Biografi Syekh Arsyad Al Banjari

Made Santika March 14, 2024

Syekh Arsyad al Banjari, ulama dan cendekiawan terkemuka abad ke-18, memainkan peran penting dalam membentuk lanskap agama dan intelektual di Kalimantan. Dengan ajaran dan karya tulisnya yang berpengaruh, ia meninggalkan warisan abadi yang terus membentuk pemahaman dan praktik Islam di wilayah tersebut.

Lahir pada tahun 1710 di Martapura, Kalimantan Selatan, Syekh Arsyad al Banjari memulai perjalanan spiritualnya sejak usia dini. Ia berguru kepada beberapa ulama terkemuka pada masanya, termasuk Syekh Muhammad Arsyad al Mufti, yang membentuk pandangan keagamaannya.

Warisan dan Penghargaan

arsyad syekh banjari biografi kalimantan selatan banjar

Syekh Arsyad al Banjari meninggalkan warisan abadi sebagai tokoh agama dan cendekiawan yang dihormati. Pengaruhnya terus terasa di Kalimantan Selatan dan sekitarnya.

Penghargaan dan Pengakuan

Syekh Arsyad al Banjari menerima banyak penghargaan dan pengakuan selama hidupnya dan setelahnya:

  • Gelar “al Banjari” dari Sultan Banjarmasin, yang berarti “yang berasal dari Banjarmasin”
  • Gelar “Datu Kalampayan” dari masyarakat setempat, yang berarti “guru besar Kalampayan”
  • Diangkat sebagai Mufti Kesultanan Banjarmasin
  • Buku-bukunya masih dipelajari dan dihormati oleh umat Islam di Kalimantan Selatan
  • Namanya diabadikan pada banyak lembaga pendidikan dan masjid di Indonesia

Warisan sebagai Tokoh Agama dan Cendekiawan

Syekh Arsyad al Banjari adalah seorang tokoh agama yang dihormati karena keilmuan dan kesalehannya. Ia dikenal sebagai pendiri Tarekat Sammaniyah di Kalimantan Selatan, yang berfokus pada pemurnian diri dan pengabdian kepada Tuhan.

Sebagai seorang cendekiawan, Syekh Arsyad al Banjari menulis banyak buku tentang agama Islam, termasuk Sabilal Muhtadin dan Tuhfatul Raghibin . Tulisannya telah menjadi sumber penting bagi umat Islam di Kalimantan Selatan dan sekitarnya.

Upaya Pelestarian dan Promosi

Warisan Syekh Arsyad al Banjari terus dijaga dan dipromosikan melalui berbagai upaya:

  • Pengajaran tentang ajarannya di lembaga pendidikan Islam
  • Pendirian museum dan pusat studi yang didedikasikan untuk hidupnya dan karyanya
  • Perayaan tahunan peringatan kelahiran dan wafatnya
  • Publikasi dan distribusi buku-bukunya
  • Upaya digitalisasi karya-karyanya untuk membuatnya lebih mudah diakses

Kesimpulan Akhir

syekh arsyad banjari

Warisan Syekh Arsyad al Banjari sebagai tokoh agama dan intelektual yang dihormati terus berlanjut hingga saat ini. Karya-karyanya terus dipelajari dan dihargai, dan ajarannya terus memandu umat Islam di Kalimantan dan sekitarnya. Upaya untuk melestarikan dan mempromosikan warisannya memastikan bahwa pemikiran dan kontribusinya akan terus menginspirasi generasi mendatang.

Ringkasan FAQ

Kapan Syekh Arsyad al Banjari meninggal dunia?

Syekh Arsyad al Banjari meninggal dunia pada tahun 1812 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Apa karya tulis utama Syekh Arsyad al Banjari?

Salah satu karya tulis utamanya adalah “Sabilal Muhtadin”, sebuah panduan komprehensif tentang hukum dan praktik Islam.

Apa saja pengaruh politik Syekh Arsyad al Banjari?

Syekh Arsyad al Banjari menjalin hubungan dekat dengan Kesultanan Banjar dan memainkan peran dalam membimbing kebijakan kerajaan.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait