastikan kesinambungan dan otoritas ajaran Islam. Selain itu, tafsir bil matsur juga memberikan wawasan yang berharga tentang sejarah dan budaya Islam, memperkaya pemahaman kita tentang konteks dan makna Al-Qur’an.
Jawaban yang Berguna
Apa saja contoh kitab tafsir bil matsur?
Contoh kitab tafsir bil matsur antara lain Tafsir Ibnu Jarir at-Thabari, Tafsir Ibnu Katsir, dan Tafsir al-Baghawi.
Bagaimana cara menggunakan tafsir bil matsur untuk memahami Al-Qur’an?
Untuk menggunakan tafsir bil matsur, para ulama merujuk pada riwayat dan perkataan para sahabat, tabi’in, dan generasi awal umat Islam yang terkait dengan ayat yang ditafsirkan.
Apakah tafsir bil matsur masih relevan saat ini?
Ya, tafsir bil matsur tetap relevan saat ini sebagai metode penafsiran Al-Qur’an yang memberikan pemahaman yang otoritatif dan komprehensif.