Larutan Baku Primer Dan Sekunder

Made Santika March 15, 2024

Dalam analisis kimia, larutan baku memegang peran penting dalam menentukan konsentrasi zat yang tidak diketahui. Larutan baku adalah larutan dengan konsentrasi yang diketahui secara tepat, yang digunakan untuk menstandarisasi larutan lain atau untuk menentukan konsentrasi analit dalam sampel.

Ada dua jenis utama larutan baku, yaitu larutan baku primer dan larutan baku sekunder. Keduanya memiliki peran berbeda dan karakteristik unik yang perlu dipahami untuk memastikan akurasi dan presisi dalam analisis kimia.

Larutan Baku Primer

larutan standar volumetri titrasi sekunder proses

Larutan baku primer adalah larutan yang konsentrasinya diketahui secara akurat dan dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan lain.

Contoh Larutan Baku Primer

  • Asam klorida (HCl)
  • Natrium hidroksida (NaOH)
  • Kalium permanganat (KMnO4)
  • Natrium tiosulfat (Na2S2O3)

Karakteristik Larutan Baku Primer

  • Konsentrasi diketahui secara akurat
  • Stabil secara kimiawi
  • Tidak bereaksi dengan wadah atau atmosfer
  • Mudah ditimbang atau diukur secara akurat

Larutan Baku Sekunder

larutan baku primer dan sekunder

Larutan baku sekunder adalah larutan yang dibakukan menggunakan larutan baku primer. Larutan ini memiliki konsentrasi yang diketahui secara tepat dan digunakan untuk membakukan larutan lain.

Contoh Larutan Baku Sekunder

* Natrium karbonat (Na2CO3)

  • Kalium bikarbonat (KHCO3)
  • Kalium dihidrofosfat (KH2PO4)
  • Asam oksalat (H2C2O4)

Karakteristik Larutan Baku Sekunder

* Memiliki konsentrasi yang diketahui secara tepat

  • Stabil secara kimia dan tidak mengalami perubahan konsentrasi seiring waktu
  • Dapat dibakukan dengan mudah menggunakan larutan baku primer
  • Memiliki reaksi yang stoikiometri dengan larutan yang akan dibakukan

Pembuatan Larutan Baku

Pembuatan larutan baku merupakan langkah penting dalam analisis kimia. Larutan baku digunakan sebagai standar untuk mengkalibrasi peralatan dan menentukan konsentrasi analit dalam sampel yang tidak diketahui. Ada dua jenis utama larutan baku: primer dan sekunder.

Pembuatan Larutan Baku Primer

Larutan baku primer dibuat dengan melarutkan zat dengan kemurnian tinggi yang diketahui dalam pelarut yang sesuai. Zat ini harus memenuhi kriteria berikut:

  • Kemurnian tinggi (>99,9%)
  • Komposisi kimia yang pasti
  • Stabil dalam larutan
  • Mudah ditimbang dengan akurat

Langkah-langkah pembuatan larutan baku primer:

  1. Hitung massa zat yang dibutuhkan untuk membuat larutan dengan konsentrasi yang diinginkan.
  2. Timbang zat tersebut dengan akurat menggunakan timbangan analitik.
  3. Larutkan zat dalam pelarut yang sesuai dalam labu ukur.
  4. Kocok labu ukur hingga zat terlarut sepenuhnya.
  5. Encerkan larutan hingga tanda batas pada labu ukur.

Pembuatan Larutan Baku Sekunder

Larutan baku sekunder dibuat dengan mengencerkan larutan baku primer. Larutan ini digunakan sebagai standar kerja sehari-hari karena larutan baku primer lebih mahal dan sulit disiapkan. Langkah-langkah pembuatan larutan baku sekunder:

  1. Hitung volume larutan baku primer yang dibutuhkan untuk membuat larutan dengan konsentrasi yang diinginkan.
  2. Pipet volume larutan baku primer ke dalam labu ukur.
  3. Encerkan larutan hingga tanda batas pada labu ukur.
  4. Kocok labu ukur hingga tercampur rata.
Perbandingan Pembuatan Larutan Baku Primer dan Sekunder
Karakteristik Larutan Baku Primer Larutan Baku Sekunder
Bahan Awal Zat dengan kemurnian tinggi Larutan baku primer
Langkah Pembuatan Pelarutan dan pengenceran Pengenceran
Tujuan Standar utama Standar kerja

Standardisasi Larutan Baku

larutan baku primer dan sekunder terbaru

Standarisasi larutan baku adalah proses menentukan konsentrasi larutan yang akurat dan dapat diandalkan. Ini penting untuk memastikan akurasi dan presisi dalam analisis kimia kuantitatif.

Metode Standarisasi Larutan Baku

Metode umum untuk standarisasi larutan baku meliputi:

  • Titrasi langsung: Larutan baku direaksikan dengan sejumlah larutan dengan konsentrasi diketahui (larutan standar) untuk menentukan konsentrasinya.
  • Titrasi balik: Larutan baku ditambahkan ke sejumlah larutan dengan konsentrasi diketahui, dan kelebihan larutan baku kemudian dititrasi dengan larutan standar.
  • Gravimetri: Larutan baku diuapkan dan residunya ditimbang untuk menentukan konsentrasinya.

Contoh Prosedur Standarisasi Larutan Baku

Sebagai contoh, standarisasi larutan NaOH dapat dilakukan melalui titrasi langsung dengan asam ftalat (H 2 C 8 H 4 O 4 ):

  • Timbang jumlah asam ftalat yang diketahui secara akurat dan larutkan dalam air.
  • Tambahkan beberapa tetes indikator fenolftalein ke larutan asam ftalat.
  • Tambahkan larutan NaOH dari buret ke larutan asam ftalat sambil mengaduk terus.
  • Titik akhir tercapai ketika larutan berubah warna menjadi merah muda pucat yang bertahan selama 30 detik.
  • Catat volume larutan NaOH yang digunakan.

Pentingnya Standarisasi Larutan Baku

Standarisasi larutan baku sangat penting karena:

  • Memastikan akurasi dan presisi dalam analisis kimia kuantitatif.
  • Memungkinkan perbandingan hasil antara laboratorium yang berbeda.
  • Membantu dalam mengontrol kualitas produk kimia dan proses industri.

Penggunaan Larutan Baku

larutan baku primer dan sekunder terbaru

Larutan baku memainkan peran penting dalam analisis kimia, menyediakan dasar yang akurat dan dapat diandalkan untuk berbagai prosedur.

Contoh Penggunaan

  • Penentuan konsentrasi analit yang tidak diketahui melalui titrasi.
  • Kalibrasi peralatan analitik, seperti pH meter dan spektrofotometer.
  • Memverifikasi akurasi metode analitik melalui analisis sampel kontrol kualitas.

Rancangan Eksperimen

Untuk menentukan konsentrasi analit menggunakan larutan baku, diperlukan langkah-langkah berikut:

  1. Tambahkan volume larutan analit yang diketahui ke dalam labu titrasi.
  2. Tambahkan indikator yang sesuai untuk menandakan titik akhir titrasi.
  3. Titrasi dengan larutan baku, mencatat volume yang digunakan untuk mencapai titik akhir.
  4. Hitung konsentrasi analit menggunakan rumus:

    [Analit] = (Molaritas Larutan Baku x Volume Larutan Baku) / Volume Analit

Peran dalam Titrasi

Dalam titrasi, larutan baku berfungsi sebagai referensi yang diketahui konsentrasinya.

  • Dengan hati-hati menambahkan larutan baku ke larutan analit, titik ekivalen dapat ditentukan.
  • Titik ekivalen adalah titik di mana jumlah mol analit sama dengan jumlah mol larutan baku yang ditambahkan.
  • Informasi ini kemudian digunakan untuk menghitung konsentrasi analit.

Penyimpanan dan Pemeliharaan Larutan Baku

Penyimpanan dan pemeliharaan larutan baku sangat penting untuk memastikan stabilitas dan akurasi pengukuran. Faktor-faktor seperti suhu, cahaya, dan kontaminasi dapat mempengaruhi umur simpan larutan baku.

Tips Penyimpanan

  • Simpan larutan baku dalam wadah kaca gelap atau amber untuk melindungi dari cahaya.
  • Simpan pada suhu yang stabil, jauh dari sumber panas atau dingin yang ekstrem.
  • Tutup wadah dengan rapat untuk mencegah penguapan dan kontaminasi.
  • Hindari menyimpan larutan baku dalam jangka waktu yang lama.

Tips Pemeliharaan

  • Periksa larutan baku secara teratur untuk tanda-tanda perubahan warna atau kekeruhan, yang dapat mengindikasikan degradasi.
  • Kalibrasi ulang larutan baku secara berkala menggunakan bahan referensi standar.
  • Ganti larutan baku secara berkala untuk memastikan akurasi dan presisi.

Akhir Kata

Larutan baku primer dan sekunder adalah alat penting dalam analisis kimia, memberikan dasar yang kokoh untuk penentuan konsentrasi yang akurat. Pemahaman tentang sifat, pembuatan, dan penggunaannya sangat penting untuk memastikan keandalan hasil analisis dan kemajuan dalam berbagai bidang penelitian dan industri.

Jawaban untuk Pertanyaan Umum

Apa perbedaan utama antara larutan baku primer dan sekunder?

Larutan baku primer memiliki kemurnian tinggi dan dapat ditimbang secara akurat, sedangkan larutan baku sekunder distandarisasi menggunakan larutan baku primer.

Bagaimana cara membuat larutan baku primer?

Larutan baku primer dibuat dengan melarutkan massa zat yang diketahui dalam pelarut yang sesuai.

Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas larutan baku?

Faktor-faktor seperti paparan cahaya, suhu, dan kontaminasi dapat mempengaruhi stabilitas larutan baku.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait