Budaya Indonesia terkenal dengan keragamannya. Ada kesenian tradisional, lagu daerah, tarian, alat musik tradisional dan masih banyak lainnya. Alat musik tradisional di Indonesia jumlahnya ada banyak. Banyaknya instrumen musik tradisional tersebut mengindikasikan bahwa Indonesia merupakan negara yang mempunyai sejarah kebudayaan yang panjang. Namun sayangnya alat musik tradisional tersebut kurang  popularitasnya. Salah satunya adalah alat musik Fu.

Anda yang berasal dari Indonesia Timur, mungkin cukup familiar dengan alat musik Fu. Ya, alat musik ini merupakan alat musik yang berasal dari Maluku Utara. Seperti apa alat musik Fu? Untuk lebih jelasnya, mari kita simak ulasannya sebagai berikut!

Mengenal Alat Musik Fu

Alat musik ini memang terkenal karena bentuknya yang unik. Bagaimana tidak unik? Fu terbuat dari kulit kerang. Cara memainkan alat musik Fu ini dengan cara ditiup. Awalnya, alat musik ini digunakan sebagai pemanggil warga. Jadi, untuk mengumpulkan orang, warga asli menggunakan Fu untuk memanggilnya.

Selain itu, alat musik ini juga berfungsi sebagai pengiring tarian tradisional, termasuk tarian tradisional dari Suku Asmat. Alat Fu ini mempunyai bunyi yang khas dan unik. Meski mempunyai bunyi yang khas, alat musik ini sudah jarang dimainkan. Banyak alat Fu yang sudah masuk Museum.

Beberapa wilayah di Ambon melakukan usaha pelestarian alat musik Fu. Salah satunya dengan cara mengajarkan alat musik ini di tingkat sekolah. Dengan demikian, anak-anak bisa mengenal alat musik sejak usia dini.

Cara Membuat Alat Musik Fu

Untuk mendapatkan alat musik ini, Anda bisa membelinya. Alat musik ini tersedia juga di banyak toko online. Namun, Anda juga bisa membuat alat musik sendiri. Alat musik ini terbuat dari bahan material kerang laut. Kerang tersebut kemudian diberi lubang untuk peniup.

Anda bisa mengambil kulit kerang atau bia dengan ukuran tertentu. setelah itu, cuci dan bersihkan kulit kerang menggunakan air. Anda bisa melubangi kulit kerang dengan menggunakan bor.

Untuk kulit kerang sendiri, pengrajin Fu biasanya mengambil kulit kerang dari kawasan Kepulauan Aru, Dobo, dan Saumlaki. Kulit kerang dari kawasan tersebut terkenal dengan kualitas bunyinya yang baik.

Awalnya kulit kerang-kerang laut tersebut hanya digunakan untuk pembuatan cindera mata. Namun seiring berjalannya waktu, warga mulai menggunakannya sebagai bahan membuat alat Fu ini. Alat musik dari kulit kerang tersebut ternyata bisa menghasilkan bunyi yang merdu dan indah.

Salah satu jenis Fu yang terkenal adalah alat musik Fu Tahuri. Penamaan Tahuri ini berasal dari tempat pelestarian alat Fu Tahuri. Instrumen Fu dari Tahuri ini unik karena semua bahannya dari alam sekitar, termasuk kulit kerang atau kulit bia.

Fungsi Alat Musik Fu

Alat musik Fu ini mempunyai beberapa fungsi. Salah satunya adalah fungsi pemanggil. Ya, fu awalnya menjadi media komunikasi antara raja dan rakyatnya. Misalnya, ketika raja ingin memberikan informasi atau pengumuman, raja akan menyuruh bawahannya meniup alat musik Fu. Kemudian, masyarakat akan hadir berkumpul di tempat sumber suara Fu tersebut.

Selain berfungsi sebagai alat komunikasi antara raja dengan rakyatnya, Fu mempunyai fungsi sebagai berikut:

  • Alat komunikasi antara raja dengan masyarakat dan pegawai-pegawainya.
  • Memberikan informasi atau keadaan terkini
  • Memberitahu adanya pengumuman

Dalam  budaya Maluku, Fu menjadi bagian penting komunikasi antar warga. Dengan adanya Fu, komunikasi antar warga terjalin dengan baik. Kerajaan jika ingin memberikan informasi kepada warganya, maka pihak mereka akan memberikan mAndat kepada Marinyo.

Marinyo adalah pesuruh desa yang mempunyai tugas pemberitahuan penting kepada masyarakat luas. Umumnya, Marinyo akan meniupkan Fu untuk mengumpulkan warga.

Fu yang digunakan biasanya berjenis Tahuri. Ya jenis Fu ini banyak yang menggunakan untuk menyampaikan titah raja atau memberikan informasi terkait keadaan genting, termasuk perang.

Dalam upacara adat, Fu juga memegang peranan yang cukup penting. Fu menjadi tanda mulai dan akhir upacara adat. Sampai sekarang, alat Fu masih sering kita temukan dalam upacara adat Maluku. Masih ada yang menggunakan Fu untuk memulai atau menutup upacara adat.

Hingga saat ini, alat musik ini masih bisa Anda temukan di kawasan Maluku. Alat musik ini sering menjadi cinderamata ketika berkunjung ke Maluku. Bagi turis, Fu menjadi salah satu Cinderamata yang diburu karena keunikan bentuknya.

Alat musik Fu ini memang mulai terlupakan. Namun, harapannya pemerintah melakukan pelestarian salah satu warisan budaya ini agar bisa tetap berjalan dengan baik. Salah satunya adalah mengenalkan Fu di lingkungan sekolah.

Fu tergolong alat musik yang istimewa mengingat bahan untuk membuatnya berasal dari alam. Ya, fu terbuat dari kulit kerang namun mempunyai fungsi yang luar biasa, yakni media komunikasi.

Perkembangan Alat Musik Fu di Papua

Fu tidak hanya berkembang di Maluku saja, namun juga cukup populer di Papua. Ya, popularitas Fu bahkan menyamai alat musik asli Papua seperti tifa, kelambut, krombi dan alat musik yang lainnya.

Pada dasarnya, Fu dari Maluku Utara itu sama dengan Fu di Papua. Keduanya mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Kedua alat musik tradisional juga termasuk  alat musik tiup yang mempunyai bagian peniup yang terbuka.

Di Papua, Fu sering berpadu dengan alat musik lainnya, seperti tifa dan kelambut. Alat musik tersebut menciptakan bunyi yang khas dan harmonis untuk kebutuhan pertunjukkan maupun pengiring tarian tradisional.

Perpaduan alat musik tradisional tersebut sudah menjadi ciri khas musik dari Papua. Mereka menganggap bahwa alat Fu masuk menjadi bagian dari jati diri budaya milik mereka. Itulah mengapa alasan perkembangan Fu di tanah Papua cukup baik. Hal tersebut karena Fu sering dimainkan dalam berbagai kesempatan.

Harga Alat Musik Fu

Setelah Anda membaca artikel tentang alat musik Fu di atas, mungkin Anda tertarik untuk memiliki alat musik satu ini. Jika Anda tertarik membeli alat musik tiup asal Maluku ini, Anda tidak perlu datang ke Maluku.

Anda bisa memanfaatkan Marketplace seperti Lazada, Shopee, maupun Tokopedia. Fu yang ditawarkan adalah Fu Tahuri dengan harga yang berbeda-beda tergantung dengan ukurannya. Berikut kisaran harga Fu Tahuri:

  • Harga Fu ukuran 50 cm kurang lebih Rp 900 ribuan dengan warna putih gading dan kerang yang berkualitas.
  • Harga Fu ukuran 23 cm kurang lebih 350 ribuan

Itulah kisaran harga Fu yang bisa menjadi pertimbangan. Anda bisa mengecek langsung di toko online untuk mendapatkan harga terbaru.

Penutup

Itulah pembahasan lengkap mengenai alat musik Fu yang bisa penulis sajikan. Fu merupakan alat musik tiup tradisional yang mulai terlupakan. Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan perhatian khusus untuk melestarikan Fu dan alat musik tradisional lainnya agar bisa terjaga dengan baik. Semoga pembahasan Fu ini bisa menambah wawasan kita mengenai kekayaan budaya di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published