Dalam hukum Islam, zihar merupakan praktik penggambaran seorang suami terhadap istrinya sebagai perempuan yang diharamkan baginya. Praktik ini memiliki dampak yang signifikan terhadap hubungan suami istri dan menimbulkan konsekuensi hukum yang serius.

Larangan zihar didasari pada nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan penghormatan dalam pernikahan. Islam memandang zihar sebagai tindakan yang merendahkan dan menzalimi istri, sehingga perlu dicegah dan diatasi dengan baik.

Pengertian Zihar

Zihar merupakan praktik dalam hukum Islam di mana seorang suami mengumpamakan istrinya dengan ibunya atau bagian tubuhnya yang haram untuk dinikahi. Praktik ini dianggap sebagai bentuk talak dan memiliki konsekuensi hukum yang signifikan.

Contoh Praktik Zihar

Dalam praktiknya, zihar dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya:

• Suami mengatakan kepada istrinya, “Kamu seperti ibuku bagiku.”
• Suami mengatakan kepada istrinya, “Punggungmu seperti punggung ibuku.”
• Suami mengatakan kepada istrinya, “Kamu haram bagiku seperti ibuku.”

Akibat Hukum Zihar

Zihar merupakan perbuatan suami yang menyamakan istrinya dengan salah satu mahramnya yang haram dinikahi, seperti ibu, saudara perempuan, atau bibi. Akibat hukum zihar adalah sebagai berikut:

Konsekuensi Hukum

• Suami dilarang berhubungan seksual dengan istrinya.
• Suami wajib membayar kafarat, yaitu membebaskan seorang budak. Jika tidak mampu, ia wajib berpuasa selama dua bulan berturut-turut.
• Jika suami tidak mampu membayar kafarat atau berpuasa, ia dapat mengganti dengan memberi makan 60 orang miskin.

Dampak pada Hubungan Suami Istri

Zihar dapat berdampak negatif pada hubungan suami istri, antara lain:

• Menimbulkan rasa sakit hati dan penghinaan bagi istri.
• Mengganggu keharmonisan dan keintiman dalam rumah tangga.
• Dapat menyebabkan perceraian jika tidak ditangani dengan baik.

Tata Cara Ruju’ setelah Zihar

Zihar adalah bentuk pengucilan istri yang dilakukan oleh suami dengan menyamakannya dengan hal-hal yang haram, seperti punggung ibunya. Setelah zihar, suami harus melakukan ruju’ untuk kembali kepada istrinya. Tata cara ruju’ setelah zihar diatur dalam hukum Islam.

Syarat dan Ketentuan Ruju’ setelah Zihar

Ada beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi dalam proses ruju’ setelah zihar:

• Suami harus mencabut pernyataan ziharnya secara jelas dan tegas.
• Suami harus memberikan kafarat zihar berupa puasa selama dua bulan berturut-turut atau memberi makan 60 orang miskin.
• Istri harus menerima ruju’ dari suaminya.

Langkah-langkah Ruju’ setelah Zihar

Langkah-langkah ruju’ setelah zihar adalah sebagai berikut:

1. Suami mencabut pernyataan ziharnya dan meminta maaf kepada istrinya.
2. Suami membayar kafarat zihar.
3. Istri menerima ruju’ dari suaminya.
4. Suami dan istri melakukan hubungan intim.

Setelah ruju’, hubungan suami istri kembali seperti semula dan suami tidak boleh mengulangi perbuatan zihar.

Hikmah dan Pelajaran dari Zihar

Zihar, praktik menyamakan istri dengan ibu atau mahram, telah dilarang dalam Islam. Larangan ini memiliki hikmah yang mendalam dan memberikan pelajaran penting bagi umat Muslim.

Hikmah Zihar

Larangan zihar bertujuan untuk:

• Melindungi kesucian ikatan pernikahan dan menjaga kehormatan wanita.
• Mencegah perpecahan dalam keluarga dan menjaga harmoni rumah tangga.
• Mendidik masyarakat tentang pentingnya menghargai dan menghormati wanita.

Pelajaran dari Zihar

Praktik zihar mengajarkan beberapa pelajaran berharga, di antaranya:

• Pentingnya komunikasi yang sehat dan rasa hormat dalam pernikahan.
• Bahaya kata-kata yang tidak dipikirkan dengan matang dan dampaknya pada hubungan.
• Keutamaan mencari bimbingan agama dan mengikuti ajaran Islam dalam semua aspek kehidupan.

Kesimpulan

Hikmah di balik larangan zihar adalah untuk menjaga keharmonisan dan kesucian hubungan suami istri. Zihar mengajarkan pentingnya saling menghargai dan menghormati dalam pernikahan, serta menghindari segala bentuk kekerasan verbal dan psikologis.

Jawaban yang Berguna

Apa itu ruju’ setelah zihar?

Ruju’ adalah proses pembatalan zihar dan kembali ke hubungan pernikahan yang sah. Proses ini melibatkan syarat dan ketentuan tertentu, seperti pengucapan kata-kata tertentu dan pembayaran kafarat.

Apakah zihar hanya dilakukan oleh suami?

Tidak, meskipun jarang terjadi, istri juga dapat melakukan zihar terhadap suaminya dengan mengumpamakan suami sebagai orang yang diharamkan baginya.

Apa dampak zihar pada hubungan suami istri?

Zihar dapat merusak kepercayaan, keintiman, dan komunikasi dalam hubungan suami istri. Hal ini dapat menyebabkan perselisihan, perpisahan, bahkan perceraian.