Arti Kalera Bahasa Minang

Made Santika March 6, 2024

Bahasa Minang, sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia, kaya akan kosakata yang unik dan penuh makna. Salah satu kata yang sering digunakan dan memiliki makna mendalam adalah “kalera”. Kata ini memiliki makna yang beragam tergantung pada konteks penggunaannya, sehingga penting untuk memahami makna dan penggunaannya secara tepat.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang arti kata “kalera” dalam bahasa Minang, mulai dari asal-usulnya, konteks penggunaannya, hingga perkembangan maknanya. Dengan memahami kata ini secara utuh, kita dapat mengapresiasi kekayaan budaya dan bahasa Minang yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Arti Kalera dalam Bahasa Minang

Dalam bahasa Minang, kata “kalera” memiliki arti “sebelah”. Kata ini digunakan untuk menunjukkan arah atau lokasi yang berada di sisi atau samping dari suatu objek.

Contoh Penggunaan

  • Rumahnyo ado di kalera jalan.
  • Tolong ambilkan tas yang ada di kalera meja.
  • Dia duduk di kalera saya.

Asal-Usul Kata Kalera

Kata “kalera” dalam bahasa Minang berasal dari kata “kulara” dalam bahasa Sanskerta, yang berarti “keluarga” atau “klan”. Kata ini kemudian diserap ke dalam bahasa Minang dan mengalami perubahan pengucapan menjadi “kalera”.

Akar Kata dalam Bahasa Lain

Kata “kulara” dalam bahasa Sanskerta sendiri memiliki akar kata “kula”, yang berarti “keluarga” atau “suku”. Akar kata ini juga ditemukan dalam bahasa lain seperti bahasa Hindi, Bengali, dan Marathi, dengan arti yang serupa.

Konteks Penggunaan Kata Kalera

arti kalera bahasa minang

Dalam bahasa Minang, kata “kalera” memiliki makna dasar “keluar”. Namun, dalam konteks penggunaan sehari-hari, kata ini dapat memiliki nuansa makna yang berbeda-beda tergantung pada konteks kalimat.

Keluar dari Ruangan atau Tempat Tertutup

  • Ambo kalua dari rumah. (Saya keluar dari rumah.)
  • Urang tu kalua dari kamar mandi. (Orang itu keluar dari kamar mandi.)

Keluar dari Kumpulan atau Kelompok

  • Dio kalua dari grup WA. (Dia keluar dari grup WA.)
  • Anak tu kalua dari rombongan. (Anak itu keluar dari rombongan.)

Keluar dari Situasi atau Keadaan

  • Ambo kalua dari masalah. (Saya keluar dari masalah.)
  • Urang tu kalua dari penjara. (Orang itu keluar dari penjara.)

Keluar dari Keadaan Emosional

  • Dio kalua dari depresi. (Dia keluar dari depresi.)
  • Anak tu kalua dari kesedihan. (Anak itu keluar dari kesedihan.)

Sinonim dan Antonim Kata Kalera

Kata “kalera” dalam bahasa Minang memiliki beberapa sinonim dan antonim. Berikut adalah tabel yang mencantumkannya:

Sinonim Antonim Contoh Penggunaan
Buntu Lancar Jalan ka rumahnyo kalera, indak buliah dilalui.
Terhalang Terbuka Pembangunan jalan kalera dek banjir.
Macet Lapis Lalu lintas di jalan raya kalera, banyak kendaraan nan macet.

Penggunaan Kata Kalera dalam Sastra dan Budaya Minang

Kata “kalera” memiliki peran penting dalam sastra dan budaya Minangkabau. Penggunaannya berkontribusi pada kekayaan dan keunikan budaya ini.

Contoh Penggunaan dalam Sastra

  • Dalam novel “Ronggeng Dukuh Paruk” karya Ahmad Tohari, tokoh Nyai Dasimah menggunakan kata “kalera” untuk mengungkapkan rasa sayangnya kepada anak-anaknya.
  • Dalam puisi “Bundo Kanduang” karya Gus tf Sakai, kata “kalera” digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan keibuan dan pengorbanan.

Kontribusi pada Budaya Minang

  • Kata “kalera” memperkaya kosakata bahasa Minang, khususnya dalam konteks kasih sayang dan keibuan.
  • Penggunaan kata ini dalam sastra dan budaya mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat Minang yang menjunjung tinggi ikatan keluarga dan kasih sayang.

Perkembangan Makna Kata Kalera

arti kalera bahasa minang terbaru

Makna kata “kalera” dalam bahasa Minangkabau telah mengalami perkembangan seiring waktu. Pada awalnya, kata “kalera” hanya merujuk pada kondisi fisik yang lemah atau sakit. Namun, seiring perkembangan zaman, makna kata “kalera” meluas hingga mencakup kondisi emosional dan mental yang tidak stabil.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Makna

Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan makna kata “kalera” antara lain:* Perubahan Sosial dan Budaya: Seiring dengan perubahan sosial dan budaya, kata “kalera” mulai digunakan untuk menggambarkan kondisi emosional dan mental yang tidak stabil, seperti depresi, kecemasan, dan stres.

Pengaruh Bahasa Lain

Kontak dengan bahasa lain, seperti bahasa Indonesia, juga mempengaruhi perkembangan makna kata “kalera”. Kata “kalera” mulai digunakan untuk menerjemahkan istilah-istilah dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada kondisi emosional dan mental.

Perkembangan Psikologi

Perkembangan ilmu psikologi juga berperan dalam memperluas makna kata “kalera”. Seiring dengan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi emosional dan mental, kata “kalera” mulai digunakan untuk menggambarkan berbagai kondisi yang sebelumnya tidak dikenali.

Ilustrasi Penggunaan Kata Kalera

Kata “kalera” banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Minang, baik dalam percakapan formal maupun informal. Berikut adalah beberapa ilustrasi penggunaannya:

Percakapan Sehari-hari

  • “Bundo, kalera angekiko aia di dapur?” (Ibu, apakah air di dapur masih panas?)
  • “Den, tolong kalera ambo ambiakkan aia di sumur.” (Adik, tolong ambilkan saya air di sumur.)
  • “Indak usah kalera dibasuah, ambo basuah surang sajo.” (Tidak perlu dibasuh, saya basuh sendiri saja.)

Percakapan Formal

  • “Saudaro-saudaro yang kalera dihormati…” (Saudara-saudara yang terhormat…)
  • “Dengan kalera ini, kami menyatakan dukungan kami…” (Dengan ini, kami menyatakan dukungan kami…)
  • “Kalera merupakan kata yang sering digunakan dalam bahasa Minang untuk menunjukkan rasa hormat dan kesopanan.” (Kalera adalah kata yang sering digunakan dalam bahasa Minang untuk menunjukkan rasa hormat dan kesopanan.)

Rangkuman dan Penutup

arti kalera bahasa minang

Kata “kalera” dalam bahasa Minang memiliki makna yang mendalam dan penggunaannya yang tepat sangat penting dalam komunikasi sehari-hari. Berikut adalah rangkuman poin-poin utama dari artikel ini:

  • Arti kata “kalera” adalah “keluarga”, yang mengacu pada unit sosial yang terdiri dari orang-orang yang memiliki hubungan darah atau ikatan perkawinan.
  • Dalam budaya Minang, keluarga memiliki peran yang sangat penting, sebagai penyangga sosial, ekonomi, dan budaya.
  • Kata “kalera” juga digunakan untuk menyebut orang yang memiliki hubungan kekerabatan, seperti saudara, paman, atau bibi.
  • Memahami dan menggunakan kata “kalera” dengan tepat sangat penting untuk menunjukkan rasa hormat dan membangun hubungan yang harmonis dalam masyarakat Minang.

Dengan memahami makna dan penggunaan kata “kalera” dengan benar, kita dapat meningkatkan komunikasi kita dan membangun hubungan yang lebih baik dalam masyarakat Minang. Kata ini melambangkan nilai-nilai budaya dan sosial yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Minang, dan penggunaannya yang tepat sangat penting untuk melestarikan tradisi dan warisan budaya.

Ringkasan Terakhir

Memahami makna kata “kalera” dalam bahasa Minang tidak hanya memperkaya pengetahuan kita tentang kosakata, tetapi juga memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang budaya dan tradisi masyarakat Minang. Dengan menggunakan kata ini secara tepat, kita dapat berkomunikasi secara efektif dan menjaga kelestarian bahasa daerah yang berharga ini.

Ringkasan FAQ

Apa arti dari kata “kalera” dalam bahasa Minang?

Kata “kalera” dalam bahasa Minang memiliki arti “keluarga”.

Dalam konteks apa saja kata “kalera” sering digunakan?

Kata “kalera” sering digunakan dalam konteks hubungan kekeluargaan, misalnya untuk menyebut orang tua, saudara kandung, atau kerabat dekat lainnya.

Apakah kata “kalera” memiliki sinonim dalam bahasa Minang?

Sinonim dari kata “kalera” dalam bahasa Minang adalah “sanak” atau “saudaro”.

Bagaimana makna kata “kalera” telah berkembang seiring waktu?

Makna kata “kalera” telah berkembang dari hanya merujuk pada keluarga inti menjadi mencakup keluarga besar dan bahkan komunitas yang lebih luas.

blank

Made Santika

Berbagi banyak hal terkait teknologi termasuk Internet, App & Website.

Leave a Comment

Artikel Terkait