Tasrif Lughowi Fiil Amar

Made Santika March 6, 2024

Dalam tata bahasa Arab, tasrif lughowi fiil amar memainkan peran penting dalam pembentukan kalimat yang efektif. Tasrif lughowi, yang berarti perubahan bentuk kata, melibatkan pengubahan kata kerja perintah (fiil amar) ke dalam bentuk yang sesuai dengan jumlah dan jenis pelaku.

Pemahaman tentang tasrif lughowi fiil amar sangat penting untuk komunikasi yang jelas dan akurat dalam bahasa Arab. Paragraf selanjutnya akan membahas definisi, bentuk, penggunaan, dan perbedaan antara tasrif lughowi dan tasrif i’rabi, serta memberikan contoh praktis penggunaannya.

Definisi Tasrif Lughowi Fi’il Amar

Tasrif lughowi fi’il amar adalah perubahan bentuk kata kerja perintah (fi’il amar) dalam bahasa Arab berdasarkan pelaku (subjek) yang berbeda.

Contoh tasrif lughowi fi’il amar dari kata kerja “katabe” (tulis):

  • Anta tuktibu (kamu laki-laki menulis)
  • Anti tuktibina (kamu perempuan menulis)
  • Antuma tuktibani (kalian berdua menulis)
  • Nahnu nuktibu (kami menulis)
  • Antum tuktibun (kalian menulis)
  • Hum yuktibun (mereka menulis)

Bentuk-Bentuk Tasrif Lughowi Fi’il Amar

Tasrif lughowi fi’il amar adalah perubahan bentuk kata kerja dalam bahasa Arab yang menunjukkan perintah atau permintaan. Perubahan bentuk ini bergantung pada jumlah dan jenis pelaku.

Bentuk-Bentuk Tasrif Lughowi Fi’il Amar Berdasarkan Jumlah Pelaku

  • Tunggal (مفرد)
  • Ganda (مثنى)
  • Jamak (جمع)

Bentuk-Bentuk Tasrif Lughowi Fi’il Amar Berdasarkan Jenis Pelaku

  • Laki-laki (مذكر)
  • Perempuan (مؤنث)

Tabel Perbandingan Bentuk-Bentuk Tasrif Lughowi Fi’il Amar

Jumlah Pelaku Jenis Pelaku Bentuk Fi’il Amar
Tunggal Laki-laki اِفْعَلْ
Tunggal Perempuan اِفْعَلِي
Ganda Laki-laki اِفْعَلَا
Ganda Perempuan اِفْعَلَا
Jamak Laki-laki اِفْعَلُوا
Jamak Perempuan اِفْعَلْنَ

Penggunaan Tasrif Lughowi Fi’il Amar

tasrif lughowi fiil amar

Tasrif lughowi fi’il amar adalah perubahan bentuk kata kerja amar (perintah) berdasarkan jenis kelamin dan jumlah orang yang dituju. Penggunaannya disesuaikan dengan konteks kalimat dan bertujuan untuk menyampaikan perintah yang jelas dan sesuai dengan kaidah bahasa Arab.

Konteks Penggunaan

Tasrif lughowi fi’il amar digunakan dalam berbagai konteks, antara lain:

  • Memberikan perintah langsung kepada satu orang.
  • Memberikan perintah langsung kepada beberapa orang.
  • Menyampaikan ajakan atau permintaan.
  • Menyatakan larangan atau peringatan.

Contoh Penggunaan

Berikut adalah contoh penggunaan tasrif lughowi fi’il amar dalam kalimat:

  • Iktub! (Tulislah!)
    – Perintah kepada satu orang laki-laki.
  • Iktubii! (Tulislah!)
    – Perintah kepada satu orang perempuan.
  • Iktubaa! (Tulislah!)
    – Perintah kepada beberapa orang laki-laki.
  • Iktubna! (Tulislah!)
    – Perintah kepada beberapa orang perempuan.
  • La taktub! (Jangan menulis!)
    – Larangan kepada satu orang laki-laki.
  • La taktubii! (Jangan menulis!)
    – Larangan kepada satu orang perempuan.

Tata Cara Menasrifkan Fi’il Amar

tasrif lughowi fiil amar terbaru

Menasrifkan fi’il amar (kata kerja perintah) ke dalam bentuk lughowi melibatkan penambahan akhiran tertentu pada kata dasar. Tata cara menasrifkannya adalah sebagai berikut:

Langkah-langkah Menasrifkan Fi’il Amar

  1. Tentukan kata dasar fi’il amar.
  2. Tambahkan akhiran sesuai dengan subjek kalimat.
  3. Jika subjek kalimat adalah isim dhamir, maka akhiran tidak perlu ditambahkan.

Contoh:Fi’il amar: اِكْتُبْ (tulislah)

Subjek isim dhamir (kamu)

اِكْتُبْ

Subjek isim ma’rifah (anak)

اِكْتُبْ يَا بُنَيَّ

Subjek isim nakirah (seorang anak)

اِكْتُبْ يَا غُلَامٌ

Perbedaan Tasrif Lughowi dan Tasrif I’rabi

Tasrif lughowi dan tasrif i’rabi adalah dua jenis tasrif yang digunakan dalam bahasa Arab. Tasrif lughowi mengacu pada perubahan bentuk kata kerja berdasarkan makna gramatikalnya, sedangkan tasrif i’rabi mengacu pada perubahan bentuk kata kerja berdasarkan posisinya dalam kalimat.

Perbedaan Utama

Perbedaan utama antara tasrif lughowi dan tasrif i’rabi adalah:

  • Tujuan: Tasrif lughowi bertujuan untuk mengubah makna gramatikal kata kerja, sedangkan tasrif i’rabi bertujuan untuk menunjukkan posisi kata kerja dalam kalimat.
  • Dasar Perubahan: Tasrif lughowi didasarkan pada perubahan vokal dan konsonan, sedangkan tasrif i’rabi didasarkan pada penambahan akhiran.
  • Pengaruh Konteks: Tasrif lughowi tidak dipengaruhi oleh konteks kalimat, sedangkan tasrif i’rabi dipengaruhi oleh konteks kalimat.

Tabel Perbedaan

Tabel berikut merangkum perbedaan antara tasrif lughowi dan tasrif i’rabi:

Fitur Tasrif Lughowi Tasrif I’rabi
Tujuan Mengubah makna gramatikal Menunjukkan posisi dalam kalimat
Dasar Perubahan Vokal dan konsonan Akhiran
Pengaruh Konteks Tidak ada Ada

Contoh-Contoh Tasrif Lughowi Fi’il Amar

Tasrif lughowi fi’il amar adalah perubahan bentuk kata kerja dalam bahasa Arab yang digunakan untuk menyatakan perintah atau permintaan. Berikut adalah beberapa contoh tasrif lughowi fi’il amar yang bervariasi:

Bentuk Tunggal

  • انتظر (intzara) = Tunggulah (untuk laki-laki tunggal)
  • انتظري (intziri) = Tunggulah (untuk perempuan tunggal)

Bentuk Jamak

  • انتظروا (intziru) = Tunggulah (untuk laki-laki jamak)
  • انتظرن (intzirna) = Tunggulah (untuk perempuan jamak)

Bentuk Ganda

  • انتظرا (intzirā) = Tunggulah (untuk dua orang, baik laki-laki atau perempuan)

Contoh dalam Kalimat

  • “انتظر هنا” (intzara hunā) = “Tunggulah di sini”
  • “انتظري يا فتاة” (intziri yā fatāh) = “Tunggulah, gadis”
  • “انتظروا يا أولاد” (intziru yā awlād) = “Tunggulah, anak-anak laki-laki”
  • “انتظرن يا فتيات” (intzirna yā fātiyāt) = “Tunggulah, anak-anak perempuan”

Penutup

Dengan menguasai tasrif lughowi fiil amar, pembelajar bahasa Arab dapat mengekspresikan perintah dan instruksi secara tepat dan sesuai dengan konteks kalimat. Memahami perbedaan antara tasrif lughowi dan tasrif i’rabi juga penting untuk menghindari kesalahan tata bahasa dan memastikan kejelasan dalam komunikasi tertulis dan lisan.

Tanya Jawab (Q&A)

Apa itu tasrif lughowi fiil amar?

Tasrif lughowi fiil amar adalah perubahan bentuk kata kerja perintah (fiil amar) berdasarkan jumlah dan jenis pelaku.

Bagaimana cara menasrifkan fiil amar ke dalam bentuk lughowi?

Untuk menasrifkan fiil amar ke dalam bentuk lughowi, tambahkan akhiran tertentu pada kata kerja berdasarkan jumlah dan jenis pelaku.

Apa perbedaan antara tasrif lughowi dan tasrif i’rabi?

Tasrif lughowi mengubah bentuk kata kerja berdasarkan pelaku, sedangkan tasrif i’rabi mengubah bentuk kata benda, kata sifat, dan kata ganti berdasarkan posisi tata bahasanya dalam kalimat.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait