Surjan, busana tradisional Jawa, merupakan representasi budaya yang kaya akan nilai-nilai filosofis dan estetika. Dalam perkembangannya, surjan memiliki varian yang berbeda di setiap daerah, salah satunya adalah surjan Solo dan Jogja. Kedua surjan ini memiliki ciri khas yang membedakannya, baik dari segi bahan, motif, maupun detail lainnya.
Keberagaman surjan Solo dan Jogja tidak hanya menambah keindahan khazanah budaya Jawa, tetapi juga merefleksikan identitas dan karakteristik masyarakat setempat. Artikel ini akan mengulas perbedaan antara surjan Solo dan Jogja, mengeksplorasi motif-motif yang terkandung di dalamnya, serta membahas fungsi dan cara perawatan surjan yang tepat.
Perbedaan Surjan Solo dan Jogja
Surjan adalah pakaian adat Jawa yang berasal dari Surakarta (Solo) dan Yogyakarta (Jogja). Meski sama-sama disebut surjan, terdapat perbedaan yang mencolok antara keduanya.
Bahan
Surjan Solo umumnya dibuat dari bahan kain mori atau katun. Sementara itu, surjan Jogja biasanya menggunakan kain lurik, yakni kain bermotif garis-garis.
Motif
Motif surjan Solo biasanya berupa batik bermotif parang atau kawung. Adapun surjan Jogja umumnya bermotif lurik atau batik bermotif ceplok.
Kerah
Surjan Solo memiliki kerah bermodelkan kerah berdiri (koko) dengan belahan di bagian depan. Sebaliknya, surjan Jogja memiliki kerah bermodelkan kerah terbuka (meja) tanpa belahan.
Kancing
Surjan Solo umumnya menggunakan kancing dari bahan logam, sedangkan surjan Jogja menggunakan kancing dari bahan kain atau tulang.
Motif Surjan
Motif surjan merupakan salah satu aspek penting yang membedakan surjan Solo dan Jogja. Motif-motif ini memiliki makna filosofis dan estetika yang unik.
Motif Surjan Solo
Surjan Solo umumnya memiliki motif yang lebih halus dan detail. Motif yang sering digunakan antara lain:
- Keraton: Berbentuk mahkota, melambangkan kebesaran dan kekuasaan.
- Semen: Berbentuk bunga berdaun empat, melambangkan keseimbangan dan harmoni.
- Kawung: Berbentuk bunga palem, melambangkan keagungan dan kemuliaan.
Motif Surjan Jogja
Surjan Jogja memiliki motif yang lebih berani dan kontras. Motif yang umum ditemukan antara lain:
- Ceplok: Berbentuk lingkaran, melambangkan kesederhanaan dan keteguhan.
- Slobog: Berbentuk seperti huruf “S”, melambangkan keselarasan dan keseimbangan.
- Parang: Berbentuk garis miring, melambangkan kegagahan dan keberanian.
Cara Merawat Surjan
Merawat surjan dengan benar sangat penting untuk menjaga kualitas dan keindahannya. Berikut adalah langkah-langkah cara merawat surjan:
Pencucian
* Cuci surjan dengan tangan menggunakan deterjen lembut.
- Hindari menggunakan pemutih atau deterjen keras.
- Rendam surjan dalam air dingin selama beberapa menit sebelum dicuci.
- Bilas surjan dengan air bersih hingga tidak ada sisa deterjen.
Penyetrikaan
* Setrika surjan saat masih lembap.
- Gunakan setrika dengan suhu sedang.
- Setrika surjan dari bagian dalam untuk menghindari kerusakan pada kain.
- Hindari menyetrika bagian surjan yang berbordir atau bermotif.
Penyimpanan
* Simpan surjan di tempat yang sejuk dan kering.
- Hindari menyimpan surjan di tempat yang lembap atau terkena sinar matahari langsung.
- Lipat surjan dengan rapi dan simpan di dalam lemari atau kotak penyimpanan.
Akhir Kata
Dengan memahami perbedaan antara surjan Solo dan Jogja, kita dapat mengapresiasi kekayaan budaya Jawa yang beragam. Surjan tidak hanya berfungsi sebagai pakaian adat, tetapi juga sebagai simbol identitas dan nilai-nilai luhur yang dianut oleh masyarakat Jawa. Keberadaannya menjadi bukti nyata bahwa warisan budaya dapat terus berkembang dan lestari, memperkaya khazanah budaya Indonesia.
Sudut Pertanyaan Umum (FAQ)
Apakah surjan Solo dan Jogja memiliki bahan yang sama?
Tidak, surjan Solo umumnya menggunakan bahan kain sutra atau beludru, sedangkan surjan Jogja menggunakan kain lurik.
Apa perbedaan motif pada surjan Solo dan Jogja?
Surjan Solo memiliki motif batik yang lebih rumit dan beragam, sedangkan surjan Jogja memiliki motif garis-garis atau kotak-kotak yang lebih sederhana.
Apakah kerah surjan Solo dan Jogja memiliki perbedaan?
Ya, surjan Solo memiliki kerah yang lebih lebar dan tegak, sedangkan surjan Jogja memiliki kerah yang lebih sempit dan miring.
Berapa jumlah kancing pada surjan Solo dan Jogja?
Surjan Solo memiliki 5 kancing, sedangkan surjan Jogja memiliki 3 kancing.