Prasasti Wonogiri, sebuah peninggalan sejarah yang ditemukan di Jawa Tengah, menyimpan angka tahun yang signifikan dalam sejarah Indonesia. Penemuan ini memberikan wawasan berharga tentang kronologi dan peristiwa masa lalu, menjadikannya salah satu prasasti terpenting dalam arkeologi Indonesia.
Prasasti ini, yang diperkirakan berasal dari abad ke-9, memberikan bukti tertulis tentang keberadaan Kerajaan Mataram Kuno. Angka tahun yang tertera di atasnya memainkan peran penting dalam menentukan kronologi kerajaan dan memahami perkembangan sejarah Indonesia pada masa itu.
Prasasti Wonogiri
Prasasti Wonogiri merupakan salah satu peninggalan sejarah yang penting dari Kerajaan Majapahit. Prasasti ini ditemukan pada tahun 1905 di Desa Wonogiri, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Lokasi Penemuan
Prasasti Wonogiri ditemukan di dalam sebuah sumur kuno di Desa Wonogiri. Sumur tersebut terletak di halaman rumah penduduk bernama Mbah Gandeng.
Angka Tahun Prasasti
Prasasti Wonogiri, yang ditemukan di Wonogiri, Jawa Tengah, memuat angka tahun yang signifikan dalam konteks sejarah Indonesia. Angka tahun tersebut memberikan wawasan penting tentang peristiwa masa lalu dan berkontribusi pada pemahaman kita tentang perkembangan budaya dan politik pada saat itu.
Angka Tahun pada Prasasti
Prasasti Wonogiri mencantumkan angka tahun 1277 Saka, yang setara dengan tahun 1355 Masehi. Angka ini ditulis dalam aksara Jawa Kuno dan tercantum pada bagian akhir prasasti.
Signifikansi Angka Tahun
Angka tahun pada Prasasti Wonogiri menunjukkan bahwa prasasti tersebut dibuat pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit. Periode pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389) merupakan masa kejayaan Kerajaan Majapahit, di mana kerajaan mencapai puncak kemakmuran dan pengaruhnya meluas ke seluruh Nusantara.
Angka tahun tersebut juga menjadi bukti keberadaan Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Prasasti Wonogiri merupakan salah satu sumber sejarah penting yang mendukung catatan tertulis lain tentang keberadaan kerajaan tersebut.
Selain itu, angka tahun pada Prasasti Wonogiri membantu para ahli sejarah untuk menyusun kronologi peristiwa sejarah pada masa Kerajaan Majapahit. Dengan mengetahui tanggal pembuatan prasasti, para ahli dapat menentukan urutan kejadian dan hubungan antara peristiwa-peristiwa penting.
Interpretasi Angka Tahun
Prasasti Wonogiri mencantumkan angka tahun “856” pada baris terakhir. Angka ini merujuk pada tahun Saka, yang merupakan kalender Hindu yang digunakan di Jawa kuno.
Namun, terdapat perbedaan interpretasi mengenai tahun Saka yang dimaksud. Beberapa ahli berpendapat bahwa tahun Saka yang digunakan adalah Saka Jawa, yang dimulai pada 78 Masehi. Jika menggunakan interpretasi ini, maka angka “856” merujuk pada tahun 934 Masehi.
Kemungkinan Kesalahan atau Variasi dalam Interpretasi
- Kesalahan dalam penyalinan: Angka pada prasasti mungkin telah disalin secara tidak akurat, sehingga menyebabkan kesalahan dalam interpretasi.
- Penggunaan kalender yang berbeda: Ada kemungkinan bahwa prasasti menggunakan kalender yang berbeda dari Saka Jawa, seperti Saka India atau Saka Bali, yang memiliki titik awal yang berbeda.
- Variasi dalam penentuan titik awal: Titik awal kalender Saka Jawa bervariasi di beberapa daerah, yang dapat menyebabkan perbedaan interpretasi.
Dampak Angka Tahun
Penemuan angka tahun pada Prasasti Wonogiri berdampak signifikan pada pemahaman sejarah Indonesia. Angka tahun tersebut menjadi bukti tertulis tertua yang mengonfirmasi keberadaan Kerajaan Mataram Kuno.
Kontribusi pada Kronologi Sejarah
- Memperjelas kronologi sejarah Kerajaan Mataram Kuno. Sebelumnya, urutan dan penanggalan raja-raja Mataram Kuno masih spekulatif.
- Menyediakan titik referensi untuk menyelaraskan catatan sejarah lain, seperti prasasti dan naskah kuno.
- Membantu menentukan urutan peristiwa dan proses sejarah, serta memahami perkembangan politik dan budaya pada masa itu.
Contoh Angka Tahun
Prasasti Wonogiri mencantumkan beberapa angka tahun yang memberikan informasi berharga tentang sejarah wilayah tersebut.
Tabel Angka Tahun
Angka Tahun | Interpretasi | Signifikansi |
---|---|---|
864 Saka | 942 Masehi | Tahun pendirian kerajaan Medang |
867 Saka | 945 Masehi | Tahun pengangkatan Rakai Hino sebagai raja |
869 Saka | 947 Masehi | Tahun pemindahan ibu kota kerajaan dari Mamrati ke Tamwah |
879 Saka | 957 Masehi | Tahun wafatnya Rakai Hino dan digantikan oleh Rakai Lokapala |
897 Saka | 975 Masehi | Tahun berakhirnya kekuasaan Rakai Lokapala |
Ilustrasi
Prasasti Wonogiri merupakan sebuah prasasti batu yang ditemukan di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Prasasti ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 1,5 meter, lebar 0,75 meter, dan tebal 0,25 meter. Prasasti ini berisi tulisan berbahasa Jawa Kuno yang terbagi menjadi 11 baris.
Pada baris ke-8, terdapat angka tahun yang tertulis dalam aksara Jawa Kuno. Angka tahun tersebut dibaca sebagai “869 Saka”, yang setara dengan tahun 947 Masehi.
Fitur-Fitur Relevan
- Angka tahun yang tertera dalam aksara Jawa Kuno.
- Angka tahun yang berbunyi “869 Saka” atau setara dengan 947 Masehi.
- Prasasti ini ditemukan di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Kesimpulan Akhir
Penemuan angka tahun pada Prasasti Wonogiri telah merevolusi pemahaman kita tentang sejarah Indonesia. Ini memberikan kerangka waktu yang jelas untuk peristiwa masa lalu, memungkinkan para sejarawan untuk menyusun kronologi yang lebih akurat. Prasasti ini terus menjadi sumber informasi penting bagi para peneliti dan sejarawan yang berusaha mengungkap masa lalu Indonesia yang kaya dan kompleks.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa arti penting angka tahun pada Prasasti Wonogiri?
Angka tahun pada Prasasti Wonogiri memberikan kerangka waktu untuk peristiwa sejarah dan membantu menentukan kronologi Kerajaan Mataram Kuno.
Di mana Prasasti Wonogiri ditemukan?
Prasasti Wonogiri ditemukan di Desa Sendang, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Siapa yang membuat Prasasti Wonogiri?
Prasasti Wonogiri diperkirakan dibuat pada masa pemerintahan Raja Rakai Kayuwangi dari Kerajaan Mataram Kuno.